NovelToon NovelToon
Kembalinya Sang Pewaris

Kembalinya Sang Pewaris

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Anak Genius / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cintapertama / Mengubah Takdir
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Reni t

Dihina dan direndahkan oleh keluarga kekasihnya sendiri, Candra Wijaya benar-benar putus asa. Kekasihnya itu bahkan berselingkuh di depan matanya dan hanya memanfaatkannya saja selama ini.

Siapa sangka, orang yang direndahkan sedemikian rupa itu ternyata adalah pewaris tunggal dari salah satu orang terkaya di negara Indonesia. Sempat diasingkan ke tempat terpencil, Candra akhirnya kembali ke tempat di mana seharusnya ia berada.

Fakta mengejutkan pun akhirnya terkuak, masa lalu kedua orang tuanya dan mengapa dirinya harus diasingkan membuat Candra Wijaya terpukul. Kembalinya sang pewaris ternyata bukan akhir dari segalanya. Ia harus mencari keberadaan ibu kandungnya dan melindungi wanita yang ia cintai dari manusia serakah yang ingin menguasai warisan yang ditinggalkan oleh orang tuanya.

Harta, Tahta dan Wanita "Kembalinya sang Pewaris. "

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Reni t, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 29

Candra sontak memutar badan dengan terkejut dan mengira bahwa wanita yang menegurnya adalah Rosalinda. Jantungnya bahkan hampir saja berhenti berdetak karenanya. Beruntung, wanita tersebut bukanlah Rosalinda melainkan Erlin yang sedang melakukan pengintaian tanpa sepengetahuan siapa pun.

"Astaga, Erlin. Kamu ngagetin saya aja sih. Untung jantung saya gak copot," decaknya seraya menarik napas dalam-dalam.

Erlin menarik pergelangan tangan Candra dan membawanya kembali bersembunyi di balik tembok. "Jangan gegabah, Candra. Kalau kamu nekat ke sana, Ibu kamu bakalan celaka," ucapnya dengan berbisik.

"Betul yang dikatakan sama Mbak Erlin, Pak Bos. Anda gak boleh gegabah. Kita kalah jumlah lho. Mending kalau mereka datang dengan tangan kosong, nah .... kalau mereka bawa senjata seperti pistol, gimana? Alamat wasalam kita," timpal Bram dengan nada suara yang sama.

Candra menarik napas panjang lalu menghembuskannya secara perlahan dengan mata terpejam lalu kembali menatap Erlin dan Bram secara bergantian. "Terus, saya harus gimana? Masa saya diem aja ngeliat Ibu saya diperlukan seperti itu."

"Tenang dulu, Candra. Kita lihat dulu, apa benar Ibu kamu yang disekap di kamar itu," pinta Erlin, memandang ke arah di mana orang-orang suruhan Rosalinda tengah membuka pintu kamar di tengah kegelapan malam.

Suasana seketika hening, ketiganya hanya fokus memandang ke depan, menembus kegelapan yang hanya disinari rembulan malam. Semilir angin terdengar samar-samar diiringi dengan suara burung hantu yang tiba-tiba terdengar membuat bulu kuduk seketika merinding. Suasana rumah tersebut seketika terasa mencekam.

Sampai akhirnya, seorang pria berjas hitam tanpa dasi nampak mendorong kursi roda, di mana seorang wanita tua dengan rambut sedikit acak-acakan nampak duduk dengan kepala terkulai seperti tidak sadarkan diri. Erlin mengerutkan kening, menatap pria tersebut dengan kesal.

"Doni," gumamnya, telapak tangannya seketika mengepal.

"Kamu kenal sama laki-laki itu?" tanya Candra, menoleh dan menatap wajah Erlin.

"Dia adiknya Nyonya Rosalinda, tentu saja aku kenal."

Candra kembali menatap wanita yang tengah didorong di atas kursi roda. "Dan wanita itu?" gumamnya, jantungnya seketika berdetak kencang, hatinya terhenyak, rasa sakit tiba-tiba terasa menusuk jiwa tatkala melihat wajah wanita tua tersebut. "A-apa wanita itu Ibu saya?" gumamnya, kedua matanya seketika berkaca-kaca.

Tidak ada yang berani menimpali ucapan Candra karena wanita paruh baya tersebut terlihat begitu mengenaskan. Erlin terbeku dengan perasaan bingung, sementara Bram terdiam seolah merasakan apa yang tengah dirasakan oleh Candra. Perasaanya pasti hancur melihat ibu kandungnya diperlukan seperti itu.

Candra tiba-tiba berdiri tegak. "Nggak, saya gak bisa diem aja ngeliat Ibu saya seperti itu. Saya harus nolongin dia, gak peduli meski nyawa saya jadi taruhan," ucapnya hendak melangkah.

Akan tetapi, lagi-lagi langkahnya terhenti saat melihat wanita bernama Rosalinda berjalan dari area samping menghampiri Doni dan yang lainnya. Wanita itu berjongkok tepat di depan kursi roda, mencengkram kedua sisi wajah wanita yang duduk di sana, memandangnya seraya tersenyum menyeringai.

"Kamu pasti ingin sekali bertemu dengan anakmu, 'kan?" tanyanya dengan sinis. "Anakmu ada di sini, Febriana. Dia sedang tidur di kamarnya. Hmm ... tapi sayangnya, aku gak akan pernah membiarkan kamu bertemu dengan Candra."

Wanita bernama Febriana itu seketika mengangkat kepala dengan bersusah payah, memandang wajah Rosalinda dengan tajam dan tubuh gemetar sebelum akhirnya meludahi wajahnya dengan wajah geram.

"Iblis kau," gumamnya dengan pelan karena tidak memiliki tenaga bahkan untuk hanya sekedar memaki wanita yang telah meluluh lantahkan hidupnya.

Rosalinda memejamkan mata, mengusap wajahnya yang basah karena ludah sebelum akhirnya, melayangkan telapak tangannya ke udara kemudian mendarat di wajah Febriana dengan keras dan bertenaga hingga kepala wanita itu kembali terkulai lemas ke arah samping.

"Dasar brengsek. Udah untung aku masih membiarkan kamu hidup, Febriana. Seharusnya, aku sudah melenyapkanmu sejak lama," teriaknya dengan murka.

Candra yang menyaksikan hal tersebut tentu saja merasa tersulut api amarah. Bagaimana tidak, ibu kandungnya sendiri ditampar di depan mata, bahkan di saat kondisinya benar-benar tidak berdaya.

"Brengsek," umpatnya, dengan dada naik turun menahan emosi, ingin rasanya ia cabik-cabik wanita bernama Rosalinda.

"Tenang, Pak Bos. Saya tau bagaimana perasaan Anda, tapi Anda harus bisa mengendalikan diri. Saya mohon, tenang," pinta Bram, sontak mencengkram kedua sisi bahu Candra.

"Sial," umpat Candra, dadanya seakan hendak meledak, kembali menatap lurus ke depan, memandang wajah Rosalinda dengan tajam dan penuh rasa dendam.

"Tunggu sebentar lagi, Febri, setelah kau dan anak kau itu menandatangani surat kuasa pengalihkan harta warisan, kau dan anak kau itu akan bersama untuk selamanya, tapi bukan di sini, melainkan di akhirat," ujar Rosalinda dengan tegas dan penuh penekanan lalu menoleh dan arah belakang, tempat di mana Candra dan yang lainnya bersembunyi.

Melihat hal tersebut, baik Candra maupun Bram segera menyembunyikan diri agar tidak terlihat oleh Rosalinda, hal yang sama pun dilakukan oleh Erlin. Ketiganya nampak terdiam dengan ketakutan, bagaimana jika Rosalinda menyadari kehadiran mereka?

"Ya Tuhan, lindungilah kami bertiga," batin Erlin seraya memejamkan mata.

Sementara Rosalinda kembali menatap wajah Febriana Putri lalu mengalihkan pandangan mata kepada Doni. "Cepat bawa dia dari sini, Doni."

"Baik, Nyonya," jawab Doni lalu menoleh dan menatap rekannya yang lain seraya menganggukkan kepala, memberi isyarat agar mereka segera keluar dari sana.

Erlin tiba-tiba mengeluarkan ponsel miliknya, lalu merekam apa yang sedang terjadi di depan sana, hingga Doni dan anak buahnya benar-benar keluar dari pintu halaman belakang. Belum sempat mematikan rekaman yang sedang dia ambil, wanita itu pun memutar badan dan menatap Candra dan Bram yang tengah bersembunyi tepat di belakangnya. Namun, Erlin dibuat terkejut karena mereka berdua sudah tidak terlihat lagi di sana.

"Astaga, mereka ke mana?" gumamnya dengan kesal lalu hendak melangkah. Namun, langkah seorang Erlin seketika terhenti saat mendengar suara Rosalinda menyerukan namanya dengan suara lantang.

"Mau ke mana kamu, Erlin?"

Erlin terbeku dengan tubuh gemetar, rekaman yang sedang ia ambil pun belum sempat ia matikan dan segera memasukkan ponsel canggihnya ke dalam saku piyama yang ia kenakan. Wanita itu benar-benar bergeming, tidak menjawab pertanyaan Rosalinda bahkan tidak segera memutar badan, yang ada hanyalah ketakutan.

"Kenapa kamu gak jawab pertanyaanku, Erlin? Sedang apa kamu di sini malam-malam begini? Bukankah seharusnya kamu berada di kamar kamu?" tanya Rosalinda dengan santai, seraya menghentikan langkah tepat di belakang Erlin.

Erlin perlahan memutar badan masih dengan tubuh gemetar, memandang wajah Rosalinda dengan bola mata memerah dan jantung berdebar kencang. Rosalinda tidak sendirian, Doni turut bersamanya dan berdiri tepat di belakang Rosalinda.

"A-aku gerah, Nyonya. I-ini lagi nyari udara segar," jawab Erlin dengan terbata-bata dan ketakutan.

Rosalinda menoleh dan menatap wajah Doni. "Amankan dia," titahnya dan segera dijawab dengan anggukan oleh pria bernama Doni.

Bersambung ....

1
Kimo Miko
sepertinya candra akan dibuat bonekanya rosalinda. kalau memang candra pewarisnya pasti dipertemukan denfan orang tuanya
Yulia Dhanty
bagus dan menarik
Reni: Terima kasih, Kakak❤️❤️❤️
total 1 replies
Kimo Miko
bener candra mengapa bukan rosalinda malah febriana putri. ada hubungan apa rosalinda dan febriana putri?
Kimo Miko
jangan utamakan balas dendam can... biarkan mereka dengan tingkahnya jika bertemu denganmu di sapa dengan baik mereka akam sungkan dan malu sendiri
Kimo Miko
mengspa gak pulang ke rumahmu aja dulu erlin . Emang rumahmu teramat jauh y. pindah cari hotel lain aja
Kimo Miko
lah... candra punya tabungan 4jt yg dikasih ke viona mosok iyo gak bisa bayar. jangan jangan uang kontrakan di embat viona
Kimo Miko
semoga saja candra wijaya anaknya rosalinda yang hilang. pertanyaannya kenapa candra bisa hilang? apakah waktu itu di culik dan dibuang
Sunaryati
Langsung yo the point
Kimo Miko
lanjut kak..,. lihat judulnya jadi tergoda kak...
Reni: Terima kasih, Kakak. Selamat membaca❤️😍
total 1 replies
Kimo Miko
waduhhhhh.... candra kamu kena tipu ... uangmu melayang... tinggalin aja cewek seperti itu bikin strok kalau diterusin. itu ibu derektur baik amat . apalah mungkin yang di cari selama ini si candra? mungkinkah candra anaknya? terus kenapa bisa terpisah?
@Arliey🌪️🌪️
tiba tiba g diakui dong..parah si viona abis dapet duit juga😩
Kar Genjreng
😁 satu kamar extra baht saja ga apa apa
lh
Kar Genjreng
aduhhh Mak Lampir bukan ga mau bayar uangnya di tipu 4 jt duhh niat melamar gatot.ga tau demit cinta sama si menejejer prettt 🤣🤣
Kar Genjreng
shukur ketemu orang tua nya jadi kehidupan nya berbaring terbalik dengan
sekarang ohhh ada yang sengaja niat
jahat menculik Candra jadi tukang sapu jadi viral bertemu orang tua nya yang
tajir melintir setelah hilang 29 th lalu
👍👍
Kar Genjreng
jangan jangan ada hubungan nya ini dengan Nyonya Rosalinda 👍
Kar Genjreng
jahat sekali viona ternyata wanita ga benar pasti Candra pria yang di cari oleh Rosalinda kah ,,,nah Chan apa bila nanti bertemu orang tua nya atau keluarga
jangan mendekati viona itu wanita
ga benar tapi kejam uang melayang
empat jt ga taunya menipumu Chan..😭
Kar Genjreng
mampir ini semoga tambah bagus dan belum TAMAT 👍😂
Reni: Terima kasih banyak, Kakak. 😍❤️
total 1 replies
Ratih Tupperware Denpasar
kok sepertinya nyonya rosalinda ga tukus sama candra wijaya, dugqqnku dia mau memanfaatin aja sampe dia dpt harta warisan ayahnya candra
knovitriana
kasih iklan buat mu
knovitriana
up Thor jangan lupa mampir
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!