Seraphine Grey meminta ibu dari Damien Knox untuk menjodohkan mereka berdua karena ia tahu Damien tidak bisa menolak permintaan ibunya. Dari dulu Sera sudah mencintai Damien, namun bahkan hingga tiga tahun pernikahan mereka perasaannya tidak terbalas sedikitpun.
Damien hanya mencintai satu wanita. Saat wanita itu kembali, Damien dengan tega membawanya ke dalam rumah pernikahan mereka. Sera meninggal tragis saat mencoba menjauhkan wanita itu dari Damien.
Tuhan memberinya kesempatan kedua. Sera kembali ke malam pertama pernikahan mereka. Rasa sakit yang Sera dapatkan selama menikah dengan Damien membuat Sera tidak lagi mengemis cintanya. Sera ingin secepatnya pergi namun fakta baru yang didapatkan tentang benang kusut antara Sera, Damien, dan mantan kekasih Damien yang tak pernah terurai membuatnya ragu. Apakah Sera akan tetap pergi atau mengurai misteri yang ada bersama Damien?
✯
Cerita ini murni ide penulis, kesamaan nama tokoh dan tempat hanyalah karangan belaka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mapple_Aurora, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
Sera pulang dari rumah orang tuanya saat sore hari, ia mencari Damien untuk menyampaikan informasi yang baru saja ia temukan. Damien tidak ada di kamar. Tidak juga di ruang keluarga.
Ia berpikir sejenak, mobil Damien ada di garasi, artinya dia tidak keluar. Hanya satu ruangan yang belum Sera datangi yaitu ruang kerjanya. Dengan cepat Sera pergi ke ruang kerja yang letaknya ada di ujung koridor lantai satu.
Tok…tok…tok…
“Damie? Kamu ada di dalam? Boleh aku masuk?” Tanya Sera setelah mengetuk pintu tiga kali.
Tidak butuh waktu lama pintu di depannya terbuka, sosok menjulang Damien muncul di ambang pintu.
“Ada apa? Biasanya juga langsung masuk ke kamarku tanpa malu, kenapa sekarang bersikap sopan dengan mengetuk pintu?” Tanya Damien sinis.
Sekelebat ingatan memalukan berputar dalam kepala Sera, saat sebelum menikah terus menerus masuk ke kamar Damien untuk mengganggunya. Astaga! Kalau diingat lagi, itu memang tidak tahu malu.
“Oh! Itu… kan sudah berlalu. Yang terpenting sekarang aku sudah mau berubah, aku nggak akan mengganggu lagi kok. Lagipula aku ingin mengatakan sesuatu yang penting padamu, ayo kita bicara di ruang keluarga.” Kata Sera.
Damien melipat tangan di dada, sambil menimbang apakah harus setuju untuk ikut ke ruang keluarga dan mendengarkan Sera. Setelah berpikir cukup lama, ia akhirnya mengangguk.
“Oke.”
Mereka berjalan berdampingan menyusuri lorong, langkah keduanya terdengar pelan di lantai yang sunyi. Dalam hati Sera berharap Damien akan sedikit lunak padanya setelah ini. Ia sungguh tidak mau mengulang kematian tragis itu.
Mereka sudah sampai. Tanpa bicara, Damien memutar gagang pintu sementara yang Sera hanya menunggu di samping. Damien masuk lebih dulu, duduk di sofa single. Sementara Sera menempati sofa di seberangnya.
“Jadi?” Damien membuka suara, tanpa menatap Sera. Ia lebih memilih memperhatikan taman belakang yang terlihat jelas melalui kaca daripada harus menatap wajah Sera.
Sera menghela nafas panjang sebelum bicara. “Aku tadi ke rumah orang tuaku, terus aku nggak sengaja buka laptop kerja mama. Aku menemukan kasus kecelakaan kerja yang menimpa papa kamu.”
“Apa yang kau bicarakan? Itu murni kecelakaan.” Damien menatap Sera tajam, menuntun penjelasan lebih lanjut.
“Aku serius, Damie. Mama Adelin yang meminta Mamaku untuk menyelidiki kasus itu, aku melihat berkasnya. Disana ada bukti-bukti yang menguatkan kalau Keluarga Guapo ada hubungannya dengan kecelakaan itu.”
“Keluarga Guapo?” Damien menyandarkan tubuh ke meja, menatap lurus ke arah Sera dengan senyum tipis yang tidak pernah mencapai mata. “Jadi setelah merusak hubunganku dengan Aurel, sekarang kau menuduh keluarganya membunuh papaku?”
Sera terdiam seketika, matanya membesar karena tidak menyangka apa yang barusan didengarnya. Guapo? Itu nama keluarga Aurel? Lalu bayangan kematian Adelina dua tahun lagi menyeruak masuk tanpa bisa dicegah. Jika Aurel adalah bagian dari keluarga Guapo, apakah kematian orang tuanya dan orang tua Damien adalah ulah mereka?
'Jangan bilang Aurel memang berselingkuh dari Damien, dan dia sebenarnya tidak benar-benar mencintai Damien.' Batin Sera mulai berkecamuk. Tuhan memberikannya kesempatan mungkin untuk memperlihatkan kebenaran padanya, untuk membantu Damien terbebas dari kebohongan dan hubungannya —
“Kenapa diam?”
Lamunan Sera langsung buyar, ia menggeleng. Ia menatap Damien tanpa berkedip, tidak tahu harus mengatakan apa lagi.
“Lupakan. Aku sepertinya salah membaca.” Kata Sera tersenyum canggung lalu melihat ke jam tangan, seolah baru ingat ada hal penting yang harus dilakukan. “Aku harus pergi.”
Gerakan gugup Sera terlalu kentara. Damien bisa melihatnya dengan jelas usaha kabur yang halus, tapi tidak cukup untuk menipunya.
“Aku tahu kau berusaha menghindar. Jelaskan apa maksudmu menuduh keluarga Aurel?” Suara Damien yang dingin membuat Sera seketika membeku. Ia menatap takut ke arahnya.
“Nggak ada. Aku nggak tahu kalau Guapo itu nama keluarga Aurel. Aku benar-benar harus pergi sekarang. Udah janjian sama sahabatku.” ujar Sera cepat sebelum buru-buru berdiri, jelas mencoba keluar dari topik tersebut.
“Kau tidak akan pergi kemanapun sebelum memperlihatkan berkas itu padaku.”
“T–tapi laptopnya ada di rumah orang tuaku.”
“Kita kesana sekarang.” Damien pergi ke kamar untuk mengambil kunci mobil, lalu saat turun kembali dia sudah memakai Hoodie hitam dan memainkan kunci mobil di tangannya.
“Ayo.” kata Damien melangkah lebar ke pintu utama. Sera menghela nafas pelan sebelum akhirnya mengikuti langkah Damien. Mau tidak mau, ia memang harus pergi bersamanya.
Ia duduk disamping Damien, tidak berani menatapnya atau hanya sekedar melirik. Sejak melihat kematiannya, Sera menjadi takut terhadap Damien. Ia tahu… bahwa mungkin saja Damien tidak bermaksud membunuhnya, dia melakukannya tanpa sengaja. Tetapi tetap saja Sera merasa takut setiap kali ada di dekatnya.
...✯✯✯...
...like, komen dan vote 💗...
kyanya Sera dijebak..😩