NovelToon NovelToon
Kesayangan

Kesayangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: MalyaIgus17

Jadilah milik ku maka akan ku singkirkan apapun yang membuatmu ragu. aku juga bisa membawa mu keluar dari semua masalah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MalyaIgus17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 35 Ada-ada Saja

Benar saja ke esokan harinya Gea kembali ke rumah sakit dengan Luna ikut serta juga. Kedatangan mereka bukan untuk menjenguk tapi lebih ke memastikan Cinta untuk segera mengusulkan atau meminta tanggal untuk sidang skripsi.

Apalagi Luna juga sudah selesai Konsul nya dan ACC juga yang artinya dia juga akan melakukan hal yang sama dengan Cinta.

seperti janji mereka di awal, mereka berjanji akan masuk dan keluar dari kampus sama-sama. Dan kalau sampai dari mereka ada yang terlambat mereka akan menjadi alarm untuk salah satunya agar kembali fokus dengan tujuan mereka.

Semua rencana baik sudah mereka susun. Termasuk kemana mereka akan meng a play lamaran nantinya.

Layaknya seorang anak Cinta sudah menyiapkan semua kebutuhan bibinya selama dia pergi. Meski pun perginya setengah hari saja tapi tetap saja Cinta harus memastikan semuanya aman.

mendapat pesan dari Gea, Cinta bergegas mengambil tasnya " Bi, Cinta ke kampus dulu ya. Nanti kalau ada apa-apa telpon aja...!" menyimpan buah potong dan air mineral dalam gelas lebih dekat kearah bibinya.

Padahal semua itu tidak perlu teman-teman karena bibi Hanum bisa memanggil perawat untuk membantunya jika perlu sesuatu. Apalagi mereka menempati kamar VIP yang membuat mereka lebih di prioritaskan.

"emmm, hati-hati..." rasanya canggung sekali mereka bisa bicara sesantai ini.

Dulu mereka selalu diam satu sama lainnya, mencoba menjaga jarak untuk memastikan keadaan tetap aman.

Mereka saling menjauhi, apalagi dengan perangai bibi Hanum saat itu. Dan wajar saja Cinta menjauh.

tapi sekarang semuanya berjalan sangat natural, Cinta yang tetap perhatian meski bibi Hanum diam saja, sampai bibi Hanum merasa segan untuk tidak membalas perhatian yang sama. Apalagi suaminya belum juga kembali sampai sekarang.

Cinta berangkat dengan kedua sahabatnya, ikut merasakan suka cita atas kelancaran skripsi Luna juga.

"enggak kebayang deh kalau kita sidangnya di tanggal yang sama, aduhh pasti lucu banget deh..." Luna dengan segala imajinasi nya.

"Aneh, aku malah maunya kita sidang beda-beda tanggal. Bukan apa-apa ya, aku cuma mikir kalau kita sidang di tanggal yang sama ribetnya bisa 20 kali lipat deh. Coba bayangkan...?"

Cinta mengangguk setuju " Bener sih, kita jadi enggak bisa bantu satu sama lain, dan enggak bisa jadi alarm juga untuk yang lainnya.."

"bener banget. coba deh kalau kita sidangnya beda tanggal, kan enak salah satu deg-degan yang lainnya ada yang menangis, bawa in naskahnya, ngingetin kalau ada yang lupa dan paling penting beli kan minum kalau lagi enggak fokus..."

"ahhahah..." Cinta tertawa dengan kalimat Gea.

"Tapi kalau di tanggal yang sama kan seru kita bisa foto-foto dan buat status yang sama...!" cemberut karena hanya dia yang berpikir berbeda.

"lah memangnya kalau beda tanggal enggak bisa foto-foto dan enggak bisa buat status yang sama juga...?"

"Bisa sih.."

"nah kan, bisa...!" Cinta dan Gea kompak sekali membuat ketiganya tertawa.

"Nanti aku yang tukang bawa kamera dan sekalian jadi tukang fotonya juga deh ..." Luna mengusulkan.

" No, enggak boleh. Kita harus jadi yang di foto. Mau tanggal sama atau beda kita harus jadi yang di foto....!" Gea tetap dengan pendapat nya.

"Yang motoin siapa...?".

"Bisa kak Galih...?" Luna yang menjawab.

"No, enggak enak lah aku. Lagian Abang sibuk tau..."

Gea mengangguk " Kak Galih memang lagi sibuk-sibuknya sih. Tenang aja nanti aku bawa orang atau bisa juga minta kak Adit nantinya..."

"Setujuuuuu....!" akhirnya Luna bisa satu suara juga.

"Padahal kita bisa sewa fotografer kan, nanti aku yang bayar..." tambah Luna lagi padahal tadi dia yang teriak setuju perihal memakai Adit.

Gea dan Cinta saling tatap dan " Setujuuuuuuuuu. Hahahhahahahha..." puas sekali mereka. Pikiran mereka sudah entah kemana-mana padahal sampai kampus dan Konsul tanggal sidang saja belum.

...****************...

Sepulang nya dari kampus, Cinta sempat mampir ke tukang bubur ayam. Meski pun sudah sore Cinta tetap membelinya.

Toh bibi Hanum sudah boleh makan bebas kok, selama itu sehat.

menurut Cinta bubur ayam sehat lah ya. Soalnya bibi enggak perlu susah payah mengunyah. terlebih dia juga menginginkannya.

Sebelum naik lift ke lantai atas Cinta melihat Galih keluar dari salah satu ruangan di lantai itu. Dengan cepat dia mengejar Galih.

"Abanggg...!" memanggil namun tidak terlalu keras tapi cukup berhasil membuat Galih menoleh.

"Sayanggg..." menghentikan langkahnya dan menunggu Cinta yang semakin mendekat.

"habis dari mana, ada yang sakit atau Abang yang sakit...?"

Melihat keseluruhan Galih dari atas sampai bawah.

"aman sayang. Tadi habis ketemu teman aja. Sekalian juga mau jenguk kamu. Tapi pas lihat status Gea, enggak jadi deh. Mau nya langsung pulang.."

"Ohh, tadi mampir beli bubur buat bibi..." mengangkat bubur di tangannya.

Mengangguk" ikut Abang dulu. Abang belum makan siang loh dari tadi..." menggunakan alasan belum makan untuk bisa berdua dengan Cinta.

"astaga Abang, ini sudah sore loh. Udah mau masuk jam makan malam...!" mengomel khas Cinta sekali.

"ayok makanya, temanin Abang makan ya...!" Galih menarik tangan Cinta yang terbebas.

"jangan jauh-jauh tapi ya..!"

tersenyum " tenang di depan rumah sakit ada rumah makan kok. Deket kan...?"akhirnya Cinta menurut, terlebih kekasihnya belum makan siang katanya.

Setibanya di rumah makan Galih sengaja memilih kursi yang paling pojok, selain karena tempatnya lumayan sepi juga karena meja itu jarang di lalui tamu-tamu yang lain. jadi Galih tidak perlu terganggu dengan hal seperti itu.

" mau makan apa sayang...?"

Cinta menggeleng " Cinta enggak usah bang, nanti makannya sama bibi aja.." menunjuk bubur yang sejak tadi dia bawa dan sekarang Cinta simpan di atas meja.

"Ya masa Abang makan sendiri sih. Enggak enak banget..." cemberut seraya membalik-balik buku menu yang sudah di tangannya.

"Permisi, mau pesan apa ya...?" suara pelayan rumah makan itu menyadarkan membuat Galih kembali membuka buku menu dengan benar.

"mau nasi ayam bakar madu nya deh,.." suara Cinta menyebut apa yang dia mau, membuat Galih mengerutkan alisnya namun melengkungkan senyum. " sama es jeruk manisnya satu. Abang mau apa?, atau mau samaan aja...?" bertanya pada Galih yang tersenyum manis padanya.

"aku mau nasi ayam gorengnya, sayur ini" menunjuk gambar yang ada di menu " dan cumi crispy nya juga. Minumnya sama aja es jeruk tambah satu botol mineral dingin..!"

"baik ya saya ulang pesannya, nasi ayam bakar madu 1, nasi ayam goreng satu 1, es jeruk manis nya 2, mineral dingin 1, sayur capcay 1 porsi dan cumi crispy 1 porsi. Ada lagi...?"

"ah satu lagi yang saya pesan tadi, buat satu lagi. Dan di bungkus. Minus es jeruk dan mineralnya...!"tambah Galih.

"Baik, silahkan ditunggu...!" meninggalkan Cinta dan Galih yang asik saling pandang. Merasa malu karena di tatap terus menerus, Cinta mengedarkan pandangannya ke segala arah rumah makan ini.

Rumah makannya bisa di katakan lumayan luas dan memang yang makan disini rata-rata keluarga dari orang-orang yang sedang sakit di rumah sakit ini. semuanya terlihat jelas dari raut lelah mereka.

"Abang pikir kamu marah..?" menarik tangan Cinta untuk dia genggam di atas meja.

"marah kenapa bang...?" melihat Galih yang mengelus tangannya dengan jari jempolnya.

"Soal ciuman Abang di lift...?"

Cinta terdiam, dan menunduk sejenak" Cinta cuma enggak biasa aja bang..."

"memangnya kamu pikir Abang biasa kaya gitu...?"

Mengangkat bahunya " mana Cinta tau.."

"Itu juga kali pertama untuk Abang sayang, sumpah...!" mengangkat tangannya yang menggenggam erat tangan Cinta.

" Masa sih?. Enggak percaya tuh.." memicingkan matanya menilai kebohongan kekasih nya.

" Serius sayang. Emang kamu enggak sadar gimana kakunya Abang ..!"

"Kaku gimana sih, orang Abang buat Cinta enggak bisa nafas juga..?" cemberut tapi Galih malah senang dengan itu.

"enggak bisa nafas enggak tuh, padahal biasa aja. hahaha.." Cinta menarik tangannya yang digenggam dan menurunkannya paksa agar tidak lagi di atas meja disaat pelayan datang membawa pesanannya.

Galih makin mengeratkan genggamannya di bawah sana. Padahal kalau sampai Cinta melepas paksa genggamannya dia sudah bersiap akan marah.

berhubung hanya pindah tempat ya, Galih rasa tidak apa-apa lah.

"Selamat makan sayang ...!" melepas lembut tangan kekasihnya agar bisa makan dengan nyaman.

Cinta tidak membalas namun senyumnya sudah cukup mewakili bagi Galih.

☘️

☘️

☘️

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!