TOLONG DI PERSIAPKAN MENTAL UNTUK MEMBACA CERITA INI YA KAWAN KAWAN...
Cerita ini menceritakan tentang Rere yang berumur 17 tahun mengalami kekerasan dan penculikan secara brutal, konflik hebat dan berat.
.....
Semilir angin sejuk dirasakan Rere ketika mobil sudah berjalan. Dia sama sekali tidak bisa mencerna semua kejadian 10 menit yang lalu. Tamparan Ben di pipinya sekarang terasa panas, namun entah kenapa rasa itu sekarang menghangatkan hatinya. Perilaku Ben yang kasar sekaligus lembut tadi benar-benar menggugahnya. Rere juga tidak bisa memutar otaknya untuk bertindak lebih lanjut. Rasa luar biasa lelah menggerogoti tubuhnya sekarang. Kedua kelopak matanya yang indah itu sekarang terasa berkilo-kilo beratnya. Rere memejamkan mata mencoba mempelajari apa yang sekarang dirasakannya dalam hati. Dia bahkan sempat merasakan Ben membelai rambutnya sambil berbisik “I’m really sorry Re…” sebelum dia terlelap tertidur terbawa alam bawah sadarnya untuk mengistirahatkan hati dan tubuhnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MegaHerdian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
07. Konflik berat
Tamparan sekali lagi mendarat di pipi kiri Rere, darah segar kembali mengalir dari tepi bibir Rere.
"Jangan ngelawan lagi dong sayang…aku udah capek nih main lari-larian…!" Kata Ben. Ada nada mengancam di sana.
Ben memandang buah dada Rere. Lalu dia meraih rok abu-abu Rere. Rere pun berusaha menghindar, tetapi pegangan Sam sungguh kuat sehingga dia tidak bisa mengelak lagi. Dengan kasar Ben merobek rok Rere dari bawah ke atas. Belahan panjang terobek tepat di tengah-tengahnya sehingga memperlihatkan celana dalam hitam Rere. Kaki Rere yang jenjang pun ikut terpamerkan seperti dada dan perutnya. Kembali Ben mengoyak rok abu-abu Rere, kali ini tempatnya di sisi kiri yang dapat memperlihatkan paha Rere yang putih mulus. Rere sekarang merasa bahwa sekarang seragamnya tidak bisa melindunginya dari ketelanjangan. Tetapi dia tidak bisa berbuat apa-apa.
"Say bagus banget sih bodynya…"Seru Dave tiba-tiba mendekat dan memegang buah dada kiri Rere yang menggantung indah meskipun masih tertutup pembungkusnya.
"Iya ya… si Albie bener-bener pinter pilih cewek" Sam ternyata mengambil kesempatan memegang buah dada Rere yang sebelah kanannya. Tetap Rere tidak menangis dalam keadaan seperti ini.
Dirinya sudah hampir telanjang. Pipinya panas, pelipisnya perih, perut dan hatinya sakit memikirkan kenapa Albie dan Ika bisa sejahat itu padanya.
Tunggu, apa jangan-jangan Lola juga terlibat?!.
Ga gak mungkin, memang apa salahnya sampai-sampai dia harus menerima perlakuan seperti ini.
Karna Albie? Karna Albie yang lebih menyukai dirinya di banding Lola atau karna yang lain? Lalu Ika? Apa salah dia sama Ika.
Sungguh kepala Rere terasa akan pecah saat ini, pertanyaan pertanyaan kembali menyerang pikirannya dan mulai mendominasi tubuhnya.
Tidak Rere tidak selemah itu, memang apa salahnya!.
Lalu Ben mendekat. Dia mendekatkan tangan kanannya ke tubuh Rere. Rere langsung memejamkan mata, mengira Ben akan menamparnya lagi. Dia sudah tidak tahan lagi dengan tamparan Ben. Tetapi ternyata Rere salah terka. Ben meletakan tangannya di kemaluan Rere yang masih terbungkus celana berbahan silk tipis yang mempesona.
"Re… masih perawan ga??" tanya Ben sambil mengelus kemaluan Rere. Rere terdiam. Dia merasa pertanyaan itu tidak untuk di jawab. Lalu Ben menampar Rere lagi. Lalu menjambak rambutnya dengan tangan kirinya membuat kepala Rere menengadah sementara tangan kanan Ben masih meraba benda kehormatan Rere.
“Jawab say!” kata Ben dengan nada tetap halus. Rere bingung kenapa orang seperti Ben bisa berbuat kasar tetapi berkata halus. Hal itu membuat Rere semakin panik.
"I iii iiya…!" jawab Rere gemetar.
Rasa takut menghinggapi, air mata mulai membasahi pipinya, sebenarnya apa salahnya dan siapa sebenarnya mereka ini.
Mereka bahkan masih memakai baju seragam sekolah tapi kenapa mereka berani melakukan ini di lingkungan sekolah dan melakukan sesuatu kepada pak somad.
Rere pikir mereka pasti bukan orang sembarangan, terlihat dari wajah dan postur tubuh mereka yang bersih dan terawat pasti Mereka berasal dari kalangan keluarga berada, jika bukan karna uang lalu apa yang mereka inginkan.
Rere bahkan tidak pernah bertemu dengan mereka , lalu sebenarnya apa tujuan mereka melakukan ini.
"SHIT!!" serapah Ben sambil melepas pegangannya menjauh dari Rere.
Ben meremas rambut kepalanya frustasi.
"Tunggu.." Ben memundurkan langkahnya kakinya menjauh dari Rere membuat teman-teman nya mengernyit kan alisnya kebingungan.
Why...
Hebatt bgt km thor..sehari 2x ..
aq ma suami sminggu 2x atau kadang sminggu 1x..sama2 repot,sama2 pasif mainnya,kpn2 bagi tips ya thor hehehehe
gmn baiknya tuh 2 bocah deh thorr..tinggal urus sj..aq sediain sesaji sama like yg bnyk dehhh
thooor bikin rere bahagia kasian