NovelToon NovelToon
Dominasi Wanita Perjalananan Melintasi Zaman Kuno

Dominasi Wanita Perjalananan Melintasi Zaman Kuno

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Fantasi Wanita
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Risa Ki

Apa yang kamu rasakan ketika lingkupan kehidupan sehari - hari dalam dunia kecilmu yang selalu menonton dan hanya selalu menuggu setiap hari demi hari berganti secara alami , tiba - tiba berubah menjadi hal yang paling menakjubkan dalam hidupmu..?

Itulah yang terjadi pada saya .

Saya Shen Yuemi seorang karyawanti biasa 32 tahun yang bekerja selama 8 jam dengan gaji yang cukup memenuhi kebutuhan hidup sehari - hari.

Yang selalu menjadi waktu ternyaman sambil menikmati membaca karya cerita tentang fantasy terutama dominasi wanita. Selalu berkhayal hidup di dunia itu dan hidup nyaman dan damai menjadi kenyataan....

Itulah yang saya alami.....

Heheheheeeeeheeeheee......

Banzai ..... Banzai......

Aku datang kehidupan baru.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Risa Ki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5. Perubahan saudara pertama, Hida Arong

Kkukuruyuk....

petok-petok....

Suara ayam jantan dan betina yang menandakan hari sudah pagi.

"Hoaaammm"

Bergeliat meluruskan kaki,tangan dan melihat atap jerami lagi.

Dengan penuh energi dan keyakinan aku siap menghadapi tantangan hari ini.

Berjalan menuju cermin dan duduk di depan cermin sambil menyisir rambut  yang memantulkan bayangan agak buram.

Lalu berdiri dan siap mandi .

Menuju dapur untuk mengangkat air untuk mandi, tetapi bertemu dengan saudara pertama keluarga Hilda, Hilda Arong .

Sambil mendongakkan kepalanya ke atas dan tersenyum manis

" Tuan istri sudah bangun . Aku sudah memanaskan air panas untuk mandi. Makanan hampir siap dan kita bisa berangkat ke ladang setelah makan pagi bersama , aku juga akan mengemas makanan untuk kita makan di siang hari di ladang."

Masih sibuk memasak makanan persis seperti kemarin malam.

"Iya, terima ---" Sebelum selesai menjawab aku terdiam membeku sambil melihat saudara pertama.

Aku terkejut dengan kata " aku" dan "kita"? Apa yang terjadi dalam semalam?????

Aku berusaha mempertahankan ekspresi wajahku dengan senyum.

" Terima kasih..., baik aku akan mandi dan kita semua akan pergi bersama - sama ke ladang".

Sambil mengambil air panas yang sudah di siapkan , aku pergi ke kamar mandi.

ketika kembali untuk mengambil yang ke dua dan ketiga kali aku masih melihat saudara pertama masih sibuk memasak. ketika mengambil ke empat kalinya dan aku masih melihat saudara sibuk memasak , mau tidak mau aku berhenti dan duduk di sampingnya.

" kalau masih sibuk memasak tidak perlu memanaskan air untukku. Pakai saja lubang kompor satunya untuk memasak, biar tidak begitu lama memasak"

" Tidak perlu khawatir tuan istri. Agar makanannya masih hangat jadi tidak perlu buru - buru ". Kenapa aku masih merasa tuan istri begitu jauh dan asing.

Apakah aku menyinggung perasaan tuan istri?

Dan apa itu kompor?

"Tuan----"

"kal-----"

sebelum Hida Arong selesai berkata aku tanpa sengaja menyela dia berbicara.

"Maaf , apa yang ingin kau bicarakan?" aku menatap Hida Arong dengan penasaran apa yang ingin di katakan.

" Tidak..., tidak ada. Tuan istri bisa pergi mandi". Aku tidak berani menatap mata Tuan istri dan bertanya dengan jujur.

" Kalau ada yang ingin kamu katakan, katakan saja, jangan ragu. Apa aku begitu menakutkan sehingga kamu takut bicara padaku ?" aku merasa Hida Arong ingin mengatakan sesuatu , tapi dia tidak berani. Apakah aku begitu menakutkan...?

"......" Hida Arong masih diam dan menatap tuan istrinya dengan tidak percaya di matanya.

Apakah selama ini aku salah menilai tuan istri....

Semenjak kami bertiga datang ke rumah keluarga Shen dan menjadi suami istri. Selama tiga bulan yang lalu tuan istri tidak pernah sekalipun berbicara kepada kami, selalu memasang wajah dingin tanpa ekspresi dan selalu menutup mati dan hati.

Tetapi selama tiga bulan kami tidak pernah menyerah dan selalu berusaha menjalin hubungan yang baik sebagai suami istri.

Namun waktu berlalu dan akhirnya kami masih begitu seperti orang asing.

perasaan hampa dan mencela diri sendiri karena mengharapkan kehidupan yang lebih baik dari pada tinggal di keluarga Hida. Dan akhirnya kami hidup bersama, tetapi hidup seperti orang lain.

" k----" aku melihat Hida Arong diam dan menundukkan kepalanya tanpa menggerakkan tangannya. Melihat masakan hampir matang , aku ingin memberi tahu.

Tiba - tiba terdengar suara dan langkah kaki Hida Renzhi .

"kakak, apa makanannya sudah siap? Aku lapar sekali.Ayam sudah bangun, tapi wanita itu kelihatan masih belum bangun. Huh! Katanya ingin membantu kita bekerja di ladang. Dasar wanita pem----"

Aku berdiri dari samping Hida Arong dan mengangkat salah satu alis mataku dengan tatapan provokatif....

"A-----"

Sebelum Hida Renzhi belum selesai bicara aku menghampirinya .

" Azhi~, apa yang ingin kau katakan, hemmmm.... ? Apa begitu caramu memanggil tuan istri tercinta dengan sebutan "wanita"? baiklah, kita bahas nanti". aku berbisik di telinga Hida Renzhi dan menepuk bahunya lalu menjauh dan berjongkok mengangkat ember air hangat dan pergi untuk mandi.

Dasar laki - laki ganas, kalau bukan karena aku ingin mandi dengan air hangat aku akan membuatmu tak berkutik. Huh! Lihat saja nanti.

Di dalam dapur,

"Zhi'er...." aku menepuk bahu adik ke dua yang masih diam berdiri membeku.

Hufft , apa yang harus aku lakukan dengan adik yang begitu bodoh.

"kakak....?" aku tersadar kembali setelah terkejut dengan apa yang terjadi tadi. tanpa aku sadari ada warna kemerahan di ujung telinga.

Kenapa jantungku merasa berdetak begitu cepat..

Dengan rasa bingung yang aneh di dada, aku memegang dada dengan salah satu tangan.

Hida Arong memandang adiknya yang bodoh karena tidak menyadari bahwa hatinya telah tergerak oleh Tuan istri.

DEG!!!!!

Memegang dadaku yang terasa sakit sedikit. merasa sesuatu yang tidak aku mengerti.

Apakah aku juga sama dengan Zhi'er ?

Dengan bodohnya tidak menyadari perasaanku sendiri....

Apakah aku sudah berubah.....??!

Melihat Hida Arong terdiam sambil memegang dada yang sama seperti yang dia lakukan dengan bola mata yang mengecil. Hida Renzhi menghampiri Hida Arong mau tidak mau bertanya dengan Kakak pertamanya.

"kakak, apa yang kamu lakukan duduk terdiam di depan tungku api ? apakah masakannya belum matang? " Kenapa hari ini aku merasa kakak pertama begitu berbeda? Apa yang terjadi? Apakah wanita itu berbicara sesuatu dan membuat kakak menjadi seperti ini?

Tersadar kembali dengan pertanyaan Hida Renzhi, Hida Arong melihat adik keduanya dengan mata normal kembali dan bertanya sambil tersenyum.

"Apakah Yu'er sudah bangun?" sambil mengalihkan perhatian Hida Renzhi pada dirinya Hida Arong bertanya.

"Yu'er sudah bangun dan masih membasuh muka dan gosok gigi. Apakah makanannya belum matang, apakah perlu bantuan ?"

Hida Renzi menatap Hida Arong sambil ikut berjongkok di sampingnya

" kakak , kalau ada sesuatu yang mengganggumu bilang saja, kenapa harus menahannya. Apa yang wanita itu katakan sehingga membuat kakak terganggu? aku akan berbicara pada wanita itu dan mencari keadilan untuk kakak" sambil berdiri Hida Renzhi ingin mencari Shen Yuemi untuk mencari keadilan kakak pertamanya.

"zhi'er, Tuan istri tidak bersalah. tidak perlu mencari masalah dengan Tuan istri. Dan kamu , zhier. kenapa masih memanggil tuan istri dengan sebutan " wanita " kalau orang lain tahu , pasti mereka akan mencelamu. Kita sudah menjadi suami dari tuan istri, jadi kamu harus menerima kenyataan tersebut... Jangan selalu memikirkan----

Sebelum Hida Arong selesai berbicara Hida Renzhi berburu- buru menghentikan apa yang ingin di katakan kakaknya.

" kakak, aku tahu. Kamu tidak perlu mengingatkannya. Aku sudah melupakannya, ketika kita bertiga menikah dengan wanita itu. Jangan mengungkit masalah dulu. Semua sudah berakhir ketika keluarga Hida menjual kita bertiga pada keluarga Shen". Hida Renzhi merasa tidak nyaman pada dadanya sambil

Mengernyitkan dahinya.

Apa yang salah padaku?

kenapa aku merasa kurang nyaman dan sedikit tidak suka ketika kakak membahas wanita lain ?

"Baiklah kakak minta maaf , telah menyinggung masalah yang telah berlalu. Apakah kamu bisa merubah cara bicaramu kepada tuan istri?" Merasa adik keduanya tidak suka apa yang dia katakan, Hida Arong berhenti membahasnya. Berdiri untuk memindahkan kedua panci kecil untuk mengukus roti.

"Huh ! Cukup dengan menyebutnya wanita!!"

Sambil membantu mengangkat panci yang di buat untuk mengukus roti.

Hida Renzhi melihat kakaknya yang keras kepala, mau tidak mau mengalah.

"Baiklah - baiklah kakak, aku mengerti.

ketika berada di depan orang lain aku akan

bersikap lebih bijak ."

Apa bagusnya bersikap patuh dan lembut kepada wanita itu? Kalau bukan karena kakak pertama yang keras kepala. Aku akan ....?

Apa yang akan aku lakukan?

kenapa hari ini perasaanku merasa aneh ketika menyebut wanita itu?

Apakah aku demam?

Melihat tingkah konyol adik ke duanya memegang dahinya dengan bingung. mau tidak mau aku menghela napas.

kenapa Zhi'er begitu kekanak-kanakan. sehingga membuat orang lain ingin selalu menggodanya, seperti Tuan istri...

"DEG"!!

kenapa dadaku merasa sedikit sakit lagi?

apakah aku cemburu pada adik kedua..?

Ketika Hida Jiyu melihat pemandangan kedua saudara berdiri diam memegang dada masing - masing dengan ekspresi bingung di dapur. Berjalan dengan cepat dan bertanya dengan dengan sedikit tergesa - gesa.

"Ada apa kakak pertama dan kakak kedua?

apakah kalian merasa kurang nyaman dan sakit di dada? apakah perlu memanggil dokter? dimana Yuemi kecil di kamar tidurnya tidak ada?

Mendengar suara Hida Jiyu, keduanya kembali sadar dan merasa malu dengan apa yang dirasakan dan dipikirkan masing - masing.

"Anak kecil nakal , siapa yang sakit ? Apa kita perlu memanggil dokter?"

Ketika keadaan menjadi aneh dan canggung.

sang pahlawan wanita kita datang berhasil membuat suasana menjadi normal kembali.

Tetapi membuat ketiga bersaudara keluarga Hida terpaku melihat penampilan Shen Yuemi setelan mandi.

Dia begitu cantik dengan wajah mungil oval yang sedikit memerah dan bibir merah mungil terlihat sedikit lembab setelah mandi yang membuatnya begitu imut dan cantik serta pakaian yang sedikit longgar dan kusut karena tidak tahu cara bagaimana cara berpakaian, yang membuat orang melihat berpikiran kemana - mana.

"Yuemi kecil ~~ " Hida Jiyu orang pertama kembali tersadar dan berlari cepat menuju Shen Yuemi dan memegang kedua tangannya dengan nada yang genit.

Baru kemudian kedua saudara keluarga Hida tersadar kembali. Dan menyadari barusan apa yang mereka lihat dan pikirkan. Mereka menundukkan kepala karena merasa malu.

Ada apa ini , kenapa suasananya tiba - tiba merasa canggung dan aneh?

Apa yang tidak aku sadari?

1
Shen shandian luo
bikin bingung. bahasanya di bolak balik
Risa Ki: terimakasih atas komentarnya. maaf bagian mana yang membuat bingung, akan saya perbaiki segera.
total 1 replies
Zoe El Quesito
Thor, ceritanya seru banget! Aku suka banget sama karakternya.
Risa Ki: terima kasih,
tolong betah selalu baca novel ini ,ya🙏🙏🙏
total 1 replies
riez onetwo
Saya begitu bersemangat mengenalkan ini kepada teman-teman.
Risa Ki: terima kasih,,
terimakasih, mohon dukungannya ke depan
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!