NovelToon NovelToon
Menjadi Yang Terkuat Di Dunia Kultivasi Immortal

Menjadi Yang Terkuat Di Dunia Kultivasi Immortal

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Misteri / Fantasi Timur / Epik Petualangan / Harem / Romansa
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Chizella

HIATUS AWOKAOWKA

"Kau akan dibunuh oleh orang yang paling kau cintai."

Chen Huang, si jenius yang berhenti di puncak. Di usia sembilan tahun ia mencapai Dou Zhi Qi Bintang 5, tetapi sejak usia dua belas tahun, bakatnya membeku, dan gelarnya berubah menjadi 'Sampah'.

​Ditinggalkan orang tua dan diselimuti cemoohan, ia hanya menemukan kehangatan di tempat Kepala Desa. Setiap hari adalah pertarungan melawan kata-kata meremehkan yang menusuk.

​Titik balik datang di ambang keputusasaan, saat mencari obat, ia menemukan Pedang Merah misterius. Senjata kuno dengan aura aneh ini bukan hanya menjanjikan kekuatan, tetapi juga mengancam untuk merobek takdirnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chizella, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 11: Tiba Di Sekte Awan Langit

​Keesokan harinya, fajar menyapa dengan tekad baru, dan Chen Huang, Xin Li, serta Yun Yuan memutuskan untuk meninggalkan hiruk pikuk Shanghai. Tidak ada lagi Elang Biru, perjalanan kali ini menuntut metode yang lebih cepat dan efisien. Mereka berdiri di atas bilah-bilah pedang terbang, sebuah pemandangan yang memukau bagi mata biasa.

​Xin Li dan Yun Yuan begitu mahir, pedang terbang mereka meluncur di udara dengan keanggunan seperti ikan yang berenang di lautan energi. Namun, Chen Huang sedikit kesulitan. Tubuhnya masih beradaptasi dengan seni menyeimbangkan diri di atas bilah tipis yang berkecepatan tinggi. Setelah beberapa kali pedang Dou Qi-nya bergetar dan hampir kehilangan kendali, Yun Yuan menghela napas pasrah.

​Akhirnya, Yun Yuan menyuruhnya untuk bergabung dengannya. Chen Huang melangkah dari pedangnya yang tidak stabil dan mendarat di atas Pedang Terbang milik Yun Yuan. Pedang itu terbuat dari Dou Qi kuning pucat, ukurannya cukup besar, mampu menampung mereka berdua.

​Namun, ruang di atas pedang itu terbatas. Mereka harus berdiri berdekatan, bahu Chen Huang hampir menyentuh punggung Yun Yuan. Setiap beberapa kali pedang itu harus menyesuaikan arah terbang atau menghadapi arus angin yang tiba-tiba, tubuh Yun Yuan akan sedikit bergetar, dan lekuk punggungnya yang halus akan terbentur lembut ke dada Chen Huang. Setiap benturan kecil itu mengirimkan getaran kejut yang terasa aneh dan mendebarkan.

​Chen Huang berusaha keras menjaga jarak, mengencangkan otot-ototnya untuk memastikan ia tidak terlalu sering bersentuhan dengan Yun Yuan. Meskipun Yun Yuan tidak terlalu memperdulikannya, fokus pada pengendalian Pedang Terbang, Chen Huang tetap menghargai batas yang tipis itu.

​Perjalanan di antara awan itu terasa panjang, berjam-jam diukur hanya oleh perubahan formasi awan di bawah mereka. Akhirnya, Xin Li, yang terbang di depan dengan semangat yang tak tertahankan, berteriak riang. Ia menoleh ke belakang, jarinya yang ramping menunjuk ke depan, ke arah panorama yang membelah langit.

​"Itu adalah Sekte Awan Langit!" ucapnya dengan riang, senyumnya secerah matahari di pagi hari.

​Chen Huang menatap ke depan. Di sana, di ketinggian yang sulit dipercaya, berdiri sebuah dunia yang terpisah. Sekte Awan Langit bersemayam di puncak gunung yang begitu tinggi hingga awan tidak hanya melayang di sekelilingnya, tetapi benar-benar menggantung di bawah kaki sekte. Itu adalah pemandangan yang menakjubkan. Bangunan-bangunan di sana menjulang tinggi, dibentuk dari batu putih bersih dan kayu gelap, menampilkan ciri khas arsitektur gaya timur kuno yang megah, bersih, dan memancarkan aura spiritualitas. Tempat itu terasa seperti benteng para dewa, dikelilingi oleh lautan awan yang tenang.

​Mereka mendekat ke gerbang utama sekte. Gerbang itu besar, terbuat dari kayu gelap dengan ukiran naga yang mengesankan. Gerbang dijaga ketat oleh dua sosok yang memancarkan aura kekuatan yang jelas. Mereka berada di Ranah Dou Zhe.

​Xin Li dan Yun Yuan melompat turun dari pedang mereka. Mereka menunjukkan token sekte mereka kepada para penjaga gerbang. Setelah melihat token itu, kedua penjaga gerbang itu segera membungkuk sedikit, penghormatan yang cepat dan hormat, kemudian mengizinkan mereka berdua masuk.

​Chen Huang hendak mengikuti, tetapi tombak logam dingin seketika terbentang di hadapannya, menghalangi langkahnya. "Berhenti!" ucap salah satu penjaga, suaranya tajam dan penuh kewaspadaan.

​"Tunggu, aku yang membawanya. Kami memiliki urusan penting," ucap Yun Yuan, suaranya mengandung otoritas yang tidak bisa dibantah.

​Kata-kata Yun Yuan seketika menghentikan niat kedua penjaga itu. Mereka saling pandang sejenak, lalu menarik tombak mereka, mengizinkan Chen Huang memasuki sekte tanpa pemeriksaan lebih lanjut.

​Di dalam pikirannya, Chen Huang terkejut. Ia sempat ragu bisa masuk Sekte Awan Langit dengan mudah, tetapi ternyata tidak sesulit yang ia duga.

​"Kedua penjaga itu membungkuk di hadapannya, begitu menghormatinya. Lalu juga mengikuti perintahnya," pikir Chen Huang, matanya melirik ke Yun Yuan yang berjalan di sampingnya. “Jangan-jangan dia ini punya posisi penting di sekte."

​Yun Yuan, merasakan tatapan Chen Huang yang penuh rasa ingin tahu, menghela napas pelan. Gerakannya berhenti, dan ia menoleh cepat ke arah Chen Huang. "Ada apa lihat-lihat?" ucapannya, meskipun tidak diucapkan dengan kasar, cukup dingin untuk membuat Chen Huang mengalihkan pandangannya, sedikit malu karena tertangkap basah.

​Sementara itu, Xin Li tertawa kecil melihat interaksi canggung Chen Huang dan Yun Yuan. Senyum manis dan polos terukir di bibirnya yang berwarna merah muda alami.

​"Kak Yun, bisakah bawa Chen Huang menelusuri sekte?" ucapnya. Ia mencondongkan tubuh bagian atasnya mendekat ke Yun Yuan, jarak antara bahu mereka menipis. Gerakan itu membuat jubahnya bergeser, memperlihatkan siluet tubuhnya yang memikat dan lekuk tubuhnya yang anggun, sebuah gestur keintiman yang hanya terjadi di antara mereka. "Aku akan menemui Tetua untuk meminta bantuan. Nanti aku akan memanggil kalian."

​Yun Yuan dan Chen Huang saling menoleh, tatapan mereka bertemu selama beberapa detik—sebuah pertukaran kehendak yang singkat namun intens. Yun Yuan akhirnya menghela napas lagi, menunjukkan sedikit rasa keberatan, namun mengangguk setuju dengan Xin Li.

​"Ayo kita pergi," ucap Yun Yuan, berbalik dan mulai berjalan.

​Chen Huang hanya mengikuti dari belakang, menjaga jarak yang sopan. Ia sesekali menoleh pada tubuh Yun Yuan. Gerakannya saat berjalan di antara bangunan sekte begitu luwes, pinggulnya bergerak dengan irama lembut, memancarkan aura menggoda yang tidak bisa dihindari. Namun, setelah beberapa saat menikmati pemandangan itu, Chen Huang mengalihkan pandangannya ke arah lain, memfokuskan perhatiannya pada arsitektur sekte untuk mengendalikan dirinya.

​Matanya terpaku pada sebuah bangunan yang cukup besar, terbuat dari kayu yang dicat merah gelap, memancarkan aura kebijaksanaan kuno. Di tengah bangunan itu, tertera sebuah papan kayu tua yang diukir dengan kaligrafi yang agung, 'Paviliun Perpustakaan'.

​Yun Yuan menoleh ke Chen Huang, seolah membaca perhatiannya. Ia kemudian menjelaskan dengan nada seorang pemandu yang berpengetahuan. "Ini adalah Paviliun Perpustakaan, sebuah tempat yang paling cocok untuk mencari tahu tentang pengetahuan kultivasi, sejarah, dan sebagainya," Yun Yuan menjelaskan dengan tenang.

​Chen Huang memegang dagunya. Senyum nakal terukir di bibirnya. "Kelihatannya ini tempat yang bagus untuk bersantai."

​Wajah Yun Yuan seketika berubah. Alisnya menukik tajam, menunjukkan ketidaksenangan yang mendalam terhadap niat Chen Huang yang tidak serius. "Paviliun Perpustakaan ini digunakan untuk mendapatkan pengetahuan! Jika kau berani melakukan hal semacam itu awas saja!" Kali ini Yun Yuan terlihat kesal, suaranya sedikit meninggi.

​"Gehh." Chen Huang hanya bisa sedikit cemberut, ekspresinya lucu dan kekanak-kanakan di hadapan Yun Yuan yang sedang serius.

1
Mizuki Berry
gak ada cover lain kah?
Cecilia-chan: banyak ai nya yg ini, kek bahan gabut selagi aku masi nulis isekai slime, jdi kalau pening dan gada ide ya, kutulis random kesini, gada tujuannya ini novel
total 4 replies
Story
berapa kata di chapter ini?
Cecilia-chan: 1200an
total 1 replies
Story
Lebih baik lewat dialog aja nggak sih tingkatan Kultivasinya🗿
Cecilia-chan: entah kenapa aku pengen simpel aja kek sesepuh fantim yg laen🗿
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!