NovelToon NovelToon
Denganmu Lagi

Denganmu Lagi

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Murni
Popularitas:7.5k
Nilai: 5
Nama Author: ginevra

"Aku mau putus!"
Sudah empat tahun Nindya menjalin hubungan dengan Robby, teman sekelas waktu SMA. Namun semenjak kuliah mereka sering putus nyambung dengan permasalahan yang sama.

Robby selalu bersikap acuh tak acuh dan sering menghindari pertikaian. Sampai akhirnya Nindya meminta putus.

Nindya sudah membulatkan tekatnya, "Kali ini aku tidak akan menarik omonganku lagi."

Tapi ini bukan kisah tentang Nindya dan Robby. ini kisah tentang Nindya dan cinta sejatinya. Siapakah dia? Mampukah dia melupakan cinta Robby? dan Apakah cinta barunya mampu menghapus jejak Robby?

Happy reading~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ginevra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

first impression

Selamat membaca ^_^

Masih di beranda depan kos.

.

.

Nindya berusaha untuk tersenyum dan menyapa pemuda yang berdiri di depannya.

“hai...silahkan duduk!” sapanya.

Betapa canggungnya suasana beranda kos pagi itu. Kepergian ibu kos bersama keluarganya menambah sepinya rumah. Nining yang berjanji untuk menemani Nindya pun tidak membantu sama sekali.

“jangan tegang gitu dong mas denis!” kata Nining berusaha mencairkan suasana. Namun itu tidak berhasil. Susana malah semakin tegang. “apa kalian malu ya kalau ada aku disini? Aku masuk aja lah kalau gitu.” Nining sungguh tidak peka.

“hei... sini aja!” Nindya menarik tangan adik kos jahanam itu. “awas kamu! hehehe” Nindya sedikit merendahkan nadanya namun tersirat kengerian diwajahnya. Ekpresi apa itu? Melotot sambil tersenyum ala psikopat.

Namun dengan kuatnya Nining mampu melepaskan genggaman tangan Nindya.

“hei...hei..hei..” Nindya berteriak dalam bisikan. Namun Nining tetap saja meninggalkannya. ‘awas nanti kamu ning!’ batinnya.

“hehehe... maaf Nining emang agak kurang ajar,” kata Nindya sambil tersenyum ala budak korporat.

“nama kamu siapa? Aku Denis,” pemuda itu akhirnya angkat bicara.

“aku Nindya, salam kenal,” masih dengan ekspresi tersenyum yang dibuat-buat.

“kamu cantik banget!” pujinya.

'what the h...' umpat Nindya dalam hati.

“hehe ... makasih,” jawabnya sekedar.

“kata Nining kamu abis putus ya?” kata Denis berusaha mencari topik.

“dah lama kok. Udah 6 bulanan.“ jawab Nindya.

‘dasar Nining... bisa-bisanya buka aib!’ Nindya terus mengumpati Nining dalam batin.

“wah... kalau baru 6 bulan masih sulit ya buat move on, “ kata denis. “kalau boleh tau alasan putusnya kenapa ya?”

“hehehe... rahasia dong” jawab Nindya.

“kalau tahu kan aku bisa hati-hati nantinya,” jawab Denis mengejutkan.

‘Maksudnya apa coba? Ih... PD banget ni orang.’ Batin Nindya sambil tersenyum ala kadarnya.

“kamu dah sarapan belum? Aku belum nih. Yuk sarapan bareng!” ajak Denis frontal.

“mmm.... aku dah sarapan tadi. Maaf ya nggak bisa nemenin,” tolak Nindya.

‘gila aja.... baru ketemu dah ngajak jalan,’ batinnya.

“oh ya gpp, nanti aku sarapan sendiri aja,” jawab Denis sedikit kecewa.

Suasana kembali sepi. Nindya yang dari awal tidak terlalu tertarik dengan denis hanya bisa senyum senyum untuk menampakkan kesopanan saja.

“kalau gitu aku pamit ya. Udah laper banget. Hehehe” kata Denis mengucapkan perpisahan.

“ah...iya... maaf ya nggak bisa nemenin, “jawab Nindya dengan wajah sedih yang dibuat-buat.

“iya gpp... bye Nin!”

“iya...”

Nindya ingin segera kabur dari situasi itu. Tanpa sadar Nindya berjalan sangat cepat untuk masuk ke rumah kos namun Denis memanggilnya lagi.

“Nin... aku boleh minta nomermu ke Nining nggak?”

“mmm... boleh,” jawab Nindya berusaha ramah.

Jawaban Nindya memberi sedikit angin untuk Denis. Ada semburat senyuman di wajah Denis. Nindya meninggalkan perasaan menggelitik di hati Denis. Namun bagaimana dengan Nindya? (kayaknya nggak deh).

************

Nindya menaiki tangga dan menuju ke kamar Nining dengan amarah yang tertahan.

“Nining...ning ... Nining!”

“iya mbak... gimana mas Denis ganteng kan?” kata Nining masih dengan wajah cengar-cengirnya.

“lu tu ya ! gua tau maksud lu itu baik. Tapi nggak gini juga. Lu nggak bisa nunggu jawaban gua dulu apa?” Nindya memborbardir Nining dengan amarah yang meluap.

Nining terkejut dengan nada tinggi yang lontarkan Nindya. Pasalnya Nindya terkenal dengan sikapnya yang ramah, lembut, dan keibuan.

“maaf mbak...aku gak tau kalau mbak bakal semarah ini. Tapi Denis orangnya baik kok. Dia juga sudah punya pekerjaan sendiri. Dia juga kemana-mana pakai mobil. Tadi aja dia kesini pakai motor gede kan.” Nining menunduk ketakutan.

“kamu pikir aku melihat cowok dari motornya? Bahkan mantanku pakai vespa mogok aja aku nggak pernah mempersalahkan.” Nindya tidak habis pikir dengan jawaban Nining.

“huft....”Nindya menghela nafasnya untuk berusaha lebih tenang.

“aku nggak mempermasalahkan itu semua Ning. Aku Cuma nggak suka sama caramu. Mana pakai cerita kalau aku baru putus dari robby lagi.”

“maaf mbak...” Nining hampir menangis.

“hah.... ya udah ning, yang penting kamu tau salahmu.”

“maaf mbak..”

“iya nggak papa Nin. Makasih kamu dah mikirin aku.” Nindya sudah kembali tenang.

“tapi dia ganteng gak mbak?” tanya Nining sambil menggoda.

“iya...”

“mbak suka?” tanyanya lagi,

“belum tau. Tadi sih aku gak begitu ngerasain yang gimana-gimana gitu,”

“yahh... padahal mas denis itu baik banget lho. Dia loyal banget orangnya.” Kata Nining.

“oh ya... yaudah nanti kalau dia minta nomerku kamu kasih aja,”

“yes! Siap komandan!” jawab Nining.

Yang mau PDKT siapa yang semangat siapa. Lucu banget adik kos satu ini.

*************

Nindya kembali ke kamarnya untuk melanjutkan hobinya (tidur saat liburan). Tapi tidak seperti biasanya, mata Nindya tidak bisa terpejam. Pikirannya melayang didekat adegan pertemuan pertamanya.

“kayaknya aku tadi keterlaluan deh, dia kan Cuma mau deket. Abisnya dia nyeremin sih. Duduknya aja maunya mepet-mepet. Kan risih ya,” Nindya berbicara dengan dirinya sendiri.

“tring !!” suara pesan whatsapp masuk.

Nindya membuka pesan itu dan terkejut ternyata itu pesan dari denis. ‘cepat banget!’

‘Hai nin, ini denis. Save ya nomer aku’

Nindya belum sempat membalas namun pesan kedua masuk.

‘Besok malam aku boleh mampir lagi nggak?’

‘mati aku... mau jawab apa coba? Kenapa harus besok sih’ Nindya membatin.

Kemudian Nindya membalas pesan dari Denis.

‘Maaf besok aku ada kerja kelompok’

‘Oh ya gpp. Kalau besoknya lagi?’

pesannya lagi tidak menyerah.

‘mmm... oke deh’

Nindya akhirnya menyerah

1
@dadan_kusuma89
Sampai Upin Ipin rambutnya gondrong sekalian ya 😁
@dadan_kusuma89
Nindya, aku hampir salah paham dengan kamu yang "membawa HP lebih dari biasanya" 😁. Aku pikir tadi kamu membawa dua sampai tiga HP setelah ketemu Denis😁.
ginevra: hehehehe...bener juga kak
total 1 replies
☕︎⃝❥⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘƳ𝐀Ў𝔞 ℘ℯ𝓃𝓪 🩷
watak keibuan banget Nindya nihh 🤭
☕︎⃝❥⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘƳ𝐀Ў𝔞 ℘ℯ𝓃𝓪 🩷
jangan tralu gelisah, coba saja dulu biar gak terus kepikiran 😌
Muslikah
ehem juga
Muslikah
mila heboh banget deh
Muslikah
love you too
Muslikah
jangan remehkan
Muslikah
semangat nindya
Muslikah
kok aku tersindir ya
Muslikah
betul itu
Iyikadin
Anak sd sekarang udah bedaaaa😭
MARDONI
Kesan Mila adalah karakter yang lebih meledak-ledak atau vokal langsung terbentuk😄
MARDONI
Kalimat pembuka ini langsung bikin pembaca paham perjalanan emosinya. Kesan bahwa Nindya berusaha bangkit terasa kuat dan natural.
Burhan_part
ibunya ada ada aja
Muffin🧁
Wah mapan nih haha🫣
Burhan_part
walah walah
Burhan_part
kamu ekstrovert juga nggak
Muffin🧁
Favorite nya sejuta umat sih
Muffin🧁
Kamu cantik mangkannya dia bilang wah 😌
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!