Anugrah adalah anak laki-laki yang miskin dengan kehidupan yang pas pasan dari ayah yang kenah PHK dan akhirnya menjadi pengemudi becak Mesin sedangkan ibunya sudah lama meninggalkannya sejak dia Sekolah Dasar. Kehidupan serba susah membuat dirinya terus di ejek dan di bully oleh kawan-kawan sekolahnya apalagi ketika dapat beasiswa bersekolah di sekolah elit di kotanya hingga caci maki bahkan bully terus dia terima dan dia terima dengan kuat dengan pembuktian dia tidak gampang menyerah hingga suatu hari semuanya berubah ketika dia tanpa sadar di bawa ke alam astral yang mempertemukan dengan arwah ibunya yang membuka takbir siapa dirinya sesungguhnya yang memiliki kemampuan luar biasa sebagai penguasa langit yang di takuti semua orang namun kehidupan belum berhenti ketika dia harus membuktikan jatih dirinya dan mengangkat martabat keluarganya dengan segala pembuktian kemampuannya, sanggupkah Anugrah membuktikan dirinya? Sanggup kah Anugrah mengangkat Martabat keluarganya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANA SUPRIYA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31 Boleh Coba
Mirza dan Fikri benar-benar terkejut kalau Anugrah bisa keluar dari ruangan OSIS padahal ruangan itu di kunci dari luar dan tidak ada kemungkinan dia berlari kecuali di dobrak tapi Rifki lihat ruangan itu masih terkunci jadi mereka berdua berpikir bagaimana Anugrah bisa keluar dari tempat itu hingga dia bisa sekolah hari ini dan anehnya tubuhnya tambah segar dan kelihatannya tubuh tambah berisi bahkan.tubuhnya tambah tinggi dibandingkan Mirza dan Fikri yang mungkin tingginya sekitar 160 atau mungkin kurang
"Waduh kenapa bisa?, lihat dia sekarang masuk kelasnya"
Mirza tidak habis pikir hingga tiba-tiba Fikri punya usul
"Bagaimana kalau kita pastikan kalau ruangan itu masih terkunci dan nanti kita coba buka apakah di dalam ruangan itu masih ada Anugrah atau tidak?"
"Boleh kita coba"
Mirza dan Fikri langsung berlari menemui abangan kelas yang mendukung rencana mereka mengunci Anugrah di ruangan OSIS hingga akhirnya mereka sama-sama memastikan
"Pintunya masih terkunci"
Abangan kelas itu mulai bicara dan tidak masuk akal kalau Anugrah bisa keluar dari tempat ini hingga akhirnya mereka coba buka
"klick"
Pintu terbuka hingga terlihat kursi dan meja rapat di mana Anugrah kemarin tertidur tapi saat ini sudah tidak ada hingga mereka mencari ke seluruh ruangan yang ada
"Memang tidak ada, jadi benar kata kalian tapi bagaimana mungkin?"
Abangan kelas berpikir aneh hingga dia berpikir lain dengan kemungkin yang lain
"Atau ada anggota OSIS lain yang menyelamatkan dirinya dan yang pasti salah satunya pak Ihsan sebagai pembina OSIS atau Ridwan sebagai ketua OSIS tapi Ridwan tidak mungkin karena dia tidak masuk semalam sampai hari ini jadi kemungkinan besar pak Ihsan"
"Bisa jadi, ya sudahlah itu rezekinya bisa aman tapi bagaimana si Anugrah bicara?"
Mirza bicara dengan rasa kuatirnya akan apa yang terjadi kalau Anugrah bicara kepada pak Ihsan hingga dia merasa cemas juga namun tiba-tiba Fikri bicara kepada mereka bertiga
"Tenang saja Mir, Anugrah itu kan bukan type orang yang suka melapor jadi aman dan kalau mau kita bisa coba setelah pulang sekolah"
Mirza dan kedua abang kelas yang ikut mengunci Anugrah semalam saling menganggukan kepala untuk mencoba yang di katakan Fikri hingga mereka bertiga setuju dengan usulannya
"Boleh kita coba"
Mereka berempat akhirnya memutuskan untuk mencegat Anugrah setelah pulang sekolah dan mereka tahu kalau Anugrah pulang sekolah hanya jalan kaki jadi mereka bisa cegat di luar sekolah dan sekaligus bisa memberi pelajaran kepada Anugrah agar dia patuh kepada mereka
Sementara itu Anugrah sudah berada di dalam kelas dan melihat kalau Azka sahabatnya belum bersekolah juga hari ini namun dia saat ini tidak begitu takut lagi terhadap Mirza dan kawan-kawannya karena dia sudah punya kemampuan yang orang-orang saat ini tidak mungkin mampu mengusiknya lagi hingga dia bersikap tenang saja sambil membaca buku paket pelajaran ini hingga tuntas dia pelajari sambil menunggu pelajaran pertama di mulai
"Ding ding ding ding"
Terdengar nada bell sekolah berbunyi hinggga semua siswa-siswi masuk dalam kelas masing-masing untuk mulai pelajaran pertama baik pelajaran pertama, kedua istirahat dan lanjut pelajaran ketiga, ke empat, kelima sampai pelajaran ke delapan selesai hingga bell sekolah untuk pulang terdengar hingga semua bersiap-siap untuk pulang setelah ketua kelas menyiapkan kelas dan doa untuk pulang hingga akhirnya semua pulang dari sekolah
Saat ini terlihat Anugrah pulang sekolah sebagaimana biasa dari jalannya pulang namun tiba-tiba ada yang memanggilnya dengan suara yang sangat keras
"Anugrah tunggu!"
Anugrah berhenti berjalan dan melihat siapa orang yang memintanya berhenti dan melihatnya
"Mirza, Fikri dan itu abangan kelas kemari, apa maksudnya.ya?,
Anugrah coba berpikir dengan apa yang mereka akan lakukan tapi saat ini dia bukanlah Anugrah yang dulu yang bisa mereka buat macam-macam sambil memperhatikan mereka
"Boleh Coba kalau mereka macam-macam"
