Xin Qian berjanji pada kakek nya, bahwa dia hanya akan menjadi tentara selama 5 tahun, sebelum mengambil alih perusahaan seperti yang diinginkan kakeknya.
Hanya kurang dari 5 bulan sebelum dia pensiun, Xin Qian mendapat misi menjaga perbatasan bersama teman teman nya sebagai tugas terakhir. Namun, saat dalam perjalanan menuju perbatasan, Pesawat yang mereka tumpangi mendapat turbolensi.
Untuk menyelamatkan hidupnya, Xin Qian hanya bisa melompat dari pesawat, namun saat dia sadar dia sudah berada di tempat yang berbeda, sebuah hutan kuno?
Agar bisa bertahan hidup, Xin Qian hanya bisa memetik buah-buahan liar, dan hidup didalam gua. sampai suatu hari, dia menyadari bahwa gua ini memiliki jalur lain.
Xin Qian tidak akan pernah menyangka bahwa, jalur inilah yang akhirnya merubah hidupnya, menjadi putri seorang Jenderal, bahkan Putra Mahkota selalu mengincarnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Seojinni_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 36 : Percobaan Pembunuhan lainnya
Malam masih menggantung, tetapi halaman rumah Wang terasa ramai. Xinxin dan ibunya melepas kepergian ayah dan kakaknya.
Ini pertama kali mereka terpisah sejak dia berada di tempat ini, jadi dia sedikit sedih. Wang Xuemin memeluk putrinya, mengatakan bahwa dia juga harus hati-hati saat pergi nanti.
Wang Yuwen juga mengatakan pada adiknya, bahwa dia akan membawa sesuatu untuk nya saat kembali. Jadi suasana hati ibu dan anak itu menjadi cukup baik.
Setelah kedua pria itu pergi, Xinxin tidak kembali tidur, dia bersiap untuk pergi menjemput dua teman lainnya.
Xuanyi yang telah diberitahu oleh Pei Shi sebelum nya juga bersiap, Jing Xu sedikit enggan ditinggal, tapi dia juga mengerti bahwa mereka pergi untuk hal penting, jadi dia masih membantu Xuanyi bersiap.
Saat ini matahari sudah mulai muncul dari timur, kereta kuda Xinxin juga sudah siap. Mereka menawa dua kereta, satu untuk Xinxin tinggali dan satu lagi untuk putra mahkota.
Yan Yihua tidak membiarkan putrinya berada di satu kereta yang sama dengan orang mesum.
*Fu Sichen : cobaan ku bertambah lagi*
Xuanyi dan Pei Shi memilih untuk pergi menaiki kuda, mereka berjalan di sisi kiri dan kanan Xinxin.
Yan Yihua menyeka air mata disudut matanya, nyonya tua Yan memeluk putrinya, "Yihua, seorang putri juga tidak bisa selalu berada di jalan mulus. Biarkan dia menapak dijalanan yang luas."
Kereta kuda segera pergi meninggalkan halaman mansion keluarga Wang.
~ Saat ini di sebuah restoran pusat kota ~
"Apakah mereka sudah pergi...
"Yah, mereka bila h kereta nya sudah berjalan."
"Baiklah, tetap pada rencana awal."
Saat ini kereta akan memasuki perbatasan kota pertama, kota ini disebut xinyang.
Ini merupakan kota dengan perbatasan hutan dan sungai, hutan di arah kanan dan sungai di arah kiri.
Kereta kuda Xinxin beristirahat sejenak, untuk memberikan waktu pada yang lainnya untuk sarapan. Yah mereka pergi pagi-pagi sekali jadi mereka belum makan apapun.
Xinxin keluar dari kereta dan berjalan ke arah sungai, dia sedang melihat ke arah air dan tiba-tiba berteriak.
"Semuanya, siapkan senjata...
Semua orang terkejut mendengar perintah Xinxin, namun mereka dengan sigap memegang senjata masing-masing.
Xuanyi juga memiliki pedang di tangan nya, secara khusus semalam sebelum pergi, Wang Yuwen memberikan kursus singkat padanya agar bisa menggunakan pedang.
Walau masih belum terbiasa setidaknya dia harus bisa menangkis beberapa serangan.
Dengan pemberitahuan dari Xinxin, mereka semua menatap tajam pada sekitar, dan Fu Sichen tiba-tiba menunjuk ke satu arah, timur laut.
Saat ini anak panah berjatuhan ke arah mereka, dengan cepat mereka mengeluarkan pedang dan menghalau nya.
Xinxin membuat prediksi di matanya, lalu memberi perintah pada Pei Shi untuk menuju ke arah itu Utara, dan jingwei ke arah timur.
Mereka bergegas pergi ke arah tersebut, lalu Xinxin mengeluarkan panah modifikasi dari lengan bajunya.
Dia sudah memprediksi serangan jarak jauh, para pemanah bisa bersembunyi dalam kegelapan, dan mereka akan jadi mangsa yang empuk yang terpojokkan.
Jadi dia meminta para pengrajin membuat beberapa panah mini, ini modifikasi dari bentuk panah dan cakar macan.
Dengan sarung yang dibuat seperti sarung tangan, ada senar khusus untuk menembakan anak panah nya. Anak panah ini memang berbentuk kecil, tapi dibuat dari bahan khusus denhan tambahan karbon, jadi cukup kuat untuk menembus kepala seseorang.
Xinxin mengeluarkan lima anak panah, memasukan nya ke kaitan senar, dan wushhhh.... Anak panah kecil itu langsung melesat jauh ke arah hutan.
Dia menembak beberapa kali sampai tembakan panah dari lawan berkurang.
Mereka tidak menunggu di tempat untuk menjadi mangsa, jadi beberapa orang meninggalkan kereta di pinggir sungai untuk menyusul Pei Shi dan jingwei ke dalam hutan.
Clang... Clanggg.... Terdengar beberapa suara pedang beradu saat ini, Pei Shi sedang diserbu oleh beberapa orang berjubah hitam.
Tidak jauh dari sisi Pei Shi, jingwei juga sedang bertarung dengan beberapa orang berjubah hitam.
Saat ini Xinxin dan Fu Sichen sudah sampai di hutan, mereka segera berbagi untuk membantu Pei Shi dan jingwei.
Fu Sichen saat ini sedang bersemangat, dia ada disini untuk menjaga Xinxin, dia juga sudah berjanji pada Paman wang. Jadi dia harus menunjukkan yang terbaik.
Disisi lain, Pei Shi juga cukup tajam. Jangan melihat bahwa dia yang dipukuli tiap hari oleh Xinxin, adalah orang tidak mampu. Ini tidak benar, dia cukup mampu untuk menjadi salah satu bawahan paling berpotensi dari Jenderal Wang.
*Pei Shi : aku selalu di fitnah, aku cukup mampu oke. Aku hanya tidak terbiasa dengan serangan nona muda.*
Saat ini mereka masih sibuk dengan pertarungan masing-masing, hanya Xinxin yang masih mengawasi sekitar. Hutan ini cukup bagus untuk bersembunyi, jadi dia takut akan ada serangan lain.
"Pei Shi, aku akan pergi melihat sekitar. Jika kau tidak bisa mengalahkan mereka semuanya, gunakan hal yang aku berikan padamu." ucap Xinxin.
Dia lalu menghilang ke tengah hutan, Fu Sichen masih melawan beberapa orang saat ini saat dia melihat Xinxin menghilang.
"Gadis ini, kemana lagi dia pergi."
Xinxin berlari beberapa waktu, sampai dia yakin ini cukup jauh. Dia mengeluarkan Kunai bertali kesayangan nya, memutar-mutar Kunai itu lalu melemparnya ke atas dahan pohon.
Dia dengan cepat memanjat ke atas pohon, di menyipitkan matanya memperhatikan sekitar.
Mata Xinxin dengan cepat menemukan beberapa orang pemanah dari kejauhan. Dia lalu melepaskan panah mini miliknya, dan menembak para pemanah itu satu persatu.
Menyadari beberapa dari mereka dengan cepat menghilang, para pemanah itu dengan cepat melompat lompat dari dahan ke dahan lainnya.
Xinxin masih belum mampu untuk seperti ini, tapi dia tidak mudah menyerah, jika kau tidak bisa melakukan nya sendiri cukup pakai alat bantu.
Xinxin mencabut Kunai yang tertancap di dahan pohon dibawah kakinya, lalu dengan cepat melempar ke arah dahan pohon diseberang nya, menarik talinya sedikit, setelah memastikan itu cukup kuat, dia segera melompat bergelantungan antara dan pohon dari dan yang lainnya.
"Untung saja aku memakai pakaian yang aku desain, ini cukup ringan dan tidak begitu merepotkan." ucap Xinxin.
Ya dia secara khusus membuat celana panjang untuk dipakai di dalam gaun. Ini memudahkan nya untuk bergerak dan bertarung. Serta celana ini juga dilengkapi dengan kantung disisi kanan kiri, jadi dia juga bisa menyimpan hal hal kecil didalam.
Setelah beberapa kali berpindah dahan, dia menemukan keberadaan satu orang pemanah, dia dengan cepat menembaknya dengan busur panah mini miliknya.
Dia berpindah pindah seperti itu selama beberapa waktu, sampai dia memastikan bahwa tidak ada lagi pemanah yang tersisa.
Xinxin melompat kembali ke tanah, sekarang dia harus kembali ke tempat yang lainnya.
"Hah, akhirnya bertemu juga."
Suara seorang pria terdengar saat ini, Xinxin melihat kearah belakang nya, dan ada seorang pria dengan wajah jelek melihat nya.
*Apa kau pemimpin nya."
Xinxin sudah menaruh curiga, mereka seperti sengaja dipisahkan oleh sesuatu, jadi seperti sasaran mereka kali ini bukan Fu Sichen, tapi dia.
"Aku sudah mencari mu nona Xin, harap berbaik hati. Aku harus melakukan tugasku." ucap pria jelek itu.
"Begitukah, kalo begitu mari kita lihat."
Xinxin lalu mengeluarkan pedang yang diberi paman nya, "Sayang, ayo kita lihat kehebatan mu."
Pria jelek itu memberi pandangan menghina pada Xinxin, lalu menyerangnya dengan kecepatan penuh.
Clang clang... suara pedang berbenturan sangat keras terdengar Xinxin sangat fokus saat ini. Seperti yang dikatakan paman nya, pedang ini sangat tajam dan kuat.
Pria jelek itu menunjukkan tatapan gila, orang itu tidak pernah mengatakan bahwa gadis kecil ini pandai bertarung.
Clang.... saat ini sedang Xin Qian sudah memberi retakan ada pedang pria jelek itu.
"Sial...... pedang ku retak." pria itu menggertakkan giginya.
"Sayang, kau benar-benar hebat." Xinxin memuji pedang di tangannya. Ini membuat pria jelek itu makin kesal.
"Nona Xin, aku akan membunuhmu." teriak pria itu.
Xin Qian hanya tersenyum saat ini, tapi sedetik kemudian, matanya sangat tajam.
Dia segera berlari Menuju pria jelek itu dengan ganas, menyerangnya tanpa henti hingga membuat pria itu terpojok.
Clang... pedang Xinxin mengahantam pedanh pria jelek itu dan membuatnya patah.
O4ia itu jatuh tersungkur ke tanah, Xin Qian lalu menendang dadanya, pria itu memuntahkan dara dari mulutnya.
"Sekarang, katakan padaku... siapa yang menyuruh mu."
Xin Qian ingin tahu siapa orang gila ini, dia baru beberapa waktu berada disini, dia bahkan tidak memiliki teman, tapi dia bahkan memiliki musuh, dia tidak memercayai nya.
gmn dg xin xin dan kawan2nya ya....