Eleanor Madison adalah seorang pengusaha sukses kaya raya nomor satu di negaranya, perusahaan nya sudah memiliki cabang di mana-mana bahkan di negara asing.
Eleanor sedang mengerjakan pekerjaannya yang menumpuk di kantornya tiba-tiba mata nya terasa mengantuk tidak tertahankan lagi kemudian ia tertidur.
Saat membuka matanya ia sudah berada di dunia lain tidak ia kenali sama sekali tiba tiba terdengar suara di dalam benaknya.
Ting...
(Selamat tuan rumah mendapatkan sistem pertanian)
.
.
.
Selamat membaca...jangan lupa like dan komen ♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jasmine Oke, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tiga Puluh Lima
Lalu Eleanor merayap disana, cukup lama ia merayap saat sampai di tengah ia memperbaiki talinya lalu menurunkan samsak sesuai tinggi nathan, setelah itu ia mengikatnya dengan kuat kembali.
Kekuatan nya sudah habis saat merayap dari tiang kesini membuat perut dan dadanya sakit, apalagi tangan untuk menahan badannya.
"Nathan kakak tidak kuat lagi untuk turun, kak lompat saja dari sini" kata Eleanor kepada Nathan.
"Tidak, tidak jangan melompat kak berbahaya" kata Nathan sambil menangis ini salahnya kenapa dia banyak permintaan, kakak nya sudah mulai sehat bagaimana kakaknya sakit lagi gara-gara dia.
"Hiks..jangan melompat kak, aku akan mencari bantuan" kata Nathan lagi.
"Tidak usah kakak masih sanggup untuk melompat kok" kata Eleanor, tiba-tiba kakinya tidak sengaja terpeleset dari pijakannya
"Aaaaa... Aku belum siap, kenapa kaki ku lompat duluan" kata Eleanor pasrah sambil memejamkan matanya, karena kalau ia jatuh tidak akan Patah kaki, kemungkinan hanya terkilir saja saat sampai ke bawah pikirnya,
"Kak lea..." Teriak Nathan sambil menangis kencang.
"Lea" Clara juga teriak saat melihat Eleanor terjatuh ia hampir saja shock, tiba-tiba saja ada seseorang yang berlari kencang kearah Eleanor jatuh lalu menangkap eleanor
"Eh kok tidak sakit, apakah aku tidak jatuh ke tanah, sepertinya ada orang membantuku" gumam Eleanor dalam hati, lalu ia membuka matanya sedikit demi sedikit setelah terbuka matanya ia melihat seseorang pria yang menolongnya itu.
"Kak Aiden kenapa kamu ada di sini dan kamu yang menolong ku" kata Eleanor sambil bergerak-gerak karena ia ingin turun dari gendongan Aiden.
"Tenang lah lea apa kamu ingin jatuh jika bergerak terus dan mengapa kamu tidak bisa diam saja di rumah, ini berbahaya lea bagaimana kalau aku tidak datang tadi" kata Aiden lembut dia tidak bisa marah pasti akan menakuti gadisnya, Masalah kemaren saja belum selesai, dia tidak mau gadisnya membencinya terlalu dalam lagi.
"Paling-paling hanya terkilir saja tiangnya tidak terlalu tinggi kok, turunkan aku kak tidak enak dilihat orang" kata lea santai
"Apa kamu tidak takut santai sekali bicaramu, apa kamu tidak memikirkan ayah dan ibumu dan lihat adikmu sudah menangis dari tadi, kakak ipar mu hampir panik melihatmu" kata Aiden lagi
"kalau kaki ku tidak terpeleset aku tidak akan jatuh, aku pasti melompat dengan aman," kata lea dengan pelan sambil memperhatikan Nathan dan clara ia juga tidak sengaja membuat meraka cemas.
"Kak lea syukur lah kamu tidak apa-apa, untung saja kak Aiden datang, aku takut tadi melihat kak lea terjatuh" kata Nathan dengan suara serak dia sudah berhenti menangis tetapi mata nya masih memerah.
Kemudian Aiden menurutkan lea dengan pelan takut ia menjatuhkan lea.
Saat itu nathan langsung memeluknya ia ketakutan, maklum lah kakak kesayangan nya jatuh, walaupun tiangnya tidak terlalu tinggi tetapi menurut anak kecil itu sangatlah tinggi.
"mengapa adik kakak yang ganteng ini cengeng sekali sih kayak anak perempuan saja, laki-laki itu harus kuat, bagaimana cara melindungi kakak nanti kalau cengeng seperti ini, seorang pria tidak boleh lembek" kata Eleanor sambil mengusap-usap punggung adiknya itu sambil menenangkan nya.
"Aku hanya takut saja kak" kata Nathan masih memeluk kakaknya dengan erat.
"Ya sudah minum air ini lebih dulu supaya kamu tenang" kata Eleanor sambil memberikan botol air yang sudah berisi air suci.
"Kak air nya enak sekali, dan aku kembali segar" kata nathan sudah melupakan kesedihannya tadi.
"Kalau sudah kembali segar apa kamu tidak bermain lagi, kalau kamu tidak bermain tinju sia-sia kerja keras kakak merendahkan ukurannya tadi" kata Eleanor memelas.
"Tentu saja saja aku bermain mana mungkin aku menyia-nyiakan kerja keras kakak ku" kata Nathan semangat lalu ia menghampiri samsak itu dan langsung meninju.
"Kak ipar tolong jaga nathan sebentar aku kesana dulu bersama kak Aiden" kata Eleanor kepada kakak ipar nya itu.
"Iya lea, kamu selesai kan masalah mu lebih dulu, supaya tidak ada salah kesalahpahaman kedepannya" kata clara dia sudah curiga pasti anak muda ini mempunyai masalah yang belum di selesaikan pikir clara
"Nathan kakak ke sana dulu ya, kalau kamu capek kamu harus istirahat jangan di paksakan bermain nya" kata Eleanor kepada Nathan.
"Iya kak" kata Nathan setelah itu ia melanjutkan meninju samsak tersebut.
Setelah itu lea pergi ke depan rumahnya karena di sana ada tempat duduk, ia tidak berani membawa Aiden kedalam rumah, takut menimbulkan fitnah nanti.
"Kak tunggu disini aku mengambilkan minuman dulu" kata Eleanor.
"Tidak usah lea aku hanya sebentar kok" kata Aiden lalu ia duduk.
"Baiklah ada perlu apa ya kak" kata Eleanor sopan, bagaimana pun juga aiden sudah membantunya.
"Aku kesini ingin minta maaf kepada mu dengan masalah kemaren" kata Aiden kepada Eleanor.
"Tidak apa-apa, kak Aiden juga tidak salah kok, wajar saja seseorang curiga melihat kepintaran ku yang tiba-tiba seperti itu karena meraka tidak mengetahui kebenarannya, biasanya aku hanya menutup diri, hanya keluarga ku saja yang tahu, jadi kak Aiden tidak salah disini tidak perlu minta maaf segala" kata Eleanor santai, karena ia memang tidak memikirkan perkataan Aiden kemaren bahkan ia hampir melupakannya kalau aiden tidak mengingatkannya hari ini.
"Tapi aku tetap minta maaf kepadamu dengan tulus, apakah kamu mau memaafkan ku" kata Aiden lagi dengan lembut.
"Tapi apa yang perlu aku maafkan kak Aiden memang tidak salah, ya sudah lah aku sudah memaafkan kak Aiden, jadi masalah nya sudah selesai kan, apa kak Aiden masih ada urusan dengan ku kalau tidak aku kembali melihat Nathan" mata Eleanor lagi lalu ia berdiri dari duduknya.
"ya sudah aku kembali, kamu jangan melakukan hal berbahaya lagi" kata Aiden pergi dari hadapan Eleanor begitu pula dengan Eleanor kembali melihat Nathan latihan.
Tidak lama setelah itu kevin pulang dari tempat nongkrong nya, saat sampai di rumah ia tidak menemukan seseorang ada di rumah, tetapi ada keributan di samping halaman, kemudian kevin melihatnya. Matanya terbelalak yang melihat Nathan dan Eleanor sambil latihan dengan samsak. Mereka berdua sudah basah oleh keringat.
"Dari mana datang ini, aku juga ingin ikutan" kata kevin kemudian dia mengganti pakaian yang lebih menyerap keringat, setelah itu ia juga ikut meninju samsak tersebut.
"Kita gantian sekarang giliran abang, kalian berdua waktu nya istirahat," kata kevin.
.
.
.
Terimakasih telah membaca novel ku jangan lupa like bila suka dan komentarnya ya_♥️