Pernikahan Dini

Mereka tiba di wisata kawah putih, para gadis berlari terlebih dahulu untuk berburu sport foto yang bagus, tidak termasuk Mela tentunya karena kakinya masih sakit dan masih sulit untuk berjalan.

"Mel sini, foto bareng" ajak Dini

"Iya, sebentar" jawab Mela dengan berusaha berjalan untuk menghampiri sahabat-sahabatnya.

Setelah Mela sampai, mereka membuat fose dengan ber swafoto. Swafoto atau foto narsisis adalah jenis foto dengan cara potret diri yang diambil sendiri dengan menggunakan kamera digital atau telepon kamera. Lalu memposting hasil foto mereka di sosial media masing-masing. Saat sedang memposting foto bersama teman-teman nya, Dini baru teringat kalau ia dan sang suami belum berfoto berdua.

"Sayang,,, Raka"

"Iya yang,, kenapa?"

"Sini" Raka mengahmpiri Dini yang berada di pinggir kawah.

"Tolong fotoin" Dini memberi ponsel nya kepada teman-temannya dan yang menerima adalah Dewi. Dengan senang hati Dewi memgambil gambar Dini dan Raka. Pasangan pengantin itu terlihat sanagat serasi, dengan tinggi badan yang hampir sama, hidung yang sama-sama mancung, Mata yang sama-sama sipit, yang membedakan hanya karena Dini dengan fostur tubuh kecil namun tinggi, sedangkan Raka tinggi dan agak berisi.

Beberapa kali Dini dan Raka merubah pose, dengan pose sedang berpelukan, Pose saling menghadap dengan kening yang menempel, pose saling membelakangi, dan yang teakhir pose diamana Raka mencium kening Dini dengan latar belakang langit yang berwarna oranye.

Mereka sudah sangat lelah karena seharian kebanyakan jalan kaki, mereka memutuskan untuk pulang kevila dan melakukan acara barbeque di malam pergantian tahun. Mereka berjalan menuju mobil, Rendra merasa sangat mengantuk, beberapa kali ia menguap. Hingga kini Raka yang akan memegang kemudi dan Dini disampingnya.

Di tengah perjalanan Dini melihat ada penjual kembamg api, ia meminta pada Raka untuk menepi dan memberi beberapa kembang api. Perjalanan kembali menuju vila menempuh kurang lebih 2 jam lamanya karena jalanan yang padat merayap. Raka telah memarkirkan mobil di garasi, seluruh penumpang mobil turun dan membawa barang belanjaan mereka, yang terdiri dari beberapa camilan yang di beli di kawah putih dan juga beberapa kembang api yang di beli oleh Dini.

"Gengs, kita langsung mulai aja?" tanya Dini

"Boleh yuk" balas Dewi

"Yuk, udah laper gue haha" timpal Dea

"Yaudah bagi tugas, cowok-cowok tolong siapin panggangan dan tempat ya, biar ciwi-ciwi yang bagian di dapur" perintah Dini dan langsung dilakaanakan oleh para pria

"Oke, sekarang kita bagi tugas, De, lo bagian cuci ikan, Dew lo yang buat minuman, Mel buatin bumbu-bumbu nya ya, nanti gue yang bagaian buat saus dan sambal nya"

"Tapi Mel, kyat ga berdiri nya?" tanya Dini khawatir takut Mela tidak kuar berdiri lama membuat bumbu.

"Kuat ko"

"Oke kita mulai"

Mereka melaksanakan tugas masing-masing tanpa ada yang protes. Tempat acra barbeque mereka berada di pinggir kolam renang, terlihat panggangan sudah siap, sudah ada beberapa dekorasi dengan memggunakan lampu tumblr yang terlihat cantik warna-warni bergantian berkedip membuat suasana menjadi sangat romantis. Mereka mulai bergantian memanggang, ada beberapa orang yang tidak memiliki pekerjaan, mereka memlih menyanyi-nyanyi dengan petikan gitar daei Rendra.

"Bang, Aku mau nyanyi dong" pinta Mela

"Boleh, Lagu apa?"

"Lentera Cinta dari Pia"

"Oke, tu wa ga"

Mela mulai menarik nafas nya dalam-dalam, lalu menghembuskan pelahan-lahan dan muali bernyanyi.

**Seribu kali kucoba menghindari

Seribu kali kucoba tak kembali

Namun langkahku menjadi kian pasti

Menatap bayangmu dalam cinta yang semu

Seribu kali 'ku menatap gambarmu

Seribu kali 'ku menyebut namamu

Hasrat padamu kian mendesak kalbu

Namun selalu aku merasakan

Tak mampu

Ke mana 'ku harus melangkah?

Jejakmu samar-samar kuikuti

Ke mana 'ku harus melangkah?

Cintamu terlalu sulit untukku

Terangilah kasih lentera cintamu itu

Agar 'ku tak jatuh dalam kegelapan

Agar 'ku tak jatuh dalam kegelapan**

Mela terus bernyanyi, tanpa terasa semua yang mendengarkan suara merdu Mela mereka terdiam sejenak (tidak termasuk Rendra karena lagi fukus bermain gitar) hingga Mela menghentikan nyanyianya. Suara tepuk tangan Dea membuat semua tersadar.

"Mel, Gila dalem banget"

"Penuh penghayatan, samape gak sadar gue dari tadi bengong"

"Sumpah Mel, ini ikan gosong gara² gue lupa balik ngedenger suara lo"

"Nyanyi lagi dong"

"Boleh bang?" Rendra mengangguk mendengar pertanyanaan dari Mela, Mela berpikir sejenak untuk memilih lagu, iamembisikan sesuatu pada Rendra yang sebelumnya sudah di beri izin dulu kepada Dea.

Terdengar suara Intro dari gitar yang di petik oleh Rendra.

G - D - G - A

.

**Jangan sembunyi

Ku mohon padamu

Jangan sembunyi

Sembunyi dari apa yang terjadi

Tak seharusnya hatimu

Kau kunci

Bertanya

Cobalah bertanya pada semua

Di sini ku coba untuk bertahan

Ungkapkan semua

Yang ku rasakan

Kau acuhkan aku

Kau diamkan aku

Kau tinggalkan akuuu

Lumpuhkanlah ingatanku

Hapuskan tentang dia

Hapuskan memori ku tentang dia

Hilangkangkan ingatanku

jika itu tentang dia

Ku ingin ku lupakannya**

prok,,,,,,prok,,,, prok

"Mel, Lo penyanyi?"

"Bener Mel, merdu banget"

"Biasa ajh sih, cuma pernah ikut les nyanyi ajh waktu kecil" jawab Mela, agak sedikit malu karena teman-temanya terus memujinya.

"Udah yuk, semuanya kumpul kita makan udah mateng semua ni"

Mereka semua menikmati makanan hingga waktunya untuk pergantian tahun, Dini dan Raka menyalakan kembang api saat dekik-detik pergantian tahun.

Druaarr,,,,,,

*

*

*

*