NovelToon NovelToon
Kekejaman Suamiku

Kekejaman Suamiku

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Mafia / Obsesi / Penyesalan Suami / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Bullying dan Balas Dendam / Tamat
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Miss Ra

"Siapkan dirimu! Aku akan kembali menyiksamu malam ini!" Stevan mengucapkan itu sembari melangkah menuju pintu untuk keluar.

"Aku tidak bisa melayanimu malam ini hingga sepuluh hari ke depan Stevan Jafer Dirgantara!"

Langkah pria itu terhenti saat mendengar Bulan dengan lantang mengatakan itu. Stevan berbalik memutar tubuhnya menatap Bulan dengan tatapan penuh tanya.

"Apa kau bilang? Katakan sekali lagi!" dingin dan tegas pertanyaan Stevan membuat Bulan tertawa di dalam hatinya.

"Ya! Aku tidak bisa melayanimu sampai sepuluh hari kedepan! Kau dengar itu Tuan Stevan?" ucapnya lagi dengan jelas.

Plaaakkk...

Bukan bertanya, Stevan justru melayangkan tangan ke pipi mulus Bulan hingga membuat wajahnya menoleh ke kanan sampai darah segar keluar dari sudut bibirnya. Bulan mengusap darah itu dan mendongak menatap pria yang ada dihadapannya dengan tatapan kebencian.

Bagaimana kisah selanjutnya?
kita simak yuk ceritanya di karya => Kekejaman Suamiku.
By: Miss Ra.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 6

Satu minggu kemudian.

Satu minggu sudah Stevan meninggalkan rumahnya ke luar kota untuk urusan pekerjaan. Dan selama itu juga Bulan hanya diam dirumah tak bisa pergi kemana pun bersama orang tuanya seperti yang dia inginkan.

Bulan keluar dari kamarnya, dia melangkah menuruni tangga dengan perlahan. Hari ini dia akan menatap layar televisi untuk sekedar menghilangkan kejenuhan sesaat. Ayah dan Ibunya sudah diharuskan pulang semalam sebelum Stevan pulang pagi ini.

"Selamat pagi, Nona! Apa anda membutuhkan sesuatu?" tanya pelayan yang bertugas melayani Bulan.

"Pagi, tidak usah. Aku hanya ingin bersantai saja di sana!" sahutnya ramah dengan senyuman dibalik cadarnya.

Bulan duduk sendiri di dampingi para pelayan yang bertugas menjaganya sembari menatap layar televisi. Satu minggu kemarin membuat perasaanya sedikit lebih lega dan bahagia. Meski tidak di ijinkan menggunakan ponsel dia mempunyai banyak kegiatan dengan membaca buku atau menonton Tv dirumah Stevan.

"Sejak bertemu dengan orang tuanya, Nona muda terlihat lebih tenang." bisik pelayan itu pada pelayan yang lain.

"Iya benar, aku juga senang Nona muda bisa bertemu dengan orang tuanya." balasnya berbisik.

Bulan yang tahu dirinya sedang dibicarakan pun menoleh kepada salah satu pelayan yang berada di belakang nya, sekitar dua meter dari tempatnya duduk.

"Kau bisa kemari sebentar?" ucap Bulan melambaikan tangannya menyuruh pelayan menghampirinya.

"Ada apa Nona?" tanya pelayan itu.

"Bisa tidak aku minta tolong padamu?" bisik Bulan padanya.

"Minta tolong apa Nona?" tanya nya juga sedikit berbisik.

"Aku sedang datang bulan, bisa tolong belikan pembalut di toko indoapril? Kebetulan stok pembalutku habis." ucap nya lagi.

"Bisa Nona, hanya itu?"

"Belikan juga pil kontrasepsi satu paket ya! Ambil uang kembaliannya untukmu!" bisiknya lagi.

"Baik Nona!"

Pelayan satu itu pergi menuju minimarket terdekat. Sedangkan pelayan kedua menunggu dan menjaga Bulan di belakangnya. Ya, Bulan selama menikah dengan Stevan selalu meminum pil kontrasepsi agar tidak hamil lebih dulu. Dia ingin mempunyai anak disaat pria kejam itu menginginkannya. Jika tidak maka dia tidak ingin mempunyai anak darinya.

*

*

*

Sore harinya, Bulan baru saja menyelesaikan mandi nya. Dia yang sedang datang Bulan tak membasahi rambutnya. Dia berjalan perlahan menuju lemari pakaian.

Dia akan mengambil baju untuk ganti karena sekarang Bulan hanya menggunakan handuk yang melilit di dada hingga membuat paha nya yang mulus terekspose jelas bagi yang melihatnya.

Setelah mengambil pakaian yang akan ia kenakan, dia berbalik dan tiba-tiba seorang pria tampan, tinggi dan putih itu muncul di hadapan Bulan membuatnya tak bisa bergerak karena Stevan menahan dua lengannya disisi kanan dan kiri istrinya itu.

Bulan menatap pria itu yang saat ini juga sedang menatapnya dengan intens.

"Kau! Kau sudah pulang?" tanya nya dengan suara lirih yang bergetar karena takut.

"Tunggu aku malam ini!" ujar Stevan dengan suara dinginnya.

"Tapi aku.."

Cup

Stevan segera melumat bibir Bulan yang sudah sangat ia rindukan itu dengan kasar hingga membuatnya melenguh kesakitan. Bulan membiarkannya lebih dulu apa yang akan dilakukan oleh Stevan. Setelah puas bermain dengan bibirnya, Stevan melepasnya dan kembali menatap Bulan dengan tatapan tajam.

"Siapkan dirimu! Aku akan kembali menyiksamu malam ini!"

Stevan mengucapkan itu sembari melangkah menuju pintu untuk keluar.

"Aku tidak bisa melayanimu malam ini hingga sepuluh hari ke depan Stevan Jafer Dirgantara!"

Langkah pria itu terhenti saat mendengar Bulan dengan lantang mengatakan itu. Stevan berbalik memutar tubuhnya menatap Bulan dengan tatapan penuh tanya. Dia melangkah pelan dengan suara langkah yang sangat menakutkan bagi yang mendengarnya.

"Apa kau bilang? Katakan sekali lagi!" dingin dan tegas pertanyaan Stevan membuat Bulan tertawa di dalam hatinya.

"Ya! Aku tidak bisa melayanimu sampai sepuluh hari kedepan! Kau dengar itu Tuan Stevan?" ucapnya lagi dengan jelas.

Plaaakkk...

Bukan bertanya, Stevan justru melayangkan tangan ke pipi mulus Bulan hingga membuat wajahnya menoleh ke kanan sampai darah segar keluar dari sudut bibirnya. Bulan mengusap darah itu dan mendongak menatap pria yang ada dihadapannya dengan tatapan kebencian.

"Kau tidak bisa menolak! Jika aku menginginkannya malam ini, maka malam ini juga kau harus persiapkan dirimu!" tegas Stevan dengan suara lantang.

"Tidak bisa! Apa kau tidak mendengarku?" sahut Bulan menjeda ucapannya. "Aku sedang datang bulan, dan hari ini baru hari pertama. Jadi sepuluh hari kau harus menunggu!" sambungnya lagi.

Mendengar istrinya mengatakan itu, dia menatap wajah cantik Bulan dengan tatapan tajam. Dia mencengkram leher Bulan hingga membuat punggungnya membentur tembok. Cengkraman yang kuat membuat wajahnya memerah karena tak bisa bernafas.

"Apa kau sengaja melakukannya agar aku tidak bisa menyentuhmu! Hah!" teriak Stevan hingga suaranya menggema dikamar itu. "KATAKAN!" pekiknya lagi membuat Bulan semakin sulit bernafas.

Bulan terus memukuli lengan Stevan agar cengkramannya ia lepaskan. Karena dia bisa mati jika terus di cengkram seperti itu. Stevan yang emosi tak juga melepaskannya. Karena ia pikir Bulan sengaja melakukan itu agar Stevan tidak bisa menyentuhnya.

Namun beruntungnya Bulan, saat cengkraman itu masih melilit dilehernya, ponsel Stevan berdering membuat cengkraman itu terlepas dari lehernya. Bulan berlutut dan terus terbatuk mengambil nafasnya rakus karena hampir kehabisan oksigen.

"Uhuk..uhuk..uhuk..."

Stevan membiarkan Bulan yang sedang mengambil nafas dengan rakusnya. Setelah mematikan telfonnya, dia berbalik menatap Bulan yang sudah terduduk di lantai karena lemas.

"Lihat saja kau nanti!" Stevan melangkah keluar tanpa memperdulikan Bulan yang sedang menahan sakit dilehernya.

Braaakk...

Stevan membanting pintu kamar Bulan hingga membuat kedua pelayan yang berada di depan kamar itu terjungkat kaget karena ulah majikan kejam nya itu.

"Astaghfirullah... Lama-lama aku bisa terkena penyakit jantung jika terus seperti ini." lirih pelayan yang berdiri disana sembari mengusap dadanya.

Stevan masuk ke kamar utama dimana kamar itu adalah miliknya. Dia dengan langkah gelisahnya mondar-mandir karena emosi tak bisa menyentuh Bulan malam ini.

"Brengsek! Kenapa harus datang bulan! Kurang ajar!" pekik Stevan menggebrak meja yang ada dikamarnya.

Prang...prang...

Stevan menghapus semua peralatan dimeja itu hingga membuatnya terjatuh dan terpecah berserakan.

"Aku benci wanita itu!" Stevan dengan nafas memburu wajahnya di penuhi emosi.

Sedangkan Bulan di bantu kedua pelayan itu melangkah menuju kasurnya. Pelayan mengambilkan air minum dan terus mengusap punggung Nona mudanya itu dengan lembut.

"Hah...Hah...Hah... Daras predator tak tahu diri ! Kau pikir aku takut denganmu Stevan! Pria kejam! Tak punya hati!"

Bulan berteriak dengan isak tangis yang sudah tak bisa ditahan lagi. Pelayan yang melihat Nona mudanya itu meluapkan emosi hanya membiarkan saja agar majikannya itu lebih lega.

...****************...

1
Krisna Mukti
bagussss
Sari Ummi
Itu Si Bulan hamil anak siapa Thor...?
Kenapa usia kehamilannya baru 1 bulan lebih..?
🙏
Phi Pesek
👍
Fedylia Albert
artis korea 🤣🤣
Rafillah Kanza
iiii..coc sweet...harus ny kn yg gitu bulan sama si Stevan..TPI kok😑
Ayu
Mksh thor.. crita nya bagus dan seru bgt. ending nya bhgia. cm kshn Raihan gk ada kbr nya. smg ada season ke 2 ya thor. smgt trs thor
Miss Ra: trimakasih sudah berkesan dengan ceritaku..

silahkan mampir dikaryaku yg lain yaa
total 1 replies
Ayu
Salut sm steven.. sekejam kejam nya dia msh ada hati shbt jdi saudara. bersyukur bgt si Boy dpr rmh mewah. mobil mewah dan paket bln madu. smg pershbtn mereka kekal slma nya
Ayu
Mentari pkai hijab. tapi sikap nya gk cermin kan semua itu. pasrah aja waktu di cium
Ayu
Thor.. para pelayan di rumah steven kan tau klau steven dulu kejam sm abulan. skrg gimana ya perasaan para pelayan lht majikan nya yg sdh baik sm bulan. psti mereka terheran heran
Ayu
Thor. .mmg gk ada aparat kepolisian kok main tembak aja
Ayu
,Peran Steven ini kurang Romantis. sdh di ksh kesempatan dan dan Bulan memafkan nya. hrs nya dia kan bucin sm istri nya. istri nya dtg ke kantor mau ksh mkn siang bkn nya senang buat smgt krja. ini kok malah bertanya seperti krg sk istri dtg. alasan malu di suapi. hrs nya kan seneng di manja istri
Ayu
Thor. .buatlah anak Steven sm Bulan kembar thor. biar tmbh seru
Ayu
Thor.. kbr Ralhan sm stevanie yg suka sm steven gimana ya
Ayu
,Thor.. di episod ini aku namgis thor bc nya. smg pengorbanan bulan dpt pahala kebhgiaan bersana suami nya. wlau pun kdg msh geram dgn perangai steven di ms lalu
Ayu
Waduh.. si steven kecelakaan kah thor
Ayu
Almera bkn nya kwn bln saat kuliah di kairo ya thor
Ayu
Boy.. aku jodoh in km sm Suci mau gk
Ayu
Mksh ya thor.. km wujudkan ke inginan ku supaya steven menderita dgn kehamilan Bulan. biar dia menyesal. dam bln jgn lgsg mau memaafkan nya
Ayu
Smg steven mengalami ngidam yg parah. ksh steven mual muntah trs thor biar kapok
Ayu
Semoga Boy yg tau Bln di kairo gk ksh tau ke steven. biar dia gila sendiri dgn sikap nya. sok2 an melepaslan bln. nanti mrh bsr lihat bln sm Raihan. dsr steven gila
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!