NovelToon NovelToon
Sang Penerus (Pendekar Naga Petir) 2

Sang Penerus (Pendekar Naga Petir) 2

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: kelana syair( BE)

perjuangan seorang pemuda untuk menjadi lebih kuat demi meneruskan wasiat seorang pendekar terdahulu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kelana syair( BE), isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25 Pertarungan di bawah bulan merah 2

Dewi maut penyebar kematian berkelebat menghampiri Ki Pasung, yang beberapa langkah lagi akan masuk kedalam rumah.

"Ki Pasung, kalau kau merasa takut belum terlambat untuk pergi dari sini. " kata Wanita bermuka pucat.

Ki Pasung tidak langsung menyahuti perkataan wanita di depannya tapi malah menoleh ke arah istrinya Nyai Sangguh.

"Ki,tunggu apalagi mari kita singkirkan mereka berdua, lalu kita ambil anak itu dan pergi dari sini. " ucap Nyai Sangguh dengan nada sedikit tegang.

Ki Pasung mengangguk mendengar ucapan dari Nyai Sangguh, ia tidak perlu ragu atau pun gentar dengan Dewi maut penyebar kematian yang akan menjadi lawannya. Sebab dirinya punya keris pusaka sembilan luk yang ia temukan di reruntuhan kuno.Ia merasa saat inilah senjata itu gunakan.

"Dengar Dewi, aku tidak akan mundur apalagi harus takut kepada mu, sebelum mendapatkan apa yang aku cari. " tegas Ki Pasung.

Dewi muka pucat menyunggingkan senyum mendengar perkataan laki-laki tua di hadapannya.Ia tahu kalau Ki Pasung adalah pendekar sakti, namun tanpa Nyai Sangguh di sampingnya tentu saja kemampuan orang itu berkurang.Wanita muka pucat tersebut memuji Barata dalam hati atas siasatnya itu.

"Bagus, aku ingin lihat punya bekal apa kau sampai begitu berani bertingkah dihadapkan ku, ki.?"kata Dewi muka pucat alias Dewi maut penyebar kematian.

Ki Pasung tersenyum tipis yang di paksakan.

"Tentu saja aku punya kejutan untuk mu nanti Dewi. " ucap Ki Pasung, tanpa memberi tahu kejutan apa itu.

"Oh, begitu rupanya. Aku sudah tidak sabar melihat kejutan dari mu, Ki. "

Usai berkata seperti itu Dewi maut penyebar kematian pun melompat ke depan dan memulai serangannya.

Ki Pasung pun menyambut langsung serangan Wanita muka pucat tersebut .Dan pertarungan antara dua pendekar kelas atas pun terjadi.Dalam tempo singkat kedua langsung bertukar pukulan yang mematikan.Hawa panas panas pun seketika terasa disekitar tempat mereka bertarung.Apalagi setelah keduanya mengerahkan tenaga dalamnya masing-masing membuat hawa kematian terasa pekat.

Dua tokoh yang sama-sama aliran hitam itu tidak menyangka malam itu akan bentrok satu sama lain.Padahal sebelumnya mereka tidak pernah saling mencampuri urusan masing-masing.Namun kini berubah setelah Dewi maut penyebar kematian, kehidupannya ada di tangan Barata. Baginya tidak ada pilihan lain selain harus tunduk pada pemuda yang telah mengampuni nyawanya itu.

Plaak.... deees...! suara adu pukulan secara langsung pun terdengar jelas di malam itu.Ki Pasung mau pun Nyai Sangguh sama-sama terpental namun tidak berpengaruh apa-apa pada kedua.Melihat mereka masih bisa berdiri tegak.

"Kau cukup tangguh tidak percuma kau mendapatkan gelar sepasang hantu haus darah Ki Pasung, Namun aku ingin membuktikan seberapa kuat dirimu." Dewi maut penyebar kematian lalu melesat dengan jurus langkah hantunya, Weeees.... membuat tubuh wanita pucat itu seolah-olah hilang dari penglihatan.

Ki Pasung pun tidak mau kalah ,dengan ilmu ringan tubuhnya ia pun melesat menyambutnya kedatangan wanita muka pucat,sehingga pertarungan pun kembali terjadi.

Sementara itu ,pertarungan Barata dan Nyai Sangguh pun telah berlangsung. Dengan cambuk apinya ,wanita tua itu langsung menggempur Barata habis-habisan.Sejak pertarungan pertama tadi Nyai Sangguh sudah geram kepada Barata, makanya kali ini ia tidak tanggung-tanggung dalam menyerangnya.

Ujung cambuknya terus mengincar tubuh Barata kemana pun ia menghindar. Dalam pertarungan itu Nyai Sangguh diuntungkan karena dapat melakukan serangan jarak jauh.

"Hehehe... kau mau menghindar sampai kapan Barata. " Ejek wanita tua itu.Namun Barata tidak menggubris ocehannya dan terus begerak cepat menghindar.

Melihat Barata terus dapat menghindari serangannya, Nyai Sangguh menambah serangannya dengan melepaskan pukulan tapak kematiannya.

Wuuuus.... wuuuus.....!!Serangan bertubi-tubi dari Nyai Sangguh membuat Barata kerja keras untuk bisa menghindarinya.

Di dalam rumah Ningrum yang melihat pertarungan itu dari jendela tampak khawatir melihat Barata dalam keadaan terdesak.Gadis bermata jeli itu hanya bisa berharap dapat mengalahkan wanita tua itu.

Duuaaar....! sebuah batu meledak begitu terkena oleh sabetan cambuk api itu.Nyai Sangguh terus memutar cambuknya dengan mata fokus pada pergerakan Barata.

"Hehehehe... tubuh mu akan seperti batu itu Barata, kalau cambuk ini sampai mengenai diri mu. " ucapan Nyai Sangguh sambil tertawa terkekeh-kekeh.

"Kau pikir aku tidak bisa menyerang balik Nyai, "ucap Barata. Ia kemudian melesat ke atas menghindari ujung cambuk yang hampir mengenai tubuhnya.

"Pukulan ajian Guntur es.. hiaaat..! " pekik Barata.

Udara dingin menusuk tulang bergulung-gulung meluncurkan deras ke arah Nyai Sangguh.

Nyai Sangguh pun terkejut mendapatkan serangan Barata yang mengandung hawa dingin itu.Karena ia tahu betul siapa pemilik jurus yaitu Swarnabumi dari perguruan pedang terbang.

"Jurus yang telah lama hilang kenapa bisa muncul kembali, " Desis Nyai Sangguh. Ia pun segera menyalurkan tenaga dalam ke cambuk apinya.

"Cambuk api membakar bumi hiiiiaaat....!!! Api bergulung-gulung meluncur wuuuus... duuuuaaar....!! Ledakan pun menggema begitu kedua pukulan itu bertemu dan beradu.Keadaan halaman rumah yang luas pun kacau dan porak poranda.

" Ini belum berakhir Nyai "Teriak Barata yang tiba-tiba muncul di atas kepalanya.

" Jurus pedang petir hiiiiaaat.... ! Barata muncul secara tiba-tiba dan sudah berada di atas Nyai Sangguh.

Nyai Sangguh pun terbelalak melihat kemunculan Barata yang mendadak seperti itu.Tidak mau tubuhnya terbelah Nyai Sangguh pun mengangkat cambuknya dengan kedua tangannya menjadikan cambuk itu sebagai perisai.

Dan praaaat.... cambuk itu pun langsung putus menjadi dua begitu bilah pedang mengenainya. Sedangkan Nyai Sangguh buru-buru melompat dua tombak ke belakang menjauh dari Barata, begitu melihat senjata pusakanya hancur.

Gigi wanita tua itu gemertakan dan kedua tangannya mengepal keras melihat senjata yang baru diperolehnya hancur.

"Pemuda kurang ajar, kau harus membayar cambuk ku dengan nyawa mu. "Geram Nyai Sangguh.Dengan kemarahan yang memuncak Nyai Sangguh langsung menyerang Barata dengan jurus-jurus yang lebih mematikan.

Tidak jauh dari mereka berdua. Pertarungan Ki Pasung dan Dewi kematian masih berlanjut.Ki Pasung tampak mandi keringat dalam pertarungan itu, bahkan nafasnya pun tersengal sengal beda dengan Dewi penyebar kematian yang tampak biasa-biasa saja.

"Apakah cuma segitu saja kemampuan mu Ki Pasung, mana kejutan yang kau katakan tadi. Apa kau cuma membual saja. " ejek Dewi muka pucat.

Ki Pasung menarik nafasnya dalam-dalam,sebelum menjawab pertanyaan Dewi muka pucat"Heh.Tentu saja tidak Dewi, kalau kau sudah tidak sabar akan segera aku tunjukkan, lihatlah. "seru Ki Pasung mengeluarkan keris luk sembilannya.

Dewi kematian pun terbelalak melihat senjata di tangan Ki Pasung, namun kemudian bersikap biasa-biasa saja setelah merasakan aura dari keris itu.

"Cuma besi rongsokkan kau sebut senjata Ki, sungguh menggelikan" ucap Dewi muka pucat.

"Akan aku tunjukkan ketajaman keris ini pada mu dan jangan menyesal kau nanti, " ucap Ki Pasung.

Ki Pasung lalu mencabut kerisnya dan menyerang kembali dengan ganasnya.Keris luk sembilan yang dilapisi dengan tenaga dalam bersinar kemerahan. Dewi maut berkelit menghindari serangan cepat dan mematikan itu.

 Laki-laki tua itu terus mencecar Dewi muka pucat dengan tusukan kerisnya, dengan tidak memberikan kesempatan padanya untuk menyerang balik.Hingga pada akhirnya serangan cepat Ki Pasung pun tepat mendarat di perut Dewi muka pucat.

Bless.......!!! Namun tusukan keris itu tidak berpengaruh apa-apa padanya.Membuat lelaki tua itu tercengang sebentar dan buru-buru mencabutnya kembali kerisnya dan menjauh darinya.

1
Batsa Pamungkas Surya
setelah maraton 3 hari membaca season 1.. lanjut ke sini
mksh atas sajian ceritanya Thor
rio
lanjut
rio
lanjutkan
Ariel Yono
lanjutkan thord
Mukti Rasa
lanjutkan broo
Ariel Yono
lanjutkan
Ardiawan
Tessa Bharata
Ariel Yono
lanjutkan Barata
Ariel Yono
lanjutkan Barata
Salim Lim
bagus alurnya dan menarik ceritanya
Ariel Yono
maju terus thord
Batsa Pamungkas Surya
lanjutkan karyamu
prahara
mantap dan oke lah
Ronaldo vs Messi
up thord
Ronaldo vs Messi
lanjutkan
Ariel Yono
mantap
Ariel Yono
lanjutkan thord
Ariel Yono
lanjutkan up
Ariel Yono
mantap
Ariel Yono
lanjutkan min
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!