Di dunia yang mengandalkan kekuatan sebagai hal utama, Xiao Chen terlahir tanpa memiliki akar spiritual. Membuatnya hanya bisa menjalani hidup sebagai manusia biasa. Tetapi takdir berkata lain, ia mendapatkan suatu berkah bertemu dengan sisa jiwa sang Ratu Phoenix, dan mewarisi kekuatan Phoenix Api yang sangat kuat. Tetapi, kenyataan pahit harus kembali dirasakannya, di mana keluarga Xiao di hancurkan, bahkan hanya menyisakan Xiao Chen seorang diri sebagai keturunan terakhir keluarga Xiao. Dendam, hampir mati. Menjadikan Xiao Chen tumbuh sebagai pria yang sangat kuat. Dan sejak saat itulah ia telah bertekad untuk membalaskan dendam keluarga Xiao. Namun, di saat ia menemukan kebenaran tentang pembantaian keluarga Xiao, dia harus memilih antara dendam dan cinta. Apakah dia dapat menemukan kekuatan untuk membalaskan dendam dan menyelamatkan orang yang di cintai? Dalam dunia kultivasi yang penuh dengan kekuatan dan kekuasaan, Xiao Chen harus menghadapi berbagai tantangan dan musuh kuat.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon APRILAH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 23 Kaki Gunung Awan
"Senior Zhu! Kita mau ke mana?" tanya Xiao Chen yang tengah berjalan mengikuti Zhu Xin dari belakang.
Di sebuah jalan bebatuan, di tepian tembok pembatas kota. Zhu Xin terus berjalan tenang, tanpa kata, terus berjalan hingga memasuki sebuah hutan.
Hutan di kaki Gunung Awan, Pegunungan Awan menjulang tinggi di atas wilayah timur benua Tian Yuan, di bawah naungan gunung itu mengalir sungai besar yang disebut Sungai Suci, di gunung itu terdapat kota strategis Kota Kekaisaran, yang menjadi pusat Wilayah Timur Benua Tian Yuan, letak geografisnya sangatlah penting.
Bukit Awan membentang ratusan mil, puncak-puncaknya naik dan turun, yang tertinggi mempunyai tujuh puncak, menjulang ke awan, biasanya hanya awan putih yang terlihat melingkari pinggang gunung, wujud puncak yang sebenarnya tidak dapat dilihat. Bukit Awan ditutupi hutan lebat, air terjun, bebatuan aneh, burung langka, dan binatang aneh di mana-mana, pemandangannya berbahaya dan aneh, terkenal di dunia.
Di tengah hutan, pohon-pohon itu berukuran besar, bahkan dua orang manusia dewasa tidak akan mampu memeluknya. Daun-daunnya yang lebat, membuat cahaya bulan di malam hari tidak mampu menembusnya. Hanya kegelapan yang menyelimuti suasana saat itu.
"Senior Zhu! Ini sudah terlalu jauh!" kata Xiao Chen, "Jika anda hanya ingin berbicara, di sini juga bisa, kan?" sambung Xiao Chen, bertanya dengan nadanya yang sangat serius.
Zhu Xin yang sedang berjalan tenang pun seketika menghentikan langkahnya, ia pun segera membalikkan badannya, lalu menatap Xiao Chen dengan tatapannya yang dingin.
Tatapan wanita itu membuat Xiao Chen merasa bingung, 'Apa sebenarnya yang di inginkan wanita aneh ini?' pikir Xiao Chen, penuh tanda tanya di kepalanya.
Walaupun suasana saat itu sangat gelap, Zhu Xin pun seketika menunjuk ke arah samping, tapi ia tidak berkata apapun, hanya menggerakkan kepalanya, menggeliat.
Xiao Chen pun segera memalingkan pandangannya ke samping, melihat arah yang di tunjuk oleh wanita itu. Saat itu, Xiao Chen melihat setumpuk kayu, membuat Xiao Chen pun menyadari bahwa Zhu Xin mungkin meminta Xiao Chen untuk menyalakan api.
Di hadapan Zhu Xin, Xiao Chen menyembunyikan kekuatan aslinya, menekan tingkatan ranahnya menjadi tingkatan ranah Penempaan Tubuh. Membuat Xiao Chen harus bersandiwara, mengeluarkan api kecil dari tangannya, dan sedikit demi sedikit membakar tumpukan kayu.
Namun, Zhu Xin seketika membuat semua permukaan tanah menjadi lapisan es beku. Bahkan tumpukan kayu itupun membeku menjadi kristal es.
Jelas membuat Xiao Chen terkejut. Lalu ia pun berbicara, "Apa maksudnya ini, senior Zhu?" tanya nya, dingin.
Tiba-tiba sebuah pedang melesat tepat di samping wajah Xiao Chen, membuat Xiao Chen terkejut, bahkan ia tidak dapat untuk tidak membuka lebar-lebar kedua matanya. Pedang tajam itu menancap di pohon, tetapi tatapan Zhu Xin sangat begitu tajam terhadap Xiao Chen.
'Sepertinya ... pertarungan tidak dapat terelakkan!' pikir Xiao Chen.
"Berhenti berpura-pura di hadapanku!" kata Zhu Xin, ia pun kembali menarik pedangnya. Pedang itu terbang dengan sendirinya dan kembali pada genggamannya.
"Apa maksud anda, senior?" tanya Xiao Chen, masih berpura-pura.
Zhu Xin berjalan, lalu menurunkan tubuhnya, sehingga ia pun jongkok di depan tumpukan kayu itu. Kemudian ia segera membuat permukaan tanah yang beku, menjadi seperti semula.
"Kau ... bukanlah seorang praktisi Penempaan Tubuh! Tidak banyak orang yang mampu membuatku merasa tertekan. Aku adalah praktisi yang memiliki element es ekstrim, bahkan tidak banyak praktisi yang berada pada tingkatan yang sama denganku yang bisa membuatku merasa tertekan, hanya mereka yang mempunyai tingkatan ranah kaisar tempur dan yang lebih tinggi lagi." jelas Zhu Xin, tetapi pandangannya terus menatap tumpukan kayu.
Tumpukan kayu di depannya tiba-tiba menyala. Dan tiba-tiba Xiao Chen telah berada di sampingnya, Xiao Chen pun mencondongkan tubuhnya ke depan, kedua kakinya terlipat, lalu ia pun merubah posisinya menjadi duduk di depan tumpukan kayu dengan api yang semakin menyala, besar.
Zhu Xin pun segera memalingkan pandangannya, menatap Xiao Chen dari samping. Tetapi Xiao Chen tetap tenang sembari memainkan ranting pohon, memainkan bara api.
"Apa yang sebenarnya kau inginkan dariku, Zhu Xin?" tanya Xiao Chen dengan tenang, tetapi sangat serius, tetapi ketika ia berbicara, ia tidak sedikitpun menoleh ke arah Zhu Xin.
quality kontrol. naskahnya gak bonafid beda dg woood pack atau frizo
nanti aku mampir lagi...
pagi2 riweh....🤣🤣🤣