NovelToon NovelToon
Serpihan Memori

Serpihan Memori

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Tamat
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: Yihana Gicel

Kisah seorang lelaki bernama Marvel Gaendra Pratama, lelaki bermata tajam, rahang tegas, dan bijaksana dalam geng motor nya, Argos Rozegeng atau sering disebut Argos.

Lelaki yang tidak pernah jatuh cinta bertemu dengan seorang gadis yang pernah ia sukai saat masa SMP. Akibat kecelakaan, ia hilang ingatan dan melupakan gadis tersebut. Kenyataan nya, semesta masih memberikan kesempatan untuk bertemu kembali dalam perjodohan dadakan, atas dasar perjanjian masa lalu antar keluarga.

Tentu saja, pada awalnya masih saling membenci. Tetapi, semakin berjalan nya waktu, timbul lah benih-benih cinta dalam hati lelaki itu.

Lalu, apakah lelaki itu akan berhasil melewati segala rupa rintangan demi mendapatkan gadis istimewa nya, atau malah sebaliknya?.

***

-cover by hihappiness
-typo dimana-mana!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yihana Gicel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

| Bukan Arthur

Beberapa bulan berlalu, kini gesya sudah aktif disekolah barunya, barusan pindah beberapa minggu tapi temannya semakin hari semakin banyak, karena orang nya yang asik dan suka bercanda.

Yang membuat beban, tugas gesya dan marvel makin banyak pula, sebab disekolah mereka harus menjaga sikap untuk menutupi hubungan dimana mereka berdua sudah terikat antara perkawinan dini.

Bagaimana dengan gelang yang diberikan oleh nenek tua misterius? Yah, gelang yang diberikan oleh nenek tua misterius itu sudah tak bisa dilepaskan, tidak dapat diputuskan dengan apapun, sepertinya nenek tua itu sudah menguduskan gelang nya untuk berada ditangan mereka selama sisa nafas yang masih ada, entah apa tujuannya.

Semua ciwi-ciwi membawa banyak sunscreen di tas, ada juga yang rela membawa banyak make up karena hari ini adalah hari yang paling dibenci gadis pecinta make up. Apalagi kalau bukan pelajaran olahraga? Pada hari pertama sekolah kelas dua belas harus menghadapi mata pelajaran olahraga.

Pelajaran olahraga hari ini adalah melompat harimau. Terpantau gesya waspada mengawasi suaminya yang ikut olahraga.

"Sya, kamu kenapa sih dari tadi merhatiin cowok-cowok yang lagi olahraga? Kayak gelisah gitu. Gue tahu! Lo suka sama seseorang dari antara mereka kan? ".

"Please!. Nggak ada cowok yang aku suka didunia ini, anti banget! ".

"Kalau aku lihat-lihat gelang kamu couple sama marvel yah? ".

"Ha? Masa?. Aku nggak sadar sama sekali, gelang ini dikasih sama nyokap gu-.... ".

"Oke marvel! Ayo sekarang giliran kamu! ".

Pandangan gesya beralih kearah marvel yang ingin melompat. "(Duh! Semoga nggak terjadi apa-apa) ".

Sebelum pemanasan melompat, anggasta dari tadi melihat gerak-gerik gesya yang aneh dan berbisik kepada ketua geng motor nya. "Kak, kayaknya gesya waspada banget. Ada apa yah? ".

"Nggak tahu, aku terlalu cakep mungkin".

Anggasta tertawa tipis menjauhi ketuanya yang sudah siap melompat.

"Siap? Satu, dua, tiga! ".

Peluit ditiup, belum sempat sampai ke matras marvel berjongkok kesakitan. Membuat gesya khawatir dan berlari ke arahnya, sayangnya ia tak tahu ada batu yang menghalangi tepat di depannya berlari, akhirnya gadis itu terjungkal kebelakang.

"Sya! ". Teriak marvel menghampiri gesya yang terduduk ditanah merintih kesakitan.

"Eh sya! Gimana sih jalannya? ". Semua siswa mengepung. Gesya membersihkan tangannya yang ia pakai menongka ketika hendak terjatuh. Marvel melihat telapak tangan gesya terkilir.

"Satu orang bawa gesya ke UKS, itu kepalanya terbentur keras! ". Perintah sang guru.

"Gue gendong yah? ".

"Nggak apa-apa, gue bisa jalan sendiri kok!. Kepala aku nggak sakit, tapi bokong ku yang sakit!".

"Udah gue gendong aja".

"Tapi kata dokter kamu nggak boleh angkat yang berat-berat dulu! ".

"Dengerin kata aku".

"Sekali ini aja tapi! ".

Setelah diizinkan, marvel menggendong gesya menuju ruang UKS. Ryan ingin ikut ke UKS bersama anggasta, tetapi sang guru tak mengizinkan.

"Hei kau anak muda! ".

"Apa? Anak kuda? ".

"Anak muda! Kok malah anak kuda?. Kalian mau kemana? ". Tanya guru itu dengan mata yang melotot.

"Ki-kita mau ikut marvel sama gesya.... ". Jawab mereka kompak.

"Halah! Biarkan marvel sendiri saja! Kalian bukan siapa-siapa nya juga tapi ngelunjak pengen ikut".

"Memangnya bapak tahu gesya siapa nya marvel? ".

"Bapak juga nggak tahu". Pak Edward menyeringai. "Yang bapak tahu mereka adalah orang yang sepertinya dekat bagaikan daun dan ranting".

Ryan tertawa memuji, ia pikir pak Edward hanya tahu memarahi murid-murid sekolah dan hanya tahu membawa kayu keramat nya. "Kalau cinta ku dengan anggasta gimana, pak? ".

"Idih najis!. Sadar kelamin kocak! Kita ini sama-sama lelaki hanya perlu saling mengerti bukan saling mencintai! ".

"Kita bercanda-bercanda dulu yah?, Anak-anak?. Kalau cinta kamu dan anggasta itu bagaikan api dan air yang sampai kapanpun nggak akan bisa bersatu".

"Kalau cinta beda agama itu gimana pak? ".

"Waduh, kalau itu mah susah, nak. Tembok dalam suatu hubungan itu adalah ego dan perbedaan kepercayaan, jangan ya dek ya? ".

"Hahaha, kalau bapak tipe mana? ".

"Kalau bapak tipe suami takut istri".

"Udahan bercanda nya, ayo lanjut lompat harimau, tadi giliran zayan kan? ".

Siswa melanjutkan olahraga, sebenarnya pak Edward ingin menunggu marvel kembali, tapi karena para siswi ingin cepat-cepat dapat giliran terpaksa pak Edward harus melanjutkan pelajaran nya, dikarenakan juga waktu terbatas yaitu satu jam setengah lebih.

Dalam perjalanan ke UKS, gesya memberontak melawan. Ia mau turun dari gendongan marvel.

"Bisa nggak nge berontak? Tubuh lu ini berat tahu! ".

"Makanya aku mau turun! ".

"Ssst! Nurut saja kalau di kasih tahu".

"Ini demi jahitan kamu, marvel! ". Bantah gesya terusan memberontak.

"Kalau kamu nge berontak aku makin susah! Diam saja jangan banyak gerak".

"Kata dokter kamu nggak boleh ngangkat yang berat-berat dulu! ".

"Sekarang kan udah sembuh.... ".

"Tetap aja belum sembuh total! Belum dikeluarkan lagi jahitan nya, turunin aku marvel! ".

"Udah dekat itu lho! ".

Marvel memasuki UKS, didalamnya tak ada siapapun kecuali mereka berdua. Mereka sedikit lega, biasanya UKS ini rame seperti pasar malam yang baru buka selama seribu tahun lamanya. Disitu lah marvel menurunkan gesya di atas ranjang peristirahatan, tangannya terasa begitu pegal.

"Berat juga yah! Padahal kalau dilihat dari jauh body lu kayak tepos body Korea tapi sisa tengkorak nya aja".

"Lu ini mau muji atau mau menghina, vel?. Gitu banget omongan nya!. Huh! Ku aduin bunda nanti".

Gesya kunjung membuka baju marvel, tetapi marvel cepat-cepat menjauh. "Lu mau ngapain anjir? ".

"Lihat luka mu! Tadi keliahatan nya kamu kesakitan banget pas mau lompat".

"Sakit nya biasa aja! Kayak digigit semut".

"Bohong! Sini gue lihat! ".

"Ih nggak usah! ".

"Sini! ".

"Nggak usah, sya!. Tadi aku iseng-iseng karena mau lihat reaksi kamu! ".

"Aku nggak percaya! Sini cepetan aku mau lihat! ".

Marvel menyandera gesya, agar gadis itu berhenti memaksanya. "Duduk! ".

"Ngg-".

"Duduk gesya! ".

Gesya sedikit kasar mendorong tubuh lelaki itu dan melangkah kasar duduk di peristirahatan lagi. Sudah merasa tenang marvel mengambil betadine yang ada di kotak obat, ia ingin menaruhnya pada luka terkilir gesya, sebelum ia menaruhnya gesya terlebih dahulu menyingkirkan telapak tangannya dari betadine itu.

"Kenapa lagi gesya? Jadi cewek jangan susah di atur! ".

"I-itu sakit nggak? ".

"Engga sakit! Kayak di cakar kucing".

"Sakitan dicakar kucing, atau sakitan kamu lihat aku jalan bareng sama cowok lain? ".

"Najis! Ngapain aku sakit hati!. Peraturan nya kita nggak boleh saling cinta dan nggak boleh ada kata cemburu-cemburuan".

Perlahan marvel mengobati luka gesya, sambil mengobrol, dengan seperti itu mungkin sakitnya tak terlalu terasa.

"Kalau misalnya aku dekatan sama anggasta kamu gimana? ".

"(Sakit hati lha, sya!) ". Batin lelaki yang ditanyanya. "Hmmm, aku sih biasa aja. Kalau mau pacaran juga nggak apa-apa, silahkan".

"Kamu jawabnya kayak nggak meyakinkan banget".

"Aku yakin kok!. Kalau misalnya nih aku deketin Zurra, ekspresi kamu gimana nanti nya? ".

"Aku ramal Zurra nggak akan mau lagi! Udah terlanjur dikhianati mau berharap apa lagi? Sekarang mungkin dia lagi berusaha merubah diri. Kalau misalnya dia mau kepada kamu lagi, besoknya pasti aku langsung bawa pacar baru ke rumah".

"Cewek cantik tapi gila namanya! ". Candanya dengan senyuman.

"Eh tapi aku naksir sama ketos yang namanya Harry, dia anak kelas IPS B.... Aku senang banget karena malam minggu dia ajakin aku dinner di cafe,kayak romantis-romanris gitu! ".

Senyuman marvel pudar, ia menatap gesya dengan serius. "Gue saranin jangan gesya".

"Lho, kenapa emangnya?. Dia ganteng, putih, biar bukan keturunan china kayak kamu tetap ganteng! Kelihatan baik juga".

"Dia nggak seperti yang kamu pikirkan gesya! Dengerin kata aku kalau kamu nggak mau nyesel suatu saat nanti".

"Marvel! Hidup ini hanya sekali, kita dapat cowok yang ngejar kita itu jarang banget! Jadi nggak mungkin aku sia-siain kesempatan ini!".

"Dia pernah buat pak juna marah, terus katanya dulu dia sering dimanfaatkan preman, aku mau kamu cari cowok yang bisa amanin kamu, bukan merusak kamu! ".

Gesya sedikit tertegun pada kata-kata yang barusan dikeluarkan suaminya. Hatinya sedikit tersentuh, namun otaknya masih memprediksi kalau kesempatan ini hanya akan disia-siakan pasti dia akan lebih menyesal nantinya.

"Kamu dengar kata-kata aku? ".

"Aku nggak peduli! Yang aku tahu aku suka sama Harry aku yakin pasti dia juga nggak bakal macam-macam ke aku, dan dia juga yang ngajakin aku jalan otomatis dia juga yang suka kan? ".

"Bukan masalah suka dan engga, gesya!. Dia nantinya hanya mau manfaatkan kekayaan kamu".

"Dia itu kaya marvel! Aku udah pernah dia bawa kerumah nya, besar banget kayak lapangan Bung Karno! ".

"Apa?! dia bawa kamu kerumahnya? Kapan".

"Kemarin sore pas pulang kesekolah, waktu itu aku pergi jalan-jalan ke indomaret jalan kaki terus dia nyamperin aku suruh aku naik atau numpang ke motornya, sebelum pergi dia sempat bilang katanya mau mampir kerumah dulu ada barang yang mau dia ambil". Jelas gesya.

"Bagus juga yah tuh cowok, nyuruh numpang ke motornya dan malah dibawa mampir kerumah, kalau jomblo nggak apa-apa tapi ini udah punya suami, bjir! ".

"Kan dia nggak tahu".

"Kamu juga kenapa mau mau aja? ".

"Harus berapa kali aku bilang, aku naksir banget sama dia!. Makanya aku mau numpang!, salah?. Lagipula kamu nggak ada dirumah siapa lagi yang bisa aku minta antar dan jemput? Kamu sih nggak tenang di rumah! ".

"Kemarin kamu sendiri yang nyuruh aku nganterin kue ke kakek oma! Kalau kamu nggak nyuruh juga pasti aku tetap dirumah!. Siapa salah hayo? ".

"Kamulah! ". Sangkal gesya tak mau disalahkan.

"Heh cewek jangkrik! Yang salah yah kamu!. Bayangin aja kalau aku nggak mau nganterin kue itu, dirumah aku udah mau jadi ikan garam karena ulah kamu".

"Siapa suruh kamu berulah! ".

"Ka-".

_KRING...KRING..._

"Saatnya jam ke 3 di mulai".

"Udah jam ketiga aja? Cepat banget! Ayo masuk kelas nanti buk rina marah!". Ajak gesya.

"Eitss! Kamu disini aja istrahat. Nanti aku izinin ke buk rina, kalau lukanya udah mulai mendingan baru masuk kelas".

"Berarti kamu masuk kelas sekarang?. Masa kamu mau ninggalin aku? Kalau aku diapa-apain sama cowok disini gimana?".

"Derita lu! Siapa suruh nyamperin aku tadi,jadi jatuh kan?".

"Aku khawatir ege!".

"Nggak usah khawatir! Aku itu kuat! Istrahat aja disini nanti kalau ada tugas atau pekerjaan rumah aku kasih tahu".

"Iihh! Sosweet banget sih suami aku!! ".

"Geli! ".

Gesya tersenyum manis melirik suaminya yang hendak keluar dari ruangan. Sekarang, ia sendiri yang tersisa diruang UKS, ia berbaring.

"(Bagaimana kondisi ayah dan bunda sekarang? Apakah sudah membaik atau malah memuncak? Kalian tidak berbohong bahwa akan akur setelah aku menikah, tapi kalian seperti ini karena keadaan yang menguji cinta sejati dan kesetiaan) ".

Tiba-tiba pintu UKS terbuka, datanglah seorang lelaki tampan berambut jatuh. Betul, itu adalah Harry si lelaki yang membuat gesya kecintaan.

"Ha-harry? ".

"Hai".

"Hai juga, kamu kok bisa disini? Bukannya udah masuk kelas yah? ".

"Gurunya memang lagi masuk, aku disuruh nganterin berkas ini kekantor tapi tadi aku dengar dari ceryna kamu masuk UKS, jadi aku sekalian mampir saja kesini.... ".

"Nggak perlu repot-repot, nanti kamu dimarahin lagi.... ".

"Yang penting aku bisa lihat kondisi kamu saat ini, gimana? Masih sakit? ".

"Dikit, udah mau sembuh juga pasti.... ".

"Lain kali hati-hati jalannya, aku mau ngasih sesuatu sama kamu".

"Apa itu? ".

"Nih".

Harry memberi gesya liontin indah dari permata, gesya terkejut melihat liontin indah yang diberikan harry. "I-ini seriusan kamu kasih aku? ".

"Iya, mau pakai sendiri atau aku yang pasangin? ". Tanya harry.

"Eehh.... ".

"Aku pasangin aja yah? ".

"Boleh.... ".

Harry memakaikan liontin tersebut di leher gesya. Gesya diam-diam tersenyum salah tingkah.

"Cocok nggak? ". Tanya gadis itu.

"Kalau kamu apa-apa itu selalu cocok, jadi pasangan aku juga cocok".

"Jangan gombal, harry. Bye the way makasih banyak yah untuk kalung nya".

"Kamu suka nggak? ".

"Suka! Suka banget malahan".

"Aku senang kalau kamu suka, namun aku lebih senang kalau kamu mau lebih dekat lagi dengan aku, atau bisa dibilang pacar".

"Sorry, kalau itu aku nggak bisa. Kita boleh dekat tapi sebagai hubungan tanpa status aja, soalnya orang tuaku nggak mau aku pacaran dulu".

"Aku ngerti, kalau begitu aku pamit dulu yah?".

"Oke, sekali lagi makasih yah, Harry!".

"Sama-sama.... ".

Gadis itu senyum-senyum sendiri sehabis harry pergi, hati nya terlema, luka di lutut nya sudah tak terasa sakit lagi.

"Argg! Janc*k!. Ganteng banget! Kayaknya bukan aku aja sih yang eksaited sendiri naksir dia! Bagus deh kalau begitu, jadi mudah untuk deketinnya".

Jam terus berjalan, hingga tibalah saat istrahat. Sudah merasa lebih baik gesya kembali ke kelas walau masih berjalan pincang. Sampai dikelas ia disambut oleh sahabat-sahabat barunya.

"Gesya! ".

"Halo guys! Maaf yah udah nunggu lama".

"No problem! Gimana keadaan kepala sama bokong mu?. Terus tadi kata Marvel tangan kamu terkilir, gimana keadaan nya?". Tanya Elizabeth.

"Yah, mulai membaik. Masih ada perih-perihnya dikit karena obat betadine yang ditaruh marvel tadi.... ".

"Ayo duduk-duduk, jangan terlalu banyak berdiri dulu".

"Terus tadi gimana lompat harimau nya? ".

"Tak paham lagi deh kalau aku, mana lagi haid! ".

Ceryna tertawa keras memukul pundak Elizabeth. "Eh lu tahu kan!, anak ini bukannya lompat harimau tapi malah balet anjir! ".

"Gue bingung gimana caranya lompat harimau jadi gue balet aja disitu, daripada lu bukannya lompat malah fashion show! ". Timpal Elizabeth.

"Gue juga bingung, Eli!. Gue lakukan apa yang gue bisa aja, hobi ku juga kan bukan lompat-lompat begitu tapi model! ".

"Cewek selalu nggak ada hobi yah di olahraga? ".

"OMG, Gesya!. Cewek punya hobi dandan nggak suka olahraga wajar! ".

Laras teringat saat marvel merintih kesakitan tadi, ia hendak menanyakan hal itu. "Oh, sya. Tadi saat marvel mau lompat kok tiba-tiba kesakitan gitu? Gue lihat-lihat kamu khawatir juga sama marvel".

Gesya bingung apa yang harus ia jawab untuk pertanyaan sang sahabat, tetapi ia berusaha mencari jawaban.

"Aku kaget aja sih kok tiba-tiba dia kesakitan kayak begitu, jangan-jangan dia ada riwayat usus buntu".

"Ya Tuhan! Gesya!. Kok begitu omongan nya?".

"Hehehe, kan kamu yang nanya. Ngomong-ngomong, marvel dimana yah? Kok tas nya nggak ada di samping kursi ku? ".

"Lho, kamu belum dikasih tahu? ".

"Ha kasih tahu apa? ".

"El! Dia itu baru aja dari UKS jadi dia nggak tahu. Begini sya, tadi orang tua marvel nelpon entah kenapa ibunya marah-marah nggak jelas, cok! Mana ada guru".

"Kata-kata nya gimana? ".

"Pokoknya kayak makian gitu. Marvel kuat banget yah? Dia lagi dibentak, dimaki sama ibunya aja nggak ada respon mau sedih atau nangis".

"Jadi sekarang dia dimana? ".

"Lanjut yah, setelah dia dimaki-maki seketika telepon nya mati. Ditengah-tengah perjalanan pembelajaran pak kepsek datang kesini, dan lo tahu pak kepsek menyampaikan apa? ".

"Apa? ".

"Orang tua marvel meninggal tiba-tiba karena tabrak lari! ".

Mata gesya membelalak, mulai berkaca-kaca. "Terus sekarang marvel dimana? ".

"Dia pulang kerumah sejak jam pelajaran ke 4 tadi".

"(Gawat! Bisa-bisa otaknya miring lagi! ) ".

"Guys! Aku pulang dulu yah? ".

"Kenapa? "

"Aku tiba-tiba kurang sehat, nanti izinin ke guru yah? ".

"Bukannya kamu masih rasa nyeri?, mau jalan kaki atau suruh anggasta anterin?".

Gesya tak menghiraukan kata-kata sahabatnya, ia langsung cepat mengambil tas nya dan pulang kerumah.

"Gesya! Tunggu dulu! ".

"Biarkan saja dia pergi kenapa kamu melarang dia untuk pulang? Kamu nggak dengar dia bilang dia sedang kurang sehat? ".

"Dia bilang gitu kah? ".

"Goblok! Telinga itu harus dipasang baik-baik".

"Aku pikir dia mau bolos! ".

"Suka-suka mu lah! ".

Gadis itu terus berlari, meskipun kepalanya terasa berdenyut-denyut ia tidak peduli apapun itu. Dia harus menyelamatkan diri suaminya, bahkan saat tubuhnya tak kuasa lagi untuk lari gesya tak pernah berfikir untuk berhenti berlari.

Pada akhirnya, seperti nya Tuhan masih mengizinkan nya untuk sampai kerumah.

"Marvel! Kamu dimana? ".

"Marvel! ".

"Oh ya, atap! ".

Gesya berlari sekuat tenaga, jantungnya berdebar kencang. Sampailah ia di atap yang modelnya seperti rooftop, marvel tadinya ceria, kini berada tepat di tepi rooftop.

"Marvel! Jangan! ". Teriak gesya, suaranya tercekat di tenggorokan.

Marvel menoleh, matanya sembab. "Kenapa kamu disini? Jangan ikut campur ini bukan urusan kamu".

"Bukan urusan ku?, tentu saja ini urusan ku, marvel!. Aku ini adalah istri kamu, kenapa kamu mau bunuh diri? Bukannya hanya dimaki saja? ".

Lelaki tersebut tersenyum miring melihat ke arah bawah yang penuh bebatuan. "Semua keluarga ku udah pergi, sebelum pergi mereka sudah memberikan gue hadiah yang nggak gue inginkan, semua orang yang ada disisi gue hanya mau gue menderita. Kenapa gue nggak akhiri semuanya disini? ". Kata marvel dengan nada getir.

"Kamu benar-benar udah kehilangan akal yah marvel? Kamu baru saja pulang dari rumah sakit bulan lalu, sekarang mau masuk rumah sakit lagi? ".

Marvel menghiraukan nya, ia mulai merentangkan tangannya. Gesya merasa air matanya mulai mengalir di pipinya ia tak tahu harus bagaimana lagi dan mulai mendekati marvel.

"Jangan mendekat atau gue lompat sekarang juga! ".

"Marvel! Sadar marvel!. Kamu belum menemukan dalang yang meng guna-guna keluarga kamu bukan? Apa kamu yakin tidak mencari tahu? ".

Marvel terdiam, wajahnya mulai menujukkan keraguan untuk melompat. "I-itu dulu, sya. Sekarang sudah berbeda".

"Bukan berbeda! Tapi kamu yang sudah tak mau berjuang lagi! ".

Lagi lagi marvel hanya menghiraukan, sekarang giliran kaki kanannya yang diarahkan ke depan.

"Marvel!. Jangan lakukan! Masih banyak orang diluar sana yang masih membutuhkan kamu! Geng motor mu masih membutuhkan ketuanya! ".

Gadis itu mulai mendekat lagi, dimana lelaki tersebut mulai menarik kaki kanannya ditepian lagi. Perlahan ia menghadap kearah gesya yang berada di bawah.

Gesya mengira ia akan turun, sehingga gesya mengulurkan tangannya. Apa yang lelaki itu lakukan? Ia ternyata malah ingin menjatuhkan dirinya mentah-mentah di hadapan gesya.

Gesya segera menarik tangan marvel dengan sekuat tenaga sebelum marvel menjatuhkan diri. Marvel kehilangan keseimbangan kemudian jatuh kebawah tepian. Marvel berteriak histeris, ia bangkit ingin kembali memanjat keatas tepian, dirinya sudah tidak dapat terkendali kan. Sementara gesya bersusah payah mememeluk, mencekam tangan kanan marvel erat sambil menangis tersedu-sedu.

"Marvel jangan marvel! ". Mohon gesya, suaranya parau. Gesya berusaha meraih bahu sebelah kiri marvel. Marvel memberontak, namun akhirnya tubuh lemah itu jatuh kepelukan gesya.

Keduanya berlutut, gesya merasakan betapa sesaknya sang suami pada saat itu. "Kenapa kamu nyelametin aku? Aku pengen mati! ".

"Kamu ingin mati! Berbeda lagi dengan aku yang pengen kamu masih hidup! Apa kamu sudah pikirkan baik-baik bakal tinggal kan aku dihutan sepi kayak begini?. Kamu sendiri yang bilang kamu itu kuat! Ini yang kamu sebut laki-laki kuat?".

Tangis lelaki itu pecah, menggema di hutan belantara penuh pohon beringin. Gesya memeluk suaminya, tatapan nya kosong, air matanya terus mengalir setetes demi setetes.

"Apa kamu benar-benar hancur sekarang, marvel? ". Tanyanya lirih. "Kadang dunia benar-benar tidak adil yah? Sebagian orang mungkin berfikir dunia akan menyenangkan setelah dewasa. Setelah seorang anak kecil bercita-cita tinggi menjadi dewasa, ia malah terpuruk didalam kejam dunia dengan waktu berjalan berjalan dan berjalan hingga dewasa".

Menjelang beberapa menit tangis marvel mulai meredah, matanya seperti berat sekali untuk dibuka. Gesya mengelus punggung marvel sebelum menggenggam tangannya.

"Kamu tadi gores pisau ke pergelangan tangan lagi?, ini sudah keberapa kalinya?. Tubuh kamu penuh luka, habis ngapain aja?. Ayo aku obatin di sini saja yah? Hanya disini yang nggak ada CCTV kalau ayah bunda tahu pasti kita akan dimarahi".

Gesya beranjak pergi dari rooftop, namun hatinya tak tenang meninggalkan marvel sendirian lagi, bagaimana kalau pikiran bunuh diri terlintas lagi dipikiran marvel?. Akhirnya ia memutuskan membawa marvel sampai di bawah dan naik ke rooftop lagi.

Keduanya duduk berdampingan, gesya mengoleskan salep disetiap luka memar di tangan marvel secara pelan-pelan.

"Kenapa kamu nggak biarin aku jatuh? ".

"Takut disangka, secara kan kita hanya berdua dirumah ini. Nanti dipikir aku lagi yang sengaja dorong kamu.... ".

"Thanks yah? Kamu udah peduli sama aku".

"Sama-sama, hari berikutnya jangan seperti ini lagi. Sayangi diri kamu sendiri. Kamu pasti lelah kan?, istrahat dikamar yah? Aku buatin bubur".

Marvel mengangguk, gesya membantu nya bangkit merangkul nya sampai di kamar. "Jangan sampai bunda curiga, istrahat disini yah? Nggak boleh keluar kamar! ".

Dengan terus mengawasi marvel diluar kamar, seraya ia memasak bubur dan menyiapkan ayam cincang. Tiba-tiba ponsel nya berdering kencang, saat ponselnya dibuka, raisa menelpon sudah lebih dari sepuluh kali panggil an yang tak terjawab.

"Mati gue! Pasti bunda marah banget! ".

"Halo bunda ada apa? ".

"Halo sayang! Kalian berdua nggak apa-apa? ". Raisa kedengeran panik.

"Iya gesya fine fine aja, tadi gesya sibuk baru bisa buka hp sekarang".

"Yah Tuhan, gesya!. Kamu ini buat panik bunda aja, takutnya kamu sama marvel kenapa-kenapa disekolah, tadi bunda hampir aja nelpon polisi tiga sama damkar dan dokter satu orang".

"Buat apa bunda? Banyak banget ".

"Buat cari kamu lha! Nggak biasanya kamu hilang-hilang begini kalau ditelepon, kamu kan kebiasaan nya kalau bunda nelpon langsung diangkat kayak kucing ketemu makanan".

"Nggak segitunya juga bunda! Untuk apa?".

"Kalian disekolah? ".

"Disekolah bunda, mau dimana lagi? Ini kan masih jam sekolah ".

"Tumben-tumbenan siswa disitu pada waras? Dikasih minum obat tidur kah? ".

"Bunda! Sembarangan banget! ".

"Bunda itu tahu persis sekolah ayah kamu yang ke enam puluh tiga itu, anak-anaknya emang pada berisik-berisik".

"Ayah punya berapa sekolah sih, bund? ".

"Nggak tahu, tuh!. Tanya nih ayah kamu".

"Halo, sayang. Gimana kabarnya? ".

Gesya bingung,ini adalah hari senin. Dan pada umumnya, seharusnya farelino dan raisa sedang aktif di kantor masing-masing. "Ayah dan bunda nggak pergi kerja? ".

"Nggak sayang, kita udah lama nggak ambil cuti untuk tidur di villa. Kita memutuskan untuk ambil cuti selama tiga hari, kalian disana baik-baik aja kan? ".

"(Disini kacau banget, ayah! ) ".

"Iya disini kita baik-baik saja, udah mulai terbiasa".

"Berita bagus itu. Tapi kamu tetap pakai pengamanan kan kalau tidur bareng? ".

"Aman, ayah".

"Marvel gimana kondisi nya?. Ayah dengar tante sama om nya meninggal.... ".

"D-dia fine aja, ayah bun-".

"Argghhh! ".

_CCLAKKK!!_

Terdengar suara vase bunga pecah didalam kamar. Gesya tersentak begitu juga farelino dan raisa.

"Sayang, suara apa itu?".

"Ayah bu-bunda, eh udah dulu yah, ada anjing masuk kelas! ".

Gesya meletakkan ponsel nya dan menuju kamar. "Marvel! Are you okay? ".

Gesya melihat marvel yang menutupi kedua telinganya dalam kondisi terbaring, ia seperti sedang mengalami mimpi buruk.

"Maafin aku tante! ". Mohon nya.

"Kamu mimpi buruk? ".

"Aku janji nggak bakal jadi beban kalian lagi! ".

"Arthur! Kendalikan diri kamu! Jadilah Arthur yang gue kenal! Jangan pernah lagi jadi marvel yang tersiksa seperti ini! ".

Marvel terbangun dari mimpi buruk nya, keringat dingin di sekujur tubuhnya mulai keluar membasahi sebagian baju atas, tangannya mencekram erat seprei ranjang. Gesya menyadari trauma nya sedangkan menyelimuti nya pada saat itu juga, ia naik ke kasur dan merengkuh tubuh marvel seperti yang ia lakukan di rooftop tadi.

"Gue disini, Vel".

"Aku takut, Sya!. Aku takut dibentak lagi! Aku benci tante jasmine! Aku benci semua orang yang ada disekitar gue!".

"Siapa yang berani ngebentak kamu lagi? Sini mana orang nya? Aku tonjok mereka satu-satu! ".

Marvel menjauhkan dirinya dari pelukan gesya, tetapi gesya tetap memeluk tubuhnya sekuat apa yang ia bisa.

"Sya! Jauh-jauh dari aku!. Dari kecil aku udah selalu buat sial orang yang ada di sekitar ku, aku nggak mau kamu dan keluarga kamu menjadi tidak beruntung gara-gara aku! ".

"Aku nggak akan pernah tinggalkan kamu! Kamu harus ingat itu".

"Gesya, apa jangan-jangan keluarga ku di guna-guna karena aku juga? ".

"Kamu jangan pernah berfikir seperti itu!. Belum tentu semua ini karena kamu, marvel!".

"Lalu mengapa orang tersebut hanya meng guna-guna keluarga ku saja? Kenapa tidak dengan aku?!".

"Semua itu ada alasan nya. Tenangkan diri kamu, jangan menatap kosong seperti itu".

Suara bentakan dari telepon jasmine selalu terbayang-bayang pada telinga nya, membuat nya selalu melamun, takut, dan gelisah bercampur utuh. Bahkan bentakan serta siksaan dari masa lalunya melintas dipikirannya,sehingga membuat nya merasa terancam walaupun tak ada yang mengancam. Hal itu mempengaruhi sikapnya menjadi dingin, gesya juga ikut terpengaruh, gesya berusaha mengajak marvel berbicara tapi tak kunjung mendapatkan respon.

Bingung bukan karena marvel menjadi ketakutan, gesya malah bingung kenapa dia malah sangat mengasihani marvel pada hari ini? Dari sekolah sampai pulang dirumah pun pikiran nya tak lagi kemana-mana dan tertuju pada marvel sepanjang hari.

Ini adalah bukti, menjadi kuat tak selamanya hebat. Kata siapa seorang yang kuat tidak memiliki luka? Bisa saja orang yang kuat adalah orang-orang yang berusaha untuk hidup pada jalan yang tak kunjung lurus. Kita perlu belajar bahwa kehidupan tak selamanya berjalan lurus, semua itu memiliki proses sangat panjang.

Bukan hanya setahun dua tahun, tapi selama- lamanya. Tetap semangat mencari titik dimana kamu berhasil mencapai semua tujuan yang kamu cari didalam kehidupan.

_____________________________________

*Terima kasih telah membaca. jangan lupa like dan komen yah! ✨💐. Sudah riset beberapa kali, kalau memang ada salah cara tulis mohon maaf 🙏.

1
Faaabb
Jempolan!
•°ꫀꪜꪖ°•
Terpana😍
Yihana Gicel: Mari ikuti terus chapter-chapter menarik lainnya 🙆‍♀️😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!