Bab 1
POV anis,
PERGI MERANTAU
Di sebuah desa tepatnya desa terpencil yg minim transportasi, disini lah aku dilahirkan dan dibesarkan. yahh, kampung kecil yg sulit ekonomi mau gimna lagi aku terlahir disini,
sempat terpikir knpa aku tidak terlahir dari keluarga kaya tinggal dikota hehehe, yg nama nya takdir siapa yg tau kan?, orang tuaku pun asli orang sini beda nya bapakku orang kampung sebelah yg mna keadaan kampung nya sama aja dgn kampung ibuku,
desa kami tak ada jalanan aspal, tak ada jalan tol, tak ad gedung-gedung dan sebagainya. Disini hnya ada jembatan kecil sebagai jalan menuju keluar masuk kampung dan menuju rumah kerumah, hanya ada kendaraan roda dua dan perahu kecil untuk orang-orang gunakan sebagai alat untuk mencari sumber rezeki begitulah nasib tinggal dikampung tp herannya masih bnyk penduduknya,
Yahh sekarang aku sudah lulus sekolah menengah aku ingin mengubah nasib pergi ke negara tetangga sebagai TKW, besar harapanku disana apakah itu akan terkabul?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chaca chomel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 35
Didalam gudang kosong bangunan yang kotor terbengkalai, Anis disekap tanpa manusiawi. Dia duduk di kursi dengan tangan dan kaki yg masih terikat,
Cintya "apa dia masih pingsan?,,,"tanya Cintya pada anak buahnya yang langsung di angguki oleh mereka, ""bangun kan dia! Tampar wajahnya atau perlu siram dengan air ini!,,,"" titah nya lagi pada anak buahnya yang langsung dikerjakan oleh mereka, Anis yang diperlukan seperti itu pun langsung terkejut dan bangun dari pingsan nya, mulut nya yang megap-megap untuk mencari udara setelah disiram oleh orang suruhan Cintya, Cintya yang menyaksikan itu pun terlihat senang dan tertawa puas.
Cintya "selamat datang menantu,,,," ujar Cintya sambil mendekat pada Anis dan langsung menjambak rambut Anis tanpa perasaan, Anis yang merasa kan perih dikepala nya terasa ingin terkoyak itupun hanya bisa meringis menahan sakit.
Anis "apa yang anda mau? Kenapa anda menculik saya? Kita bahkan tak pernah bertemu dan saya rasa saya tidak punya salah sama anda,,," kata Anis sambil meringis
Cintya "kamu memang tidak punya salah sama saya, tapi. Suami dan mertua mu yang memiliki masalh sama saya!,,," ujar Cintya sambil menyeringai pada Anis lalu dia mencengkram kuat pipi Anis, Anis hnya bisa meringis menahan sakit. ""harus nya dari dulu saya menyingkirkan Michael itu sama seperti ibu nya dulu, biar tidak ada lagi yang jadi penghalang saya untuk menguasai seluruh harta milik keluarga Corleone, tapi. Sekarang kau malah mengandung calon pewaris baru sialan!,,," bentak nya pada Anis dan cengkraman nya semakin kuat rasa nya rambut Anis mau rontok sama kulit-kulit nya, rasa sakit perih dan takut itulah yang Anis rasakan saat ini. Apalagi saat Cintya memaksa nya untuk meminum entah itu obat apa Anis sendiri tidak tau.
Tiba-tiba...
Widya "Mi! Stop! Ingat jika kak Michael tau apa yang barusan mami lakukan itu, aku gak bisa bayangin semurka apa kakak nanti, dan hukuman apa yang akan mami terima dari kak Michael!,,," ujar Widya yang tiba-tiba datang menghentikan ibunya.
Ya, Widya datang, karena berhasil membuntuti ibunya diam-diam, dia juga berhasil masuk karena bawa-bawa nama ibunya sehingga anak buah Cintya terkecoh dan percaya lalu memberikan ijin untuk masuk.
Windy curiga sama ibunya yang beberapa Minggu ini terlihat sangat mencurigakan, itulah kenapa dia nekat membuntuti ibunya, hari ini untuk memastikan kecurigaan nya yang ternyata benar adanya, terbukti apa yang dia lihat sekarang adalah hasil kejahatan ibunya sendiri, yang dimana keadaan kakak ipar nya sangat kacau dan terlihat menyedihkan, membuat hati Widya tak tega untuk sekedar menatap nya.
Cintya "apa-apaan kamu! Widya!,,," bentak nyonya Cintya pada putrinya, ""Kenapa kamu bisa sampai disini? Apa kamu mengikuti mami hah?,,," tanya nya lagi yang terlihat murka, karena urusan nya diikut campuri oleh orang lain apalagi itu putri nya sendiri yang menurut nya Widya hanya anak belia yang tak perlu tahu masalah ini.
Widya "kenapa mi! kenapa memang nya kalu aku bilang iya? Aku memang ngikutin mami! Dari awal juga udah curiga sama tingkah mami yang suka pergi diam-diam! Ternyata ini kan yang mami rencanakan?,,," sahut Widya dengan tersirat nada kecewa terhadap ibunya dan manik matanya pun berkaca-kaca
Cintya "kamu! Lancang kamu sama mami ya!,,," geram Cintya yang tak sengaja menampar putri nya
Plakkk.....
Panas, perih, kebas itulah yang Widya rasakan saat ini tapi rasa sakit itu tidak lah berarti selain rasa kecewanya terhadap ibunya yang kini seperti bukan ibunya lagi, Cintya pun menatap putri nya dengan rasa bersalah. Ya, selama ini Cintya tak pernah kasar pada putrinya dia juga menyayangi Widya maka itu lah dia selalu memanjakan anak nya, dan entah kenapa tadi dia hilang kendali.
Cintya "sa-sayang, ma-maaf kan mami ya sayang, mami gak bermaksud buat nyakitin kamu,,," ujar Cintya melunak dan menyentuh pipi putri nya yang memerah karena olah nya tapi langsung ditepis kasar oleh Widya.
Widya "gak usah sok peduli mi! Yang mami pedulikan itu hanya harta kan?,," ujar Widya sinis
Cintya "no, sayang. Mami lakuin ini semua demi kamu, mami juga sayang sama kamu,,,," sahut Cintya lembut
Widya "gak mi! Mami itu sebenarnya gak sayang sama aku, mami itu egois tau gak? Yang mami mau itu cuma harta! Mami takut jatuh miskin kan? Makanya mami lakuin ini semua,,,," teriak Widya dengan lantang
Cintya "Widya cukup! Apa yang mami lakukan ini juga semua nya demi kamu, kamu juga akan menikmati nya nanti. Andai kamu bisa mami harap kan! Mami juga tak perlu repot-repot turun tangan seperti ini, tapi apa kamu selalu bilang dan ingin mengalah sama kakak mu yg yg egois itu dia yang serakah bukan mami,,," bentak Cintya dengan lantang.
Anis yang menyaksikan pertengkaran itu hanya bisa diam dan tak berani menyela, tapi disini dia mulai paham awal mula permasalahan nya adalah harta yang membuat nyonya Cintya gelap mata.
Widya " no mami! Semua itu salah! Bukan kak Michael yang serakah tapi mami! Harus nya mami bersyukur dengan kehidupan sekarang bukan mau ngerebut hak kak Michael lagi!, aku harus hubungi Daddy, biar Daddy kesini!,,," ujar Widya yang berfikir lebih bijak dari ibu nya, sambil menekan tombol panggilan pada ayah nya, tiba-tiba handphone nya direbut oleh nyonya Cintya dan langsung dilempar nya sembarang.
Cintya "apa-apaan kamu hah! Kamu mau membunuh mami dengan cara mengadukan perbuatan mami pada Daddy mu?,,," bentak Cintya yang terlihat murka pada kelakuan putri nya
Widya "kenapa mi? Mami takut? Harus nya sebelum mami ngelakuin hal kayak gini mami udah mikirin sekuensi nya apa?,,," ujar Widya sambil mencibir ibunya, "" itu adalah bayaran yang mami dapat kan! Sebaiknya sekarang mending mami serahin diri mami ke kantor polisi dan mengakui kesalahan mami sebelum Daddy dan kak Michael tambah murka mi! Setidaknya dgn mami Meresa bersalah mungkin hukuman mami akan dikurangi,,,"Widya mencoba nasehatin ibu nya
Cintya "jangan gila kamu!,,," geram Cintya,""jangan salahkan mami jika mami berbuat kasar sama kamu.""lalu diperintahkan nya pada anak buahnya untuk menahan Widya agar tak berbuat macam-macam dan mengacaukan segalanya. Tanpa Cintya sadari handphone anak nya mudah dilacak oleh tuan Vito yang sedang mengkhawatirkan putri nya saat ini,
* * *
Dikantor
Tuan Vito "Kenapa Widya tak bisa lagi dihubungi? dan ini tidak seperti biasanya, apakah dia dalam bahaya?,,," gumam tuan Vito sambil mencoba menghubungi putri nya lagi, "" Martin!,,," panggil tuan Vito pada sekertaris nya sekaligus orang kepercayaannya nya, Martin sendiri adalah tangan kanan tuan Vito.
Martin "ya tuan,,," sahut Martin yang selalu setia menemani tuan nya
Tuan Vito "kau lacak ponsel Widya! Aku takut dia dalam bahaya! Tak biasanya nomornya susah untuk dihubungi,,," pinta nya pada Martin yang langsung dikerjakan lelaki itu.
Tak berselang lama informasi yang dibutuhkan pun dapat, tak heran jika Martin bisa semudah itu menemukan nya karena dia juga memiliki kemampuan seperti Jordan, tapi tak sehebat orang kepercayaannya Michael itu kemampuan mereka diatas rata-rata.
Setelah mengantongi alamat yang didapat mereka bergegas menuju alamat yang tercantum dari aplikasi hp sang putri itu, dan dengan perasaan yang resah tuan Vito mencoba untuk tenang, dia sangat mengkhawatirkan keadaan sang putri, setelah tuba disana.
Bertepatan dengan kelompok Michael pun tiba. terkejut, jelas tuan Vito sangat terkejut, ada hal apa yang membawa putranya ketempat ini pikir tuan Vito, begitupun sebaliknya Michael juga terkejut setelah mengetahui ayahnya ada di sini, untuk apa pria tua ini kemari pikir Michael apakah ada kaitannya Dengan penculikan istri nya?, jika iya maka Michael tak akan memberi ampun sama ayah nya. Jelas terlihat kemurkaan di wajah nya.....
Bersambung...
kurang banyak:)