Sistem Pembantu Super

'Siapapun bantu aku! Bawa Baymax denganku, aku tak mau dia meninggalkanku di tempat ini!'

Permintaan bantuan kali ini terdengar familiar suaranya, seperti remaja yang sedang mengalami pubertas, suaranya berada di antara suara anak kecil dan suara dewasa.

Sesuatu yang membuat Ron tahu siapa orang yang meminta bantuan adalah nama Baymax.

Benar, Baymax adalah nama dari robot buatan Tadashi Hamada, kakak dari Hiro, tokoh utama film Big Hero 6. Robot pintar yang berbasis robot perawat atau robot kesehatan, tugas utamanya memeriksa dan mengobati orang layaknya seorang dokter sungguhan.

"Baymax? Adegan bagian mana yang membuat Baymax mati?" Ron mencoba mengingat isi film Big Hero 6 yang pernah dia tonton di masa kecilnya.

Mata Ron menyala, dia ingat di mana adegan Baymax mati dan meninggalkan Hiro.

"Adegan itu cukup berbahaya, aku butuh momentum yang tepat, kalau tidak, aku juga ikut mati dengan Baymax di sana."

Adegan tersebut ada di saat Baymax mengorbankan diri demi Hiro dan anak penjahat, tertinggal sendirian di sebuah ruang tak diketahui.

Sebelum Ron menerima misi bantuan, sebuah panel sistem muncul menghalangi wajahnya.

[Permintaan bantuan terdeteksi!]

[Misi: Menyelamatkan Baymax dari ruang tak dikenal]

[Silakan memilih bayaran: Robot Microbot, Robot Baymax]

Alis Ron tersentak melihat panel baru sistem, berisi pemilihan pembayaran yang bisa dipilih sesuai keinginannya sendiri.

"Apakah sistem ada pembaruan? Aku sekarang bisa memilih metode apa yang harus dibayarkan pelanggan?" Ron tersenyum lebar sambil melihat pembayaran yang tersedia pada misi ini.

Sebelum pergi membantu target, sistem menyediakan fitur memilih bayaran yang dimiliki target bantuan, entah kemampuan atau benda. Sebelumnya, Ron hanya bisa menerima bayaran yang ditentukan oleh target sendiri.

Ron memegang dagunya sambil memikirkan keuntungan dari dua pembayaran yang ada.

"Robot kecil bernama Microbot cukup bagus, tapi sayangnya tak berguna bagiku. Kurasa Robot Baymax lebih baik untuk aku miliki."

Memikirkan ini, Ron langsung menerima misi bantuan dengan bayaran Robot Baymax.

Sebelum portal muncul, Ron menurunkan ketinggian terbangnya agar dia bisa muncul dengan Baymax cukup aman.

Pada saat ini, seorang anak kecil sedang berada di atas pesawat luar angkasa mini tengah berbincang penuh emosi dengan robot berwarna putih.

Mereka adalah Hiro dan Baymax dengan armor yang rusak.

Baymax menatap Hiro dengan pandangannya yang datar. Di sisi Hiro, dia tampak sangat khawatir dan gelisah.

"Masih ada cara, aku bisa membawa kalian ke tempat yang aman," ucap Baymax polos dengan nada datar.

Setelah kalimat itu keluar, tangan Baymax yang masih memiliki tangan robot tempur diletakkan di belakang pesawat ruang angkasa mini.

"Aku tidak bisa dinonaktifkan sampau kamu mengatakan kamu puas dengan perawatanku," lanjut Baymax sambil melihat Hiro.

Baymax mengatakan itu seolah tahu dirinya takkan bisa selamat dan akan terjebak di ruang dalam portal ini.

Hiro sontak menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Tidak-tidak, tunggu dulu!"

"Bagaimana dengan kamu?!"

Seolah tak mendengar ucapan Hiro, Baymax terus berbicara, "Kamu adalah pasienku."

"Baymax!"

"Kesehatanmu adalah satu-satunya hal yang aku perhatikan."

"Baymax, berhenti!!"

Baymax tak menggubris omongan Hiro, dan dia masih berkata, "Apakah kamu puas dengan perawatanku?"

"Tidak, harus ada cara lain! Aku tidak akan meninggalkanmu di sini! Aku akan memikirkan caranya!" Hiro berusaha meyakini Baymax bahwa dia bisa menyelematkan mereka semua.

Sayangnya, Baymax menyanggah dengan cepat, "Tidak ada waktu ...."

Baymax berkata lagi dengan pertanyaan yang sama, tapi suaranya terdengar manusiawi, "Apakah kamu puas dengan perawatanku?"

Jawaban Hiro tetap sama, dia menggelengkan kepalanya.

"Tidak, tidak, aku tidak mau kehilanganmu juga!"

Kalimat Hiro benar-benar menyuarakan hatinya, sama sekali tak ingin kehilangan orang yang disayanginya untuk kedua kali. Meskipun Baymax bukan orang.

"Hiro, aku akan selalu bersamamu."

Sebuah kalimat balasan dari Baymax yang membuat Hiro tertegun sesaat, kemudian memeluk Baymax dengan erat.

Sebuah adegan yang sangat dramatis.

"Ya, Hiro, kamu akan selalu bersama Baymax selamanya."

Tiba-tiba sebuah suara magnetis dari seorang pria terdengar di antara keduanya. Hiro yang hendak menangis mendadak terkejut, lalu mencari siapa yang berbicara.

Apa yang Hiro dan Baymax lihat adalah seorang pria tampan mengenakan pakaian hoodie hitam dan celana panjang hitam tengah melayang di samping mereka.

Anehnya orang ini melayang dengan terkendali.

Ron tersenyum melihat keduanya ingin berpisah, beruntung dia datang di momen yang tepat.

Sistem memunculkannya di dalam portal, perlu wakti untuk Ron mencari keberadaan mereka berdua di ruang tak dikenal ini.

"Siapa kamu?!" Hiro terlihat waspada melihat kehadiran tak diundang ini.

Baymax juga ikut siaga, refleks mengarahkan sarung tangan roketnya ke Ron. Bersiap untuk menyerang Ron kapan saja.

Melihat keduanya yang bertindak hati-hati kepadanya, Ron membalas dengan senyuman. "Tenang, aku di sini untuk menyelamatkan kalian berdua. Hiro, bukankah kamu yang membuat permintaan bantuan?"

Hiro terdiam sesaat mencoba mengingat sesuatu. "Tunggu, suara yang ada di kepalaku barusan adalah kamu?!"

Ketika berbicara dengan Baymax barusan, Hiro mendengar suara mengenai konfirmasi sebuah urusan, Hiro yang sedang emosional tanpa sadar mengiakan sistem tanpa melihat apa maksud dari konfirmasi tersebut.

"Um, bisa dikatakan seperti itu." Ron menggaruk kepalanya tampak bingung.

Tiba-tiba wajah Ron berubah, dia memiliki perasaan yang tidak enak.

"Baymax, Hiro, bersiap untuk pergi sekarang! Kita tidak punya waktu lagi!"

"Ya!"

Ron langsung menarik tubuh kenyal Baymax dan bersiap mendorong roket bersama Hiro di atasnya.

Melihat respons berupa anggukkan dari keduanya, Ron berakselerasi cepat menuju ke pintu keluar portal.

Kecepatan terbang Ron sangat cepat, melebihi kecepatan sarung robot milik Baymax.

Di luar ruang tak dikenal, teman-teman Hiro dan ayah Abigail sedang bersembunyi dari tarikan portal yang kuat.

Tiba-tiba portal di kejauhan bergetar hebat dan mengeluarkan suara retak yang kuat.

Sebelum portal tersebut hancur dan menghilang, sosok Ron bersama dengan Baymax, Hiro, dan Abigail berhasil keluar tepat waktu.

"Siapa itu?!" Wasabi, pria berambut ikal berwarna cokela dengan kulit gelap menunjuk sesuatu di langit.

Semua orang melihat ke arah yang ditunjuk Wasabi, seketika menemukan seorang pria terbang sambil mengangkat pesawat luar angkasa mini dan baymax di kedua tangannya.

Pupil mata semua orang membesar, ekspresi mereka sama-sama tercengang dengan mulut terbuka lebar.

Tak hanya mereka, Hiro sendiri pun terkejut saat melihat dirinya masih melayang di udara walau sudah tidak berada di dalam portal.

"Kamu?!" Hiro ingin mengatakan sesuatu, bibirnya mendadak tak bisa berbicara lagi.

Ron mendarat di depan mereka semua, meletakkan Baymax dan pesawat luar angkasa penuh kehati-hatian.

"Hiro!!"

Ketika semua orang melihat ada Hiro di atas pesawat luar angkasa, teman-temannya berlari menghampirinya.

Yokai buru-buru berlari untuk melihat putrinya yang masih hidup di dalam pesawat luar angkasa.

Wanita dengan kostum super berwarna kuning langsung memeluk Hiro sambil menanyakan keselamatannya. Dia adalah Go Go Tamago, teman Tadashi.

"Kamu tidak apa-apa, Hiro?" Tamago menatap Hiro dengan kekhawatiran yang jelas.

"Aku baik-baik saja," kata Hiro dengan malu. "Untungnya, aku dan Baymax bisa selamat dari kecelakaan di dalam portal berkat dia."

Begitu Hiro menunjuk ke arah Ron, semua tatapan orang terfokus kepadanya.

Ron membalas tatapan mereka dengan senyuman, dan semua orang terpana karena keindahan wajahnya saat ini.

"Halo, semuanya!" Tangan Ron melambai ke arah mereka semua.

Reaksi mereka berbeda-beda ketika disapa oleh Ron. Tamago dan Honey Lemon langsung tersipu melihat penampilan Ron yang tampan.

"Tampan sekali penyelamat Hiro ...."

"Kenapa dia sangat tampan? ...."

Keduanya tak bisa menahan pesona Ron yang benar-benar luar biasa tampan.

Sementara itu, Wasabi dan Fred berdecak kagum pada kekuatan Ron yang keren. Mereka bersama mendekati Ron dan bertanya penuh rasa penasaran.

"Yo, bro! Bagaimana caranya kamu bisa terbang seperti itu tanpa alat?!"

"Apa ada alat khusus yang tersembunyi di tubuhmu?!"

Mendengar pertanyaan mereka berdua, tanggapan Ron hanya jawaban sederhana dan senyuman kecil, "Aku mendapatkan kekuatanku dari tubuhku sendiri bukan teknologi."

Jawaban jujur Ron membuat semua orang tercengang dan menatap Ron dengan tatapan tak percaya.

"Kamu pasti berbohong!!"

"Tidak mungkin itu terjadi!"

Khususnya Wasabi dan Fred, mereka bereaksi berlebihan dengan berteriak dan menggoyangkan tubuh Ron sambil bertanya dengan pertanyaan yang sama beberapa kali.

Hiro segera menghentikan mereka berdua. "Sudah sudah, jangan seperti itu!"

"Ron, maafkan mereka berdua." Hiro menunduk meminta maaf.

"Tak masalah, Hiro." Ron mengangguk kecil. "Kesepakatan kita sudah terjalin, kamu harus membayarnya."

Wajah Hiro berubah dengan cepat dan melihat panel sistem yang hanya bisa dilihat olehnya dan Ron. "Apakah aku harus menyerahkan Baymax kepadamu?" tanya Hiro berbisik kepada Ron.

Ron juga bingung menjawab seperti apa, dan dia buru-buru bertanya kepada Sistem.

"Apakah Baymax harus diambil begitu saja, Sistem?"

[Ding! Baymax harus diberikan kepada Host apa pun alasannya! Akan tetapi, Hiro diperbolehkan untuk membuat Baymax lain.]

Mata Ron berbinar, kemudian meneruskan informasi sistem kepada Hiro melalu bisikan, supaya teman-temannya tidak tahu tentang bisnis mereka berdua.

"Hiro, kamu bisa membuat Baymax untukku kalau kamu enggan memberikan Baymax ini," bisik Ron dengan usulannya.

Bola mata Hiro menyala, dia mengangguk beberapa kali tanda menyetujui pendapat Ron. "Kalau begitu, habis ini kita akan kembali ke rumah dan aku akan membuatkan Baymax khusus untukmu."

"Oke, aku akan ikut denganmu."

Teman-teman Hiro penasaran dengan pembicaraan apa yang mereka berdua bisikan. Namun, mereka tak mau menguping, menghargai privasi orang lain.

Selama beberapa jam, sehabis peristiwa besar yang merugikan kota, Ron dibawa oleh teman-teman Hiro ke rumah Hiro dan diperkenalkan kepada Tante Cass.

Tante Cass, tante paling cantik di kartun buatan Disney menurut Ron pribadi, sekarang dia bertemu secara langsung, dan lebih cantik dari yang ada di film.

"Ron, apakah kamu sudah punya pacar?"

Saat ini, Ron tengah berkumpul bersama 3 wanita, Tamago, Honey, dan Bibi Cass. Honey entah mengapa mengeluarkan pertanyaan yang sangat personal kepada Ron.

"Eum, ya, aku sudah punya pacar," balas Ron dengan wajah yang canggung.

Sekejap ekspresi mereka menjadi kecewa, termasuk Bibi Cass. Ekspresi Ron agak aneh saat tahu Bibi Cass tampak kecewa dengan jawabannya.

Bibi Cas menatap Ron begitu dalam dan bertanya, "Apakah kamu tidak berniat untuk menambah, jadi punya dua pacar?"