NovelToon NovelToon
Mas Dosen, Ayo Cerai!

Mas Dosen, Ayo Cerai!

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Nikahmuda / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:9.7k
Nilai: 5
Nama Author: za.zhy

Nala Purnama Dirgantara, dipaksa menikah dengan Gaza Alindara, seorang Dosen tampan di kampusnya. Semua Nala lakukan, atas permintaan terakhir mendiang Ayahnya, Prabu Dirgantara.

Demi reputasi keluarga, Nala dan Gaza menjalani pernikahan sandiwara. Diluar, Gaza menjadi suami yang penuh cinta. Namun saat di rumah, ia menjadi sosok asing dan tak tersentuh. Cintanya hanya tertuju pada Anggia Purnama Dirgantara, kakak kandung Nala.

Setahun Nala berjuang dalam rumah tangganya yang terasa kosong, hingga ia memutuskan untuk menyerah, Ia meminta berpisah dari Gaza. Apakah Gaza setuju berpisah dan menikah dengan Anggia atau tetap mempertahankan Nala?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon za.zhy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24. Nenek Mulai Bertindak

Zanna memasuki rumahnya setelah hari ini full dengan rapat dan jalan-jalan berdua Nala saja. Bukan karena ingin melepaskan penat, tapi dirinya ingin melihat sejauh apa perkembangan hubungan Nala dan Gaza.

“Nek…” panggil Zanna sembari mengedarkan pandangan ke ruang tamu dan ruang keluarga.

Zanna kembali berlari ke halaman belakang, biasanya menjelang sore hari Neneknya memilih bersantai di halaman belakang.

Benar saja, wanita tua itu duduk di kursi yang memperlihatkan hamparan bunga-bunga yang ditanam oleh Menantunya.

“Nek…” Zanna segera duduk di samping Neneknya. “Sepertinya hubungan Kak Gaza dan Nala belum membaik deh,” adu Zanna. Gadis itu bahkan lupa menyalami neneknya.

“Memang kakakmu gak bisa diandalkan.” Puspa menghentak tongkatnya kesal.

Zanna ikut diam, keduanya berpikir keras bagaimana bisa memperbaiki hubungan Gaza dan Nala, jika terus begini keinginannya untuk menimang cicit akan semakin lama.

“Ada apa sih? Pulang-pulang langsung teriak-teriak seperti orang kesetanan.” Maya datang dengan segelas teh di tangannya, ia meletakkan teh hangat tersebut di meja di samping Puspa.

“Biasa anak muda, tadi ketemu cowok ganteng.” Puspa menyentil Zanna, ia takut Maya akan merecoki dan mengganggu rencananya dan Zanna.

Maya ikut duduk, ia melirik Zanna yang berkeringat bahkan nafasnya belum benar-benar stabil karena habis berlari.

“Betul?” tanya Maya.

Zanna mengangguk. “Dokter, Bu. Ibu mau punya menantu dokter ‘kan?” tanya Zanna. “Biar Zanna aja yang nikah sama dokter, Ibu jangan bayangkan Kak Gaza lagi yang nikah sama Kak Anggia. Kan sudah ada Nala.” Zanna berbicara dengan cepat seolah tak memberi kesempatan untuk Ibunya mencela.

“Siapa yang bilang begitu?” protes Maya.

“Lah? Ibu yang bilang! Ibu ‘kan membayangkan kalau Kak Anggia yang menikah dengan Kak Gaza?” Zanna menaikan nada suaranya, entah kenapa jika dia mengingat itu ada sedikit rasa kesal.

“Kamu salah paham, Na, siapapun jodoh Gaza yah Ibu terima. Hanya saja Ibu menyayangkan saja kenapa bukan Anggia.” Suara Maya memelan di akhir perkataannya. “Ibu juga gak suka ‘kan sama Nala?” tanya Maya pada Ibu mertuanya.

“Suka, Ibu suka sama Nala. Dia anaknya ceria dan energik. Hanya saja setelah menikah dengan Gaza dia jadinya gitu,” jawab Puspa membantah pendapat menantunya itu.

Zanna mengangguk, Nala memang perempuan ceria, aktif dan juga enerjik. Setelah menikah, Nala muali membatasi pertemanan dengan lawan jenis. Bahkan harus menuruti semua keinginan Kakaknya, tapi hanya dirinya yang tau. Kedua wanita yang kini duduk di hadapannya ini tak tau apa penyebabnya. 

Beruntung Puspa peka dengan pernikahan cucunya, berawal dari menolak mempunyai momongan hingga dia merasa hubungan keduanya aneh,  jadi mencari tau melalui Zanna. Zanna yang merasa ini kesempatan bagus, justru memanfaatkan dengan mengatakan hubungan keduanya sedang ada masalah ringan. Jadinya Nenek yang memikirkan banyak cara agar Nala dan Gaza berbaikan, salah satunya dengan mendesak mempunyai anak.

“Sudah, jangan berdebat lagi. Ibu sudah lama gak main-main ke rumah Gaza. Kita kesana aja. Makan malam di sana mungkin, sekalian bermalam juga bisa,” usul Puspa dengan wajah ceria. 

“Ngerepotin, Bu.” Maya menolak dengan tegas.

“Gak!” Puspa kekeh. “Kamu mau ikut gak?” tanya Puspa pada Zanna.

“Mau, Zanna mau ikut! Nginap ‘kan?” tanya Zanna tak kalah antusias.

“Iya, nginap aja. Bawa Mbak aja buat masakin Nenek selama di sana.” 

Maya sedikit terkejut, “Ibu sampai kapan di sana? Kok sampai Mbak juga ikut?” tanya Maya.

“Sampai kamu gak cerewet lagi,” jawab Puspa sembari meninggalkan Maya yang hanya bisa menggeleng pelan.

***

Nala baru saja mandi, ia berbaring di sofa kamarnya sambil membuka beberapa artikel di telepon genggamnya. Ia memilih membaca artikel tentang Desa suka hati tempa dirinya nanti KKN. Semakin Nala mencari tahu, semakin dirinya tak sabar untuk segera pergi dan meninggalkan hiruk pikuk perkotaan. 

Sekilas ia membaca, desa suka hati adalah desa yang sejuk berada di ceruk pegunungan tentu saja menggambarkan desa yang asri dengan hamparan sawahnya. Nala sepertinya harus mempersiapkan pakaian yang tebal. Menurut info yang dirinya baca, udara disana sejuk dan sedikit menusuk, apalagi saat malam hari.

“Hairdryer mana ya?” tanya Nala sembari beranjak mencari pengering rambutnya.

Baru saja Nala turun dari sofa pintu kamarnya dibuka dengan paksa. Nala terkejut, ia menyentuh dadanya saat melihat Gaza dengan wajah paniknya.

“Mas! Kenapa gak ketuk pintu dulu?” protes Nala, beruntung dirinya sedang tidak berganti pakaian.

“Ada Nenek dan Zanna di bawah!” Gaza menjawab sembari berjalan cepat ke arah Nala.

“Nenek?” tanya Nala binggung.

Gaza mengangguk, ia mendekat ke arah Nala dan melepas handuk yang tadi di gunakan untuk membungkus rambut basahnya. 

“Mana sisir?” tanya Gaza cepat. 

Nala tak sempat menjawab, Gaza sudah mendapati apa yang dirinya cari. Dengan Cepat Gaza menyisir rambut Nala yang setegah basah.

“Sini, aku aja.” Nala berniat mengambil alih sisir dari tangan Gaza, tapi segera di tahan.

“Ayo ke bawah! Nenek akan marah jika kita tidak menyambutnya.” Gaza menarik tangan Gaza tanpa memberi kesempatan pada Nala untuk berfikir dengan baik.

Nala dan Gaza menuruni tangga sambil berpegangan tangan. Tak ada lagi wajah terkejut, hanya senyuman yang memperlihatkan keduanya baik-baik saja. Persis seperti suami istri yang sedang mesra-mesranya.

“Nenek…” Nala menyalami Puspa takzim.

“Habis mandi?” tanya Puspa sembari memperhatikan penampilan Nala dari atas sampai bawah.

“Iya, Nek.” Nala ikut melirik ke arah Gaza. Saat itu Nala baru sadar bahwa Gaza juga habis mandi, rambutnya bahkan belum disisir dengan baik.

“Nek…” Zanna menarik Puspa mendekat ke arahnya. “Sepertinya waktunya gak tepat deh.” 

Gaza dan Nala mengerutkan kening, sedikit bingung dengan ucapan Zanna.

Nenek Puspa hanya berdecak kecil, ia melepas genggaman tangan Zanna dan kembali menatap ke arah Nala.

“Duduk dulu, Nek. Nala bikinin minum.” Nala berniat menghindar.

“Oh gak usah, ada Mbak yang buatkan di belakang.” Puspa menarik Nala agar duduk di sampingnya.

“Mbak?” Nala dan Gaza sama-sama terkejut.

“Iya, Nenek lagi kesal sama Ibumu. Cerewet banget, jadinya Nenek ajak Zanna untuk menginap disini,” ucap Puspa sembari tersenyum lebar ke arah Gaza.

“Menginap?” tanya Gaza, ia melirik ke arah Zanna yang dari tadi tak berani menatap ke arahnya. Bahkan adiknya itu dengan sengaja menghindari tatapannya.

“Iya, Nenek mau menginap di sini. Untuk beberapa hari mungkin,” ucap Puspa memperjelas tujuannya datang ke sini.

“Iya, Kak. Makanya Nenek bawa Mbak sekalian. Biar Nala gak capek masak,” ucap Zanna kemudian mendekat ke arah Puspa seolah mencari perlindungan.

Nala tersenyum kaku, ia melirik ke arah Gaza yang juga menatapnya sambil tersenyum. Suaminya itu hanya mengangguk pelan, Ia bahkan bisa merasakan tangan Nala menggenggam cukup kuat sebagai tanda protes.

“Boleh, Nek. Sebentar Nala merapikan kamar tamu,” ucap Gaza sambil merangkul Nala.

“Kamar tamu sudah rapi, La? ‘kan kemarin yang di belakang jadi gudang. Mbak tidur di mana dong?” tanya Zanna, ia tersenyum lebar saat melihat wajah kesal Nala.

Ingin rasanya Nala menelan adik iparnya saat ini. Andai Nala tau lebih awal, mungkin Nala sudah merapikannya dari tadi.

“Nenek sama Zanna di kamar atas saja gak apa-apa. Nenek masih kuat naik tangga. Biar Mbak di kamar tamu yang didepan. Kamar yang sudah jadi gudang, jagan di rapikan. Kalaupun di rapikan, barang-barangnya mau taruh di mana?” tanya Puspa sembari berdiri.

“Nenek mau ke mana?” tanya Gaza sedikit berteriak.

Puspa bisa melihat bagaimana paniknya Gaza saat melihatnya menaiki anak tangga.

“Ke Kamar atas!” Puspa menunjuk pelan.

Nala mendekat ke arah Puspa. “Nenek duduk dulu ya, Nala rapikan sebentar kamarnya. Soalnya sedikit berantakan,” ucap Nala sembari menuntun Puspa untuk kembali duduk di sofa.

“Kok bisa?” tanya Puspa.

“Kamarnya Nala pakai untuk belajar, soalnya Mas Gaza kalau tidur suka ngorok,” bisik Nala tapi bisa didengar oleh Gaza.

Puspa tertawa. “Cuman sama kamu Gaza bisa mendengkur, soalnya selama ini Nenek gak tau kalau Gaza ternyata mendengkur.” 

Nala hanya mengangguk, ia menyadari sudah salah memberikan alasan. Setahun tinggal dengan Gaza, Nala bahkan tak pernah melihat suaminya tidur sambil mendengkur. 

“Mungkin senang kali ya. Kamu jago melayani suami. Buktinya habis magrib dua-duanya sudah keramas.” Tawanya terdengar menggema. “Jadi pengen muda lagi,” celetuk Puspa sembari tertawa geli.

“Ih Nenek, ingat umur!” Zanna mengejek.

“Kamu yang masih kecil, jangan di dengar omongan orang tua!” marah Puspa.

Zanna hanya bisa cemberut mendegar ucapan Neneknya. Tapi sebenarnya Zanna setengah mati menahan tawanya saat melihat reaksi Nala dan Kakaknya, seperti seseorang yang sedang kepergok pacaran di kos-kosan, panik dan sedikit pucat.

1
Agunk Setyawan
👍
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
kalea rizuky
bertele tele mau cerai ya gugat ke pengadilan agama alasannya uda g cocok g ada nafkah batin bilang aja suami mu masih suka kakak mu selingkuh secara gak langsung alias sembunyi2
partini
wih siang udah up ,,nek gimana mau dapat cicit orang mereka aja belum belah duren ,,ayo nek gercep
DewiKar72501823
author nya the best 👍🏻
partini
nafkah batin weh. ayo kalau kamu mau merek ga cerai cari cara dong biar ga jadi pasti tau lah dengan sedikit bubuk pasti bisa malam pertama
TRI FAA
ribet thorr,,coba drama ny d buat agar mreka sling mncintai😄
Reni Anjarwani
semanggat doubel up trs thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Reni Anjarwani
bagus bgt ceritanya
Wayan Sucani
Kisahnya keren... yuk lanjutannya Thor
kalea rizuky
ngapain bertahan pasangan selingkuh mereka itu
kalea rizuky
egois bgt ajuin cerai kn bisa jangan goblok mertuamu aja suka ma kakak mu kan kakakmu jg lagaknya kayak pelakor munafik suamimu jg bloon
kalea rizuky
)cari pcr aja beres nala
Mundri Astuti
tuh Gaza, mang kamu doang yg tampan, Nala dikelilingi cogan", rasain cembokur cembokur dah
partini
aduh pak dosen wkwkwkk itu baru meeting sebelum KKN kalau dah KKN apa kamu bisa tidur teringat banyak cogan yg bersama istri mu
Mundri Astuti
mang aneh si, kesannya ada maksud lain dan ngga tulus
partini
terlalu cepat perubahan nya pasti rasanya aneh,,gaza jg belum menyadari rasa di hatinya kalau terbakar cemburu mungkin baru sadar dia menunggu part di mana Nala KKN
partini
ga usah ada rencana nanti jg ada sendri bukannya nanti mau KKN banyak cogannyan otomatis banyak interaksi kalau Gaza tau pasti cemburu
partini
good story
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!