NovelToon NovelToon
Ibu Susu Untuk Anak CEO

Ibu Susu Untuk Anak CEO

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu / Pengasuh
Popularitas:53.5k
Nilai: 5
Nama Author: Ayumarhumah

Di cerai karena anak yang dia lahirkan meninggal, membuat hati Adelia semakin terpuruk, akan tetapi beberapa hari kemudian, dia di minta untuk menjadi ibu susu anak CEO di tempatnya bekerja, karena memang dirinya di ketahui mempunyai ASI yang melimpah.

Apakah Adelia mampu menyembuhkan lukanya melalui bayi yang saat ini dia susui? Temukan jawabannya hanya di Manga Toon.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayumarhumah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berangkat Ke Amerika

Maya sudah berlalu pergi, namun benaknya masih tertinggal di kepala Arthur. Wajah wanita itu ... Mirip, nyaris identik. Garis mata, bentuk bibir, hingga cara dia tersenyum, benar-benar menampar keyakinan yang selama ini Arthur genggam erat.

“Tapi... Sisi sudah meninggal. Aku yang menguburnya.”

Batinnya bergejolak seolah bukti itu merupakan tamparan keras yang masih menuntunnya untuk menutupi kebenaran ini.

  "Tidak ini tidak mungkin, Sisi sudah meninggal bukti itu ... Dan baju yang terakhir di pakainya itu sudah menjadi bukti kalau Sisi sudah meninggal," gumam Arthur di tengah kebingungannya.

Langkah kakinya terasa berat saat kembali ke kamar. Di dalam, Adel sudah mulai menyuap makanan yang tadi ia bawakan. Ia terlihat lebih tenang, tapi semburat merah di bawah matanya tak bisa berbohong, wanita itu pasti menangis tadi, mungkin karena rasa lelah, atau karena memori tentang anak kandungnya yang tak sempat dia peluk.

Arthur berdiri di ambang pintu, memperhatikan tanpa suara. Untuk pertama kalinya, pandangannya tak diselimuti ketegangan atau prasangka. Yang ia lihat malam itu hanyalah seorang ibu, meski bukan ibu kandung. Dalton yang begitu tulus dan berusaha sekuat tenaga memberi kasih sayang pada bayi kecil itu.

“Kalau Sisi masih hidup... apa dia tahu bahwa anaknya kini disusui wanita lain?”

Pikiran itu melintas, dan entah kenapa menyesakkan dadanya.

“Del,” panggil Arthur akhirnya.

Adel tersentak pelan. “Tuan? Maaf, saya tadi makan dulu karena...”

Arthur menggeleng pelan. “Gak apa-apa. Aku justru lega kamu makan. Gimana rasanya?”

Adel tersenyum kecil. “Enak. Terima kasih, Tuan. Saya belum pernah makan salmon semahal ini.”

Arthur melipat kedua lengannya. “Kalau bisa bikin ASI kamu bagus, kenapa tidak. Aku rela beli seratus porsi.”

Adel terkekeh, senyumnya mulai terlihat lebih santai. Tapi Arthur masih berdiri di ambang pintu, seolah ragu melangkah masuk. Ada beban lain yang menempel di dadanya.

“Del,” panggilnya lagi, kali ini lebih pelan.

“Iya, Tuan?”

Arthur menghela napas panjang. “Kalau... kalau seseorang yang kamu cintai sudah lama dikatakan meninggal, tapi tiba-tiba ada seseorang yang sangat mirip dengannya muncul, apa kamu akan percaya dia hidup?”

Adel terdiam. Ia meletakkan sendok perlahan, menatap pria di hadapannya itu dengan raut heran.

“Itu... pertanyaan serius, Tuan?”

Arthur menatap Adel dalam-dalam. “Sangat," sahut Arthur.

Adel menghela napas. “Kalau saya... mungkin akan ragu. Tapi saya akan cari tahu. Karena kadang yang terlihat di mata, bisa jadi hanya tipu muslihat semesta," ucap Adel.

Arthur mengangguk pelan. Kata-kata itu mengendap seperti embun di pagi hari. Lembut, tapi menampar hatinya yang selama ini mengunci kemungkinan.

Di box bayi, Dalton mulai menguap kecil, pipinya merah, tubuhnya hangat seperti biasa. Namun malam itu, yang terasa berbeda bukan hanya suhu tubuh sang bayi—melainkan hawa di antara dua orang dewasa yang kini tak lagi saling menyerang, melainkan perlahan mulai menyembuhkan.

Arthur melangkah mendekat, duduk di sisi Adel.

“Aku akan pergi sebentar, mungkin besok. Tapi aku akan titip Dalton sama kamu," ucap Arthur dengan tatapan sendu, tidak seperti sebelumnya yang selalu menatapnya dengan tatapan elangnya.

Adel terkejut. “Pergi? Ke mana?”

Arthur menatap ke jendela. Di luar sana, kota masih terjaga, dan mungkin, kebenaran sedang menunggu untuk ditemukan.

“Ke Amerika.”

*********

Pagi itu, udara rumah sakit terasa lebih sunyi. Tidak ada tangisan Dalton. Tidak juga ocehan sarkastik Arthur yang biasanya terdengar menusuk. Adel memandangi bayi kecil di pelukannya, yang kini tertidur pulas setelah disusui. Tangan mungil itu menggenggam jari telunjuknya seolah takut terlepas lagi dari kasih sayang.

Pintu terbuka pelan.

Arthur berdiri di sana dengan pakaian yang lebih rapi dari biasanya. Jaket kulit hitam, jeans gelap, dan koper kecil di tangan. Ia hanya memandang sebentar, sebelum meletakkan koper di sisi kursi.

"Aku titip dia, Del," ucapnya singkat.

Adel menoleh. “Tuan yakin mau pergi? Bagaimana kalau ternyata hanya orang mirip?”

"Aku gak yakin. Tapi kalau aku tidak mencari tahu, aku akan dihantui seumur hidup."

Adel mengangguk pelan. “Kalau begitu, percayakan Dalton padaku.”

Arthur menatapnya. Lama. Dalam. Seolah ingin memastikan bahwa wanita itu benar-benar sanggup menggantikan sosok yang hilang dari hidup anaknya.

“Jaga dia seperti anakmu sendiri.”

Adel menunduk sebentar, lalu menjawab dengan suara yang tak bisa disangkal ketulusannya,

“Sudah dari awal aku menganggapnya begitu.”

Arthur tak menjawab. Ia hanya menatap Dalton untuk terakhir kali sebelum melangkah pergi, meninggalkan kamar itu dengan perasaan yang tak karuan. Penerbangannya ke New York akan segera berangkat.

*******

Bandara Soekarno Hatta tampak ramai seperti biasa. Namun Arthur merasa asing di tengah keramaian. Selama di pesawat, pikirannya berputar tanpa henti dibayangi rasa penasaran. Ia menonton ulang video yang dikirim Maya berulang-ulang. Dari sudut layar kamera, gerak tubuh wanita itu, bahkan suara tawanya terasa terlalu familiar dan tidak asing lagi.

"Sisi..." gumamnya dalam hati.

Apakah mungkin?

Saat pesawat mendarat di Bandara JFK, angin dingin musim semi menyambutnya. Ia tak langsung menuju hotel, melainkan langsung menuju alamat restoran tempat Maya bertemu wanita itu seminggu lalu.

Arthur mulai duduk lalu waiters mulai menghampirinya dengan sambutan yang begitu ramah.

"Selamat malam Tuan," ucap pelayan itu sambil menyodorkan buku menu.

Arthur pun mulai membaca sebentar menu tersebut, laku diapun mulai memesan minuman dan makanan yang tertera di dalam buku menu itu, akan tetapi sebelum pelayan itu kembali ke belakang Arthur menyempatkan diri untuk bertanya mengenai seorang wanita yang ada di dalam Poto itu.

"Nona, boleh aku bertanya," ucap Arthur.

"Boleh," sahut pelayan itu singkat tapi jelas.

"Apa satu Minggu yang lalu ada seorang perempuan yang datang di restaurant ini?" tanya Arthur sambil mengeluarkan foto seorang wanita dari dompetnya.

Pelayan itu mulai mengerenyitkan dahinya, dia tahu perempuan itu akan tetapi dia sepertinya sudah mempunyai pasangan.

"Shofia," ujar pelayan itu yang membuat dada Arthur semakin terkejut.

Mendengar nama itu harapan Arthur seakan runtuh, sepertinya benar apa yang di lihat di video itu salah, dan wanita itu bukan Sisi melainkan Shofia, akan tetapi di dalam benak hatinya kenapa tersirat kalau wanita itu perlu di selidiki.

"Eeeemb, begini Nona, apa boleh aku meminta alamat perempuan ini?" pinta Arthur.

Pelayan itu mulai menuliskan sesuatu di secarik kertas kosong, karena memang dia sering mengirim makanan di tempat Shofia.

"Ini Tuan," ucap Pelayan itu sambil menyodorkan sepucuk kertas yang berisi tulisan alamat rumah Shofia.

"Makasih Nona," sahut Arthur, pelayan itu hanya mengangguk lalu kembali lagi ke belakang.

Beberapa menit kemudian akhirnya makanan yang ia pesan pun sudah terhidang dihadapannya, pria itu segera menyantap, hidangan di hadapannya itu, sambil dipenuhi dengan perasaan penasaran yang harus pecahkan dalam waktu dekat ini.

"Ya Tuhan jika memang dia Sisi ... Maka tunjukkan kebenaran itu," gumam Arthur.

Bersambung

1
Lanjar Lestari
Good job Boy,betul kata Dalton ya Sisi atau Shofia km memang yg lahirkan Dalton kau tega tinggal kanputra mu demi april yg menyayangi mu dan yg km cintai, kau tak peduli dg Dalton tp kau angkat anak orang lain kau beri kasih sayang,kl Dalton sdh beri keputusan Mamanya Adel dan selamanya Adel lah mama yg di sayang cintai Dalton g usah iri,sakit hatimu masih sakit hati Dalton dan Arthur ya,menyesal selalu si belakang Shofia.
Aghitsna Agis
dikira arthur jd nusuk sofia ternya nga sofia ngerecok melulu ttp dakrin ajan mengakui adel ibunya wing orang yg ngurus sampai sekarang udah sofia ckp dipanggil tante aja jd nga bisa nikah sm anaknya
Bunda HB
lama gk update kak thor...../Angry//Angry//Facepalm//Facepalm/
Yasmin Natasya
sebenarnya cerita nya bagus...
tapi sayang jarang up😅🙏
Oma Gavin
nah bener kan kenapa pada takut terbongkar dalton sdh besar sudah bisa berpikir mana yg lebih sayang dan tulus kepada nya dibandingkan orang yg hanya melahirkan tsou meninggalkan dua begitu saja demi laki" lain dan memalsukan kematian nya
Widia
dasar playing victim..ga sadar diri apa amnesia itu shofia dia yg berulah malah seolah" dia korban yg tersakiti..
Lanjar Lestari
Shofia kau yg buang dan tinggalkan Dalton saat masih bayi demi bs bersama dg kekasihmu Willy dg memberi identitas palsu kematian agar bs ganti identitas dan menikah sm willy dan hidup bersamanya orang yg menyayangi mu,saat Arthur datang menjemput ajak km balik dg baik" km menolak memilik Willy dan g akan ganggu Arthur lg semua sdh kau ingkar Shofia, Dalton tetap akan memilih Adel wl ibu susu yg tulus menerima Dalton ya.
Sumiyati oo: artur tolong jangan kotori tanganmu ,...ingat anak dan istrimu yg sedang mengandung
cukup jangan beri ruang gerak untuk sofia dan buat dia kena mental terus mati perlahan tanpa sempat ketemu dalton
toh dia sudah membuat surat kematian untuk dirinya

atau sepertinya perlu di deportasi lagi dan blacklist agar tidak bisa balik lagi ke indo
dan hidup sengsara sampai meninggal

lanjut kak
total 1 replies
Oma Gavin
bukannya dalton sdh tau Adel ibu susunya tinggal jujur saja siapa ibu kandungnya dan bagaimanapun kelakuannya jgn dibikin ribet tur ruwet semua masalah bisa diselesaikan dgn dibicarakan baik" dalton bukan anak kecil lagi dia sdh dewasa dan bisa berpikir secara jernih
Bunda HB
waaah lama gk update kak thor.. semangat berkarya 💪 😅 ♥️
Lisa
Ya jg sih seharusnya Arthur menjelaskan pada Dalton..siapa ibu kandungnya dan siapa yg merawatnya sampai dewasa.
Sindy Sintia
ribet banget sih jelasin aja ke dalton, Shofia ibu kndung nya, tapi tega meninggalkan nya di usia 2 bulan dan buat kematian palsu nikah lagi,, bahkan dgn tega adoopsi Keysa tp anak sndri di tinggali.. bruntung ada Adel.. harusnya Shofia benci arthur bukan dalton
Lanjar Lestari
jangan sampai rencana Shofia berhasil dong buat aja rencana nya gagal kan dia sendiri yg tinggal kan suami dan anak dg memalukan identitas,saat Arthur datang ke Amerika ingin ngajak pulang Shofia g mau krn sdh menikah dg Willy pria yg di cintai Shofia dan Willy juga. mencintai nya menyanyi Shofia, semoga Dalton tetap sayang dan pilih mam Adel
Lanjar Lestari
sat set Rayhan segera kabari Arthur dan 1 perintah dr bos segera dilaksanakan melalui anak buah Rayhan akan kah Shofia mundur atau maju dg konsekuensi yg berat Dalton dan Kaeshya g akan bersama apa ya krn Dad Arthur g akan setuju
Huri Fah
jangan buat Dalton membenci adel tapi justru sebaliknya l
Oma Gavin
wah kalau sudah arthur bergerak jgn harap shofia bisa bebas ketemu dgn dalton dan adel yg ada gantian dua yg disingkirkan untuk dibuang ketempat yg jauh
Lisa: ya bener tuh..dulu Sofia meninggalkan anaknya lalu memalsukan berita kematiannya jg..eh skrg balik lg deketin anaknya
total 1 replies
Sindy Sintia
mampus kau Shofia iri kan liad dalton dedet sama Adel,Shofia sih mau enak nya doang,, habis lahirkan dalton di tinggal trus saat dalton udah gede tiba2 datang mau di akuin ibu kandung gtu??dulu aja kau tak kasihan sama dalton sekarang minta di kasihani??jgn dekat2 Adel Shofia ,,lagi hamil takut keguguran karena mu
emma
selamat ya adel smga author ngasih kembar 2 ato 3 4 . mksh author
Yasmin Natasya
gagalkan rencana jahat Sofia thor 😁
Oma Gavin
jangan biarkan shofia ketemu dalton dan adel pasti ngeracuni pikiran dalton dan segera buang jauh shofia seperti dulu juga dua pergi meninggalkan dalton saat bayi tanpa belas kasihan sekarang dibuang baru nyesel
Huri Fah
Shofia egois😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!