gadis kecil yang malang hidupnya selalu di bully karena mempunyai wajah jelek dan dekil hingga semua teman menjauh darinya.
Tapi saat tumbuh dewasa perlahan-lahan ia mempelajari ilmu pengasihan agar semua orang tertarik kepadanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sely muspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 35
Ibu Lastri, ibunya Danu merasa khawatir akan anaknya. sampai malam dia tidak terbangun dari tidur nya. Ibu Lastri duduk disebelah Danu sambil membaca kan ayat-ayat suci. Danu berhasil melawan pertarungan dengan siluman buaya berkat doa ibunya juga.
Akhirnya Danu terbangun dari tidurnya. Ibu nya merasa lega. Danu kelihatan sangat lelah dan ibunya mengambilkan air putih untuknya.
"Ibu sampai khawatir nak"
"Tenang saja bu. Aku habis membereskan urusanku dengan makhluk gaib yang menganggu hubunganku dengan Rahma"
"Tapi kamu harus selalu hati hati Danu. Lawanmu itu makhluk tak kasat mata. Pesan ibu jangan memberitahu kehebatan mu pada orang lain. Nanti orang itu akan cari kelemahan mu dan menghancurkanmu"
"Tenang saja ibu. Rahma pun sampai sekarang belum tau kehebatan ku"
Ke esokan harinya Danu datang ke rumah Rahma. Dia memastikan kalau Rahma kekasihnya itu baik-baik saja.
Tok.... tok.... tok asalamualaikum Rahma.. .
"wa, alaikumsalam , Danu ayo masuk. Kekasihmu sedang demam dari semalam badanya panas sekali"
Danu sudah menduganya. Pasti tadi malam makhluk gaib itu menganggu Rahma selama dia bertarung dengan nya.
"Ya sudah kalau begitu izinkan aku bertemu dengan Rahma bu"
Danu pun masuk ke kamar Rahma. Memang benar badanya panas sekali. Danu pun membaca doa lalu ditiupkan ke air putuh untuk di minum Rahma.
Panas Rahma agak turun setelah meminum air putih yang sudah dibacakan doa itu.
"Rahma kenapa kamu?
"Aku semalam di datangi penjaga makhluk gaib ku itu. Dan aku sandera di sana tidak boleh pulang, di sana aku melihat sesosok bayangan putih yang menolongku"
Danu pun tersenyum. Bayangan putih yang dimaksud adalah dirinya. Tapi Danu tidak mau memberitahu nya.
"Ya sudah yang penting sekarang panas mu turun, Bacalah doa ini jika kamu bermimpi buruk atau didatangi sesuatu(sambil menyodorkan sebuah kertas berisi tulisan doa)
" Terimakasih ya Danu tak menyangka kamu pandai dalam hal seperti ini"
"Ya Aku diajarkan oleh almarhum Ayahku. Ayahku dulu pimpinan di pondok pesantren"
"Pantas saja kamu pandai dalam hal seperti ini"
Padahal niat Rahmanya hari ini mau membuka lowongan pekerjaan untuk para petani. Tapi dirinya malah sakit.
"Niatnya hari ini aku mau membuka lowongan pekerjaan untuk para petani agar ada yang mengurus sawah-sawah ku. Tapi aku malah sakit"
"pikirkan kesembuhan mu dulu. Biar aku yang nanti membuat banner lowongan pekerjaan untuk dipasang di depan rumah mu"ujar Danu.
Rahma sangat senang mempunyai kekasih yang sangat perhatian seperti Danu.
"dimana bapak mu Rahma? Tanya Danu.
"Ada di halaman belakang"
"Ya sudah aku mau menemui bapak mu dulu ya"
Danu pergi ke halaman belakang untuk menemui Bapak Rahma. Dia akan membicarakan soal banner itu.
"Pak.lagi santai ya. Boleh Danu bicara sebentar? "
"boleh Danu silahkan duduk"
"Rahma kan berniat untuk membuka lowongan pekerjaan bagi para petani. kalau begitu izinkan Danu membuat banner untuk di pasang di depan rumah ya pak. "
"kamu urus saja Danu. kamu kan tau Bapak setiap hari sibuk ngurusin sawah. Jadi bapak serahkan saja semua sama kamu"
"terima kasih ya pak. Kalau begitu Danu pamit (sambil berjabat tangan dengan bapaknya Rahma)
Danu menghampiri Rahma di kamarnya lagi. Dia akan berpamitan pulang.
"Rahma aku pamit pulang dulu ya. Aku mau membuat banner di dekat pasar"
"Hati hati ya Danu jalanya lumayan jauh. Nih uang untuk membuat banner nya"
Danu kemudian menaiki mobil pick up miliknya untuk pergi ke pasar. karena pasar nya lumayan jauh.
