NovelToon NovelToon
Sistem Autopilot

Sistem Autopilot

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Fantasi / Sistem / Mengubah Takdir / Penyelamat / Tamat
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Khusus Game

Pangeran Dari kerajaan Vazkal tiba-tiba mendapatkan sistem auto pilot saat kerajaannya diserang

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khusus Game, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Situasi yang berbalik

"Berhenti menyerang kubah itu, Lamino!" seru Eliana, suaranya terdengar jelas di tengah hiruk pikuk pertempuran.

"Itu sia-sia saja! Kau hanya membuang-buang tenaga dan pasukanmu. Percayalah padaku, aku tahu betul bagaimana Sekya berpikir dan merencanakan segalanya. Dia tidak akan pernah membuat pertahanan yang mudah ditembus."

Lamino menatapnya dengan curiga. "Bagaimana aku bisa percaya padamu? Kau berkhianat pada Sekya, dan sekarang kau ingin aku percaya padamu?"

Eliana tersenyum tipis, sebuah senyuman yang penuh rahasia. "Aku tidak butuh kepercayaanmu, Lamino. Aku hanya butuh kerajaanku kembali. Aku tahu di mana pasukan utama Sekya bersembunyi. Mereka ada di kedalaman hutan, menunggu pasukanmu kelelahan dan kehabisan tenaga. Saat itulah mereka akan menyerang."

Lamino mengerutkan keningnya. "Di mana tepatnya mereka bersembunyi? Beritahu aku, Eliana!"

Eliana menunjuk ke arah hutan yang lebih gelap. "Di sana, di kedalaman hutan, ada Lyra dan Brutus bersama pasukan Vazkal. Mereka mendirikan tenda di sana, menunggu waktu yang tepat untuk menyerang."

Lamino menatap ke arah yang ditunjuk Eliana, matanya menyala penuh amarah. "Baiklah! Pasukan! Serang hutan itu sekarang juga! Jangan biarkan satu pun dari mereka lolos!" teriaknya, suaranya menggelegar di medan perang.

Di kedalaman hutan, Lyra yang mendengar teriakan Lamino, menggertakkan giginya. "Sialan Eliana! Wanita itu benar-benar menyebalkan!"

Brutus yang berada di sampingnya, segera bersiap. "Semua prajurit! Bersiap menahan gempuran! Jangan biarkan mereka menembus pertahanan kita!"

Namun, Kevin tiba-tiba muncul di belakang Brutus. "Tidak, Brutus, kita akan mundur," kata Kevin, suaranya tenang.

Brutus menoleh, bingung. "Mundur? Tapi, Kevin, kita harus menahan mereka!"

"Percayalah padaku," balas Kevin. "Pangeran Sekya tidak ingin ada satu pun pasukannya yang mati. Jadi, percayalah padanya."

Brutus mengangguk, lalu segera memerintahkan para prajurit untuk mundur. Mereka segera bergerak mundur ke sebuah tebing yang tinggi. Pasukan Lamina mengejar mereka tanpa henti, yakin akan segera menangkap mereka.

Lyra, yang berlari di samping Kevin, bertanya dengan napas terengah-engah. "Kevin, apa sebenarnya rencana Pangeran Sekya? Kenapa kita harus mundur? Aku tidak mengerti."

Kevin menoleh ke arah Lyra, wajahnya serius. "Pangeran Sekya tidak ingin ada satupun pasukannya yang mati, Lyra. Dia punya rencana lain. Percayalah padanya."

Brutus, yang masih berlari, mengeluh. "Tapi kita bisa memenangkan ini, Kevin! Kenapa kita lari?"

Kevin menatapnya tajam. "Sudah kubilang, Pangeran kita tak ingin satu pun dari kita mati! Dia punya rencana yang lebih besar, Brutus. Percayalah pada Pangeran Sekya."

Mereka semua terus menarik prajurit Lamina. Mereka berlari ke arah lahan yang luas, dikelilingi oleh bukit-bukit tinggi. Saat pasukan Lamina masuk ke daerah itu, tiba-tiba sebuah batu besar menutup jalan masuk mereka. Para prajurit Vazkal terus berlari meninggalkan lapangan luas itu. Begitu mereka berhasil keluar, batu besar lainnya juga menutup tempat yang barusan mereka lewati. Sekarang, prajurit Lamina terkunci di lahan luas yang dikelilingi bukit-bukit tinggi itu.

Tiba-tiba, dari atas bukit-bukit tinggi itu, Jenderal Legium dan Jenderal Nash muncul. Di belakang mereka, terlihat 30 ribu pasukan Vazkal yang sebelumnya tidak diketahui keberadaannya, membawa crossbow yang baru dibuat serta meriam penghancur.

Jenderal Nash berteriak kepada pasukan Lamina, suaranya menggelegar. "Apa kabar, anjing-anjing dari Lamina! Lapangan luas ini akan menjadi kuburan kalian hari ini! Bagaimana taktik pangeran kami? Kalian menghadapi orang yang salah!"

Sementara itu, Pangeran Sekya, yang berada di dalam formasi kubah bersama pasukannya, bisa menghela napas lega. "Hampir saja," bisiknya pada dirinya sendiri, sambil menatap ke arah Eliana.

Kemudian Eliana menoleh ke arah Lamino, suaranya terdengar mendesak. "Lamino, pasukanmu akan mati jika para penyihir tidak ikut membantu! Mereka terjebak di sana!"

Lamino mengerutkan keningnya. "Penyihir! Bantu mereka sekarang juga!" teriaknya.

Para penyihir mencoba melancarkan mantra, tetapi jangkauan mereka tidak sampai. "Maaf, Yang Mulia! Terlalu jauh! Kami tidak bisa menjangkau mereka!" seru salah satu penyihir.

Lamino menggeram marah. "Kalau begitu turunlah! Dan kejar mereka! Jangan biarkan mereka lolos!"

Saat para penyihir itu turun dari bukit, Jenderal Nisan dan Jenderal Valor, yang sudah sangat menanti momen ini bersama para pasukan Vazkal lainnya, segera menebas para penyihir itu.

"Kau berhasil, Yang Mulia, aku sempat kesal dengan aktingmu tadi," kata Jenderal Nisan menatap ke arah Ratu Eliana.

Sekya, sambil terus berjalan dan memainkan pedangnya, berkata dengan nada mengejek. "Sekarang kamilah yang menang jumlah, Lamino. Kau hanya memiliki beberapa gelintir orang yang bersamamu."

Eliana berteriak, suaranya penuh manja. "Sayang, kau harus memberiku hadiah untuk aktingku tadi!"

Lamino menatap Dion, wajahnya merah padam. "Ini semua salahmu, Dion! Kenapa kau percaya pada Eliana? Aku sudah bilang dia tidak bisa dipercaya!"

Dion membalas tatapan Lamino. "Aku tidak punya pilihan lain, Lamino! Kita sudah terpojok! Apa yang bisa kita lakukan selain percaya padanya?"

Lamino mengalihkan pandangannya ke arah Sekya, matanya menyala penuh ancaman. "Kau akan menyesali ini, Sekya! Aku akan memastikan kau menderita!" Kemudian, ia menatap tajam ke arah Eliana, seolah akan menjadikannya sandera.

Eliana, yang menyadari tatapan Lamino, tersenyum sinis. "Kemarilah dan cobalah tangkap aku!" ejeknya, suaranya penuh percaya diri.

Eliana bergerak lincah, menghindari serangan Lamino dengan mudah. Pedangnya berkelebat cepat, menangkis setiap tebasan yang datang. Dia menari di antara serangan, sesekali membalas dengan gerakan yang mematikan. Sambil bertarung, Eliana berkata, "Kau pikir aku hanya bermain cinta dengan Sekya? Tidak! Aku selalu berlatih keras. Dan selama latihanku dengannya, aku percaya tidak ada yang bisa mengalahkannya!"

Sekya berteriak, suaranya memecah keheningan pertempuran. "Hentikan itu, Lamino! Bagaimana kalau kita coba trik lama? Bertarunglah satu lawan satu denganku, yang menang mendapatkan segalanya dari yang kalah!"

Lamino tersenyum sinis. "Ide bagus, Sekya! Kita tentukan pemenang dari duel kita yang terakhir kali belum selesai!"

Di sisi lain, Jenderal Nash dan Jenderal Legium memerintahkan pasukan Vazkal untuk menghabisi pasukan Lamina yang sudah terkunci oleh bukit-bukit. "Habisi mereka semua! Jangan sisakan satu pun!" teriak Jenderal Nash.

Suara prajurit Lamina yang dihujani crossbow penembus segalanya dan meriam penghancur begitu mengerikan. Jeritan dan ledakan memenuhi udara. Lyra, yang menyaksikan itu bersama Brutus dan Kevin, bergidik. "Sangat mengerikan," katanya, "Apa yang akan terjadi padaku jika aku adalah musuhnya? Kekuatannya, rencananya, bahkan perhitungannya benar-benar mengerikan. Pangeran Sekya, beruntunglah aku tidak berdiri sebagai musuhmu."

Brutus mengangguk, melanjutkan ucapan Lyra. "Benar sekali, Lyra. Aku tidak pernah membayangkan Pangeran Sekya bisa merencanakan sesuatu sejauh ini. Dia memang luar biasa."

Pangeran Sekya dan Pangeran Lamino kini saling berhadapan. Keduanya berjalan melingkari satu sama lain, seolah sedang mengukur kekuatan lawan. Duel di antara mereka disaksikan oleh kedua belah pasukan yang membentuk lingkaran besar, dalam keheningan yang mencekam.

1
akkuyu
gambatte kudasai lyra sistur
akkuyu
otw ponakan online
akkuyu
sipaling pamer suami xixixi
akkuyu
ganbatte ne
akkuyu
paragraf terakhir /Doge/
akkuyu
semangat bikin pestisida hhe
akkuyu
omigoto desu
akkuyu
aelah tiba² hilang semua momennya
akkuyu
wahahahaha
akkuyu
wasaiiii nice pengembangan alur. dah tegang² dibuat happy
akkuyu
woohoho
akkuyu
haha mampus kau lamina /Chuckle/
Rizky Fathur
Thor cepat bantai raja bragas beserta keturunannya
Rizky Fathur
Thor baut satu bab lagi bautkan pangeran sekya Lebih licik sudah menyandera semua keluarga raja ginoa
Rizky Fathur
cepat tangkap raja bragas dan semua keluarganya bantai dengan kejam sama seperti kerajaan lamina bautkan raja bragas menyesal mencari masalah dengan sekya
Rizky Fathur
Thor hancurkan kerajaan ginoa dengan kejam buatkan raja bragas menyesal mencari masalah dengan mcnya Thor
Rizky Fathur
Thor cepat bantai raja bragas dan keluarganya dengan kejam bautkan raja bragas minta ampunan tapi mcnya tidak memberikan ampunan Thor
Khusus Game
Tolong segera ingatkan author bila mana ada cacad logika dalam alur.. agar segera direvisi
Rizky Fathur
hancurkan kerajaan ginoa dengan kejam Thor semua keluarga kerajaan bautkan mati dengan kejam seperti kerajaan lamina Thor
akkuyu
dih idih ikut²an
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!