NovelToon NovelToon
Artis Masuk Kampung

Artis Masuk Kampung

Status: tamat
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:7.3M
Nilai: 5
Nama Author: susi sartika

Gadis cantik bernama Clara Arabelle yang hanya mengantongi ijasah SMA, bukan karena tidak mampu untuk melanjutkan pendidikannya, melainkan kesibukannya di dunia entertainment.

Karena suatu hal, kedua orang tua Clara memutuskan untuk mendepaknya ke kampung halaman sang ibu di lahirkan.

Disanalah Clara bertemu dengan Reyhan dan Bastian yang akan terlibat di kehidupan Clara.

" Berarti kita gak pernah akan begitu-begituan dong? "

" Jangan harap! "

" Terus seumur hidup mas Babas mau jadi perjaka ting ting gitu? "

" Bukan urusanmu! "


Bagaimana kelanjutannya? ikuti kisah ini yak...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon susi sartika, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Salah masuk!

Sebelum membaca, budayakan Follow dulu. Terus jangan lupa tekan like. komen lebih afdal.. biar penulis semangat nulisnya...

Selamat membaca......

🌼🌼🌼

" Rey.. nanti malam kita jalan yuk.. " ajak Clara setelah mereka menyelesaikan makan siangnya.

Reyhan mengalihkan pandangannya ke Clara yang tengah membersihkan sisi makan siang mereka. " Maaf Sayang.. malam ini aku gak bisa. Bunda dan ayah ku sedang berkunjung. "

" Orang tua kamu disini? " tanya Clara dengan wajah berbinar. Makin yakin saja Clara soal perjodohan mereka. Clara akhirnya untuk memutuskan untuk tidak membicarakannya dengan Reyhan, dia akan memberikan surprise nanti. " Apa Reyhan juga udah tau? " Clara menatap lekat wajah Reyhan.

" Iya.. mereka baru datang tadi pagi. " ujar Reyhan.

" Boleh aku bertemu dengan mereka? " tanya Clara.

Reyhan mengangguk. " Iya nanti aku kenalin mereka ke kamu. " ucap Reyhan. Sebenarnya Reyhan tidak yakin ingin mengenalkan Clara kepada kedua orang tuanya. Apakah orang tuanya akan menerima Clara yang notabene selebritis? bukan satu kasta dengan mereka. Meski Reyhan sebenarnya tidak terlalu mementingkan hal tersebut.

" Clara.. aku harus kembali bekerja, jam istirahat udah habis. " ujar Reyhan.

" Oh.. iya.. aku mau langsung pulang. nanti jangan lupa telpon aku ya kalo ada waktu. "

" Iya sayang.. " Reyhan mengelus pipi Clara.

" Salam buat kedua orang tua mu. " ucap Clara.

" Nanti aku sampaikan. " Reyhan mendekatkan wajahnya. Memberikan kecupan singkat di bibir Clara sebelum berpisah. " Hati-hati di jalan. " ucapnya.

Clara mengangguk. Lalu meninggalkan Reyhan yang akan kembali bekerja berkeliling memeriksa pasien yang tengah di rawat.

Senyum selalu mengembang di wajah itu, meski tak terlihat oleh siapapun karena tertutup oleh masker yang ia kenakan.

Wajahnya berubah sebal ketika berpapasan dengan Bastian. Tidak seorang pun di antara mereka yang berniat untuk menyapa terlebih dahulu. Mereka berlalu begitu saja. Bahkan tatapan Bastian selalu lurus kedepan tanpa menoleh ke Clara, walau sebenarnya dia tau yang berpapasan dengannya adalah Clara.

Di perjalanan pulang, Clara mendapat kabar dari Adrian. Bahwa nanti malam akan makan malam bersama dengan keluarga calon suaminya.

Clara berbinar. " Tuh kan.. gak salah lagi.. pasti orang tua Reyhan ke sini buat makan malam bersama dengan keluarga ku.. " pikir Clara melayang...

Clara yang berniat pulang, mengurungkan niatnya. Gadis itu sekarang akan pergi ke butik langganannya untuk membeli sebuah gaun. Clara ingin tampil cantik nanti malam, agar terlihat berkesan di mata kedua calon mertuanya.

***

Selesai bertugas di rumah sakit melakukan sebuah operasi besar, Bastian kembali bertugas sesuai tuntutan kedua orang tuanya, bekerja di perusahaan sebagai penerus dan pewaris perusahaan yang kini masih di tangani oleh Davon.

Kedatangan Bastian ke perusahaan mengalihkan semua perhatian kaum hawa. Seperti biasa, mereka sangat mengagumi ketampanan Bastian. Sikap yang dingin tak tersentuh membuatnya semakin di gilai para wanita. Namun tak satupun yang bisa membuat seseorang Bastian tertarik.

" Siang Pak Bastian. " sapa sekertaris pribadinya jika ia sedang menjabat sebagai wakil direktur.

" Siang. " jawab Bastian.

" Berkas yang Anda perlukan sudah saya siapkan di meja bapak. " ujar Sandi-sang sekertaris.

" Baik. " Bastian segera menduduki kursi kebesarannya. " San.. apa kamu sedang sakit? " tanya Bastian yang melihat wajah pucat Sandi.

Sandi membalikkan tubuhnya menghadap Bastian yang sebelumnya berniat keluar ke ruangan Bastian. " Saya baik-baik aja pak. "

Bastian menghela, dia tau kalau Sandi sedang menutupinya. " Pulanglah.. istirahat di rumah. Aku beri cuti selama seminggu. Dan besok temui saya di rumah sakit. " ujar Bastian yang tahu tentang riwayat yang di derita Sandi.

" Terimakasih pak. " jawabnya.

Bastian mulai mengerjakan pekerjaannya tanpa mengalami kesulitan. Bastian mempunyai otak yang cukup cerdas, membuatnya tidak merasa kesulitan bergelut di dua bidang yang bertolak belakang sekaligus.

Tidak lama telfon interkom di meja Bastian berbunyi.

" Ya. " jawab Bastian.

" Pak Bastian, anda di minta untuk ke ruangan Bapak sekarang. " ucap Sandi. Sebelum ia pulang, Sekertaris Davon menemuinya meminta Bastian segera menemuinya.

" Oke. " jawab Bastian.

Bastian segera memenuhi panggilan ayahnya. Namun saat Bastian ke ruangan Davon, di sana sudah terlihat Adrian sedang bercengkrama dengan Davon.

" Pah.. om.. " sapa Bastian.

" Sini nak.. " Davon menepuk sofa sebelahnya agar Bastian duduk di sana.

Bastian mengangguk lalu duduk di dekat Davon. " Apa kabar om? " tanya Bastian pada Adrian yang kemungkinan sebentar lagi akan menjadi ayah mertuanya.

" Saya baik. Bagaimana kabar mu? " Adrian.

" Baik om. "

" O iya Bas, nanti malam kita sudah memutuskan.. kamu dan putri pak Adrian akan melangsungkan pertunangan. " jelas Davon.

" Sebenarnya.. lebih baik kalian segera menikah. Tapi, kami ingin sebelum Clara menikah, ia menyelesaikan kuliahnya dulu. Apa kamu gak keberatan? " tanya Adrian pada Bastian. Adrian masih mengira jika Bastian dan Clara memiliki hubungan spesial. Dan mereka tidak sabar untuk melangsungkan pernikahan.

Bastian terkejut mendengar dirinya akan segera bertunangan dengan Clara. Bastian sangat bingung harus menjawab apa atas pertanyaan Adrian. Tidak mungkin dia menolak, tidak mungkin juga ia menerima sebelum dirinya bertanya terlebih dahulu pada Clara. Bastian yakin jika Clara tidak tahu akan dijodohkan dengan nya.

" Kami gak keberatan sama sekali. Memang benar, Clara harus menyelesaikan pendidikannya terlebih dahulu. " bukan Bastian yang menjawab, melainkan Davon. Melihat Bastian hanya diam membuat Davon berinisiatif menjawabnya. " Benarkan Bas? " tanya Davon.

" Iya pah.. "

***

Di sebuah restoran bintang lima, tepatnya di salah satu private room, keluarga Alexander sudah menunggu kedatangan keluarga besar Haidar. Malam ini akan menjadi malam yang bersejarah di keluarga mereka. Pertunangan antara Bastian dan Clara sebentar lagi akan di langsungkan dengan sederhana, hanya keluarga terdekat yang menghadirinya.

Pihak keluarga Bastian hanya ada Davon, Giska dan Jenny. Karena kebanyakan saudara mereka menetap di luar negri.

Sedangkan di pihak Clara, ada kedua orang tua Clara dan Wina. Tidak lupa juga Karin dan Umar ikut hadir. Hanya Mikha dan kakaknya, serta Arsenino yang tidak ikut acara tersebut.

" Cie.. ponakan aunty bentar lagi merit. " seloroh Karin.

" Hihi.. iya dong Aunty.. Clara kan udah cukup umur menikmati surga dunia. " Clara.

" Inget ya Clara! sebelum resmi menikah jangan coba-coba melakukan hal itu! " sarkas Elsa.

" Yes.. mom! " Clara mengerucutkan bibirnya. Sedangkan Adrian hanya menggelengkan kepalanya melihat Elsa yang sangat overprotective pada Clara.

" Clara.. calon suami mu seorang dokter? " kali ini Umar yang bertanya.

" Iya uncle Marmar... Clara pinterkan nyari calon suami.. "

" Clara.. kamu yakin? bukannya kamu pernah bilang udah punya pacar? " bisik Wina yang merasa ada yang aneh.

" Iya oma.. kan calon suami Clara, pacar Clara juga. " balas Clara ikut berbisik.

" Sudah.. ayo cepetan.. mereka udah lama nungguin kita. " Adrian mengintrupsi agar langkah mereka di percepat. Membuat Wina mengatupkan mulutnya.

Seorang pelayan restoran mempersilahkan masuk keluarga besar Haidar. " Silahkan tuan.. nyonya.. " ucapnya seraya membukakan pintu.

Keluarga Alexander berdiri untuk menyambut keluarga calon besan.

" Selamat malam Pak Adrian... " sapa Davon.

Clara membulatkan kedua matanya saat melihat kehadiran pria yang sangat menyebalkan. " Papah.. seperti nya kita salah masuk ruangan! " pekik Clara.

*

*

*

...🌼🌼🌼...

...JANGAN LUPA BERIKAN DUKUNGAN KALIAN...

...LIKE. KOMEN. VOTE....

...TERIMAKASIH YANG SUDAH MEMBERIKAN DUKUNGANNYA....

...BYE.. BYE.....

1
Nur Adam
smgt untuk krya mu thoor
Rika
bagus
ayu cantik
suka
Dwi Ratnaningsih
AQ ngakak sama kelakuan Clara 🤣🤣🤣
Indri wahyuningtyas
dedek bayi nanti kalau udah keluar getok aja kepala mamamu yg somplak itu, bisa2nya mengkambing hitamkan kamu, padahal dia yg mau 🤣🤣🤣🤣
Indri wahyuningtyas
astaga kenapa milih cepet nikah nya ternyata ada udang di balik bakwan nih 🤣🤣🤣
Rizka Susanto
bibit2 pelakor mulai bertebaran😥
Safa Almira
zuka
Rizka Susanto
ralat Jes....bukan menghancurkan 🤪
Dewi Yanti
aduh smp pegel ini pipi gr" ketawa 🤣🤣
Rin15
🤣🤣🤣🤣
Rin15
claraaa😂😂😂
Esti
suka
pipi gemoy
👍🙏🌹
vote ✌️
pipi gemoy
😂😂😂😂😂😂
Clara noh👍👍👍👍👍👍
pipi gemoy
😂😂😂😂😂😂
Clara di lawan 👍🌹
pipi gemoy
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
pipi gemoy
🤣🤣🤣🤣🤣🌹
pipi gemoy
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
nga pernah bosan baca berulang kali 🤣
Mebang Huyang M
astaga oma /Facepalm/ apa oma da ileran liat yg lagi mesra2an. ..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!