NovelToon NovelToon
Close The World Of Madness

Close The World Of Madness

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Perperangan / Cinta Murni / Robot AI / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Khoerun Nisa14

seorang wanita misterius yang penuh ambisi dan kegilaan akan teknologi demi mencari jejak orang tercintanya hingga hal terduga terjadi menghidupkan jiwanya yang hilang ditelan kegelapan.

Pelatihan hidup dengan penuh tekanan dan kejamnya dunia, dia menjadi wanita yang kejam dan hidup penuh sandiwara dalam menghadapi orang-orang yang penuh topeng permainan.


Yuk baca karyaku, mohon dukungannya yah 🤗🥰
Terimakasih🤗☺

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khoerun Nisa14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bermain dengan Api, berakhir dengan Abu

     Di ruang pusat kontrol, Tanzow menemukan kejanggalan atas target dalam penyerangan perusahaan Lambros, Tanzow menemukan jaringan yang tak di kenal masuk berkunjung tanpa mengerti motifnya, ia berusaha menyempatkan mencari detailnya dalam keadaan yang tegang dan kacau untuk memastikan hal-hal kecil tak mengganggunya. Siapa sangka jaringan luar itu berasal dari pihak interpol. Tanzow pun langsung menghubungi Abella tetapi tidak ada balasan, ia kemudian menghubungi Ling-ling dalam keadaan mendesak membuat cemas bahwa interpol sedang mengawasi gerak-geriknya yang tersembunyi dengan situs penyamaran. Ling-ling yang di buat bingung mengapa penegak hukum internasional ikut terlibat dalam kasus ini , membuat ia berpikir keras untuk mengoordinasikan beberapa serangan dunia maya mereka. Mereka yang geram akan sulitnya menghubungi Abella membuat ia menghubungi Martin, tetapi Martin hanya diam tak merespon akan keberadaan Abella. Suasana yang semakin buruk membuat Ling-ling meminta bantuan dengan Fattan teman jeniusnya untuk melacak keberadaan Abella secara rahasia dan sembunyi tanpa tim mereka mengetahui demi menjaga keselamatan Abella.

“Kita Amankan penargetan target di pusat kota! Sang target dalam buruan polisi, mereka sedang melacak di posisi lokasi membawa sekawanan TNI. Ucap Liyin pada setiap timnya melihat di dinding video setiap pergerakan yang terekam.

“Baik! Ucap setiap Anggota melalui mikrofonnya yang telah terpasang dan saling terhubung.

“Jangan bergerak apapun, ingatlah! Jangan masuk melibatkan perusahaan Lambros mengerti! Ucap Martin yang dalam keadaan kesal atas perginya Abella.

     Kegelapan malam yang suram, di tempat terpencil sebuah gang yang sunyi, belakang dengan bekas taman yang tua penuh dengan tumbuhan liar terdapat rumah kosong yang memiliki cahaya redup tetapi terdengar perkumpulan tawa yang sedang berkumpul di tengah gelapnya malam. Perayaan di dalam ruangan, tempat sembunyi mereka yang sulit di temukan, membuat Abella berhasil mengamati dan mengawasi tingkah keluar masuknya target dan memastikan memeriksa alat bantu apa saja yang mereka gunakan Agar Abella dapat memasukinya dengan mudah. Lan yang bertugas mengawasi Abella dari jarak jauh di tempat ketinggian berada di atas pohon sebagai penembak jitu, serta motor yang berubah corak motif dengan kamuflase menyatu dengan lingkungan sekitar yang telah di modifikasi. sedangkan Abella atas taktik telah bersiap memasuki ruangan dengan gagah beranjak melangkah.

“Mengapa ia bisa masuk! Ucap peretas yang sedang duduk santai sambil minum bersama dengan rekan-rekan timnya melihat kedatangan pria bertopeng yang tiba-tiba datang di tengah malam yang gelap gulita. Para rekan-rekannya hanya bisa tercengang tanpa di percaya bahwa ia berani datang sambil memandang Abella dengan keheranan.

“Kau telah meremehkan ku! Ucap singkat Abella melangkah mendekatinya

“Bagaimana bisa! Siapa kau sebenarnya! Berani sekali kau datang kemari! Ucap sang peretas berdiri dari duduknya dengan sedikit panik dan berusaha menyembunyikan rasa paniknya dari rekan-rekannya.

“Aku menerima panggilanmu, sekarang kau takut? Seru Abella melihat reaksi mereka yang terkejut akan kedatangannya.

“Takut?! Kau hanya sampah yang harus di buang! Seru Peretas dengan berani dan menghinanya

“Jika aku sampah maka kau adalah kotoran yang layak di hilangkan. Seru singkatnya sambil mengambil sesuatu di belakang pinggangnya.

“Tunggu! Apa maksudmu, jangan macam-macam denganku! Ucap peretas melihat reaksi Abella yang mencurigakan.

“Menghilangkan nyawa kalian dengan senapanku,... Ucap Abella sambil menyodorkan senapan ke arah kepalanya pada bagian area tepat di titik T-zone di mana daerah yang membentang di bagian dahi, hidung dan dagu yang dapat menghancurkan medulla oblongata.

“Dor!! Suara tembakan Abella, hingga peretas langsung terjatuh membuat rekan-rekannya panik terkejut melihat pemimpinnya langsung tertembak olehnya, mereka spontan langsung melarikan diri untuk bersembunyi.

“Cepat! Pergi! Teriak rekan-rekannya yang berlari menyebar

“Go! Go! Lari,... Teriaknya kembali

“Dor! Dor! Dor! Dor! suara tembakan yang terus menembak dari jarak jauh, menembak mereka semua yang sedang kabur dan berlari untuk bersembunyi hingga suara jejak langkah berlari mereka dan suara mereka menjadi hening dan sunyi kembali menjadi malam istirahat mereka selamanya.

     Abella yang berdiri dengan diam, menyaksikan penembakan, melangkah perlahan-lahan sambil melepaskan topengnya melewati mereka yang terkujur kapar menuju ruang komputer mereka untuk menyerap data-data berharga informasi mereka serta mengambil alih pergerakan mereka. Abella yang menunggu proses pemindahan, tak lupa dengan jari jemari liarnya mengambil dana transaksi mereka ke Aplikasi Abella untuk mengumpulkan jumlah uang yang di terima pada setiap targetnya. Lan kembali datang ke Abella dengan berlari, untuk membantu memeriksa dan menghilangkan jejak mereka.

“Kau telah memeriksanya? Tanya Abella melihat kedatangan Lan yang langsung duduk ke komputer melihat CCTV dan memeriksa komputer untuk menghapus setiap pergerakan yang mencurigakannya

“Aku telah memastikan mereka telah mati semua! Ucap singkatnya dalam kesibukannya di komputer peretas.

“Mengapa kau melakukannya tanpa perintahku? Tanya Abella menatap Lan yang sibuk menghapus jejak

“Aku tak ingin tanganmu kotor! Seru singkatnya sambil menengok ke arah Abella

“Tetapi,.. Ucap Abella keheranan melihat Lan yang sepertinya tidak lagi marah dengannya atas tindakan yang di lakukannya.

“Sudahlah! Kau seorang wanita, kau tak pantas melakukan kegilaan ini! Sela Lan melihat reaksi Abella yang keheranan terhadapnya.

     Mereka kembali di sibukkan mencari data-data penting dan proses mengambil alih yang membutuhkan waktu lama, setelah beberapa lamanya di hadapan komputer akhirnya mereka berhasil menuntaskannya terlihat dalam tablet Abella yang telah terhubung dan file-file yang berhasil di pindahkan ke USBnya.

“Cepat kita pergi! Seru Abella

“Tunggu! Beberapa menit lagi. Okay! Seru Lan yang masih sibuk mencari.

     Abella yang berdiri menunggu Lan sambil memperhatikannya, tak sengaja Abella menoleh melihat pemandangan mereka yang terbunuh dan terkapar dengan darah di lantai, Abella melihat sekitar dan sekelilingnya yang kemudian tiba-tiba terlintas bayangan kedua orang tuanya yang tertembak mati dengan darah yang mengalir sedangkan dirinya hanya dapat bersembunyi menyaksikan tatapan yang menyayat.

“Yang terjadi telah terjadi! itu hanya masa lalu, sadar Abella! Aku bisa melawannya! Sadar! Sadarlah,... jangan tenggelam dalam masa lalu itu, tidak, aku tak ingin terikat ataupun terbelenggu dalam masa itu! Rintih Abella memegang kepalanya melawan ingatan yang menyakitkan terhadap musuh misterius yang menembaknya dan terus menghantui dalam pikiran Abella ketika ia melihat darah yang mengalir di lantai.

“Apa yang terjadi denganmu?! kau terlihat pucat! Ucap Lan melihat reaksi Abella yang seperti kesakitan

“Huh! Ayo kita pergi! Bakarlah tempat ini untuk menghilangkan jejaknya! Ucap Abella sambil menghela nafas panjang berusaha tenang dan baik-baik saja.

“Kita akan membakarnya?! Ucap kaget Lan

“Itu cara aman untuk kita dan mengurus mayat-mayat ini! Jelas singkat Abella memandang Lan berharap setuju akan pendapatnya.

“Bagaimana kau akan melakukannya! Seru Lan setelah melihat penjelasan Abella yang mungkin masuk Akal baginya.

“Ledakkan tempat ini! Ucap Abella sambil mengambil granat di sakunya dan menunjukkan ke Lan.

“Dimana kau mendapatkan benda ini! Seru Lan yang di buat terkejut kembali melihat Abella membawa Granat yang berbahaya.

“Tenanglah! Aku sudah berpengalaman di dunia militer, kau tak perlu memasang wajah terkejut itu! Ucap Abella dengan santai berdiri memainkan granatnya.

“Militer? Mengapa aku baru mengetahuinya?! Ucap Lan yang baru menyadari Abella telah memasuki dunia kemiliteran di masa mudanya.

“Kemana saja kau! Kau telah berpaling denganku? Tak memperhatikanku lagi?! Ucap Abella sambil menarik tangan Lan untuk pergi secepatnya.

“Bukan begitu, hanya saja mungkin aku terlalu sibuk dengan permasalahanmu terhadap Glen yang terluka denganmu dan Tim Prei yang kacau saat kau meninggalkannya! Jelas Lan sambil berjalan dengan di tarik Abella.

“Begitukah? Saat itu pula aku mendapatkan tugas mendesak! Seru singkatnya sambil berhenti sejenak.

“Kau tak ingin tanganku kotorkan, maka lakukanlah! Ucap Abella sambil memberikan beberapa Granat ke tangan Lan sambil memandangnya dengan tersenyum

“Aku? Ucap Lan yang belum terbiasa meledakkan tempat.

“Aku akan menunggu di tempat ! Seru Abella dengan membalikkan badannya berlari meninggalkan Lan sambil menggunakan topengnya kembali.

     Lan pun menyeret dan mengumpulkan mayat tersebut menjadi satu tempat, kemudian melemparkan granatnya ke segala arah untuk menghilangkan jejak, melihat terdapat kontainer yang berisi minyak tanah membuat dirinya semakin senang, ia pun mendorong kontainer itu di satu ruangan para mayat hingga minyak tanah saling bertumpahan di lantai, ia pun bergegas berlari sambil melemparkan granat ke tempat kontainer tersebut, hingga ledakan dahsyat terjadi membuat api membara membakar semua tempat, Abella melihat ledakkan itu pun terkejut serta di buat panik akan keadaan Lan yang di tempat. Abella yang terus khawatir akan kondisi Lan, matanya menatap menuju arah jalan di mana Lan datang, tetapi beberapa lama kemudian ia tak kunjung datang. Melihat hal itu, Abella mengalami gangguan cemas berlebihan mengingat suaminya dalam ledakan mobil kebakaran, ia langsung duduk berjongkok berusaha menghilangkan ingatan yang menyakitkan itu, luka yang paling dalam membuat dirinya sulit melupakan tragedi ledakan mobil itu.

“Ada apa denganmu! Seru Lan tiba-tiba yang telah datang berdiri di hadapan Abella yang sedang berjongkok ketakutan.

“Kak! Kau baik-baik saja?! Ucap Abella dengan respek memeluk erat Lan.

“Apa yang terjadi denganmu?! Seru Lan berpikir sambil kebingungan atas reaksi Abella terhadapnya yang tiba-tiba saja memeluk dirinya dan memanggil nama kakak.

“Aku sangat khawatir kau akan meninggalkanku seperti suamiku! Jelas Abella yang dirinya mengalami kecemasan.

“Tenanglah,... Aku akan menjagamu, Okay! Mari kita kembali ,... Seru Lan melihat Abella seperti memiliki trauma atas kehilangan suaminya sambil membelai Abella menenangkan dirinya.

“Kau bisa melanjutkannya? Tanya Lan melepaskan pelukan Abella sambil menatap untuk misinya selanjutnya, melihat kondisi Abella yang tiba-tiba tidak stabil, tetapi Abella hanya menganggukkan kepalanya untuk tetap menjalankan sesuai rencana.

Lan pun membawa Abella untuk menaiki motor dengan perlahan-lahan, mereka kembali ke penginapan terdekat sambil mengangkat tasnya yang di sembunyikan di bawah semak-semak bersama motornya, dan mulai bersiap pergi meninggalkan tempat kebakaran yang telah membara sebelum orang-orang sekitar mengetahui dan menyadari adanya kebakaran di tengah malam yang gelap gulita.

1
CantStopWontstop
Baper abis. 😢❤️
Khoerun Nisa
terima kasih banyak 🥰 mohon dukungannya yahh🙏🙏
°·`.Elliot.'·°
Ceritanya bikin seru, terus lah menulis, author!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!