Bukan Simpanan

Meskipun kesal Zizi tetap memakai dress yang sudah di belikan oleh Pras karena hari ini mereka akan mendatangi acara pernikahan Bara.

Zizi sudah berdandan cantik hari ini dia tidak boleh kelihatan bersedih di depan Bara karena Zizi merasa tidak ada lagi rasa untuk lelaki pengkinian itu.

"Sudah siap?" tanya Pras yang melihat Zizi sudah berdandan rapi dan cantik

Zizi hanya mengangguk kan kepala pelan.

Di perjalanan mereka hanya diam,Pras sempat mencuri pandang pada istrinya ini tapi Zizi seolah cuek,Pras berpikir Zizi sedang gugup karena akan bertemu Bara kembali.

Zizi menggandeng tangan Pras saat masuk ke dalam lobi hotel tempat di mana Bara dan Arum melangsungkan pernikahan nya, Zizi terlihat tenang.

"Zi......Zizi" panggil bu Indah saat melihat Zizi dan Pras masuk

"Tante" jawab Zizi dengan senyuman

"Mama kira kamu tidak mau datang lagi sayang,mama rindu" ucap Indah langsung memeluk Zizi

"Mana mungkin saya tidak datang Tante bukan nya ini acara bahagia,saya juga ikut bahagia akhirnya Bara mau menikah dengan Arum"

"Maaf kan Bara nak,maaf untuk semua ini,mama benar-benar menyesal"

"Tante jangan menangis,kita masih bisa bersama bukan!" ujar Zizi menghapus air mata Indah dan melihat sekilas pada Pras

"Kamu ngobrol dulu sama mama,mas mau sapa rekan kerja di sana" ujar Pras menunjuk ke arah teman nya dan di anggukki Zizi

"Sayang,mama takut tidak bisa bertemu kamu lagi" aku Indah

"Tante meskipun saya tidak menjadi menantu Tante saya pasti kan kita bisa menjadi ibu dan anak"

"Kamu janji akan ada di setiap mama membutuhkan" pinta Indah dan diangguki Zizi sambil tersenyum kecil

Indah memeluk tubuh Zizi dia sangat menyayangi perempuan cantik ini,andai saja Pras mau mengganti kan posisi Bara pasti dia sangat bahagia bisa menjadikan Zizi menantu nya tapi Indah juga tidak boleh egois seperti yang di katakan suaminya dia harus menerima semua kenyataan,Zizi berhak bahagia dengan pilihan nya sendiri, cukup sudah satu anak nya menghancurkan hidup Zizi tidak dengan yang lain nya.

"Kenapa harus ada perempuan itu" batin Zizi melihat Pras yang sedang berbicara dengan Sintia dari kejauhan

Zizi mendekati Bara dan Arum untuk memberikan selamat, terlihat jelas wajah Bara yang tidak bahagia.

"Selamat sudah menjadi nyonya Bara" ucap Zizi pada Arum

"Maaf kan aku Zi" aku Arum,dia merasa bersalah pada Zizi karena sudah selingkuh.

"Aku sudah memaafkan mu"

"Zi...aku ingin bicara?" pinta Bara

"Ini hari pernikahan mu tidak seharusnya kamu bicara pada perempuan lain di samping istri mu"jawab Zizi dingin

"Zi...aku tak mencintai Arum!" aku Bara membuat Arum tertunduk dan menangis,ya sudah berapa kali pernyataan ini di dengar oleh Arum dari bibir Bara sendiri tapi karena anak ini membuat Arum tak bisa berbuat apa-apa,dia menyesal sudah berani bermain api di belakang sepupu nya hanya karena iri.

"Bukan urusan ku Bar! karena cinta atau tidak nya kamu tidak akan merubah keputusan ku untuk pergi dari mu"

"Zi,aku harap kamu bisa bahagia dengan keputusan mu ini"ujar Bara mencoba untuk ikhlas melepaskan Zizi.

Zizi menatap dari kejauhan Pras yang terlihat semakin asik berbicara pada beberapa orang termasuk perempuan yang datang ke kantor Pras kemarin.

"Dia Sintia! mantan pacar mas Pras sebelum menikah dengan Airin" jelas Bara yang bisa menangkap sinyal cemburu dari Zizi

"Bukan urusan ku" ketus Zizi sambil mengepalkan tangannya lalu pergi meninggalkan pesta.