The World Emperor System

Reinar perlahan mulai mengambil kembali kesadarannya. Entah sudah berapa lama Lilia mengambil alih diri Reinar, yang terlihat jelas saat Reinar sadar keadaan sekitarnya masih sama saja.

“Lilia, berapa lama dirimu mengambil alih tubuhku?.” Tanya Reinar setelah kembali menguasai tubuhnya.

[Itu cuma beberapa jam, tapi aku sarankan tuan cepat kembali ke kota sebelum mereka membuat kehebohan atas menghilangkannya tuan.]

Tiba-tiba tengkuk leher Reinar terasa dingin saat mendengar apa yang Lilia katakan.

“Semoga tidak ada sesuatu yang membahayakan ku.” Kata Reinar sambil melesat pergi kembali ke kota Babylon.

...*****...

Sampai di kota Babylon, Reinar langsung di sambut Helena dan Rhea, mereka berdua mengajak Reinar makan di sebuah restoran yang baru buka di kota Babylon.

Sembari makan, Helena menanyakan apa saja yang di lakukan Reinar hari ini, dan Rhea juga menanyakan hal yang sama.

Reinar lebih dulu menghabiskan makanannya sebelum mulai bercerita tentang apa saja yang hari ini dia lakukan. Satu persatu Reinar ceritakan dari awal sampai akhir tanpa ada yang dia tutup-tutupi, kecuali tetang keberadaan Lilia yang ada di dalam tubuhnya.

Mendengar cerita Reinar, mereka berdua kompak mengangguk-anggukkan kepala, dan tak sedikitpun mereka memotong cerita Reinar.

Saat Reinar selesai bercerita, Rhea dengan cepat menanyakan perubahan yang terjadi pada Reinar. “Tuan, kenapa warna rambut tuan jadi hutan keperakan?.” Tanya Rhea.

Reinar yang sedang meminum air seketika menaruh gelas dan menarik ujung rambut yang ada di pucuk kepalanya. “Kenapa jadi hitam?.” Tanya Reinar bingung.

[Elemen kegelapan murni yang tuan miliki saat ini lebih mendominasi tubuh tuan dibandingkan elemen yang lain. Karena itu warna rambut tuan ikut berubah menjadi hitam keperakan.]

“Apa mungkin karena itu warna rambut ku bisa berubah?.” Tanya Reinar yang di tujukan pada Lilia.

[Pada segelintir orang, kadang warna rambut menunjukkan elemen dominan yang mereka miliki.]

Reinar menganggukkan kepalanya setelah mendengar jawaban Lilia, dan setelahnya dia mulai menjelaskan apa yang menyebabkan perubahan warna pada rambutnya pada Rhea.

“Tuan, apa yang akan lakukan setelah ini?.” Tanya Helena.

Reinar sejenak berpikir. “Mungkin aku akan segera mempersiapkan keperluanku untuk perjalanan yang akan aku lakukan. Setidaknya aku ingin memiliki satu sampai dua kota lagi secepat mungkin.” Kata Reinar.

“Apa tuan perlu bantuan kami?. Setidaknya tujuan tuan akan cepat tercapai dengan bantuan kami.” Kata Rhea, setidaknya mereka bisa berada di sisi Reinar jika ikut pergi membantunya.

“Kota ini dan kota Touloun lebih membutuhkan kalian. Jadi, daripada ikut denganku, kalian lebih baik pergi ke kota Touloun dan membantu pembangunan di kota itu” Ungkap Reinar dengan senyuman di bibirnya.

Tujuan Reinar adalah membentuk sebuah Kekaisaran, membangun kota Babylon dan kota Touloun adalah salah satu langkah untuk mencapai tujuannya.

Jadi, karena itu Reinar ingin kedua kota itu terus berkembang sampai menjadi kota besar. Pergi sendirian memang membuatnya kesepian, tapi demi tujuan besarnya apapun itu akan dia lakukan.

Selesai acara makan malam bersama Helena dan Rhea, Reinar pamit pada mereka dan segera kembali ke kediamannya.

Sampai di kediamannya, Reinar menulis sebuah suarat dan dia taruh di atas meja. Isi surat itu hanyalah permintaan maaf Reinar karena tidak bisa pamit pada semua orang.

[Tuan, kenapa tuan tidak langsung pamit ke mereka jika tuan ingin pergi?.]

“Jika aku pamit secara langsung, itu akan sangat merepotkan, dan bisa saja mereka memaksa pergi ikut denganku.”

Apa yang Reinar katakan adalah suatu kebenaran, dan Lilia tahu jika itu pasti akan terjadi, jadi dia cuma bisa diam dan membiarkan apa yang akan Reinar lakukan.

Karena tujuannya yang susah dia ketahui, Reinar bisa pergi menggunakan skill teleportasi nya, biarpun dia harus kehilangan 10% mananya.

Dalam beberapa detik Reinar sudah sampai kota yang dia tuju dan anehnya dia merasa jika mananya tak berkurang banyak, dan akhirnya dia kembali menginjakkan kaki di kota yang pertama kali dia datangi setelah hidup kembali di dunia yang baru.

Reinar masuk berjalan-jalan di kota Avalon, dan dia langsung menuju rumah tua yang dulu dia tempati.

“Pada akhirnya aku kembali lagi ketempat ini.” Kata Reinar begitu sampai di rumah yang kini terlihat semakin hancur dan memprihatinkan.

“Apa yang akan tuan lakukan sekarang?.” Tanya Lilia yang keluar dari tubuh Reinar, dan duduk di pundaknya.

“Aku akan menjalin hubungan baik dengan kota ini, dan membangun kerjasama antara kota ini dan dua kota milikku.” Jawab Reinar yang menyandarkan tubuhnya pada sebuah tiang.

Sebenarnya Reinar dapat menyewa sebuah kamar di penginapan untuk bermalam. Namun karena dia datang cukup malam, hampir seluruh penginapan telah tutup.

“Oh iya Lilia, apa kamu tahu kenapa aku sama sekali tidak kelelahan setelah melakukan teleportasi dari kota Babylon menuju tempat ini?.” Tanya Reinar.

“Itu semua terjadi karena kekuatan tuan telah jauh meningkat.” Balas Lilia sambil menggoyangkan kakinya.

“Kekuatanku meningkat?.” Kata Reinar bingung.

“Hum, apa tuan lupa dengan warisan Kaisar Naga kegelapan?.” Tanya Lilia.

“Ah iya, aku belum melihat ulang statusku setelah menerima warisan Kaisar Naga kegelapan.” Kata Reinar yang kemudian melihat tabel statusnya.

[Nama] : [Reinar Alfonsius]

[Umur] : [17 Tahun]

[Ras] : [High Human]

[Level] : [ 9.191 ] next level [45.300/300.000]

[Job] : [ Ruler Of The World ]

[Elemen] : [Cahaya] [Api Putih] [Es] [Petir] [ Kegelapan Murni] [?]

[Strength] : [ 18.369 ]11

[Agility] : [ 18.371 ]

[Vitality] : [ 18.370 / 18.370 ]

[Stamina] : [ 18.371 / 18.371 ]

[Luck] : [ 18.376 ]

[Mana] : [ 48.770 / 48.770 ]

[Point] : [ 0 ]

[Skill] :

[Appraisal]

[Modified Fireballs]

[Healing]

[Double Slash]

[Light Step]

[Teleportasi]

[Aura Of Darkness]

[Divine Eye]

[Recovery]

[Lighting Sword Art]

[Transformation]

[Black Hole]

[Dragon Troop

[Coint] : [3.057.591.000]

[Shop] :

[Inventori] :

[Pedang tingkat Epic]

[Armor tingkat Epic]

[10.000.000.000 coint platinum]

Reinar menatap layar hologram di depannya dengan mata berbinar. Warisan dari satu Kaisar naga saja sudah membuatnya begitu kuat, apa jadinya jika dia mendapatkan warisan dari seluruh Kaisar naga?. “Aku bisa menjadi orang terkuat di dunia ini.” Batin Reinar.

“Lilia, bisa kamu jelaskan tentang skill tingkat Dewa yang di wariskan oleh Kaisar Naga kegelapan padaku?.”

“Tentu bisa.”

Tak lama layar hologram di depan Reinar yang semula menampilkan statusnya, kini berganti menampilkan penjelasan dari tiga skill baru yang baru Reinar dapatkan.

[Skill Transformation >> Tuan dapan merubah diri menjadi bentuk apapun yang tuan inginkan, dan menyamarkan aura tuan]

[Penggunaan skill >> 1 poin mana untuk 1 menit]

[Skill Black Hole >> Membuat lubang hitam yang dapat menyerap apapun yang tuan inginkan termasuk makhluk hidup dengan catatan, makhluk itu tidak lebih kuat dari tuan.]

[Penggunaan skill > 1.000 poin mana sekali penggunaan dalam sehari]

[Dragon Troop >> Skill yang dapat digunakan untuk memanggil pasukan naga.]

[Dapat memanggil 10 naga kegelapan dengan masing-masing naga memiliki level 5.000]

[Penggunaan skill >> 10.000 poin mana untuk 1 jam]

“Benar-benar skill tingkat Dewa, dan kenapa di shop tidak ada skill tingkat Dewa?.”

“Tuan harus mencapai level 10.000 dan berevolusi sekali lagi untuk bisa membuka skill tingkat dewa di shop.”

“Level 10.000, itu tak akan lama.”

“Itu tak akan lama jika tuan rajin mengumpulkan exp, tapi jika tuan hanya bermalas-malasan, itu akan menjadi sangat lama.”

Reinar menganggukkan kepala menyetujui apa yang di katakan Lilia. Dengan bekerja keras, selain mendapatkan exp, dia juga akan mendapatkan pengalaman dan tentu pondasi kekuatannya juga akan meningkat.

Puas melihat status dan penjelasan akan skill barunya, Reinar menghilangkan layar hologram di depannya dan dia kembali berjalan-jalan di sekitaran pusat kota Avalon.

Beberapa menit berlalu, dan langkah kakinya membawa Reinar sampai ke gerbang kota Avalon yang malam ini terlihat begitu tenang dengan puluhan prajurit keamanan kota yang menjaga tiap sudut gerbang.

“Tuan, ada sekelompok binatang buas bergerak mendekati kota. Jumlah mereka tidak terlalu banyak dan level mereka berada di bawah level 3.000, tapi mereka tetap bukan lawan seimbang bagi puluhan prajurit keamanan kota yang hanya memiliki level rata-rata 300.”

Mendengar informasi Lilia, tanpa berpikir panjang Reinar langsung melesat ke atas benteng kota, untuk melihat binatang buas yang bergerak mendekati kota.

“Jumlah mereka 430, dan yang terkuat memiliki level 2.990.”

Reinar menatap kearah keluarnya aura para binatang buas yang semakin mendekat. Tidak ada yang menyadari keberadaan Reinar, dan tidak ada yang tahu akan serangan binatang buas yang akan segera terjadi.

...*****...

....*Tbc*....

...* Jangan lupa kasih 👍...

...* Rate ⭐ 5...

...* Vote / Kado seikhlasnya 😊...

...Jika ada yang salah atau kurang, mohon di infokan!......

...Terimakasih.....😊😊...