NovelToon NovelToon
Akan Kurebut Suamimu

Akan Kurebut Suamimu

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Selingkuh / Cinta Terlarang / Crazy Rich/Konglomerat / Beda Usia / Pelakor
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Madumanis

Mora mendapatkan tawaran menarik untuk menggoda pria beristri. Jika berhasil bayaran sejumlah 100 juta akan ia dapatkan.

Tapi ternyata tawaran itu sangat tidak mudah untuk Mora laksanakan. Pria yang harus ia goda memiliki sikap yang dingin dan juga sangat setia dengan sang istri.

Lalu apakah Mora akan berhasil merebut pria dari istrinya? atau bahkan justru hubungan mereka semakin dekat karna pria tertarik pada Mora?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Madumanis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

AKS 6

Adam masih mengobrol bersama beberapa orang berpakaian jas rapi. Diantara orang-orang itu memang Adam yang terlihat mencolok.

Maupun dari segi penampilan ataupun hal lainnya. Mora saja sempat terpaku karena pesona Adam yang tidak dapat ia hindari.

“Dia memang sangat tampan,” puji Mora dengan nada pelan.

Rasa percaya diri mendadak hilang. Tidak lain tidak bukan karena Mora merasa tidak pantas. Menurutnya Adam adalah sosok yang sempurna untuk digoa oleh wanita sepertinya.

Pada akhirnya Mora hanya diam di tempat persembunyiannya. Kuku-kuku tangannya terus saja digigit, Mora bingung harus apa sekarang.

“Anda Nona yang akan magang?”

Suara itu membuat Mora terkejut. Spontan langsung berbalik badan, jantungnya berdebar kencang karena seakan dipergoki melakukan sesuatu hal aneh saja.

“I…iy…iya,” jawabnya dengan terbata-bata.

Pria yang bernama Asher tersenyum ramah padanya.

“Kalau begitu, tunggu Tuan Muda diruangannya saja,” ucapnya.

Dan ya Mora memang akan magang sebagai sekretaris pribadi. Sesuai dengan jurusannya, hanya saja Mora saat ini benar-benar tidak mampu jika akan menjadi sekretaris pribadi Adam.

Tapi disebalik hati Mora seakan mendapatkan jawaban dari segala rasa resah dihatinya.

“Kalau aku bekerja sebagai sekretaris Tuan Adam maka sudah pasti… kami akan sering bertemu, memikatnya juga akan lebih banyak kesempatan bukan?”

Mora terus saja tersenyum. Sampai Asher saja menatapnya aneh. Ekspresi Mora mencurigakan, hanya saja ia tidak ingin berpikir yang aneh-aneh.

“Ayo, Nona,” Ajak Asher.

Maka Mora langsung saja mengikuti langkahnya. Sambil sesekali menoleh kearah Adam yang masih mengobrol dengan rekan bisnisnya.

Saat melewati resepsionis yang Mora anggap angkuh tersebut maka Mora langsung saja menampilkan eksprsi tengilnya.

“Tuh lihat… masih mau ngeyel juga saya nggak diterima disini?”

Resepsionis tersebut melengos saja. Kesal sudah pasti, padahal ia berharap kalau Asher langsung saja mengusirnya jauh-jauh.

“Tuan selalu saja gonta-gonti sekretaris. Sikapnya sedikit ribet, jadi jika kau kali ini berhasil bertahan maka saya akan merekomendasika posisi ini untukmu selamanya.”

Penjelasan Asher membuat Mora mengangguk mengerti.

“Tapi sepertinya mustahil,” ucap Asher pelan.

Tepat pada saat pintu lift tertutup. “Mustahil? Kenapa?”

“Tuan tidak mudah dekat dengan orang asing. Kau harus memiliki cara sendiri.”

Mora semakin yakin dengan tebakannya. Jika Adam adalah sosok yang sulit didekati apa lagi diajak bicara.

“Hem… sepertinya segala tugasku kali ini sama beratnya,” gumam Mora didalam hati.

Ting!

Pintu lift terbuka. Asher mengarahkan Mora menunggu diruangan Adam, lalu pria itu pergi entah kemana meninggalkan Mora begitu saja.

Langkah Mora ragu sekali untuk lebih masuk kedalam ruangan. Ia merasa asing dan juga takut.

“Ruangan kerja Tuan Adam terasa dingin sama saja seperti sikap pemiliknya,” gumamnya sembari duduk disalah satu sofa.

Mora menunggu dengan terus menggerakkan kedua kakinya. Menetralkan rasa gugup yang luar biasa.

Saat ini Mora hanya memikirkan bagaimana jika Adam masih mengingat wajahnya. Sudahlah kemarin malam Mora terlalu menampilkan sisi centilnya.

“Mampus deh aku iya,” Mora terus saja menggerutu.

Ntah kenapa semua terasa menjebak dalam satu waktu. Andai Mora tahu jika Adam adalah pemilik Perusahaan dimana ia akan magang maka sudah pasti Mora tidak akan terima tawaran tersebut.

“Aisssss,” Mora semakin tidak tenang karena mulai mendengar suara langkah sepatu mendekat.

Jantungnya berpacu cepat sekali. Tarikan napasnya terasa berat, Mora benar-benar gugup. Tangannya memegang tote bag sangat erat.

“Yakin, Mora…. yakin,” Terus saja menguatkan diri.

Sehingga pintu perlahan terbuka. Kedua mata Mora terbelalak dikala melihat pria jangkung yang sangat ia takuti mulai terlihat dari balik pintu.

Pertama kali mereka sempat saling pandang. Mora yang terkejut lain dengan Adam yang terlihat biasa melihatnya seperti tidak pernah ketemu sebelumnya.

“Kau mahasiswa yang akan menjadi sekretarisku?” tanyanya sembari melangkah menuju bangku kerjanya melewati Mora begitu saja.

Dengan gerakan cepat Mora bangkit dari duduknya. Ia menunduk hormat pada Adam, lalu mengikuti langkah pria tinggi gagah itu.

“Iya, Tuan. Meskipun saya magang, sebisa mungkin saja akan melakukan yang terbaik untuk anda,” ucap Mora penuh keyakinan.

Tapi sama sekali tidak ada menatap Adam. Alasannya karena terlalu takut menunjukkan wajahnya. Mora takut Adam masih tidak nyaman soal kemarin malam.

Mendengar perkataan Mora barusan hanya mendapatkan decakan saja dari Adam. Pria itu duduk memutar bangkunya membelakangi Mora.

“Cara bicaramu sama saja seperti kemarin malam,” ucapnya.

Seketika wajah Mora langsung mendongak. “Maksudnya?”

Adam tengah menikmati keindahan Kota Jakarta melalui jendela besar dihadapannya. Ia tersenyum sinis saja.

“Kau kira aku kakek-kakek pikun?” tanyanya lagi.

Mora menggigit bibirnya sendiri. “Tuhkan… dia ingat, mampus deh aku,” Tiada henti Mora terus menggerutu didalam hati.

Tapi Mora seakan mendapatkan ide bagus hanya dari keadaan tertekan itu. Mau bagaimanapun tetap saja Mora harus menyelesaikan misi tersebut.

Dengan menarik napas dalam-dalam, Mora mulai memberanikan diri untuk melangkah maju mendekati Adam yang masih setia membelakanginya.

“Jadi, Tuan masih ingat soal pertemuan singkat kita itu ya?” Mora mulai menggoda.

Mora tersenyum lebar ya meskipun jantungnya berdebar tak karuan tetap saja ia berusaha untuk biasa saja.

“Aku cukup beruntung karena Tuan Adam yang terkenal memiliki banyak kenalan dapat mengingatku yang tidak seberapa ini.”

Adam memutar bangkunya hingga kini berhadapan dengan Mora. Ini pertama kali dalam hidupnya bertemu dengan wanita yang terlalu percaya diri.

“Aku mengingatmu bukan karena kau istimewa. Melainkan karena kau orang paling aneh yang pernah aku temui,” jelasnya.

“Seperti orang gila,” sambungnya.

Senyuman bangga yang ada diwajah cantik Mora seketika memudar. Tergantikan dengan senyuman masam sekali.

“Mulutnya masih aja pedas. Kaya sambal lalapan,” ucapnya pelan tapi memungkinkan Adam masih mendengarnya.

Mora mencoba mengabaikan saja. Ia fokus akan tujuan utama, yaitu menjadi sekretaris pribadi dan juga memikat Adam dari istrinya.

Sekali mendayung dua sungai yang akan Mora jalani. Inilah yang membuat Mora lebih semangat, ia merasa jika jalan yang terus saja ia pikirkan mulai terbuka sekarang.

Adam membaca berkas tentang riwayat Mora yang tergeletak di meja kerjanya. Membaca sambil sesekali memperhatikan Mora yang terus saja tersenyum padanya.

“Kau cukup berprestasi,” Adam meletakkan berkas itu kembali dimeja. “Jarang ada anak muda zaman sekarang yang masih memikirkan soal mata pelajaran.”

Mora tersenyum centil saja. Ia semakin mendekati Adam, tatapan matanya intens sehingga Adam saja bingung karena tingkahnya.

“Kau jangan dekat-dekat,” Adam memperingati.

Sayangnya Mora tetap bodoamat saja. Kedua tangannya memegang pinggiran meja, wajahnya juga terus saja tersenyum penuh arti kepada Adam.

“Justru kalau kita semakin dekat… bicara juga semakin nyaman, Tuan. Aku lebih dengar suaramu dan kau juga begitu.”

Adam mengalihkan pandangannya. Tatapan mata Mora tadi seolah ada arti yang aneh baginya, Adam berdecak sebal saja.

1
Popo Hanipo
wkkkk part terlucu katanya kamu tidak takut hantu asheer
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!