"Bagaimana ini?. Apa dia bisa melihat aku? Ya Tuhan tidak terlihat tidak terlihat. "Ujarnya sambil menakupkan kedua tangannya di pipi kanan dan kirinya agar Nikolas tidak bisa melihat wajahnya. Mora terus berjalan sambil terus berdoa tidak terlihat tidak terlihat. Tapi Nicholas dengan sengaja mengikuti langkahnya dan menarik kerah bajunya. Hingga mora seperti anak kucing. Meong meong
"Ampun Om, ampun Om, ampun! maafin Mora, mora nggak bakalan lagi-lagi deh ngerjain Om suerrr.. deh!." Mohonnya sambil jarinya membentuk huruf v. Hingga membuat Nicolas tersenyum tipis.
Sedangkan sofa dan Dara Mereka berdiri di tempat. Karena takut!.
Nicolas memajukan kepalanya sehingga posisi bibirnya menempel ke telinga Mora dengan jarak Sedekat Itu Nicholas dapat mencium aroma wangi rambut Mora sepertinya habis keramas.,sambil berbisik.
" Apakah aku setua itu sehingga kamu memanggil aku Om." Ujarnya membuat kedua mata Mora membulat dan bulu kuduk Mora langsung berdiri karena dengan jailnya Nicholas
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon myabra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
part 7
Sudah menunggu berapa purnama, akhirnya ada sebuah mobil lewat.
" Bang-bang, kiri bang." Perintah mora kepada pengemudi mobil yang lewat.
"Di Pikirnya angkot kali" ucap zo menyahuti
Tok tok Diketuknya kaca mobil mewah itu.. sedikit demi sedikit kaca mobil itu pun perlahan turun.
" Bang bisa minta to..." Ucapnya terhenti dikala kaca mobil itu terbuka sempurna " ehh'..Omm Nicolas" mulutnya sambil menganga setelah tahu siapa yang ada di balik kaca mobil mewah itu.
"Kenapa hari ini sial sekali" gumam zo yang bertemu lagi dengan orang menurutnya paling menyebalkan.
"Dasar emang apes udah jatuh ketimpa tangga lagi h'hmmm." Keluhnya lgi
"O'om." panggilnya yang tak di hiraukan oleh Nicholas. Mora berusaha memutar otaknya kala kaca mobil itu sedikit demi sedikit naik keatas " sayang." Panggilannya pelan takut terdengar oleh zo dan Tangan Mora berusaha menahan agar si kaca mobil tidak tertutup sempurna. Nicolas mendengar Mora memanggil nya sayang, menurunkan kaca mobilnya kembali. " Kau bilang apa tadi? Aku tak mendengarnya." Balas Nicolas yang pura-pura tidak mendengar ucapan Mora. Agar Mora mau mengulangi ucapnya kembali. Saat Mora akan membuka mulutnya untuk memperjelas ucapannya. Zo tiba-tiba menarik tangannya. "Kalau mau pergi, pergi saja. jangan menghalangi jalan." Usir zo kesal dan memang tidak suka dengan pria yang ada didalam mobil mewah tersebut. Pria yang membuatnya pagi-pagi sudah emosi.
" Naiklah" perintahnya tanpa melihat kearah gadis itu. dan mengabaikan ucapan zo. Zo yang mendengar adiknya disuruh naik mobil si brengsek.langsung menarik tangan Mora agar menyingkir dari mobil milik Nicolas. Nicolas melihat tangan Mora dipegang oleh laki-laki lain langsung emosi dia segera turun dari mobilnya di ikuti oleh Oscar yang juga ikut turun, takut -takut terjadi baku hantam mengingat karakter bos nya itu. Pasti takkan membiarkan saingannya lolos begitu saja.
Nicholas yang turun dari mobil tanpa aba-aba langsung menarik tangan Mora. Hingga Terjadilah saling tarik-menarik antara zo dan Nicholas. Seperti permainan tarik tambang saling tarik mora bagaikan tali tambang.
" Lepasin adik gw" zo menarik tangan Mora. Dan ditarik kembali oleh Nicolas. Sedangkan Mora yang di tarik kesana kesini menjadi kesal akhirnya dia teriak. "Berhenti" sambil mengibaskan tangan Nicolas dan zo. Akhirnya zo dan Nicholas hanya saling pandang .
" emangnya Mora apaan, tarik sana tarik sini sakit tau." Keluh Mora karena tangannya merah akibat cengkraman tangan kokoh kakak dan entahlah siapa dia? pikir mora، pacar bukan teman juga bukan, hanya sebatas kenal saja itupun tidak disengaja.
" Maaf de" sambil memegang tangan adiknya yang nampak merah.
Nicolas yang melihat tangan Mora di pegang oleh zo langsung meraihnya dan menghempaskan tangan zo, membuat zo kaget.
"I'm sorry baby." sesal Nicolas sambil mengecup tangan Mora. Yang langsung dapat pelototan dari zo. Mora yang melihat zo melotot langsung menyingkirkan tangan Nicolas " udah gapapa ko" ujarnya sambil memegang lengan zo. Nicholas yang melihat tangannya dilepaskan oleh Mora hatinya terasa sakit. apalagi Mora yang langsung memegang tangan zo tanpa perduli dengan kekhawatirannya.
" Suruh mang Kasim untuk membantunya" perintah Nicolas kepada Oscar, Nicolas yang kecewa langsung masuk kedalam mobil mewah miliknya.
"Ada apa dengan dia? Tanya zo bingung dengan sikap pria itu.
"Kamu bicara sama siapa?" Tanya Oscar
" Sama pohon dan angin sepoi-sepoi" jawabnya ngarang dengan mata di juling kan
Membuat Oscar tertawa. Kemarilah panggil Oscar agar zo lebih mendekatkan telinganya nya. " Bos lagi galau" ujarnya membuat zo terkekeh.
" Ha-ha-ha Kaya bocah aja galau, ga inget umur!. Ujarnya sambil tertawa. Oscar langsung mensikut perut zo, karena Dia takut bosnya itu mendengar, sedangkan Nicolas yang melihat dari kaca spion aksi asisten dan rival nya itu, membuat nya kesal karena dia hanya sendirian didalam mobil. pak Kasim sedang memperbaiki mobil, dan dua pria itu malah sibuk bercanda.
" Kak pengen pipis udah ga tahan ni" ujar Mora yang sedari tadi menahan pipis.
"Ya udah Sono kalau mau pipis" ujarnya kepada Mora yang memang sedari ia jemput ingin pipis. Sebelumnya Mora menyusul ke-dua sahabatnya ke toilet karena dia pun ingin buang air kecil, tapi diurungkannya. Ketika namanya disebut... Dia mendengarkan dengan seksama, apa yang dibicarakan oleh dara dan sofa. Mora tidak menyangka sahabatnya sendiri mengatainya wanita murahan, karena berani menggoda laki-laki yang baru dikenalnya.
"Air, buat ceboknya mana?" Ujarnya lagi
" Noh air aki, mau! Udah tau tempat kaya gini malah pengen pipis" ujar zo membuat mang Kasim dan Oscar tertawa terbahak-bahak. Mora yang ditertawakan Oscar dan mang Kasim tidak terima ia me nyumpel mulut Oscar dengan tisu yang sedang di pegang nya, mungkin kalau mang Kasim bukan orang tua pasti mulutnya juga di sumpel oleh Mora. Mang Kasim langsung menutup mulutnya karena Mora juga menatap kearahnya.
" Pleh-pleh" Oscar me lepeh kan tisu yang ada didalam mulutnya. Mora ngambek langsung pergi menghampiri mobil milik Nicolas.
" Ganas amat! nih mulut bukan tempat sampah." Gerutu Oscar
" Lagian, ngapain Lo ketawa" ujar zo Sambil nyengir
" Pak Kasim Masih lama?" Tanya zo ga sabar
" Yah lumayan" jawabnya singkat
" Kalau Pingin cepet Bawa kebengkel aja." Ujar pak Kasim lagi karena tidak terlalu mahir dalam memperbaiki mobil.
" Emang apanya yang rusak mang?." Tanyanya penasaran karena mobilnya itu memang sering mogok ga jelas.
"Iya banyak, kalau disebutin satu persatu mah, takutnya sampai bedug subuh". Ujar mang Kasim, ya memang semuanya harus di ganti.
" Euhhh.. bilang aja mang suruh beli mobil baru gitu!." Sahut Oscar karena mang Kasim menurutnya terlalu bertele-tele
" Hehehe, itu tau" jawab mang Kasim sambil cengengesan
" Jadi udah ga bisa dibenerin nih" tanya zo memastikan
" Iya gitu, Di jual kiloan aja lumayan, buat beli rokok dapet... se, selop mah" sahut mang Kasim lagi membuat Oscar terkekeh sedangkan zo hanya bisa menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
"Sayanggg" panggil Mora kepada Nicolas, sambil menghampiri kedua pahanya dan memegangi miliknya. Nicolas yang melihat keadaan Mora langsung keluar dari mobil. "Apa yang mereka lakukan? Apa mereka melecehkan mu?" Tanyanya geram, sambil membolak-balikkan tubuh Mora Mora hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Karena Mora tidak menjawab Nicolas lansung menghampiri kearah . zo, Oscar dan mang Kasim.
"Kalian apakan wanitaku?" Tanyanya marah sambil memegang kerah baju milik zo dan Oscar. Ditariknya dan hingga si pemilik tubuh terombang-ambing.
"Eeee, lepasin emang loe pikir gw anak kucing" ujar zo yang kerah bajunya ditarik oleh Nicolas dan hampir mencekik lehernya.
" Bos ampun bos istighfar" ujar Oscar yang kaget karena bosnya itu datang secara mendadak dan melakukan hal yang sama seperti dilakukannya kepada zo. Mang Kasim yang melihat bosnya kaya k orang kesurupan Langsung memeluknya dari belakang " eling bos" sambil baca doa yang dia hapal karena dia pikir bosnya itu kerasukan roh penghuni jalan.
" Kenapa jadi begini? Tanya Mora bingung dan diapun langsung berlari menghampiri Nicolas yang sedang ngamuk. Dan mencoba melepaskan cengkeraman tangan Nicolas pada kerah baju kakanya.
" Kurang ajar kalian berani sekali menyentuh wanitaku" teriaknya marah. Cengkraman tangannya semakin kuat. Membuat zo dan Oscar hampir kehabisan oksigen.
mang Kasim yang sudah kehabisan doa, langsung memukul pundak Nicolas" bugh" hingga dia hampir terjatuh dan perlahan cengkraman tangannya pun terlepas.