NovelToon NovelToon
BUKAN YANG PERTAMA

BUKAN YANG PERTAMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Selingkuh / Romansa / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: elaacy

Kehidupan Ayunda naraya dan Edward alexandra berjalan seperti biasanya, bahkan mereka terlihat romantis. Hingga disuatu hari ayunda harus menerima fakta yang menyakitkan, ia merasa dibohongi habis-habisan oleh suaminya sendiri.

Bagaimana kisah kehidupan ayunda selanjutnya?? Kepoinn terus cerita ini yaa...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elaacy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6

🌷**Happy Reading🌷**

Siang itu, mama emma berkunjung kerumah kami dengan wajah angkuhnya menatapku yang sedang duduk di taman samping.

Ia berjalan mendekat, tatapannya begitu tajam bagaikan belati yang siap mengoyak jiwaku saat itu juga. Aku segera berdiri dan tersenyum kearah nya.

"Mama!!." Seru ku, namun mama emma tak menjawab sekedar tersenyum pun tidak.

"Dimana edward?" Tanyanya.

"Mas edward sedang keluar kota ma, mama duduk dulu ya? Ayunda ambilkan minum dulu." Ucapku yang menyuruhnya duduk, namun sebelum aku melangkahkan kakiku kedapur, suara mama emma membuat langkah kaki ini berhenti.

"Nggak perlu, saya hanya heran saja bagaimana bisa edward menikahi kamu?." Ia menghela napas sebelum melanjutkan perkataanya.

"Kamu itu hanya sampah yang kebetulan dipungut sama anakku, seharusnya kamu itu sadar diri dirumah ini. Kamu itu bukan nyonya, jadi jangan enak enakan bersantai disini."

Mendengar ucapan mama emma membuat hatiku menjadi sakit, ternyata kedatangannya kesini hanya untuk menghina diriku saja.

"Kamu beli tanaman lagi, ayunda?" Tanyanya seraya melirik kearah samping.

"Iya ma, kebetulan tanamannya bagus jadi ayunda beli aja."

Namun respon mama emma berbeda, ia dengan sengaja menendang pot tanaman itu hingga pecah.

Aku manatap nanar tanaman yang baru saja ku tanam itu, dengan teganya mama emma menendang pot milikku.

"Ngabisin duit aja, dikira beli tanaman kayak gini nggak buang-buang duit apa? Dasar bodoh." Umpat mama emma yang langsung berlalu pergi dari sana.

"M-ma?" Suara ku pelan, tersapu oleh angin.

Aku berjongkok membersihkan pecahan pot itu serta tanah yang berserakan.

Aku mengusap air mataku kasar, tak hanya sekali mama emma mengatai aku bodoh, bahkan ini yang kesekian kalinya. Aku memilih diam karena tak ingin ribut dengannya.

Setelah bersih, aku mencuci tanganku di keran yang berada disana dan memutuskan untuk masuk kedalam kamar. Aku memutuskan untuk tak memberi tahukan masalah ini kepada mas edward.

Sementara itu, edward dan shaka sudah berada di hotel sembari membereskan baju dan yang lainnya, sore ini edward dan shaka akan pulang ke jakarta mengunakan mobil.

Setelah selesai semuanya, mereka segera keluar dari kamar hotel dan menuju resepsionis untuk check out.

Edward dan shaka menuju parkiran hotel, lalu mobil itu melaju meninggalkan hotel itu.

Dikursi belakang sudah terisi oleh brownies yang sempat dibeli oleh edward tadi pagi.

Mereka berdua begitu menikmati perjalanan menuju jakarta, namun ditengah perjalanan tiba-tiba saja ban mobil meledak menyebabkan mobil itu kehilangan kendali, untung saja shaka bisa mengatasinya.

Shaka memberhentikan mobil itu dipinggir jalan yang lumayan sepi, ia dan edward memutuskan untuk keluar dan melihat jika ban depan mobil meledak.

"Waduh gimana nih, mana bengkel masih jauh lagi." Keluh shaka.

"Telpon jasa derek aja supaya mobil kita di derek." Ucap edward memberi solusi.

"Gila lo, kita pulang naik apa sialan? Masa jalan kaki." Umpat shaka.

Edward terdiam, ia pun berpikir bagaimana melanjutkan perjalanan jika mobil mereka di derek?.

Lelaki itu mengeluarkan ponselnya dari saku celana, ia mengirimkan satu pesan kepada seseorang.

Sedangkan shaka, lelaki berparas tampan itu sedang duduk dipinggir jalan.

Ia menatap jam tangannya yang menunjukan pukul 04.20 WIB. Shaka cemas, ia tak mau sampai kemalaman ditempat yang sepi seperti ini.

Shaka berjalan mendekat kearah edward yang masih berdiri setia disamping mobil, mata lelaki itu menatap jalanan.

"Udah lo telpon jasa dereknya?" Tanya edward.

Shaka menggeleng."Belum."

Bertepatan dengan selesainya ucapan shaka, sebuah mobil sedan hitam mendekat kearah mereka lalu berhenti tak jauh dari sana.

Seorang pria berpakain rapi keluar dari dalam mobil, kacamata bertengger dihidung mancungnya.

"Edward." Sapa pria itu seraya berjalan mendekat.

Edward membalas sapaan pria itu dengan tersenyum, terlihat sekali jika mereka seperti sudah akrab. Sedangkan shaka, pria itu menyeritkan keningnya mencoba untuk mengingat siapa pria yang sedang berdiri didepan mereka.

Seberapa keras pun shaka berpikir, ia tak bisa mengingatnya. Lelaki itu baru sekali bertemu dengan dirinya, lantas ia menatap edward dengan bingung.

"Shaka, kenalin ini niko sahabat aku." Ujar edward memperkenalkan niko.

Niko maju selangkah, mengulurkan tanganya yang langsung disambut oleh shaka.

Mereka memperkenalkan diri masing-masing, pandangan shaka tak lepas dari wajah niko yang menurutnya sangat tidak asing.

"Ayo ku antarkan saja kalian ke jakarta, kebetulan kita searah. Mobil ini tinggalin aja disini, aku udah telpon jasa derek." Ujar niko yang langsung berlalu masuk kedalam mobil miliknya.

Shaka memandangi edward yang menganggukan kepalanya singkat, mereka berdua masuk kedalam mobil niko tak lupa memindahkan brownies dan koper mereka.

Mobil sedan itu berjalan meninggalkan kawasan tersebut menuju kota jakarta, perjalanan yang santai membuat shaka terlelap begitu saja.

Selang beberapa jam kemudian, mobil milik niko memasuki kota jakarta yang sangat padat oleh kendaraan.

Mobil itu terus melaju untuk mengantarkan shaka ke apartemen miliknya. Setelah sampai, barulah shaka turun, tak lupa edward memberinya 1 bungkus brownies.

Shaka mengucapkan terimakasih, mobil melaju meninggalkan kawasan apartemen elite itu menuju komplek perumahan sejati.

"Apa kamu masih ingat dengan dia?" Tanya niko membuka obrolan.

Sontak saja edward langsung menoleh kearah pria itu yang sedang tersenyum tipis. Lalu edward mengangguk sebagai jawaban.

Tak terasa mobil itu memasuki komplek elite itu, niko memelankan laju mobilnya dan berhenti didepan rumah ber cat warna putih tulang.

"Terimakasih, nik. Kamu nggak mau mampir dulu?" Tanya edward sebelum turun dari sana.

Niko menggeleng, "Lain kali saja ya? Aku harus mengerjakan pekerjaanku yang menumpuk. Sungguh melelahkan."

Edward mengangguk, ia langsung turun dari mobil niko dan berjalan masuk kedalam rumah setelah pintu gerbang dibuka oleh pak asep.

Mobil niko sudah tak terlihat lagi karena pria itu sudah pergi dari sana.

Tok tok tok

Ceklek!!

Pintu terbuka menampakan mbok latri yang berdiri kaget melihat kepulangan edward.

"Ayunda mana, mbok?" Tanya edward yang tak melihat keberadaan istrinya.

"Aku disini mas." Ucapku sebelum mbok latri menjawab.

Tatapan mas edward menatapku penuh kerinduan, ia berjalan mendekat dan langsung memelukku dengan erat, seperti orang yang tak bertemu 10 tahun saja.

Jujur saja aku merasa malu karena mbok latri memperhatikan kami, aku menyenggol pelan perut mas edward agar ia melepaskan pelukannya.

Ia tertawa kecil saat menyadari itu, buru-buru ia naik kelantai dua menuju kamar kami. Tak lupa ia memberikan 9 bungkus brownies yang terlihat enak, aku memberikan kepada mbok latri agar disimpan didalam kulkas.

Setelah itu barulah aku menyusul mas edward ke kamar.

Ku buka pintu kamar dengan pelan, ternyata mas edward sedang mandi. Aku ingin menanyakan satu hal kepadanya.

Tak lama terdengar suara pintu kamar mandi yang terbuka, muncullah sosok mas edward yang hanya bertelanjang dada, ia mendekat kearah lemari untuk memakai baju tidur.

"Mas, dimana mobilmu? Kenapa aku nggak ada dengar suara mobil?" Tanyaku.

Mas edward mengelus rambutku dengan lembut, lalu ia menjawab. "Saat perjalan pulang sore tadi, tiba-tiba saja ban mobil meledak membuat kami mau tak mau harus menelpon jasa derek. Habis itu mas menghubungi teman untuk mengantarkan mas pulang ke jakarta." Jelasnya, aku mengangguk-anggukan kepala tanda mengerti.

Namun dengan usilnya tangan mas edward menyelinap masuk kedalam baju ku, aku menatap matanya yang sudah dipenuhi gairah.

"Boleh ya sayang?"

Aku mengangguk membuatnya bersorak senang.malam itu dibawah lampu tamaram ka

1
Y. Kasanova
🔥🔥🔥🔥🔥
Y. Kasanova
Lanjut thor seru nih
Y. Kasanova
🔥🔥🔥
Y. Kasanova
Wihhh siapa kah kira2 sosok laki2 yang mencintai ayunda secara diam-diam ? Penasaran
Y. Kasanova
Whay?
Y. Kasanova
Semangat thor 🔥🔥🔥
elaacy: makasii kaa 🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!