Tristan pemuda 23 tahun yang selalu dihina karena tubuhnya yang gemoy. Namun dia tidak pernah berkecil hati karena dia menyadari dan mensyukuri apa yang telah Allah SWT nerima kepadanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pisesa Safwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
di mabuk asmara
" Percayalah nak jalan yang Allah berikan padamu, pasti ada hikmahnya di balik semuanya. Jadi jangan kamu sesali semuanya, karena rencana Allah SWT, akan indah pada waktunya. " Kini giliran ayah nya yang berbicara.
" Iya yah, bun, minta restunya semoga Tristan bisa melewati semuanya. Ya sudah sekarang kita bersih-bersih dulu yuk, udah sepi nanti lanjut dirumah kalau belum ngantuk. "
" Oh ya, sudah larut malam juga ini. Ya sudah sekarang kita bersih-bersih dulu, Tristan kamu hubungi nak billa dulu saja, biar tidak kemalaman nantinya. " Ucap bu lilis
" Iya bun, aku telepon dia sekarang. " Ucap Tristan.
Tristan pun segera mengeluarkan ponselnya, dan mencari kontak billa, ketika sudah ketemu dia menekan tombol hijau, dan panggilan pun berlangsung.
Panggilan pertama belum di Terima, Tristan pun mencoba kembali, dan di panggilan yang kedua pun belum diterima, sekali lagi Tristan mencoba, dan akhirnya di angkat oleh billa.
" Halo assalamu'alaikum. " Ucap billa.
" Walaikum salam. "
" Mas Tristan."
" Iya sayang. Ini mas Tristan, maaf tadi tidak langsung chat, karena banyak pelanggan. "
" Tidak apa-apa mas sayang. Ada apa mas malam-malam telepon billa, kangen ya. "
" Oh ini, mas mau bilang kalau ayah sama bunda setuju, dan besok akan kerumah, untuk melamar kamu sayang."
" Aaaaaa, yang benar mas. "
" Iya sayang buat apa mas bohong, tapi nanti kalau jadi nikah, kita nikah nya sederhana dulu tidak apa-apa kan sayang. Nanti setelah mas kerja dan cukup uang baru kita adakan resepsi. "
" Iya mas tidak apa-apa kok, yang penting billa bisa pacaran halal sama mas Tristan. "
" Ya sudah mas tutup ya, soalnya mau bantu ayah sama bunda bersih-bersih dulu. "
" Iya mas, Terima kasih mau mewujudkan keinginan billa, maaf kalau billa egois minta ini mas."
" Tidak apa-apa sayang, mas juga sudah memikirkan nya kok, memang sebaiknya begini dari pada kota pacaran nambah dosa nanti."
" Terima kasih mas, mau menuruti keegoisan billa."
" Iya sayang tidak apa-apa, mas tutup ya. Assalamu'alaikum. "
" Iya mas, Walaikum salam. "
Setelah itu Tristan pun segera membantu kedua orang tuanya, membereskan lapak dagangan keluarganya. Dan setelah itu mereka kerumah mereka.
Sementara dirumah billa, dia pun segera menemui mamanya setelah berkomunikasi dengan Tristan, dan dia akan mengatakan rencana keluarga Tristan yang akan berkunjung kerumah nya besok.
" Ma, mama. Billa mau ngomong sama mama. " Ucap billa sambil mengetuk pintu kamar mamanya.
" Iya bil, ada apa. " Ucap sang mama dengan membuka pintu kamarnya.
" Ma, besok mas Tristan akan kesini bersama kedua orang tuanya, mas Tristan akan melamar billa besok ma. " Ucap riang billa.
" Astaghfirullah hal azim billa, jangan bilang tadi kamu minta mas Tristan untuk melamar kamu, saat Tadi main kewarung bundanya. " Terkejut bu mayang.
" Hehheheh iya ma maaf, billa sudah ingin sama mas Tristan ma, pemuda baik dan bisa melindungi billa, apalagi kalau di dekat mas Tristan rasanya adem ayem ma. Nyaman gitu bawaannya ma. " Cengiran billa.
" Ya ampun billa, apa kamu gak malu mas perempuan yang harus minta duluan billa. " Ucap kesal sang mama.
" Apanya yang salah ma, kan sekarang sudah jamannya kesetaraan gender ma. Jadi tidak masalah, kan billa juga sayang sama mas Tristan ma." Ucap billa .
" Ya sudah terserah kamu saja. Mama pusing lama-lama ngadepin kamu billa, keras kepala sekali kamu ini, semoga mas Tristan bisa menghadapi kamu yang keras kepala begini. " Ucap pasrah sang mama.
" Ya sudah ma, billa mau bocan dulu ya ma. Biar besok bisa ketemu mas Tristan dengan wajah fresh dan cantik. " Ucap bila dengan Cengiran nya.
" Iya iya, sudah tidur sana. Anak mama memang cantik kok. " Ucap sang mama.
Sementara itu setelah selsei beberes di warung keluarga Tristan pun pulang, dengan Tristan yang membawa gerobak, sedangkan kedua orang tua sambungnya naik motor.
Tristan Sendiri yang mau mendorong nya, hitung-hitung olah raga juga biar bisa sedikit berkurang berat badannya. Tristan mendorong gerobak dengan santai, dan dia menikmati perjalanan nya.
Beberapa saat Tristan pun sampai di rumahnya, dan sudah ditunggu kedua orang tuanya, untuk membantu membereskan semuanya.
" Tristan kamu mandi saja, biar bunda yang membereskan semuanya sama ayah. Kamu mandi terus tidur biar besok bisa kerja atau kemana yang kamu mau." Ucak bunda lilis.
" Emph, besok Tristan boleh gak bun beli cincin untuk melamar billa bun. Nanti Tristan ajak billa bun, biar bisa ukur sekalian jarinya. "
" Boleh sayang, uangnya ada tidak nanti bunda kasih kalau uangnya tidak ada. " Ucap sang bunda.
" Ada kok bun, alhamdulillah tabungan Tristan sudah lebih dari cukup untuk membeli satu set perhiasan untuk billa bun. Selama ini kan Tristan banyu ayah ngojek sama jualan bunda, juga Tristan ngelatih anak-anak di kelurahan bun. Bunda dan ayah juga selalu kasih uang Tristan,jadi Tristan tabung saja untuk kebutuhan mendadak seprti ini bun. " Ucap Tristan dengan yakin.
" Kamu memang anak yang baik sayang. Selalu bisa buat ayah dan bunda bangga sama kamu. Terus ternak kamu yang di belakang rumah bagaimana, apakah sudah berhasil juga. "
" Alhamdulillah sudah bun, kemarin sudah ada pedagang kesini ngecek anak-anaknya. Dan insyallah 2 hari lagi di ambil bun. Nanti juga mau transfer uangnya bun. Tapi tidak tahu kapan mau transfer uangnya bun. " Jawab Tristan.
" Semoga jalan hidupmu lancar ya nak, dan semoga setelah menikah kamu punya kehidupan yang mapan dan bisa membahagiakan keluarga kecilmu. "
" Amiin bun, Terima kasih ayah dan bunda selalu menyayangi Tristan, dan selalu berusaha mewujudkan kemauan Tristan. Tristan janji akan menjadi sukses, untuk mengangkat derajat ayah dan bunda."
" Aminn. " Ucap merka bertiga.
Setelah itu Tristan pun masuk kedalam kamarnya untuk mengambil handuk dan pakaian gantinya. Karena memang Tristan akan berganti pakaian setelah mandi. Dia pun lalu masuk kamar mandi, setelah mengambil handuk, dan men charger ponsel nya.
Tidak lama Tristan pun selesei dengan membersihkan dirinya. Lalu Tristan menuju kamarnya, dan mengecek ponsel nya. Banyak pesan masuk di WA nya, salah satunya wanita yang akan dia lamar besok.
" Mas sayang, sudah pulang belum. " Isi pesan billa.
" Sudah sayang , mas baru selesai mandi. Sayang sudah tidur. "
Tidak lama pesan dari Tristan pun centang biru, dan billa sedang mengetik untuk membalas pesan Tristan.
" Belum mas sayang , billa kangen sama mas sayang. "
Tristan pun segera menghubungi billa, dengan VC untuk berbicara dengannya. Tidak lama panggilan pun tersambung, dan nampak billa dengan rambut panjang lurusnya, dan membuat Tristan mematung, karena melihat kecantikan billa yang tidak memakai jilbab.
tolong lebih teliti lagi dlm menyusun alur cerita, karena sangat mengganggu
contoh
baru mandi, artinya sdh mandi
kemudian diceritakan pamit mau mandi..
banyak penjelasan yg ber ulang² dab tidak perlu