Season 1-2
Fega Mellya itulah nama kepanjangannya, nama cantik yang disematkan padanya sejak lahir. Tapi nasibnya tak secantik namanya, dia terpaksa harus menanggung pahitnya kehidupan sejak umur 12 tahun saat ibunya yang sangat dia sayangi dan dia cintai meninggalkan dirinya bersama sang ayah tiri. ibunya meninggal saat tengah bertengkar dengan ayah tirinya yang memukul dan menendangnya hingga tewas kemudian mengatakan pada orang-orang ibunya meninggal karena sakit.
Saat menginjak umur 17 tahun, ayah tirinya menjualnya kepada seorang pengusaha kaya raya yang bernama Agra Bionior Griff untuk dijadikan sebagai rahim sewaan, pengusaha itu sudah menikah tetapi istri dari pengusaha itu tidak mau hamil karena akan merusak tubuhnya yang sebagai model, makanya pengusaha itu menyewa rahim seseorang untuk mengandung keturunannya.
So, bagaimana kelanjutan ceritanya? ikuti saja ya gengs untuk membacanya.
riri-Chan
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon riri-can, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MENCERITAKAN
Tuan Agra sampai di mansion pukul 11 malam, sebenarnya dia merasa bersalah pada istrinya karena telat pulang.
Langkahnya yang lebar membuatnya lebih cepat sampai ke lantai atas, saat membuka pintu kamar hatinya deg-degan berharap istrinya masih setia menunggunya, tetapi melihat jam yang kini masuk tengah malam membuatnya mendesah pasrah saja.
CEKLEK
Pintu kamar dibukanya memperlihatkan istrinya tengah tersenyum hangat padanya? sepertinya dia bermimpi melihat istrinya masih sadar di jam sekarang.
'Sudah pulang mas?" tanya Fega dengan senyum manisnya
Tuan Agra merasa deg-degan melihat senyuman manis itu, dia sadar sekarang bahwa istrinya masih belum tidur dan masih menunggunya, segera dia berjalan dan memeluk Fega dengan erat.
'Maafkan aku sayang, aku telat pulang" sesal tuan Agra
'Tidak apa-apa mas, aku ngerti, kamu pasti capek kan? sudah makan belum?" tanya Fega dengan lembut
Tuan Agra merasa paling beruntung mendapatkan Fega menjadi istrinya, dia begitu pemaaf dan sangat lembut, betapa bodo*hnya dia dulu menyiksanya.
'Aku belum makan sayang, tadinya aku mau makan bareng kamu tapi mendadak ada meeting dadakan, aku sampai lupa buat makan" terang tuan Agra
'Mau makan dulu atau langsung mandi?" tanya Fega
'Makan" tuan Agra manja kepada Fega
'Baiklah, aku ambil kebawah dulu" Fega beranjak pergi tetapi ditahan tuan Agra
'Aku ikut sayang" tuan Agra menuntun Fega
Di dapur Fega kembali memanaskan makanan untuk tuan Agra, setelah selesai menyajikannya untuk suaminya.
'Ayo makan mas" Fega duduk disamping tuan Agra
'Suapi sayang" rengek tuan Agra
'Dasar manja" Fega mencebikkan bibirnya
'Sama istri sendiri juga" ucap tuan Agra
'Iya tuan arogan, sini aku suapi" Fega menyuapi tuan Agra dengan tangannya sendiri
Setelah kenyang tuan Agra segera mandi membersihkan tubuhnya dengan air hangat karena jam sudah menunjukkan pukul 12 malam.
Tuan Agra keluar dari Kamar mandi dengan menggunakan handuk yang dililitkan di pinggangnya.
'Ayo pakai bajunya daddy, nanti masuk angin" ucap Fega menirukan suara anak kecil membuat tuan Agra gemas
Secepat mungkin tuan Agra memakai piyama yang sudah disiapkan Fega dan menuntun istrinya untuk berbaring di ranjang.
'Sayang" panggil tuan Agra
'Iya mas, kenapa?" tanya Fega
'Bagaimana masa kecil kamu sayang, aku pengen mengetahuinya" tuan Agra ingin mengoreknya
Fega tertegun mendengar pertanyaan suaminya itu, dia bahkan tanpa sadar meneteskan air matanya.
'Maafkan aku sayang, jangan menangis, kumohon" pinta tuan Agra menyesal
Fega menggelengkan kepalanya, tidak ada salahnya suaminya tau tentang kehidupan masa kecilnya dulu.
'Apa mas kenal rupa ayahnya mas?" tanya Fega
'Tentu saja sayang, kenapa?" tuan Agra sebenarnya tidak ingin melihat Fega menangis tetapi karena ada alasan tertentu makanya dia berbuat seperti itu
'Aku tidak mengenal ayahku sejak aku lahir mas, yang aku ingat ayah aku itu ayah Anton, awalnya aku pikir dia memang ayah kandung aku, tetapi tiap hari dia selalu mengatakan bahwa aku itu bukan anaknya melainkan anak haram ibu" Fega terisak mengatakannya
'Jangan dilanjutkan sayang" tuan Agra rasanya mau membunuh ayah tiri Fega
'Tidak apa-apa mas, ibu selalu dipukuli sama ayah Anton, bahkan ibu pernah tidak bisa berjalan selama dua hari karena ayah Anton menginjak-injak kaki ibu, aku juga selalu di pukuli bahkan dicambuk dengan ikat pinggang nya" Fega mengingat semua penderitaannya
Tuan Agra menelan ludahnya dan bibirnya kelu, ingatannya tertuju pada saat dia mencambuk Fega, rasanya dia ingin hilang saja dari bumi ini.
'Sayang, maafkan aku, sekali lagi maafkan aku yang dulu menyiksa mu" tuan Agra membawa Fega kedalam pelukannya dan memeluknya erat
'Aku tidak apa-apa mas, semua sudah berlalu, aku memaafkan semuanya" ucap Fega jujur
'Mas tau tidak, sejak kecil aku ingin melihat wajah ayah kandung aku, kata tetangga ibu dulunya adalah seorang pembantu dan menggoda majikannya hingga hamil, aku tidak tau kebenarannya karena ibu selalu diam apabila aku bertanya, makanya aku tidak mau bertanya lagi, hingga waktu itu ibu bertengkar hebat dengan ayah Anton, ibu marah karena ayah Anton menyuruh ibu jual diri, ibu tidak mau dan ayah Anton marah kemudian memukuli ibu kemudian mencekiknya hingga meninggal, para tetangga hanya diam saja saat aku meminta tolong, aku tidak bisa jaga ibu mas, aku sangat sayang sama ibu" isaknya kembali
'Iya sayang aku tau, besok bagaimana kalau kita kemakam ibu, sudah sebulan loh kita tidak kesana" hibur tuan Agra
'Iya mas, aku mau" Fega sedikit lega setelah menceritakan
'Bagaimana jika tiba-tiba ada yang mengaku sebagai ayah kamu sayang?" tuan Agra menatap wajah Fega ingin melihat reaksinya
Fega membulat bola matanya tetapi kemudian dia tersenyum hambar.
'Tidak mungkin mas, aku sejak dulu mencari-cari majikan ibu yang orang-orang katakan tetapi tetap tidak ketemu" Fega menutup matanya
'Bisa saja sayang, suami kamu inikan orang hebat" kekeh tuan Agra
'Kalau mas ketemu ayah kandung aku, aku bakalan pukul dia karena sudah berani ninggalin ibu" kesal Fega
'Seandainya dia punya alasan tersendiri, gimana sayang?" tuan Agra masih semangat untuk bertanya
'Tenru saja aku mendengarkan alasannya mas, Kalau memang betul aku bakalan memeluknya dan mengatakan aku merindukan dia" ucap Fega tersenyum manis
'Dapat hati dari siapa istriku ini? kenapa begitu baik hmm?" tuan Agra mengecup kening Fega
'Hehe rahasia dong, ayo tidur mas besok mas masih kerja" ucap Fega
'Memang besok kamu tidak kuliah sayang?" tuan Agra mengecup bahu Fega
'Tidak, besok mata kuliahnya kosong, bagaimana kalau aku ikut mas ke kantor? aku pengen lihat kantor mas" rengek Fega
'Apapun untukmu sayang, sekarang ayo tidur" tuan Agra mengeratkan pelukannya
Mereka berdua tertidur dengan lelap tanpa ada tangisan baby Argio di tengah malam lagi.
🥀🥀🥀
Aihhhh pengen banget punya suami kek tuan Agra, yang mau siapa ajanih? Ayo komen guyss..
Salam sayang dari author
riri-Chan
pdhal ceritanya bagus bgttttt plisss lanjut woi udah nungguin lama nih