Siska gadis lugu yang di jodohkan dan tidak ingin melihat orang tuanya kecewa. Dia tak ingin melihat orang tuanya sedih atau malu dengan tetangganya.
Setelah menikah, kehidupannya mulai membaik. Tetapi tetaplah ada air mata, tetapi Siska berusaha kuat.
Setelah mempunyai anak, dia berusaha mandiri mencoba beberapa usaha. Walaupun beberapa kali gagal tapi dia tetep mencoba beberapa usaha hingga akhirnya sukses.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cahaya Sunyi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Memulai Kegiatan Baru
Bukan tidak mau Siska kerja diluar rumah, tapi Siska mempunyai kewajiban juga yang harus dipenuhi, mengajar anak anak sekitar untuk belajar diwaktu sore hari.
Sebenernya Siska ingin kerja seperti orang orang. Berangkat pagi pulang sore, tapi rasanya tidak tega melihat anak anak tidak belajar, tenaganya lebih dibutuhkan walaupun gajinya tidak sama dengan orang yang kerjanya diluar.
Dia hanya mengandalkan dari sang kuasa, Siska yakin disaat dia iklas pasti ada rejeki yang tak disangka sangka.
Saat ini Siska hanya fokus ke anak anak. diantara anak anak yang berngkt ke tempat Siska ada salah satu walimurid Siska yang mengharapkan Siska agar ikut terjun mengurus kegiatan diwilayahnya. Seperti posyandu dan kegiatan organisasi lain.
Siska yang tadinya ragu, ahirnya mau merealisasikan untuk kegiatan sosial diwilayahnya sendiri.
Selain sosial di tempat sendiri, Siska mulai mengikuti kegiatan Posyandu yang diadakan satu bulan sekali.
Mulai dari situ Siska mulai menjalankan kegiatan diluar rumah. selain untuk kegiatan sosial, kegiatan seperti itu juga bisa menjadi kegiatan refreshing.
Yang tadinya pusing, malas, bisa lebih terhibur. Awal bulan kegiatan mulai berjalan, dia mulai mengikuti kegiatan posyandu untuk perdana kali, disaat seperti itu, dia sudah tidak canggung kepada anak anak kecil karena sudah terbiasa.
Ketika mulai kegiatan di posyandu an memang kebanyakan sudah mengenal, jadi sudah terbiasa. Hanya saja waktu itu anak Siska masih agak kecil, jadi kadang masih manja ketika ibunya berinteraksi dengan anak lain.
Selesai menimbang disitu ada beberapa kader, dan Siska termasuk yang masih baru, jadi Siska harus belajar kepada mereka yang sudah Senior.
Mulai jalannya kegiatan, pengerjaan Laporan mengelompokkan sesuai umur dan lain lain.
Selesai kegiatan Siska langsung pulang, dia harus menyelesaikan pekerjaan rumah.
Selain pekerjaan laporan hasil timbngan, ada kegiatan yang diadakan pertemuan sebulan sekali ditingkat desa.
Siska mendapat jadwal untuk berngkt, dengan PD nya Siska berangkt, walau dengan ilmu yang pas pasan.dia belum begitu paham tentang posyandu.
Sesampai ditempat rakor karena masih di jam yang pertama atau datang dahulu, jadi belum banyak orang.
Siska membatu menata meja dan kursi
Disaat Siska menata meja dan kursi ada seseorang yang mendekat.
"Assalamualaikum" tanya seorang ibu ibu
"Waalaikumsalam" jawab Siska dengan sedikit kaget.
"Oh ibu, "
"Mohon maaf Siska mengganggu" ucap Ibu pada ibu paruh baya itu.
"Iya begini mba, kan di TK kami membutuhkan tenaga pendidikan untuk mengejar di Sekolah kami, ku mohon mba berkena ngajar ditk kami.
Siska semakin melongo, mendengar ucapan ibu paruh baya itu.
Entah dengan siapa Siska berbicara, Siska juga tidak tahu, koh tiba tiba beliau mengucapkan begitu.
"insya Allah ya Bu, nanti tak pikir pikir dulu" jawab Siska. lagian AQ tidak tau apa apa Bu, trus gimana nanti cara mengajarnya juga belum tau.
"Nanti kita belajar bersama sama" ujar ibu kepala sekolah paru baya itu.
"Oke siap Bu, Nanti saya pikir pikir dulu," jawab Siska.
"Saya tunggu jawabannya sesegera mungkin". ucap ibu kepala sekolah itu.
Siska lanjut mengikuti kegiatan rakor.dari situ Siska mendapatkan banyak ilmu, semakin terasa semangat lagi, semakin tambah semangat karena dirasa banyak teman disampingnya, yang membuat Siska merasa tidak sendirian.
Selesai kegiatan sampai siang, Setelah pulang dirumah sudah ada anak anak menunggu, ya begitulah kegiatan saat ini semakin sibuk dan menyibukkan diri. Hingga tak ada waktu untuk memikirkan kesedihan.
Siska mengajar anak anak mulai jam 14.00 sampai jam 16.00 tetapi jam 13.00 anak anak sudah banyak yang berngkat.
Saat ini bukan hanya les, tapi Siska sudah membuka Madrasah apa adanya jadi disisi lain les juga difokuskan untuk belajar agama.
Suasana ramai selalu mengisi hari hari Siska dengan canda tawa anak anak sebelum masuk madrasah.
Anak anak antusias belajar bersama.hingga tak terasa hari sudah mulai sore,
Sore hari menuju petang, Siska melanjutkan pekerjaan rumah yang mulai pagi belum fokus dikerjakan, Siska mencuci baju agar pagi hari tidak kelamaan. Mencuci dengan tangan karena mesin cuci yang adapun tidak boleh digunakan dengan Alasan agar irit, Siska tak bisa membantah apa apa,karena merasa memang bukan Siska yang membayarkan itu.
Siska berusaha menerima apa adanya dari pada berdebat. menjalani semua dengan apa adanya, hanya doa keyakinan suatu saat nanti pasti bisa.
Siska sengaja mengerjakan sore, agar memudahkan dan mengurangi kegiatan pagi hari tidak kebanyakan. Setelah selesai semua dia memandikan anak karena sudah sore. dan menyuapi makan si kecil.
Semua Siska lakukan dengan semangat dan penuh tanggung jawab.
Tak lupa Siska selalu menguatkan hatinya sendiri,
" jalani, nikmati semoga selalu dikuatkan."
Keesokan harinya siska belum menanggapi, apa yang di inginkan oleh ibu kepala sekolah.
Dia memikirkan bagaimana menyiapkan mental dengan baik.
Sebelum masuk ke lembaga itu,sudah banyak yang memberikan masukan, bagaimna kepala sekolah yang ada di lembaga itu. maka dari itu Siska harus berfikir kira kira siap apa tidak ? Siska masuk lembaga itu.
Setelah setengah bulan ada pertemuan lagi di Balaidesa, tetapi bukan Rakor posyandu. tetapi Rakor PkK desa yang dilaksanakan satu bulan sekali.
Berbeda Kedua rakor ini hany pada pokok pembahasan. Kalau posyandu yang dibahas tentang ibu balita kalau rakor rakor PKK menyampaikan materi yang didapat .dan menyampaika ulang dari ilmu yang dibagikan ketika rakor PKK Kecamatan.
Ketika mengikuti rakor, Siska di datangi lagi oleh ibu kepala sekolah lagi, menanyakan bagaimna terbait tawarannya itu. untuk segera masuk membantu mengajar di TK.
Keesokan harinya siska, memulai mengikuti kegiatan yang ada disekolhan. pertama masuk Siska hanya melihat dan membantu beberapa anak yang kesusahan dalam belajar.
Siska memberikan semangat dengan tepuk, semangat, agar anak anak menjadi semangat.
Siska mengajari anak anak dengan perasaan sabar. menyayangi mereka seperti menyayangi anak sendiri.
Anak anak sangat senang belajar hari ini,mereka belajar motorik kasar, motorik halus, belajar kognitif dengan berhitung serta belajar bahasa, dengan bercerita. serta pembiasaan mandiri anak anak.
Mereka sangat senang dengan tanya jawab tentang kemandirian.
apa contohnya kemandirian, yang dilakukan anak anak dengan cara anak anak menyebutkan dengan yang mereka ketahui.
Mereka menceritakan kepolosannya yang mereka ketahui tentang mandiri.
Dan Anak anak menjawab dengan berbagai macam jawaban.
Itulah anak anak. berpaa jumlah anaknya itulah berapa macam pula jawabannya.
Mereka sangat antusias dan lucu dalam menjawabnya.
Siska sangat bahagia bisa mengisi waktunya dengan kesibukan yang bermanfaat untuk orang lain.
Ketulusa nya bisa berbagi ilmu kepada orang lain. Kebahagian tersendiri Siska bisa seperti itu,bisa terhibur hatinya, bisa menghilangkan rasa yang dulu ada pada hatinya, dan berharap lebih bahagia lagi.
bintang 5 juga untukmu kak