NovelToon NovelToon
Antagonist Yang Menghindari Takdir

Antagonist Yang Menghindari Takdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Obsesi / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Romansa / Fantasi Wanita
Popularitas:11.7k
Nilai: 5
Nama Author: Aplolyn

Saat tragedi mengambil jiwanya, Syifa menemukan dirinya yang masuk ke dunia novel sebagai seorang antagonis yang secara obsesif mengejar protagonist pria bahkan berencana untuk menghancurkan hubungannya dengan sang kekasih.

Pada akhirnya dia akan mati terbunuh karna alur itu, oleh sebab itu untuk menghindarinya, dia selalu menghindari pria itu.

Namun bagaimana jika tiba-tiba alurnya berubah, pria itu malah memperhatikannya..

"Tidak! ini tidak ada dalam plot!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aplolyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

"Kamu kemasukan setan? Seorang Syifa yang tergila-gila sama Kayden tiba-tiba bilang gini?," ucap Anisa yang terheran.

Syifa bisa membayangkan bagaimana ekspresi sahabatnya, pasti sangat lucu, apalagi dalam alurnya nanti Syifa menikahi Hansen hanya karna sakit hati pada pernikahan Kayden, ya.. walau akhirnya Syifa benar-benar tulus pada brengsek itu.

"Kamu yang gila.. udah ah, aku baru keluar rumah sakit, mau istirahat dulu"

Syifa mematikan ponsel tanpa menunggu persetujuan dari Anisa.

"Kuliah yah?.. huh.. aku bahkan sudah lulus 7 tahun yang lalu dan harus kembali menjadi mahasiswa.."

Benar.. Syifa di dunia nyata telah memiliki pekerjaan dan tinggal di salah satu kos dekat perusahaannya, dia meninggalkan ibunya di kampung namun tetap mengirimkan uang setiap bulannya untuk wanita yang melahirkannya itu.

"Mau gimana lagi? Ayo kita lihat perlengkapan antagonis ini.."

Syifa menelusuri meja belajar di kamar itu dan mendapati informasi bahwa tokoh ini sedang mengambil Jurusan Bisnis dengan Program Studi Pemasaran Digital.

"Pantas saja bos selalu membawanya kesana kemari ketemu klien"

tok tok tok..

Suara ketukan menghentikan kegiatan Syifa, dia berjalan menuju pintu dan membukanya, mendapati bahwa di depan sana ada Sean yang masih memakai kemeja, lengkap dengan dasi di lehernya.

"Kamu sudah makan? Kakak bawa sup kepiting nih," Tawar Sean sambil memperlihatkan kantung makanan yang di belinya.

"Belum.."

"Yasudah, ayo ke bawah.. ayah sama ibu lagi keluar, kita makan berdua aja.."

Sejujurnya ini pertama kalinya Syifa mau makan bersamanya, boro-boro makan bersama, adiknya itu begitu temperamen dan suka marah-marah tidak jelas, terlebih lagi sangat tidak sopan pada siapapun dan itu membuat Sean merasa tidak bisa mendekatinya.

Namun, setelah melihat perubahan Syifa setelah sadar membuatnya ingin mencoba untuk dekat dengan sang adik dan ternyata berjalan mulus.

"Besok kakak antar ke kampus ya?"

"Emangnya, biasanya aku naik apa ke kampus?"

"Yah diantar sopir.. kamu lupa lagi? jangan-jangan kamu juga gak tau yang mana sopir kamu.."

"hehe," Syifa hanya bisa tertawa pelan, sudah pasti dia memang tidak tau dong.

"Aneh.. kamu kelihatannya ingat tapi kayak gak inget.. gimana sih?," protes Sean.

"Sopir kita Pak Darto, pokoknya dia selalu standby dekat mobil.." jelas Sean sambil makan.

Syifa pasrah saja, dia ikut melahap makanan yang sudah di beli olehnya dan bersyukur masih bisa merasakan makanan enak, jika ini dunia nyata maka dia harus berfikir dua kali untuk membeli seafood apalagi kepiting yang harganya bisa dibilang mahal.

"Mau ngapain?," tanya Sean begitu Syifa mengambil piring hendak dibersihkan.

"Ya nyuci piring, masa udah makan gak di bersihkan.."

Butuh beberapa detik bagi Sean untuk merespon tindakan adiknya yang dia rasa memang sudah berbeda setelah kecelakaan itu.

"Sejak kapan kita nyuci piring Syifa? Apa gunanya para pembantu?"

Lagi-lagi Syifa tertawa pelan, "Oh iya ya.."

"Kamu beneran Syifa, kan? Kok makin lama makin aneh.. tapi bagus sih.."

Sean menggelengkan kepala dan berlalu dari hadapan Syifa, meninggalkannya di dapur sendirian.

"Huh.. susah juga ya jadi orang kaya? Atau aku yang terlalu miskin untuk jadi kaya?"

Syifa meninggalkan piring dan naik ke lantai dua menuju kamarnya, perut kenyang, kantuk pun tiba, dia pun terlelap di kasur yang menurutnya sangat empuk itu.

***

Tak butuh waktu lama untuk hari berganti dan membuat Syifa sibuk dengan outfit yang harus di kenakannya.

"Bagus semua ini.. mau pakai yang mana ya?"

"Syifa! Cepat! Kakak harus meeting!," Teriakan Sean membuatnya tak bisa memilih, dia mengambil sembarangan dan memakai pakaian lalu keluar dari kamar.

"Kayaknya kami tetap gak berubah deh, siap-siap aja lama banget.."

Jarak ke kampus agak jauh dari kediaman mereka, alhasil selama perjalanan Syifa bisa melihat bagaimana padatnya kota tersebut.

"Macetnya kayak Jakarta aja deh.."

"Loh.. emang ini Jakarta Syifa.."

Lah? Syifa terkejut, jadi latar tempat di novel yang dia baca adalah Jakarta.. kalau begitu ini seperti dunia paralel? Syifa makin bingung mendapati fakta ini..

1
aria
lanjut
Lynn_: ditunggu ya kak🙏
total 1 replies
Rohimah
cweknya planga plongo Bae,, g bisa tegas gtu,,
Lynn_: maklum kak, baru jadi orang kaya, gampang tergiur, padahal ada uang di atm tapi kok dia gak kepikiran beli sendiri di luar negeri, sekalian jalan-jalan kan ya?, btw makasih sudah mampir dan komen ya kak🙏😇☺️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!