Perselingkuhan yang dilakukan sang suami membuat Selena terpukul. Hingga ia bertemu dengan seorang pria yang menawarkan pembalasan kepada sang suami dengan cara berselingkuh dengannya.
Akankah Selena menerima ajakan pria yang ternyata sudah menargetkan dirinya sejak lama ?
" Maafkan aku sayang, kumohon jangan tinggalkan aku " (Jonathan Miles)
" Aku pernah memintamu untuk meninggalkanku tapi kau menolak. Sekarang aku sendiri yang akan meninggalkanmu " (Selena Reyes)
" Aku pastikan apa yang jadi milikku sejak awal akan selalu menjadi milikku " (Leandro White)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda Nova, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
WLYG 26 - Dilema
" Hai my bestie... How are you girls ? Sepertinya banyak hal yang kulewatkan selama pergi " suara riang Vivian terdengar saat ia memasuki ruangan milik Selena.
Setelah selama 2 bulan, ia ke luar negeri untuk melakukan perjalanan bisnis. Akhirnya ia kembali dan langsung menemui sahabatnya.
Selena segera menyambut Vivian dengan memeluknya. Diikuti oleh Ana yang juga bergantian memeluk Vivian.
" Oh my god... Sepertinya aku banyak ketinggalan berita. By the way congrats for your divorce, beauty. Ya meskipun sebenarnya aku bingung harus sedih atau bahagia atas apa yang terjadi. Tapi aku harap ini yang terbaik untukmu " ucap Vivian kepada Selena.
" Mengapa anda pergi begitu lama, nona ? Biasanya paling lama 1 bulan perjalanan bisnis dan anda sudah kembali " tanya Ana.
Mereka bertiga kini duduk di sofa sambil membuka oleh-oleh yang dibawakan oleh Vivian untuk mereka.
" Ya, aku sengaja melakukan banyak perjalanan bisnis. Karena nanti aku akan lebih banyak bekerja di perusahaan disini " jawab Vivian antusias.
Selena dan Ana saling berpandangan. Ada yang aneh dengan sahabatnya itu. Rasanya tidak mungkin jika Vivian bersedia bekerja di perusahaan, padahal ia tidak terbiasa stay di perusahaan.
" Kau yakin akan banyak bekerja di perusahaan ? Bukankah kau mengatakan itu sangat membosankan ? " tanya Selena.
" Iya. Bukankah anda senang bepergian karena anda bisa bertemu dengan banyak pria " tambah Ana yang membuat Vivian spontan terkekeh.
" Itu kan hanya selingan saja, untuk melupakan seseorang. Tapi sekarang seseorang yang kuharapkan itu sudah kembali dan aku akan terus berupaya untuk mendapatkannya " jawab Vivian dengan mata berbinar.
" Jadi karena pria itu sudah berada disini, oleh karena itu kau akan lebih fokus di perusahaan sekarang " tebak Selena.
" Ya, seperti itulah... Dan sekarang aku pasti berhasil menaklukannya " sahut Vivian dengan yakin.
Selena menghela nafasnya, ia tahu jika Vivian mencintai seorang pria tetapi sampai sekarang ia tidak tahu siapa pria tersebut.
" Eh, by the way. Aku dengar kalau si mantan sialan kamu itu sudah menikah. Lalu apa kabar pria yang waktu itu ? Hubungan kalian berlanjut kan ? " selidik Vivian menatap Selena dengan tatapan penuh ingin tahu.
Selena memilih untuk tidak mengatakan apa-apa kepada Vivian. Melihat tidak ada respon dari Selena, akhirnya Vivian beralih pada Ana. Ia akan mengorek informasi dari sekretaris sahabatnya itu.
" Jadi Ana, kau pasti tahu kan siapa pria itu ? Siapa ? Ayo, ceritakan padaku ! " seru Vivian ingin tahu.
" Ng... Itu, sebenarnya pria itu rekan bisnis perusahaan " jawab Ana sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.
" Benarkah ? Siapa ? Apa aku kenal ? " tanya Vivian.
" Entahlah, nona bisa kenal bisa juga tidak " jawab Ana apa adanya.
" Dari perusahaan mana ? " selidik Vivian lagi.
" Perusahaan W... "
" Ana ! " seketika Ana menutup mulut saat suara Selena terdengar memperingatkan.
" Ish, kau ini pelit sekali " Vivian mengerucutkan bibirnya sambil melirik Selena.
" Sorry Vi. Bukan aku tidak mau memberitahumu, hanya saja aku sendiri tidak tahu bagaimana hubunganku dengannya. Semua yang terjadi diluar dugaan... " ucap Selena jujur.
Selena sendiri banyak memikirkan tentang hal ini. Kegagalan pernikahannya, juga sikap Leandro yang cenderung memaksa dan obses terhadapnya membuat Selena ragu-ragu akan perasaannya. Walaupun harus Selena akui jika kehadiran Leandro memberikan kenyamanan baginya.
" Ck... Baiklah, aku tidak akan mempermasalahkannya. Semoga pria yang kau maksud itu bukan pria yang aku tandai. Karena jika begitu, aku tidak tahu harus memilih siapa antara kau atau dirinya " ucap Vivian
" Aku juga tak akan membuat persahabatan kita hancur hanya karena seorang laki-laki " sahut Selena yakin.
" Setuju ! Kita itu seharusnya saling mendukung satu sama lain bukan saling menikung. Yang kukatakan benar kan ? " timpal Vivian lalu mereka terkekeh bersama.
Suara dering ponsel membuyarkan tawa mereka. Selena melihat ke arah ponsel Vivian yang menyala.
My handsome guy ?
Vivian dengan segera mengangkat panggilan tersebut. Terdengar suara seorang pria dari sebrang dan untuk sesaat Selena tertegun saat sekilas mendengar suara pria tersebut. Suara yang dikenalnya.
Hai princess, kau sudah melupakanku hem ? Tidak merindukanku ?
" Tentu saja aku merindukanmu. Sudah lama aku ingin bertemu "
Kalau begitu nanti kita pergi dinner berdua, bagaimana ?
" Ok, atur saja. Setelahnya kita ke apartemen ya "
Baiklah, sesuai keinginanmu my princess. Sekarang waktuku banyak untuk bisa bersama denganmu. Sampai ketemu nanti malam
" Ok, sampai ketemu nanti malam "
" Siapa ? " tanya Selena sesaat setelah Vivian menutup panggilan.
" Orang yang paling spesial. Nanti aku akan mengenalkan kalian padanya. Sekarang aku pulang dulu ya. Aku harus bersiap karena akan pergi dinner nanti malam " jawab Vivian lalu beranjak dari kursi. Ia berpamitan kepada Selena dan juga Ana kemudian berlalu.
" Apa itu panggilan dari pria yang disukai oleh Nona Vivian ? " tanya Ana.
" Ya, mungkin saja. Semoga kali ini, dia berhasil mendapatkan pria pilihannya itu " jawab Selena tulus.
" Memangnya kenapa dengan pria itu, nona ? " tanya Ana penasaran.
" Seingatku pria itu selalu menolak Vivian entah karena apa. Oleh karena itu, Vivian sering berganti pacar hanya karena ingin membuat pria itu memperhatikannya. Tapi tentang siapa pria itu, sampai sekarang hanya Vivian yang tahu " jelas Selena jujur.
" Ternyata ada juga pria yang menolak Nona Vivian. Saya penasaran pria macam apa yang berani menolak Nona Vivian " gumam Ana heran.
" Kau benar, aku juga penasaran dengan sosok pria yang disukai oleh Vivian. Aku harap dia bisa menemukan cinta sejatinya " timpal Selena.
Mengapa suaranya mirip dengan suara Leandro ?
Pikiran Selena masih terpaku pada suara yang samar ia dengar tadi.
Mungkin hanya perasaanku saja.
Selena berusaha mengenyahkan pikirannya. Ia kemudian melanjutkan pekerjaannya.
Waktu kerja sudah berakhir. Selena dan Ana bersiap untuk pulang. Tetapi sebelum pulang, Selena mengajak Ana untuk makan malam lebih dulu.
" Kau mau menemaniku makan malam kan, Ana ? Aku sedang malas makan di apartemen sendiri " ucap Selena bertanya kepada Ana.
" Baik, nona... Saya akan menemani anda " jawab Ana.
Mereka berdua akhirnya memilih untuk makan di sebuah restoran Jepang. Mereka memesan tempat VIP agar lebih privat.
Sambil menunggu pesanan datang, Selena pamit untuk ke toilet. Saat ia kembali dari toilet, ia melintas di ruang VIP lainnya dimana pintunya tidak tertutup rapat.
Tanpa sengaja, Selena melihat ke dalam ruangan tersebut dan ia terkejut saat melihat dua orang yang berada di dalamnya.
Vivian dan juga Leandro berada disana. Mereka nampak begitu akrab. Bahkan mereka saling menyuapi sushi satu sama lain.
Selena tidak pernah melihat raut wajah Vivian yang begitu bahagia.
Entah mengapa ada gumpalan rasa menyesakkan dadanya kala melihat kebersamaan Vivian dan Leandro disana.
Apakah pria yang dimaksud Vivian itu, Leandro ?
Ya Tuhan... Apa yang harus kulakukan jika pria itu adalah Leandro ?
Cintaaa .
Terimalah hakikat Nathan bahwa pengkhianatan itu lebih dari seribu luka.. 😢😢😢😢😢