NovelToon NovelToon
SEMUA HANYALAH PANGGUNG SANDIWARA

SEMUA HANYALAH PANGGUNG SANDIWARA

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Anak Yatim Piatu / Obsesi
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: julieta

Larasati , seorang gadis desa yang lugu dan sederhana, harus menghadapi takdir pahit ketika sepupunya, Gea, kabur di hari pernikahannya dengan seorang pria kaya bernama Nathan karena hamil dengan lelaki lain.

Orang tua Gea, yang merasa posisi perusahaan mereka terancam bangkrut jika pernikahan ini sampai gagal dan membuat keluarga Pratama malu, memaksa Laras, keponakannya untuk menggantikan posisi Gea sebagai pengantin.

Nathan, yang merasa tertipu dan marah, terpaksa menerima pernikahan itu demi menjaga nama baik keluarganya, meskipun hatinya dipenuhi kebencian pada Laras yang dianggap sebagai biak kerok yang menyebabkan Gea kabur di hari pernikahan mereka.

Intrik dan persaingan dalam perebutan kekuasaan di keluarga Pratama menyeret Laras kedalam pusaran kekacauan yang tiada henti.

Akankah Laras bisa menanggung semua ini?

Menjalani pernikahan tanpa cinta dengan suami yang hatinya masih terpatri nama orang lain?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon julieta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

MENGHUBUNGI THOMAS

Thomas yang masih belum tertidur setelah membaca berkas klien yang akan dibantunya dalam persidangan esok hari, mengernyit dalam melihat nomor asing masuk kedalam ponselnya.

Cukup lama Thomas memandang nomor asing tersebut, berusaha untuk menebak siapa kira-kira yang menghubunginya tengah malam seperti ini.

Thomas kembali menelisik beberapa perkara yang tengah ditanganinya saat ini. Setelah diingat, tak ada yang serius meski beberapa kaliennya adalah orang-orang penting dan memiliki kedudukan serta posisi dinegeri ini.

“Laras”, tiba-tiba nama itu terbesit begitu saja dalam benak Thomas sehingga diapun segera menekan tombol terima sebelum sambungan telepon berakhir.

“Hallo...”, sapanya dengan suara datar.

Begitu suara Thomas terdengar, Laras pun segera bersuara. “Bagaimana kabar anda paman Zeno?”.

Mendengar suara yang sangat dirindukannya, Thomas tersenyum samar. Hanya laras dan Melati saja yang memanggilnya Zeno sehingga ketegangan yang tadi sempat dia rasakan hilang seketika.

“Akhirnya, kamu menghubungiku juga, Laras. Kabarku baik, tapi tidak dengan dirimu bukan”, jawab Thomas berusaha membuka percakapan.

“Seperti yang paman ketahui, ada banyak hal buruk yang datang secara tiba-tiba. Hal itu tentu tak akan bisa membuat siapapun yang mendapatkannya, merasa senang bukan?”, jawab Laras lugas.

Thomas diseberang sana hanya bisa menghembuskan nafas kasar. “Maaf, paman tak bisa melindungimu sehingga kamu menjadi korban keegoisan keluarga itu”.

Mendengar Thomas tampak masih enggan menyebut nama keluarga pakdhe nya setelah kematian kedua orang tuanya, Laras hanya terkekeh pelan. “Tampaknya, rasa rumit dihati paman belum sepenuhnya reda”.

Ucapan Laras membuat Thomas memijit celah diantara kedua alisnya dengan kuat hingga meninggalkan warna kemerahan.

“Selama tabir kematian mama dan papamu belum terungkap, rasa sakit dan kesedihan ini, belum bisa sepenuhnya reda”, jawab Thomas lirih, ada rasa sakit dalam setiap kata yang dia ucapkan, rasa sakit yang tak bisa membuat hidupnya tenang hingga para pembunuh adik angkatnya itu mendapatkan hukuman sepantasnya.

Kemampuan meretas Laras, belum terlalu baik. Jika tidak, dia mungkin bisa membantu pamanya mengungkap tabir misteri yang masih menyelimuti kematian kedua orang tuanya yang hingga saat ini mesih belum bisa terpecahkan.

“Sudah sejauh mana penyelidikan yang paman lakukan?”, tanya Laras penasaran.

Thomas kembali mengambil nafas dalam dan menghembuskannya secara berlahan sebelum menjawab dengan suara getir, “Semua jejak kecelakaan itu lenyap, seolah ada pihak tertentu yang sangat kuat, yang membersihkannya hingga tak terlacak”.

Jawaban Thomas di setujui oleh Laras karena dia juga sudah sempat berusaha mencari informasi mengenai jejak kecelakaan yang menimpa kedua orang tuanya dengan membayar mahal seorang hacker terkenal di luar negeri, tapi sayangnya, usahanya tersebut  juga tak membuahkan hasil sehingga diapun terpaksa menghentikannya karena frustasi berada dijalan buntu.

Melihat Laras terdiam cukup lama, Thomas kembali memecah keheningan yang sempat menyelimuti.

“Dua bulan lagi, kamu genap berusia dua puluh tahun. Sudah waktunya HD Group kamu ambil alih, sesuai dengan surat wasiat yang kedua orang tuamu tulis”, ucap Thomas mengingatkan.

Laras mengetuk-ngetuk meja dengan telunjuknya, mencoba untuk menyusun rencana dengan cepat.

“Aku ikut rencana paman saja”, jawab Laras cepat dan penuh ketenangan.

“Oya paman, kira-kira asset apa saja yang dimiliki oleh kedua orang tuaku?”, tanya Laras penasaran.

Tringgg.....

Tak lama kemudian, satu pesan masuk kedalam emailnya, berisi semua asset kedua orang tuanya yang akan diberikan kepadanya.

Melihat jika data yang berhasil dicurinya dari HD Group ternyata tak selengkap yang diberikan oleh Thomas, Laras merasa getir didalam hatinya karena upayanya meretas sistem milik pakdhenya sia-sia belaka.

Tapi dia juga merasa lega karena setelah melihat data yang Thomas berikan, Laras baru tahu jika tampaknya pakdhe dan budhenya tak sepenuhnya tahu berapa banyak asset yang papa dan mamanya tinggalkan dan wariskan kepadanya sehingga mereka hanya menguasai seperempat bagian saja.

Meski hanya seperempat bagian saja yang pakdehnya kuasai, tapi Laras berniat untuk merebutnya kembali setelah mendengar jika mereka hendak melenyapkannya.

Melihat nama dan alamat vila yang kini tengah Gea tempati, yang merupakan salah satu harta atas nama mamanya, hati Laras merasa tak nyaman.

Dia akan membereskan urusan ini nanti, sekarang yang mendesak adalah keluarga Pratama karena esok pagi dia harus kerumah utama untuk datang sebagai pengantin baru sebelum acara bulan madu, batal digelar akibat pergantian pengantin.

“Sekarang aku sudah berada didalam keluarga Pratama. Kudengar paman cukup dekat dengan nyonya tua Pratama...”

Ucapan Laras yang mengantung hanya ditanggapi kekehan ringan oleh Thomas. “Aku sudah memberikan informasi mengenai nyonya tua Pratama kedalam emailmu barusan karena tahu kamu pasti membutuhkannya. Semua anggota keluarga Pratama itu rumit, termasuk suamimu itu. Saranku, jangan percaya pada siapapun disana, meski mereka sangat baik terhadapmu”.

Apa yang Thomas ucapkan sudah menjadi bahan pertimbangan Laras sebelumnya. “Tenang saja paman, aku sudah tahu apa yang harus aku lakukan. Jika nanti aku butuh bantuan, aku akan menghubungi paman lagi”.

Thomas merasa lega mendengar jika Laras tampakmya telah memiliki persiapan sebelum benar-benar masuk kedalam keluarga Pratama, tapi itu hanya sejenak sebelum dia mengingat jika Laras bisa nekat setelah terdesak.

“Lalu, apa rencanamu? Jangan bilang kalau kamu ingin masuk kedalam pusaran perebutan kekuasaan di keluarga Pratama yang tiada habisnya itu?”,Thomas bertanya dengan ekspresi sedikit cemas karena dia sangat tahu bagaimana kepribadian Laras, berani masuk kedalam bara api jika dia yakin bisa mendapatkan banyak keuntungan disana.

“Wah, paman memang benar-benar mengerti aku”, jawab Laras sambil tersenyum lebar.

Mendengar ucapan Laras, kekhawatiran dalam diri Thomas pun semakin bertambah.

“Laras, jangan main-main. Keluarga Pratama, bukanlah keluarga yang bisa kamu anggap remeh”, Thomas pun kembali berkata dengan tegas untuk mengingatkan gadis agar kembali memikirkan keputusannya.

“Paman tak perlu cemas. Aku akan mundur jika memang waktunya mundur. Hanya saja, aku memerlukan mereka untuk memuluskan rencanaku”, ucap Laras mencoba meyakinkan.

Thoman kembali memijit celah diantara dua laisnya dengan kuat. Kali ini bukan hanya jejak kemerahan saja tapi sudah ke warna biru keuungguan, pusing dengan sifat keras kepala Laras yang mirip dengan ayahnya, Hendarto.

Tak bisa menghalangi Laras, Thomas hanya bisa memberinya nasehat. “Ingat untuk mundur jika jalan semakin terjal dan berbahaya”.

“Baik paman, akan aku ingat pesan paman”, jawab Laras sebelum panggilan tersebut dia akhiri.

Setelah obrolan yang penuh ketegangan itu berakhir, laptop juga telah dimatikan dan disimpan ke posisinya semula, gadis cantik itupun segera merebahkan diri diatas ranjang untuk beristirahat karena esok pagi masih banyak hal besar yang harus dia lakukan.

Sementara itu dikamar tamu yang ada di lantai satu, Nathan masih terus menatap ponselnya, berharap anak buahnya bisa menemukan jejak keberadaan Gea, sang kekasih yang sayangnya hingga detik ini masih gagal didapatkannya.

“Brengsek!”, umpat Nathan sambil membanting ponselnya keatas ranjang dengan kasar.

Iapun mencengkeram kuat rambutnya dengan kedua tangan, dengan ekpresi frustasi karena baru kali ini dia kehilangan sesuatu yang sudah berada dalam genggamannya.

Sebagai seseorang yang ambisius dans angat possesif, semua yang sudah berada dalam tangannya tak akan pernah dia lepaskan begitu saja, selama dia masih menginginkannya.

Kaburnya Gea tanpa alasan benar-benar mengoyak egonya yang tinggi karena baru kali ini, sesuatu yang berhasil digenggamnya bisa terlepas tanpa dia sadari dan tak terlacak keberadaannya.

Kegagalan anak buah Nathan bukan tanpa sebab, selain dihalangi oleh Mary juga ada campur tangan papinya, Gerry yang memiliki rencana tersendiri sehingga dia tak ingin anaknya yang sudah terlanjur bucin terhadap Gea, menggagalkan rencana besarnya.

Untuk sementara, biarlah dia sendiri yang tahu mengenai kebusukan yang dibuat oleh Gea dan keluarganya dan berusaha untuk mengatasinya sendiri karena dia tak ingin bertindak gegabah  karena dibalik Gea ada kakak keduanya, Danuarta yang menjadi pelindungnya serta mertua Danuarta, Scoth Alson, mafia dunia bawah yang tak bisa dia singgung, setidaknya untuk saat ini.

Gerry harus terus bermain cantik agar ambisinya untuk menguasai keluarga Pratama, menjadikan dirinya sebagai pusat kekuasaan penuh dan satu-satunya tak sampai tercium kedua orang tuanya, terutama sang mami, nyonya tua Pratama yang memiliki indera sensitive dan tajam sehingga topengnya sebagai anak bungsu yang baik dan penurut tak akan tercemar hanya karena satu kesalahan kecil yang dibuat oleh putranya.

1
Maria Hedwig Roning
🙏
Maria Hedwig Roning
thnks thor
Maria Hedwig Roning
thnks tjor
Baek chanhun
penasaran gua, apa Laras memperlihatkan orang yang mencelakai ortunya, apa perceraiannya,dan apa Laras mau ambil perusahaan ortunya.
thanks teh
😍💪
Lyvia
masih tk terima kalau laras tidur bersama nathan secara mereka lagi perang dingin n tmpa ada rasa, meskipun mereka udah sah nglakuin itu 😄
Baek chanhun
next thor 💪😍
Maria Hedwig Roning
tambah lah thor,,, dikit kali🙏
Maria Hedwig Roning
recommended
Maria Hedwig Roning
thnks thor
Maria Hedwig Roning
💪👍
Maria Hedwig Roning
thnks thor
Jelita S
Hartati yg jahat dan licik kamu GK bsa nyetir krna bntr lagi Nathan yg tergila2 sama dia😄😄
Maria Hedwig Roning
thnks thor
Baek chanhun
Laras Lo harus waras untuk menghadapi keruwetan ini
thanks mbak 🙏😍💪
Maria Hedwig Roning
thnks thor
MommyRea
hadir Thor ☝️😊
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!