NovelToon NovelToon
Langit Wonosobo

Langit Wonosobo

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Penyesalan Suami / Diam-Diam Cinta / Dark Romance / Romansa / Cintapertama
Popularitas:13.7k
Nilai: 5
Nama Author: Restu Langit 2

Langit yang berwarna biru cerah tiba-tiba berubah menjadi mendung, seperti janji yang pernah terucap dengan penuh keyakinan, namun pada akhirnya berubah menjadi janji kosong yang tak pernah ditepati.

Awan hitam pekat seolah menyelimuti hati Arumni, membawa bayang-bayang kekecewaan dan kesedihan, ketika suaminya , Galih, ingkar pada janjinya sendiri. Namun perjalanan hidupnya yang tidak selalu terfokus pada masa lalu, dapat membawanya ke dalam hidup yang lebih baik.

Akankah Arumni menemukan sosok yang tepat sebagai pengganti Galih?

ikuti terus kisahnya! 😉😉


Mohon kesediaannya memberi dukungan dengan cara LIKE, KOMEN, VOTE, dan RATING ⭐⭐⭐⭐⭐ 🤗🤗 🙏🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Restu Langit 2, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Matanya indah

  Setelah mengakhiri pangilan, Arumni merasa mungkin saja ada hal penting, karena Adit belum pernah menghubungi sebelumnya. Ia kembali menekan tombol hijau demi menghubungkan panggilannya kembali.

  "Duh! kenapa dia balik menelpon?" desis Adit.

  Tak ingin membuat Arumni menunggu, Adit pun terpaksa mengeser tombol hijau, walaupun dia sendiri masih belum tahu akan berkata apa.

  "Ada apa, mas? kenapa mas Adit menelpon malam-malam?" tanya Arumni sesaat setelah panggilan terhubung.

  "Galih ada di rumah sakit, apa kamu sudah tahu?" cletuk Adit karena bingung mau bicara apa.

  "Aku tidak peduli!" ucapnya. "oh jadi bapak sama ibu dari tadi menelpon aku, mau kasih kabar tentang mas Galih?" bisiknya dalam hati.

  "Kamu ngak mau tahu dia kenapa?"

  "Memangnya kenapa?" Arumni jadi merasa khawatir.

  "Kamu khawatir, ya?" tanya Adit ada rasa tak jelas.

  "Kenapa dia tau kalau aku khawatir?" bisiknya.

  "Kenapa diam? kalau khawatir jenguk lah Galih di rumah sakit. Aku cuma mau ngasih tahu itu aja sih, ngak ada yang lain."

  "Iya, terimakasih mas." Lirihnya sebelum mengakhiri panggilan.

  Adit merubah posisi duduknya, kini ia duduk di sofa dengan kepala mendongak ke atas, menatap kosong ke arah langit-langit rumahnya.

  "Apa yang kamu lakukan, Arumni..? kenapa kamu beri rasa sedalam ini?" ucapnya sendiri.

  Baru saja Adit sedang melamun, tiba-tiba Zaki dan Adrian menerobos masuk rumah Adit. Mereka memang selalu begitu.

 "Sepertinya ada yang sedang Galau." Kata Adrian sambil duduk di samping Adit. "Kamu belum puas menghajar orang ya, Dit?"

  Belum sempat Adit menjawab, Zaki sudah lebih dulu bertanya. "Aku jadi penasaran Dit! sebenarnya ada masalah apa antara kamu sama Galih?"

  "Ngak tahu, tiba-tiba aja dia datang." jawabnya santai. Adit mencoba menyembunyikan, bagaimana jika teman-temanya tahu kalau dia menyukai istri orang?

  Zaki menyipitkan matanya. "Pasti ada sesuatu!" ucapnya seraya meletakkan dagu ke sela-sela ibu jari dan jari telunjuknya.

  Adit hanya melirik sebentar, lalu menyambar ponselnya dari atas meja, berpura-pura sibuk demi menghindari pertanyaan Zaki. Lagi pula, apa yang akan Adit jelaskan? mana mungkin Adit bercerita tentang penyebab Galih marah.

  "Ya ampun, Dit!" teriak Adrian dari dapur Adit. "Tidak ada apapun di sini?"

   Adit menoleh namun tangannya masih memainkan ponselnya. "Memangnya apa yang kamu cari?"

  "Apa aja, minimal kopi lah."

  "Makanya cari istri, biar ada yang urus." kata Zaki.

  "Proses." Lirih Adit. "Kalau istri ku sudah aku bawa pulang, kalian ngak akan betah tinggal di sini!" Canda Adit.

  Mereka meledakkan tawa.

 **

   Rasa lelah dan kantuk yang teramat, membuat Mita duduk tertidur di sebelah Galih. Tangannya menggenggam tangan Galih, sepertinya Mita sangat menyayanginya, meski Galih acuh tak peduli.

  Galih mulai membuka mata, ia menyapu pandangan ke seluruh ruangan. Tidak ada siapapun yang Galih lihat, hanya Mita yang setia menunggu.

  Mita terbangun kala Galih mengerakan tangannya, dengan sayup-sayup Mita menatap Galih. "Bagaimana keadaan mu, mas?" tanya Mita memberi perhatian.

  "Apa Arumni belum datang?" ucapnya.

  Pertanyaan itu tentu saja membuat Mita tak nyaman. Namun Mita akan berjuang. "Belum mas!" Mita tersenyum sambil menahan tangis. "Mungkin karena ini sudah malam, makanya mbak Arumni belum ke sini." Mita berusaha tegar, apapun yang Mita terima kini, adalah hasil dari perbuatannya sendiri. Andai dulu dia menolak mungkin rasa sakit itu tidak akan pernah ia dapatkan.

  "Apa ini sakit?" tanya Mita seraya mengulurkan tangan, menyentuh lembut sudut bibir Galih yang masih memar.

  Galih tak menjawab, ia justru mengelak saat Mita menyentuhnya.

  Mita menarik tangannya kembali. Ada rasa kecewa, namun tetap berusaha tegar. "Apa kamu lapar, mas?"

  "Apa sudah ada yang memberitahu Arumni?"

  Lagi-lagi pertanyaan Mita tidak di jawab. Galih berharap Arumni akan merasa simpati atas peristiwa yang menimpanya.

  "Bapak sama ibu sudah berusaha menghubungi mbak Arumni, mas. Tapi masih belum ada jawaban." kata Mita menahan sesak di dada. "Aku ke toilet dulu ya, mas?" Alasan Mita karena tak mampu menahan tangis.

  Meski belum ada jawaban dari Galih, Mita sudah lebih dulu berlari, tangisnya pecah saat ia menatap pantulan wajah diri dalam cermin, Mita merasa asing pada dirinya sendiri, mengapa nasibnya kini jauh berbeda?

  "Ibu...!" lirihnya dengan suara yang hampir tak terdengar.

  Mita terus membasuh wajahnya secara berulang-ulang, Ia mencoba terus meyakinkan diri, bahwa perjuangannya tidak akan mungkin sia-sia. Penyesalan tidak akan merubah segalanya, Mita jadi merasa tidak ada pilihan lain, selain bertahan.

  **

  Pagi pun tiba..

  Galih masih berharap Arumni akan datang. Sejak kemarin siang belum ada makanan yang mengisi perut Galih, meski Mita berkali-kali membujuk namun Galih tidak menghiraukan.

 "Di mana ponsel ku? Arumni pasti sudah menelpon."

  Dalam mata tertutup, Mita menjatuhkan butiran kristal. Mita sadar, Arumni jauh lebih sakit dari yang Mita rasakan. Namun menyerahnya tidak akan merubah segalanya, Arumni sudah benar-benar membuat Galih frustasi.

  Mita menyodorkan ponselnya. "HP mu kehabisan batrai, mas. Kamu telpon mbak Arumni pakai HP ku saja!"

  Galih hanya menatap Mita sekilas, lalu kembali menatap luar melalui jendela.

  Mita menyeka air matanya. "Ya sudah. Biar aku hubungkan dengan mbak Arumni ya, mas?" ucapnya.

  Baru saja Mita akan mengeser layar ponselnya, suara ketukan pintu pun terdengar. Membuat Galih dan Mita menoleh ke arah sumber suara.

  "Siapa ya, mas?" ucapnya seraya berjalan ke pintu.

  Manik hitamnya membulat, saat Mita menatap seorang polisi berdiri di ambang pintu.

  "Siapa yang datang, Mita?" tanya Galih penasaran, berharap itu Arumni.

  Adit bergerak masuk, membuat Mita ketakutan. Mita tidak paham, bahwa Adit yang semalam ada di sana adalah orang yang sama dengan yang baru saja datang. Datang mengunakan seragam inspektur, membuat Mita ketar-ketir, takut suaminya melanggar hukum, terlebih saat ini Galih di rawat karena keributan.

  Mita masih berdiri tegang memegang gagang pintu.

  "Bagaimana keadaan mu, sekarang? apa sudah lebih baik?" tanya Adit.

  Galih menghunus tatapan tajam.

  "Mbak Arumni?"

Tiba-tiba suara Mita menyebut nama Arumni. membuat Galih menoleh cepat. Tadinya Galih berharap Arumni akan datang, namun ia tak mengharap bersama Adit. Galih benar-benar tidak menyangka.

  Adit menoleh dengan matanya yang indah, dia tidak mengatakan apa-apa, namun ada sedikit kesan dingin di wajahnya. Parasnya yang rupawan, selalu tampak gagah dengan seragamnya, membuat mata Arumni seolah engan berkedip saat menatapnya.

  "Jadi kalian sudah janjian?!" Desis Galih seraya memalingkan wajahnya.

  Ucapan Galih membuyarkan lamunan Arumni dalam menatap Adit.

  "Ehem!!" Adit memberi deheman. "Perlu kamu ketahui, Galih! aku dan Arumni tidak janjian. Aku datang ke sini untuk melihat keadaan mu. Dan Arumni dengan tujuannya sendiri. Aku rasa kamu sudah lebih baik, jadi aku akan pergi dari sini." ucapnya seraya pergi meninggalkan ruang rawat Galih.

...****************...

1
Lusy Purnaningtyas
hallo, belum update kak....
Restu Langit 2: di tunggu, ya 🙏
total 1 replies
Lusy Purnaningtyas
berarti total anak-anak nya semua 4 ya bun...? waa, menyenangkan sekali...
Restu Langit 2: iya, betul sekali ☺
total 1 replies
kalea rizuky
yg banyak q kasih hadiah
Restu Langit 2: masih belum bisa, kakak. Maaf ya 🙏
total 1 replies
kalea rizuky
karma laki serakaahh. merennn
Restu Langit 2: ah tidak meren
total 1 replies
Lusy Purnaningtyas
galih menyedihkan
Restu Langit 2: iya, aku sampe nangis sendiri pas nulis bab ini 🤭
total 1 replies
Lusy Purnaningtyas
makasih hari ini 2 bab.. 😊
Restu Langit 2: kembali kasih 😘😘
total 2 replies
Mey mey
sampai tak baca 2x, meleleh hati ku 😭
Restu Langit 2: terimakasih 🤭
total 1 replies
Hanipah Fitri
lanjut ya Thor
Restu Langit 2: Terimakasih 🥰🙏
total 1 replies
Hanipah Fitri
Galih dan Mita sama sama hidupnya tertekan atas perbuatan nya
Lusy Purnaningtyas
manis sekali.... ❤❤❤
Restu Langit 2: Terimakasih banyak atas apresiasi anda terhadap karya saya ☺🙏
total 1 replies
kalea rizuky
hahahah karma mu wahai wanita perebut
Hanipah Fitri
Terima sajak nasib mu Galih !! itu balasan atas tindakanmu yg telah mengkhianati Arumi.
masalahnya kamu sdh poligami tanpa ijin dari istri sah mu
Hanipah Fitri
akhirnya penceraian mu terlaksana antara Arumi dan galih.
semoga Arumi mendapatkan pengganti yg lebih baik lagi
Hanipah Fitri
nah begitu dong galih harus sadar, Arumi telah kau sakiti mana mau balik lagi dgn mu
Hanipah Fitri
seandainya Arumi balik ke Galih dan katanya menalak Mita, pasti iya akan kembali lagi dgn Mita secara diam diam dgn alasan ada anak
Hanipah Fitri
Galih, Arumi nya gak usah kau kejar lagi,
kan sudah ada Mita yg setiap saat ada di susi mu
kalea rizuky
bner wanita baik gk akan jd pelakor wes titik g usa debat yo mita sok. poloss sok tersakiti pdhl lu tukang rebut
Restu Langit 2
nggak menang kok, dia cuma dapetin orangnya, tapi tidak akan nyaman dengan segala resikonya 🤭
Arga Putri Kediri
😍pelakor kok menang ya didunia nyata ato fiksi🙏🙏🙏
kalea rizuky
wanita baik tulus g akn jd pelakor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!