NovelToon NovelToon
Menjadi Yang Terkuat Di Dunia Kultivasi Immortal

Menjadi Yang Terkuat Di Dunia Kultivasi Immortal

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Misteri / Fantasi Timur / Epik Petualangan / Harem / Romansa Fantasi
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Chizella

"Kau akan dibunuh oleh orang yang paling kau cintai."

Chen Huang, si jenius yang berhenti di puncak. Di usia sembilan tahun ia mencapai Dou Zhi Qi Bintang 5, tetapi sejak usia dua belas tahun, bakatnya membeku, dan gelarnya berubah menjadi 'Sampah'.

​Ditinggalkan orang tua dan diselimuti cemoohan, ia hanya menemukan kehangatan di tempat Kepala Desa. Setiap hari adalah pertarungan melawan kata-kata meremehkan yang menusuk.

​Titik balik datang di ambang keputusasaan, saat mencari obat, ia menemukan Pedang Merah misterius. Senjata kuno dengan aura aneh ini bukan hanya menjanjikan kekuatan, tetapi juga mengancam untuk merobek takdirnya.

Bagian 1: Gerbang Dimensi Harta ~ ???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chizella, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24: Kekejaman

Setelah ledakan energi keemasan dari segel yang hancur mereda, realitas kembali berwujud. Dalam sekejap, Chen Huang dan Yun Yuan merasakan sensasi tarikan yang membawa mereka keluar dari lautan kesadaran, kembali ke wujud fisik mereka.

Mereka berdiri di tengah aula besar yang sunyi, di mana patung Dewi Langit kini kembali menjadi batu biasa, namun memancarkan aura yang jauh lebih hidup dan kuno.

​Yun Yuan segera menyapu pandangan ke sekeliling, matanya yang indah dan waspada memindai setiap sudut ruangan, memastikan tidak ada lagi ancaman yang tersisa. Pinggangnya bergerak halus saat ia berputar penuh, mengecek keamanan.

​"Kelihatannya kita sudah benar-benar kembali."

​Chen Huang mengangguk, tanpa ragu sedikit pun. Ia tahu bahwa dengan dibebaskannya Yun Wangshu, tempat ini tidak akan lama lagi menjadi pusat perhatian.

​"Ayo kita pergi dari sini." Ia langsung mengajaknya untuk meninggalkan kediaman tua itu.

​Waktu berlalu di Dimensi Harta dihitung dengan ketepatan kosmik. Dalam hitungan waktu tertentu, Gerbang Harta akan terbuka kembali, memungkinkan para kultivator untuk keluar dan kembali ke dunia mereka dengan membawa hasil buruan.

​Keduanya melompat ke atas pedang terbang mereka. Pedang itu bersinar dengan Dou Qi, melesat cepat menembus langit dimensi merah.

Namun, sebuah masalah membebani pikiran mereka. Mereka telah mendapatkan teknik rahasia, Yun Yuan mendapatkan Teknik Tubuh Sembilan Bintang, sementara Chen Huang kini berbagi lautan kesadaran dengan dua Dewi Langit.

Tetapi, semua itu adalah harta yang tidak bisa ditunjukkan. Jika mereka kembali dengan tangan kosong, itu sama saja mempermalukan sekte dan diri mereka sendiri di hadapan rekan-rekan mereka.

​Tepat saat Chen Huang sedang menimbang pilihan, suara lembut dan berwibawa dari Yue Chan bergema di benaknya. ​"Huang, aku merasakan beberapa kekuatan kuat uang sedang bertarung. Tidak terlalu jauh darimu."

​Chen Huang, yang sedang memimpin di udara, tidak perlu menoleh. Ia memfokuskan pandangannya ke bawah, mengaktifkan Mata Spiritualnya. Penglihatan spiritualnya menembus dedaunan lebat di bawah.

​Di permukaan tanah, terlihat pemandangan pertempuran yang intens. Dua orang berpakaian mewah berjuang mati-matian, membentuk formasi pertahanan untuk melindungi seorang wanita muda yang meringkuk ketakutan di belakang mereka. Di sisi lain, sekelompok penyerang, yang aura Dou Qi-nya kasar dan dingin, menyerang tanpa ampun, jelas berniat merampas atau melukai.

​Chen Huang menanyakan hal yang ada di benaknya tanpa mengubah arah terbang. ​"Apa yang harus kita lakukan, Yun Yuan?"

​Yun Yuan, yang terbang sedikit di belakangnya, tubuhnya yang ramping stabil di atas pedang, menjawab dengan nada pragmatis. ​"Aku juga tidak tau. Membantu mereka juga bukanlah hal yang akan menguntungkan untuk kita."

​Chen Huang tiba-tiba tersenyum licik, sebuah seringai yang jarang terlihat di wajahnya.

​"Tidak." Ia terlihat berpikir lebih dalam, matanya menyipit saat ia melihat situasi di bawah dengan Mata Spiritualnya. "Kita bisa saja merampas harta dari orang-orang itu, kelihatannya mereka juga bukan orang baik."

​Yun Yuan menyambut pemikiran itu, sedikit tawa geli terdengar dalam suaranya. Pinggulnya sedikit bergetar karena geli, sebuah pergerakan tubuh yang menunjukkan persetujuan diam-diam.

​"Hoo, jadi menurutmu. Tidak masalah kalau merampas harta dari orang jahat."

​"Kenapa tidak?" Chen Huang membalas, senyumnya semakin lebar.

Ia memutar sedikit kepalanya, membiarkan Yun Yuan melihat determinasi dan kenakalan di matanya.

"Membantu tiga orang itu hanyalah alasan, tujuan kita adalah harta. Ayo pergi!"

Dengan keputusan yang dibuat, Dou Qi di bawah kaki Chen Huang meledak, membuat pedang terbangnya melesat tajam, mengubah lintasan mereka, mengarah pada orang-orang yang sedang bertarung di bawah dengan kecepatan kilat.

​"Hao." Yun Yuan, menjawab dengan ringan.

Tanpa ragu, ia meningkatkan Dou Qi-nya, mengikuti Chen Huang dari belakang, tubuhnya yang ringan dan gesit mengejar bayangan Chen Huang menuju medan pertempuran di daratan.

...---...

Di bawah bayangan pepohonan Dimensi Harta, pertempuran telah mencapai titik didihnya. Dua sosok dengan jubah mewah bergerak dalam pusaran Dou Qi, tangan dan kaki mereka berlumuran debu dan keringat, berjuang keras menahan gelombang serangan dari sekelompok penyerang yang buas.

Mata mereka terfokus pada perlindungan satu-satunya harapan mereka, wanita muda yang berdiri gemetar di belakang mereka. Di sisi para penyerang, seorang pria dengan otot kekar yang menonjol berdiri tegak, memancarkan aura arogansi seorang pemimpin.

​Suara pria kekar itu menggelegar, memotong udara dengan nada ancaman yang kejam. ​"Serahkan harta kalian pada Sekte Harimau Api , maka akan kubiarkan mayat kalian utuh!"

​Mereka memang berasal dari Sekte Harimau Api, sebuah sekte yang mungkin biasa saja, namun kekuatannya cukup untuk menghancurkan pertahanan lawan. Mereka bergerak dengan sinkron, menunjukkan efisiensi dalam penindasan.

​Dari balik formasi, wanita muda itu membalas dengan suara yang dipenuhi amarah dan keputusasaan.

​"Jangan harap! Kalian, Sekte Lonceng Emas tidak akan mengampuni kalian!"

​Kedua pengawal itu saling pandang, tatapan mereka dipenuhi kesadaran pahit. Mereka tahu akhir sudah di depan mata.

​"Nona, kau harus selamat. Kami akan mengatasi ini."

"Benar, bagaimana pun tugas kami adalah melindungi Nona!"

​Mereka mengalihkan fokus, mengarahkan pandangan penuh kebencian dan niat membunuh yang murni kepada para anggota Sekte Harimau Api. Otot-otot leher mereka menegang karena emosi yang meluap.

​"Meski harus mati, kami tidak akan membiarkan kalian menyentuh Nona kami!"

​Dengan ucapan itu, keduanya mengerahkan semua Dou Qi yang tersisa, mengencangkan formasi pelindung biru yang menyelimuti tubuh mereka, menciptakan perisai Dou Qi yang berdenyut putus asa.

​Di sisi lain, Xiao Yan—pemimpin dari kelompok Sekte Harimau Api—sudah kehabisan kesabaran. Tubuhnya yang kekar bergerak, membelah barisan anak buahnya, ia melangkah maju dengan langkah berat yang memancarkan kekuatan Dou Qi yang kasar.

​"Kalian ingin mati, maka aku akan mengabulkannya!"

Ia menarik lengan kanannya ke belakang, otot-otot di bahunya menegang seperti tali baja. Dou Qi berwarna jingga-merah yang menyerupai api mulai menjilat dan menyelimuti tinjunya. Dengan satu injakan kuat ke tanah, ia melesat maju. Gerakannya cepat, namun brutal. Pukulannya ditujukan tepat pada jantung formasi pelindung itu.

"Tinju Api Buas!"

​KRANK—!

​Suara benturan itu bukan hanya ledakan, melainkan suara retakan—suara penghancuran pertahanan terakhir. Formasi pelindung biru itu hancur berkeping-keping, pecah menjadi debu energi yang berputar.

Kedua pengawal itu terpental jauh, tubuh mereka berputar tak berdaya di udara sebelum menghantam tanah dengan suara yang memilukan. Darah segar menyembur dari mulut mereka, menandakan kerusakan internal yang fatal. Tubuh mereka terdampar, lemas, energi kehidupan mereka menghilang secepat embun pagi.

​"No—Nona... cepat lari..."

Dua patah kata terakhir itu berhasil keluar dari tenggorokan salah satu pengawal sebelum matanya meredup, kehidupan meninggalkannya.

​Jeritan pilu merobek udara. Wanita muda itu, yang menyaksikan kematian tragis para pengawalnya, seolah jiwanya ikut tercabik.

​"Tidakkkk!"

Kesedihan dan kemarahan tak tertahankan meledak dari tubuhnya.

​"Xiao Yan! Aku, Shi Wu tidak akan memaafkanmu!"

Dou Qi biru cemerlang meledak dari tubuh Shi Wu, menyelimuti dirinya dengan kekuatan yang tiba-tiba dan dahsyat. Aura itu memancarkan tekad seorang Dou Zhe Bintang 4 yang siap bertarung hingga tetes darah penghabisan.

​Xiao Yan mendengus, mengangkat dagunya dengan angkuh. ​"Hmph, hanya Dou Zhe Bintang 4 juga berani melawanku?"

Ia menyelimuti tubuhnya dengan Dou Qi jingga yang jauh lebih tebal, memancarkan kekuatan Dou Zhe Bintang 5 yang menghancurkan.

​Shi Wu, dikuasai amarah murni, melesat lebih dulu. Tubuhnya yang ramping maju seperti panah, tinjunya diselimuti Dou Qi biru yang bergetar. Ia mengincar tepat pada wajah Xiao Yan, sebuah serangan yang lahir dari keputusasaan.

​"Serahkan nyawamu!"

​Namun, kecepatan Xiao Yan sebagai Dou Zhe Bintang 5 jauh di atasnya. Xiao Yan hanya menghindari serangan itu dengan gerakan yang minimal—melangkah kesamping sedikit, nyaris tanpa usaha.

Serangan Shi Wu meleset ke udara kosong. Dalam momen rentan itu, tangan kiri Xiao Yan melesat cepat, sebuah pukulan keras menghantam Shi Wu di sisi tubuh.

​Shi Wu tersungkur ke tanah, tubuhnya yang ringan terpelanting seperti boneka kain yang putus. Ia memuntahkan darah segar dari mulutnya, cairan merah itu menodai tanah yang kotor. Hanya menerima satu pukulan dari Xiao Yan sudah cukup untuk menghancurkan Dou Qi dan kehendaknya untuk bergerak.

​"Sudah kubilang, kalian hanyalah semut dihadapanku." Xiao Yan mengucapkan itu dengan nada meremehkan yang menjijikkan.

​Shi Wu yang terbaring lemas di tanah masih menolak menyerah. Rasa sakit membakar setiap sarafnya, namun ia mengerahkan sisa kekuatannya. Tangannya mencengkeram tanah dengan kuat, jari-jarinya menancap ke tanah. Wajahnya yang pucat dipenuhi dengan kebencian tak terbatas.

​"Aku... tidak sudi mati oleh orang menjijikkan sepertimu!"

​Mendengar penghinaan itu, alis tebal Xiao Yan berkerut marah. Ia menyelimuti tangannya dengan api Dou Qi lagi, api itu menjilati kulitnya, siap melenyapkan Shi Wu.

​"Kalau begitu... maka aku akan membunuhmu!"

​Tepat saat ia mengangkat tinjunya yang berapi-api untuk serangan terakhir, sebuah bayangan melesat dari sampingnya. Itu adalah Chen Huang. Kemunculannya bukan melalui langkah biasa, melainkan sebuah tendangan samping yang kuat dan tak terduga. Kaki Chen Huang, dipenuhi dengan Dou Qi padat, menghantam wajah Xiao Yan dengan kekuatan ledakan.

​BOOM—!

​Suara benturan itu seperti guntur yang memecah keheningan. Xiao Yan terpental jauh, tubuh kekarnya menghantam tanah tepat di hadapan anak buahnya yang terkejut.

Meskipun terkejut, Dou Qi di tubuhnya tetap aktif, melindunginya dari cedera fatal. Ia bangkit, pandangannya yang marah tertuju pada sosok asing yang tiba-tiba muncul.

​"Kau, siapa? Berani-beraninya mencampuri urusan Sekte Harimau Api kami. Apa kau sudah bosan hidup!"

​Di saat yang sama, Yun Yuan turun dari langit. Pedang terbangnya lenyap, dan ia mendarat dengan keanggunan seorang penari, tubuhnya yang ramping bergerak dengan luwes, lututnya sedikit menekuk saat mendarat.

Ia mengabaikan teriakan Xiao Yan dan langsung bergerak menuju Shi Wu yang sekarat. Pinggulnya berayun halus saat ia berlutut dengan lembut di samping wanita yang terluka itu.

​"Kau baik-baik saja?" Ucapnya lembut, suaranya seperti obat penenang di tengah kekacauan.

​Shi Wu tidak menjawab, napasnya terengah-engah. Namun, ia menyambut bantuan Yun Yuan, membiarkan energi hangat dari Yun Yuan membantunya menstabilkan fondasi Dou Qi-nya yang retak.

​Sementara itu, Chen Huang dan Xiao Yan saling berhadapan. Chen Huang berdiri tegak, memancarkan aura Dou Zhe-nya yang murni, tatapannya dingin dan menilai.

Di mata Chen Huang, Xiao Yan hanyalah tumpukan sampah yang menggunakan kekuatannya untuk menindas yang lemah. Aura permusuhan di antara keduanya begitu tebal, siap meledak lagi.

1
Azure Lia
sip...
Azure Lia
one hit inimah
ave
setu7 lanjutkan
Fiinnn
mantap
Fiinnn
/Sweat//Sweat//Sweat/
Fiinnn
peluang2/Sweat/
Chan Via
baca apa ini/Sweat/
Cecilia-chan: /Sweat/
total 1 replies
Chan Via
mayan
🎀⃝ Xia'er [𝐆𝐧𝐭𝐢 𝐀𝐤𝐮𝐧]
lebih hot w
🎀⃝ Xia'er [𝐆𝐧𝐭𝐢 𝐀𝐤𝐮𝐧]
lagi lagi🗿
🎀⃝ Xia'er [𝐆𝐧𝐭𝐢 𝐀𝐤𝐮𝐧]
ouhhw
elfira
kureng hot
elfira
awal yg bagus
illyria
okelah
illyria
terbaca 24 ch mayan
Berry
gak ada cover lain kah?
Cecilia-chan: banyak ai nya yg ini, kek bahan gabut selagi aku masi nulis isekai slime, jdi kalau pening dan gada ide ya, kutulis random kesini, gada tujuannya ini novel
total 4 replies
Story
berapa kata di chapter ini?
Cecilia-chan: 1200an
total 1 replies
Story
Lebih baik lewat dialog aja nggak sih tingkatan Kultivasinya🗿
Cecilia-chan: entah kenapa aku pengen simpel aja kek sesepuh fantim yg laen🗿
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!