Dulu dia dibutakan cinta maka dari itu Douglas setujudengan perjanjian pernikahan mereka. Tapi, setelah hampir 4 tahun menikah Douglas merasa hampa tanpa hadirnya seorang anak dalam pernikahan mereka. Istrinya yang selalu sibuk tidak pernah ada waktu untuknya membuatnya semakin berada di titik jenuh pernikahannya.
"Kenapa kau tidak mencari wanita lain saja yang mau mengandung anakmu," saran sesat dari sahabat Douglas yang sepertinya patut untuk dipertimbangkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rencana Doug
"Bagaimana kalau besok kita ke Bali," usul Doug, begitu mereka sampai di hotel.
"Bali? Tapi, aku belum pernah ke sana." Bintang menatap Doug dengan serius. "Kalau kamu ingin ke sana lebih baik sewa tour guide lain," sarannya tapi Doug menggeleng, menolak keras saran yang ia berikan.
"Jangan khawatir. Kau bisa mengandalkan aku," jawaban Doug membuat bibir Bintang mencebik.
"Kamu aja baru sekali ini datang ke Indonesia. Bagaimana bisa aku mengandalkanmu." Lagi-Lagi Bintang meremehkan Doug.
"Maka dari itu percayalah padaku," kata Doug meyakinkan gadis tersebut.
Bintang berpikir sejenak, mempertimbangkan ucapan pria bule itu. Sesaat kemudian dia mengangguk, tak ada salahnya 'kan kalau dirinya kali ini percaya dengan ucapan pria tersebut, "baiklah, tapi jangan salahkan aku kalau saat di Bali nanti aku menyusahkanmu."
"Oke." Doug mengacungkan dua jempol tangan dengan penuh semangat.
*
Prancis.
Freya sangat frustrasi dengan nasib sial yang sedang menimpanya. Kehidupannya hancur berantakan, dan pastinya akan sulit untuk kembali di perbaiki. Wanita cantik itu sejak tadi duduk di tepian tempat tidur dengan wajah sembab. Seharian menangis membuat kedua matanya bengkak. Tak ada saudara, dan orang tuanya sudah tiada sekitar 5 tahun yang lalu. Dia sebatang kara di sana. Tidak ada tempat untuk berkeluh kesah. Bahkan sahabat baiknya sekarang meninggalkannya.
Di saat sedang meratapi nasib, perutnya terasa keroncongan, sejak kemarin memang belum makan. Rasa perih di lambungnya membuat Freya mau tak mau harus beranjak. Dia belum mau mati, masih ingin hidup meski kehidupannya nanti tidak seperti dulu.
Melangkah gontai menuju dapur minimalis. Hanya ada mie instan saja yang tersedia di sana. Dia belum sempat belanja. Tiba-Tiba Freya terdiam saat mengambil sebungkus mie instan tersebut. Ia teringat kenangan bersama Doug. Dua bulan yang lalu, Doug pernah memohon padanya untuk dibuatkan mie instan tapi dengan biadapnya dirinya menolaknya. Seketika rasa sesak menyeruak di dalam dada diiringi dengan tangisan lirih. Perlahan, kenangan bersama Doug saat pertama kali bertemu hingga mereka berpisah pun terlintas dibenaknya seperti gelombang di tengah samudra yang tak kunjung berhenti.
Rasa penyesalan itu semakin dalam dan merajai hatinya. Jika waktu bisa diputar kembali, rasanya dia ingin kembali ke masa lalu, memperbaiki kesalahannya, menjadi istri patuh dan baik untuk suaminya. Tapi, sayangnya semua itu tidak akan terjadi. Nasi sudah menjadi bubur. Ia hancur akibar dari keserakahan dan kesombongannya sendiri.
*
Di sisi lain. Daniel saat ini mengumpat dengan elegant ketika mendapatkan pesan dari Doug.
"Shitt!"
"Dan! Jangan mengumpat di depan anak kita!" tegur Vitt pada suaminya, lalu tatapan tajamnya beralih pada putrinya yang sedang asyik mewarnai di sampingnya.
"Maaf, kelepasan. Doug benar-benar membuatku emosi!" Daniel mengusap wajahnya kasar lalu menunjukkan isi pesan itu pada istrinya.
Vitt membaca pesan itu dengan teliti, tak berselang lama kedua matanya melebar dan mulutnya menganga. "Apa dia sudah gila! Dia baru mengenal gadis itu 'kan?"
"Maka dari itu, Doug terlalu bucin sebagai pria, itulah kelemahannya!" geram Daniel, memijit pelipisnya.
"Lalu, apa rencanamu? Apa kau akan menyetujui keinginannya?"
"Entahlah." Daniel belum bisa memberikan keputusan.
"Dia tidak bisa belajar dari kisah rumah tangganya yang tragis!" Vitt mendumal karena kesal pada sikap Doug yang terlalu lemah dan bucin pada wanita. Ia tidak ingin pria itu kembali tersakiti atau mengulang kesalahan yang sama.
Pertahanan Bintang goyah mendapat sentuhan yang semakin intens dari Doug - sensasi yang diberikan Doug membuatnya tak berdaya.
Ciuman lembut Doug di bibir bintang ditambah sentuhan penuh gairah, tak kuasa untuk menolak - Bintang terbawa arus yang memabukkan.
Doug semakin menjadi - dengan penuh gairah memperdalam ciuman - digendongnya Bintang - tanpa melepaskan ciuman.
Gelombang hasrat yang sulit ditahan - ciuman yang penuh gairah - tak membuat akal sehat Doug hilang.
Walaupun gairah sudah di ubun-ubun Doug mampu mengendalikan diri tak sampai melampaui batas.
Bintang menyesal bibirnya sudah tidak suci lagi - tapi menikmati juga sih.
Doug bersolo ria tuh di kamar mandi mendesah memanggil nama Bintang berulang kali. P u a s .
Doug yang sudah berpengalaman mampu membikin Bintang terbuai, walaupun di awal meronta - merasakan enak ya Bintang /Facepalm/.
Lo...lo...loooooo.... Bintang apa sudah dieksekusi ini - kok gak kerasa ya 🤦♀️😂
Doug sebelum membuka pintu ada yang mengetuk - memungut kaos dan celana lalu memakainya - WOW Doug kau sudah buka puasa 😄???