JENNAIRA & KAFINDRA NARAIN DEWANDARU
Gadis bernama Jennaira harus merasakan kecewa terbesar dalam hidupnya karena membiarkan orang asing merampas sesuatu yang amat sangat berharga baginya.
Ia sempat merutuki kebodohannya karena membiarkan kejadian itu terjadi berulang kali dalam waktu semalam . Tak ada penolakan yang benar-benar ia lakukan.
Dalam keadaan mab*k membuatnya hilang setengah kewarasannya saat itu, hingga ia sadar saat hinaan dan tuduhan tak berdasar dilayangkan padanya .
Wanita ****** dari mana kamu berasal?
Berapa kamu dibayar untuk menghancurkan hidup saya?
Bahkan disaat ia menjadi korban di sini, laki-laki itu sibuk memikirkan kekasihnya. Dunia seolah hanya berisi wanita itu . Tidak memikirkan Jenna yang saat ini tengah terpuruk dengan kenyataan yang ada.
Ikuti kisah Jenna yuk ! Baca dan beri komentar mu tentang karya author 😁🤗 ini hanya untuk orang dewasa ya, anak kecil bukan bacaan seperti ini yang dibaca 😘
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nona Butterfly, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 29
Jenna tengah berkutat dengan segala pekerjaannya, besok ia mendapat cuti dan kebetulan weekend. Senang sekali rasanya bisa bersantai ria di kontrakan. Ia juga takut kalau kandungannya bisa terganggu jika terus-terusan diajak bekerja.
" Besok libur mau ngapain Jen? " Asa berjalan mendekati gadis itu yang tengah bersiap untuk pulang.
" Mau rebahan aja dikontrakan mbak, " jawabnya dengan senyum sederhana.
" Yah sayang banget lah kalau nggak keluar , main kemana gitu Jen, " bibir Asa mengerucut kesal setelah tau jika jatah liburnya tidak dihari yang sama dengan Jenna. Rencananya untuk mengajak gadis kampung itu jalan-jalan di kota jadi gagal total.
" Selain males sendirian, kayaknya tubuh ini butuh istirahat juga deh mbak. Libur cuma sehari ini, takutnya besoknya pas masuk kerja malah loyo karena capek main, " jelas Jenna, yang diangguki oleh Asa dengan wajah malas, malas menerima kenyataan.
" Day one di kasih libur kerja udah kayak orang dapet apa aja, maunya seluruh wisata dijelajahi Hahaha ___ " kedua wanita beda usia itu menertawai kelakuan mereka sendiri.
*****
Jenna tengah belanja di supermarket serba ada , ia setiap hari melewati tempat itu saat akan ketempat kerja.
bukkkk____
Jenna yang terlalu fokus pada barang-barang disepanjang lorong itu tak sadar saat trolinya menabrak seseorang.
" Aduhh! " pekikan kesakitan dari seorang wanita cantik dihadapannya membuat Jenna menoleh cepat.
ASTAGA!!!!!
Jenna tidak salah liat kan?
" Aduh maaf mbak, saya gak sengaja, " Jenna menyingkirkan trolinya kebelakang tubuh. Ia maju menghampiri wanita itu guna meminta maaf.
Plakkk
Tamparan keras itu mendarat sempurna dipipi mulusnya, wajah Jenna seketika tertoleh kesamping. Matanya terpejam menahan emosi yang tiba-tiba bergejolak, sinting kah wanita itu? pikirnya.
Kembali menegakkan kepala, Jenna menatap wanita itu dari atas sampai ujung kaki. Bahkan tadi dorongan trolinya tak cukup keras, karena Jenna hanya mendorong kecil disaat ia sibuk memilih barang. Kenapa respon wanita itu berlebihan sekali? .
" Kenapa liat-liat? kurang tamparan nya? " setelah menghardik dengan kalimat kasar, wanita gila itu kembali mengangkat tangan ke udara bersiap melayangkan tamparan dipipi Jenna. Tapi tangan itu langsung ditarik kembali kebawah setelah beberapa orang tampak mulai mengintip di celah berbagai rak barang. Bahkan ada beberapa yang mengambil video.
" Saya kan sudah minta maaf, kenapa mbak nya nampar saya sampai segitunya? Bahkan saya rasa mbak nya hanya terkejut karena tabrakan kecil troli saya tanpa meninggalkan lecet sedikitpun ditubuh mbaknya, " jelas Jenna.
" Kamu tidak takut berurusan dengan saya? " Wanita itu menatap sinis Jenna, yang tampak tak peduli.
" Lihat saja, kamu akan mendapat kecaman karena berani berurusan dengan saya. " ucap wanita gila itu, setelah nya ia pergi diikuti si pria yang terus menguntit dibelakangnya.
Jenna menghela napas dalam, menatap sekeliling yang tampak menghindar tatap begitu bersibobrok tatap dengannya.
" Ada-ada saja, " gumamnya. Kemudian lanjut belanja tanpa memperdulikan tatapan para manusia yang belanja disana juga.
Jenna berjalan menenteng belanjaannya menuju kontrakan, karena jalanan sedang macet dirinya memilih berjalan kaki. memesan ojek pun rasanya percuma, motor pasti tertahan bisa sampai puluhan menit dijalanan kota.
****
Keesokan harinya Oma Winda menghubungi nya untuk bersiap, berlibur di salah satu vila rupanya bukan hanya wacana si nenek tua itu.
" Padahal mau rebahan aja, " gumam Jenna yang tengah melipat beberapa baju didalam tas ranselnya.
Sedangkan Oma Winda pagi-pagi sekali sibuk berkutat didapur bersama koki nya. spesial semur daging pedas ia masak sendiri, sedangkan menu yang lain itu koki yang memasaknya.
Beberapa menit kemudian, makanan tersaji diatas meja. Pak Dodi sang sopir yang ia tugaskan menjemput Jenna sudah berangkat lima belas menit yang lalu,, mungkin sebentar lagi sampai.
Sebelumnya ia sudah mewanti Jenna, untuk sarapan dirumahnya saja. Bahkan memasak menu kesukaan gadis itu.
" Oma, " Jenna sudah masuk menuju ruang makan. Tadi kehadirannya disambut oleh maid didepan pintu, bahkan ia sampai diantarkan keruang makan.
🦋🦋🦋🦋