Bai Xue nona muda keempat dari keluarga bangsawan Bai. Di asingkan di perbatasan saat usianya baru mencapai tujuh tahunan. Saat kembali ke Ibu Kota di usianya yang kesembilan belas tahun. Dia di jebak adik kelimanya, sehingga harus bermalam bersama Tuan muda kedua Jiang. Dan dengan terpaksa Bai Xue harus menikah menjadi Nyonya kedua di kediaman Jiang.
Di tahun ke tiga pernikahannya, wanita muda itu di temukan terbunuh dengan banyaknya sayatan di sekujur tubuhnya. Wajah cantiknya bahkan tidak lagi dapat di kenali.
Semua penderitaan yang ia jalani sepanjang hidupnya seperti mimpi menakutkan. Sehingga wanita muda itu dapat terbangun kembali dengan jiwa yang telah berpindah ketubuh gadis muda berusia enam belas tahun.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Wanita pilihan hati
Di dalam kereta yang melaju Bai Qi sesekali menatap Zhi Yuxuan yang tengah duduk tenang dengan menyandarkan tubuhnya. Kedua mata pria muda itu terpejam namun dia bisa merasakan setiap pergerakan dari calon istrinya.
Sebelum memasuki hutan rombongan memilih untuk berhenti terlebih dulu di penginapan. Hujan deras perlahan turun membasahi jalur yang akan mereka lalui. Keadaan di jalur perbatasan hutan juga sudah mulai terasa sunyi. Setelah memesan tempat, Bai Qi bersama calon suaminya di arahkan menuju ke lantai dua dan di berikan dua kamar berbeda.
"Nona muda, saya akan menambah arang untuk perapian." Pelayan Lian melangkah keluar dari ruangan kamar.
Sedangkan Bai Qi duduk tenang di atas tempat tidur. Hawa dingin perlahan menyergap tubuhnya tanpa aba-aba. Membuat penyakit lamanya kambuh kembali. Meskipun dua selimut tebal sudah ia gunakan tetap saja rasa dingin tidak bisa di hilangkan.
Dengan tergesa-gesa pelayan Lian masuk kedalam ruangan kamar membawa satu tungku baru. Dia juga membawa lebih banyak arang untuk menghangatkan ruangan kamar.
"Lian, apakah sudah ada kabar dari orang-orang yang aku inginkan?" Ujar Bai Qi menatap pelayan setianya.
Pelayan Lian membawa wadah air hangat dan meletakkannya di bawah kaki Nona mudanya. "Belum ada kabar. Nona muda sebentar lagi anda akan menikah. Setelah memasuki kediaman panglima. Setiap gerakan akan sulit di lakukan."
Bai Qi merendam kedua kakinya di dalam baskom air hangat. "Aku tahu. Tapi pernikahan ini bahkan sudah mendapatkan persetujuan dari Kaisar. Sudah tidak ada kemungkinan untuk membatalkannya. Asalkan..." Menghentikan ucapannya. "Dari pihak laki-laki yang harus mundur terlebih dulu."
"Nona muda tidak menyukai panglima Zhi?"
Hela nafas dalam menelan hati Bai Qi. "Rasa suka hanya akan membawa bahaya lebih besar untuk dirinya. Hanya tinggal satu langkah lagi aku bisa mendapatkan bukti kekejaman keluarga Jiang. Tidak mungkin aku mundur terlalu jauh. Sekarang tembok besar kekuasaan Tuan putri pertama sudah menjadi penghalang yang sulit di tembus. Jika aku menarik Zhi Yuxuan kedalam pusaran kebencian ini. Perasaan bersalah akan semakin menghantui ku lebih dalam lagi."
Pelayan Lian mendekat mengambil baskom air hangat bekas cucian kaki Nona mudanya. "Nona muda ingin membatalkan pernikahan ini?"
Bai Qi merengkuh tubuhnya lebih kuat di dalam lapisan selimut tebal. "Aku tidak tahu." Dia merebahkan tubuhnya menatap remang kearah langit-langit ruangan kamar.
Di ruangan samping Zhi Yuxuan duduk tenang sembari membaca setiap laporan yang di berikan mata-matanya. Di depannya wakil Ming An berdiri menatap panglimanya.
"Panglima, saya sudah mencari semua informasi yang anda inginkan. Pria di malam itu hanyalah seorang penjaga kediaman di keluarga Jiang. Namun setelah kabar kematian Nyonya muda Bai Xue istri pertama Tuan muda kedua Jiang. Penjaga itu selalu di buru keluarga Jiang. Bahkan beberapa bulan terakhir Nona muda Bai Qi juga mencari informasi tentang keberadaan mereka." Wakil Ming An mengeluarkan surat dari balik bajunya. Surat di berikan kepada Zhi Yuxuan.
Zhi Yuxuan membaca surat yang di berikan wakilnya.
"Dari kabar yang beredar Nona muda Bai Qi tidak pernah memiliki hubungan dengan kakak sepupunya itu. Mereka berdua bahkan tidak pernah saling bertemu. Nyonya muda Bai Xue hidup dalam pengasingan selama belasan tahun. Dan saat kembali dia sudah membuat kehebohan di Ibu Kota." Wakil Ming An menghentikan perkataannya.
Zhi Yuxuan menatap wakilnya. "Lanjutkan."
Dengan ragu Wakil Ming An melanjutkannya. "Nyonya muda Bai Xue bermalam bersama Tuan muda kedua Jiang. Sejak saat itu mereka menikah dan kehidupan yang terlihat semua berjalan baik-baik saja. Ibu mertuanya sangat menyayangi Nyonya muda Bai Xue begitu juga suaminya. Namun entah bagaimana, Nyonya muda Bai Xue menghilang begitu saja. Dan di temukan dalam keadaan meninggal karena di bunuh selingkuhannya. Tapi jika kita mengacu pada perkataan Nona muda Bai Qi. Semua rumor tentang keluarga Jiang yang telah memperlakukan menantu mereka dengan baik hanyalah sebuah kebohongan."
Zhi Yuxuan bangkit dari tempat duduknya. Dia berdiri menatap kearah tembok yang langsung mengarah keruangan samping tempat Bai Qi berada. "Jika mereka tidak pernah bertemu bahkan saling mengenal. Lalu bagaimana Qi er bisa seyakin itu tentang kematian Nyonya muda Bai Xue. Cari lagi informasi yang lebih mendetail. Aku ingin tahu lebih terperinci tentang kedekatan mereka berdua."
"Baik." Wakil Ming An keluar dari kamar setelah mendapatkan perintah lanjutan.
Zhi Yuxuan masih belum bisa menemukan jawaban yang ia inginkan. Dia berjalan keluar menghampiri kamar calon istrinya. Ketukan dua kali ia lakukan sebelum pelayan Lian membuka pintu kamar.
"Panglima." Pelayan Lian menundukkan kepalanya setelah membukakan pintu kamar. Dia keluar membiarkan dua kekasih itu saling menuangkan kerinduan.
Bai Qi bangun perlahan melepaskan selimut tebal yang ia kenakan membungkus tubuhnya. Senyuman tipis terlihat sayu karena tubuhnya yang mulai melemah.
Zhi Yuxuan mendekat. "Kamu butuh istirahat. Tidak perlu menyambut kedatanganku." Mengambil selimut yang ada di atas tempat tidur lalu memberikannya kembali kepada Bai Qi. Dia menarik lembut tubuh gadis muda itu agar duduk di kursi. Dan dia juga ikut duduk tepat di sampingnya. Tanpa mengatakan banyak hal Zhi Yuxuan menatap Bai Qi semakin dalam. Dia ingin bertanya banyak hal tapi mulutnya terkunci sangat rapat.
Melihat tatapan mata calon suaminya, Bai Qi semakin menekan hatinya. "Kenapa menatapku seperti itu? Apa ada yang salah dengan wajahku?"
"Kamu sudah bisa bela diri?"
Ada keterkejutan dari pandangan Bai Qi tapi dia tetap berusaha untuk tenang. "Iya. Kakak kedua melatihku agar bisa semakin memperkuat tubuhku. Aku juga tidak ingin terus menerus duduk di kursi roda dan harus berdiri dengan bantuan orang lain. Jadi aku menyetujuinya."
Zhi Yuxuan meraih kedua tangan lembut calon istrinya. Dia menggenggam kuat tangan itu lalu berkata, "Qi er, apakah kamu membutuhkan bantuanku?"
Bai Qi terdiam.
"Di hari aku kembali ke Ibu Kota. Aku datang menemuimu di akademi. Tapi aku tidak memanggilmu hanya diam melihatmu dari kejauhan. Sore harinya aku juga datang namun kamu justru pergi dari Ibu Kota. Sehingga aku juga mengikutimu. Dan..." Zhi Yuxuan menghentikan perkataannya.
"Dan kamu telah melihat semuanya," ujar Bai Qi melanjutkan.
Zhi Yuxuan mengangguk. "Apa kamu menyalahkanku? Aku sudah mengikutimu tanpa sepengetahuanmu."
Bai Qi menatap pasti kearah calon suaminya. "Kamu sudah mengetahui semuanya. Zhi Yuxuan, jika kamu ingin mengakhiri pertunangan ini. Aku tidak akan menyalahkanmu."
"Aku hanya berharap kamu bisa memberikanku andil di setiap langkah yang kamu ambil." Zhi Yuxuan berusaha meyakinkan gadis muda di hadapannya. "Qi er, dalam hidup ini. Aku hanya ingin menikah dengan satu wanita. Dan kamu wanita pilihan hatiku."
Mendengar perkataan Zhi Yuxuan air mata Bai Qi mengalir perlahan. "Selama kamu tidak mengkhianati. Aku tidak akan pernah mengecewakanmu."
Dengan perlahan Zhi Yuxuan menarik leher Bai Qi. Ciuman lembut di lakukan dengan rasa canggung namun penuh kehangatan.
lanjut up lagi thor