NovelToon NovelToon
Aku Bukan Penggantinya!

Aku Bukan Penggantinya!

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Ibu Pengganti / Cerai
Popularitas:34.5k
Nilai: 5
Nama Author: Redwhite

Banyak yang bilang orang baru akan kalah dengan orang lama. Nyatanya nasib Zema sangat berbeda.

Menikah dengan sahabat masa kecilnya justru membuat luka yang cukup dalam dan membuatnya sedikit trauma dengan pernikahan.

Dikhianati, dimanfaatkan dan dibuang membuat Zema akhirnya sadar. Terkadang orang yang dikenal lebih lama bisa saja kalah dengan orang baru yang hadir dihidup kita.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Redwhite, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33

Karena Luthfi terkena kasus ditempat lain, oleh sebab itu laporan Zema jadi ikut diproses di daerah itu.

Zema, Kenzie dan Atta juga dipanggil atas pelimpahan kasus yang mereka hadapi.

Zema pergi dengan didampingi pengacara, sedangkan Kenzie datang bersama dengan Atta dan Leora.

Diruang pemeriksaan, Zema menatap sahabat baiknya yang kini terlihat sangat berantakan. Tak ada lagi rambut klimis, tak ada lagi kaca mata yabg bertengger dihidung mancungnya.

Wajah Luthfi benar-benar terlihat sayu dan seperti orang linglung.

Zema memerhatikannya bukan karena tak percaya dengan perubahan lelaki itu, dia hanya tak habis pikir dengan apa yang telah Luthfi lakukan padanya dan pada sang kakak.

"Aku ke sini bukan meminta kamu mengaku. Sebab tanpa kamu mengaku pun semua bukti tentang kejahatanmu sudah sangat jelas. Aku hanya ingin tahu, kenapa kamu melakukan ini pada kami Luth? Apa salah kami?"

Zema bahkan hampir tak bisa mengendalikan emosinya, sebab dirinya benar-benar tak menyangka, lelaki yang sudah dia anggap sebagai sahabat, bahkan kakak, tega melakukan ini padanya.

Lebih sakit karena orang yang kamu percayai dan kamu sayangi ternyata penjahat yang menusukmu pelan-pelan.

Luthfi tersenyum miring, meski tatapannya kosong, senyuman itu terasa menyebalkan bagi Zema.

"Aku cuma ingin kalian merasakan cobaan hidup," jawabnya enteng.

Zema mengernyit. Alasan macam apa itu? Tadinya Zema berpikir, mungkin saja dia atau sang kakak pernah melakukan kesalahan yang mungkin menyakiti hati Luthfi begitu dalam.

Selama ini dia selalu berusaha mengingat semua kejadian yang pernah mereka lakukan, tapi tak satupun Zema merasa pernah menyakiti sahabatnya itu.

"Kau dan Abangmu ngga salah, aku saja yang iri dengan hidup kalian," sambung Luthfi jujur.

Iri? Hal yang benar-benar tak Zema pahami. Dari segi mana Luthfi iri pada kehidupan sederhana dirinya dan sang kakak. Jika dilihat dari segi ekonomi, dia hidup dengan bergelimangan harta. Meski harta ayah tirinya, setidaknya dia bisa menikmatinya.

Hidupnya sangat sederhana, bahkan tanpa Luthfi tahu, mereka bahkan terkadang harus mengirit jika ada kebutuhan tak terduga.

"Mungkin kamu merasa hidupmu terlalu biasa dan sederhana. Tapi apa kamu tahu? Justru hal itu yang selalu membuatku iri. Kalian punya orang tua yang lengkap yang saling menyayangi dan mendukung. Sedangkan aku?"

"Kau tahu, kemewahan yang aku dapatkan harus dibayar mahal dengan tubuh dan mentalku yang dirusak oleh bajingan itu!"

"Lalu karena rasa iri dengkimu, kamu berhak memporak-porandakan hidup kami Luth?" sinis Zema.

"Kamu tahu Zem. Aku bahkan tak akan meninggalkanmu dan Abangmu. Aku akan selalu berada disamping kalian, aku hanya ingin kita seimbang, merasakan hal yang sama, apa salah?"

"Salah, itu gila dan konyol!"

"Kau merasa korban tapi kaulah penjahat sesungguhnya. Kamu tahu Luth, hal yang paling aku sesali dalam hidup ini adalah mengenal psikopat sepertimu!"

Luthfi tertawa begitu kencang, dia seperti orang tak waras. Zema memilih bangkit sebab percuma berbicara dengan Luthfi. Lelaki itu memang gila.

Saat keluar dari kantor polisi, dirinya berpapasan dengan Atta, Kenzie dan Leora. Saat Leora melihatnya, gadis yang dia lahirkan itu menggenggam tangan Kenzie begitu kencang, seakan takut Zema akan memisahkannya lagi dengan orang tuanya.

Zema menatap ketiganya dengan datar.

"Apa kamu baru bertemu dengan Luthfi Zem?"

"Iya."

"Mamah, Ara ngga mau ikut mamah, Ara mau ikut Bunda sama ayah, mamah ngga akan paksa Ara lagi kan?" sela Leora yang membuat batin Zema merasa sesak.

Kenzie tersenyum bahagia, setidaknya saat ini hati Zema pasti hancur berantakan.

"Ara sayang, kita akan selamanya bertiga, jadi Ara jangan takut ya," ucap Kenzie memanasi Zema.

"Aku tak akan misahkan kalian, tapi mungkin pengadilan yang akan memisahkan kalian," jawab Zema yang membuat tubuh Kenzie dan Atta mematung.

Leora yang tak paham dengan pembicaraan para orang dewasa hanya menatap ketiganya bingung.

"Zem, bisa kita bicara sebentar? Aku mohon," pinta Atta.

Zema mengangguk, sebab ada sesuatu yang juga ia ingin katakan pada kedua manusia licik di depannya.

Mereka bertiga akhirmya ke rumah makan yang berada tepat di depan kantor polisi.

"Ada apa kalian ingin bicara denganku?"

"Zem, kami minta maaf, kamu tahu, aku berusaha menebus kesalahan kami dengan membayar kompensasi padamu, tapi uang yang aku kumpulkan dibawa kabur oleh Luthfi dan kejadian kita jadi serumit ini—"

"Aku tidak mau tahu, sama seperti kalian yang memperlakukan aku semena-mena aku pun tak peduli!"

"Kalau kami dipenjara, apa kamu ngga kasihan sama Ara Zem? Setidaknya dia lahir dari rahimmu," bujuk Atta lagi.

"Dia masih punya nenek dan tante—"

"Mamah kena stroke Zem, bisa ngga kita buat surat perjanjian, aku berjanji akan menyicilnya."

"Ngga! Aku mau uang kompensasi secara tunai, atau ini akan masuk kejalur hukum!" Zema tak mau tawar menawar untuk urusan kompensasi, dia lantas menatap Kenzie.

"Ah, aku punya pertanyaan untukmu juga Zie. Aku sudah mendapatka jawaban dari Atta dan Luthfi, sekarang aku penasaran jawabanmu—"

Kenzie yang bingung menatap Atta penuh tanda tanya. Atta sendiri juga bingung dengan maksud ucapan Zema.

"Kenapa kamu melakukan ini padaku Zie? Kita ngga saling kenal, aku yakin aku tak pernah menyakitimu. Bahkan kakakku yang menolongmu kau fitnah begitu keji, apa kamu memang selicik ini?"

"Zem," tegur Atta pelan. Dia khawatir sebab ada Leora diantara mereka.

"Kenapa? Apa kamu mau membela wanita ular ini? Bukankah kamu juga ditipu olehnya? Bahkan aku lebih tahu hal biadab apa saja yang pernah dia lakukan."

"Jangan bicara sembarangan! Aku sudah bilang, aku ngga tahu apa-apa. Masalah meminjam rahimmu itu semua usulan Luthfi, jadi jangan tanyakan sama aku!"

"Kamu bisa meminta wanita lain, kenapa aku?"

"Karena aku tahu kamu menyukai Atta. Kamu juga perempuan baik-baik jadi kenapa enggak? Yang aku bingung kenapa justru Luthfi menyarankan kamu? Apa kamu ngga penasaran?"

Ternyata percuma juga bertanya paada Kenzie, wanita itu tetap tak merasa bersalah dan tetap menyalahkan orang lain.

"Kalian memang serasi. Baiklah, sepertinya sudah tak ada yang bisa kita bicarakan, keputusan sidang cerai kita juga tinggal menghitung hari, sebaiknya kalian segera meninggalkan rumah itu dan menjual segala aset yang kita miliki bersama."

"Zem, kondisi keuanganku sedang berantakan, apa ngga bisa kita—"

"Ngga, aku lelah. Di sini akulah korban dari kelicikan kalian, jadi jangan menawar apa pun padaku kalau ngga aku akan berbuat lebih kejam lagi."

Andaikan tak ada tanda tangannya saat menyetujui bayi tabung dari benih mereka berdua, sungguh Zema ingin sekali menghabisi keduanya karena telah merendahkannya sebagai seorang wanita.

Kini yang bisa dia lakukan adalah menuntut hak kompensasi seperti saran Intan. Setidaknya dia masih bisa menikmati uang dari sana.

Karena menuntut mereka bertiga hanya membuang waktu, tenaga dan juga uang menurut Intan, setidaknya Zema bisa mendapatkan keadilan dari kejahatan yang Luthfi lakukan pada sang kakak dan Atta tahu sebusuk apa istrinya itu.

Tak mungkin dia bisa mendapatkan semuanya, meski hanya satu, Zema kini bisa sedikit bernapas lega.

Tugas selanjutnya adalah, kembali bersama orang tua dan kakaknya. Ia yakin Dery akan bisa segera disembuhkan.

.

.

.

Lanjut

1
Intan Marliah
Luar biasa
Kereng Pangi
keren lho Thor ...gue heran bacaan sebagus ini komennya dikit....ga belib et...ga typo
Arieee
zema💪💪💪💪💪💪👍👍👍👍👍👍👍👍
Arieee
go zema💪💪💪💪💪💪💪💪💪
As Lamiah
keren ya tour setep bay step zema lakoni demi kebenaran
ninoy
kereeen Thor, ini kisah yg paling seru yg pernah saya baca di NT 👍👍🤩
Lee Mbaa Young
bagus zem.. jng mau ngalah. lanjut kan smp penjara..
ninoy
awal baca sudah pinisirin Thor, kebut ahh bacanya.. semangat Thor 🤗
adelina rossa
salam kenal kak..awal baca aja sudah emosi nih...
Hafizah Aressha R
lnjut k
Lee Mbaa Young
lanjutttt
kalea rizuky
liat karma mu abis ne dan buat bocil neraka tuh ikut emak bapak kandung lu yg bangsatt
Muchamad Ridho
lanjut Thor..pngn tau karma jg penyesalan atta jg Kenzie..semangat thor💪💪👌👌
Lee Mbaa Young
lanjuttt Selamat menikmati kesengsaraan...
Karma memang tak Semanis kurma
kalea rizuky
pinter mending ksih aja anak mereka ngapain ngasuh anak yg bakal jd benalu
Lee Mbaa Young
Syukurinnn. bagus Zema dah wes dng bgitu gk akn berhub dng kluarga Atta lagi.
Zeepree 1994
keren Thor..
Maizuki Bintang
bgs
Soraya
bagus zema
Soraya
luthfi kmu dibayar brp sm Atta juga kenzi buat bohongin zema
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!