Nadeo Gibran Erlangga berniat untuk melamar Arzela Kayzel Atharva, yang selama ini dia klaim sebagai jodohnya.
Namun Nadeo terpaksa harus mengubur impiannya itu demi membalas budi pada keluarga yang sudah merawat dan membesarkannya selama ini.
Nadeo harus menikah dengan Sabrina Eleazar menggantikan sang adik yang kabur di hari pernikahannya.
Arzela hancur dan patah hati, namun ia harus tetap mengikhlaskan cinta pertamanya itu menikahi Sabrina yang tak lain adalah sahabatnya sendiri.
Akankah Nadeo bertahan dengan pernikahannya setelah tahu kebenaran yang selama ini tersembunyi?
Ataukah justru takdir mempersatukan Nadeo dan Arzela kembali?
Sekuel Belenggu Cinta Pria Beristri
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kikan dwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 34
Malam harinya Nadeo dan Arzela mengadakan resepsi pernikahannya. Sejak dimulainya acara, kedua mempelai yang baru saja sah menjadi pasangan suami istri itu tidak sedetik pun melunturkan senyum di bibirnya. Arzela dan Nadeo benar-benar merasakan kebahagiaan yang tiada tara.
Hazelle dan Kaivan pun ikut merasakan kebahagiaan yang dirasakan anak dan menantunya. Tidak ada yang lebih membahagiakan selain melihat anak-anaknya bahagia, karena impian semua orang tua hanyalah kebahagiaan anak-anaknya.
Namun di tengah-tengah kebahagiaan putri bungsunya, ada satu hal yang mengganjal di pikiran Hazelle. Arzelo, putra sulungnya. Wanita yang masih cantik di usianya yang sudah tidak muda lagi itu tiba-tiba mengkhawatirkan putranya.
"Kamu kenapa, Sayang?" Tanya Kaivan. "Apa yang Kamu pikirkan?"
Kaivan mengernyitkan keningnya, ia beberapa kali mendapati istri cantiknya itu menghembuskan napasnya berat. Hazelle terlihat seperti tengah memikul beban berat di pundaknya.
"Aku khawatir sama Abang," ucap Hazelle. Lagi-lagi wanita itu menghembuskan napasnya kasar. "Sampai saat ini, aku tidak pernah melihat Abang dekat dengan wanita manapun. Abang normal kan, Mas?"
"Astaga, jadi sejak tadi Kamu memikirkan itu, Sayang?" Tanya Kaivan sambil menepuk keningnya sendiri.
Nyaris saja Kaivan meledakkan tawanya, bisa-bisanya istri cantiknya itu meragukan kejantanan putranya sendiri.
"Aku cuma khawatir, Mas. Apa kita jodohkan Abang saja?"
Tiba-tiba saja Hazelle berpikir untuk menjodohkan putranya dengan salah satu rekan bisnis suaminya.
"Jangan pernah berpikir sekalipun untuk menjodohkan Abang," nada Kaivan berubah tegas namun tetap penuh kelembutan. "Memangnya Kamu mau kejadian Gentala terulang lagi?"
Hazelle menggelengkan kepalanya dengan cepat. Ia hampir lupa, penderitaan yang pernah putrinya alami saat itu berawal dari Gentala yang kabur di hari pernikahannya. Dan akar permasalahan yang sebenarnya adalah kesepakatan berkedok perjodohan yang dilakukan Harleya dan Rako.
"Maaf, Mas." Hazelle merasa bersalah karena sempat memiliki pemikiran bodoh itu. Tidak ada sedikitpun niat Hazelle untuk menjerumuskan putranya. Hazelle hanya ingin mengenalkan Arzelo pada salah satu putri rekan bisnis Kaivan, syukur-syukur kalau cocok . Jika tidak, Hazelle tidak akan memaksa.
"Mas tahu, Kamu khawatir. Tapi Kamu tenang aja, tidak lama lagi Abang pasti akan mengenalkan seseorang pada kita."
"Beneran, Mas?" Mata Hazelle berbinar penuh harap. "Kamu tidak bohong, kan?" Hazelle belum sepenuhnya yakin karena Arzelo sendiri tidak pernah mengatakan apa pun padanya, itulah yang membuat Hazelle khawatir jika putranya tidak normal.
"Hmmm." Kaivan bergumam sambil menganggukkan kepalanya. "Tunggu sebentar lagi. Kamu tahu kan Sayang, cinta itu banyak sekali ujiannya?" Kaivan menatap Hazelle yang terlihat mengangguk, membenarkan perkataannya. "Abang sedang melewati itu."
Hazelle menganggukkan kepalanya, ia sedikit lega. Apa yang suaminya katakan itu ada benarnya, mungkin saja Arzelo belum mengatakannya karena putranya itu masih tahap berjuang.
"Semoga Tuhan memuluskan jalan cinta Abang."
"Amin..." Kaivan mengaminkan doa istrinya, ia pun berharap calon mertua Arzelo tidak akan menguji putranya terlalu sulit. "𝘈𝘸𝘢𝘴 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘚𝘬𝘢𝘭𝘢 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘱𝘶𝘵𝘳𝘢𝘬𝘶 𝘴𝘶𝘴𝘢𝘩," 𝘨𝘦𝘳𝘢𝘮 𝘒𝘢𝘪𝘷𝘢𝘯 𝘥𝘢𝘭𝘢𝘮 𝘩𝘢𝘵𝘪.
Sementara itu, di atas pelaminan terlihat Arzela beberapa kali meringis, menahan rasa mual yang semakin bergejolak. Ditambah lagi rasa lelah yang menderanya, karena tidak berhenti menyalami para tamu yang terus berdatangan memberinya selamat.
"Kita ke kamar saja, ya? Biar Kakak yang bilang sama Abang."
Nadeo sangat khawatir dengan keadaan istrinya. Senyum Arzela tidak pernah pudar dari bibir manisnya, namun ia tahu, di balik senyumnya itu Arzela menahan sesuatu.
"Jangan, Kak! Aku gak apa-apa kok." Arzela memaksakan senyumnya supaya Nadeo percaya. Namun tetap saja suaminya itu mengabaikan permohonannya.
"Kamu tunggu sebentar, Kakak mau ke Abang dulu."
Nadeo turun dari pelaminan, ia menghampiri Arzelo yang duduk di pojok ruangan seorang diri. Nadeo mengernyitkan keningnya, banyak sekali pertanyaan yang ingin Nadeo tanyakan. Apalagi melihat wajah iparnya yang terlihat frustasi. Nadeo yakin ada sesuatu yang terjadi pada Arzelo.
"𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘸𝘢𝘫𝘢𝘩 𝘈𝘳𝘻𝘦𝘭𝘰 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪 𝘪𝘵𝘶?" 𝘉𝘢𝘵𝘪𝘯 𝘕𝘢𝘥𝘦𝘰. "𝘕𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘢𝘯𝘺𝘢𝘬𝘢𝘯, 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘪𝘴𝘵𝘳𝘪𝘬𝘶 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘱𝘦𝘯𝘵𝘪𝘯𝘨."
Nadeo mengesampingkan rasa penasarannya, saat ini yang terpenting adalah istrinya.
"Abang!"
Arzelo terkejut saat mendapati Nadeo berdiri di hadapannya.
"Kamu kenapa di sini? Zela Kamu tinggal?" Tanya Arzelo sambil menatap tajam suami adiknya.
"Aku mau minta tolong, Kamu bisa kan handle acara ini?"
Arzelo memicingkan matanya penuh curiga. "Jangan bilang Kamu mau malam pertama?" Tebak Arzelo. "Kenapa Kamu tidak sabaran banget sih?" Arzelo berdecak kesal. Apalagi saat melihat Nadeo menyengir tanpa dosa.
"Itu salah satunya. Tapi ada yang lebih penting," ucap Nadeo. Tatapan memohonnya membuat Arzelo semakin penasaran.
"Katakan!"
"Zela kelelahan, sudah dari tadi dia nahan mual. Kamu lihat kan wajahnya pucat banget?"
Arzelo mengalihkan tatapannya pada adiknya yang tengah tersenyum sambil menyalami para tamu. Arzela sangat bahagia saat para tamu memintanya berfoto, namun wajah lelahnya terlihat jelas, tidak bisa disembunyikan.
"Baiklah. Kamu bawa adikku istirahat," ucap Arzelo. " Tapi ingat ya, istirahat. Jangan membuat adikku semakin kelelahan," ucapnya lagi penuh ancaman.
Nadeo menganggukkan kepalanya sambil menepuk pundak Arzelo. "Iya.Tapi aku tidak janji. Kalau istriku yang meminta, mana bisa aku menolak."
Nadeo melesat dengan cepat dari hadapan Arzelo, sebelum iparnya itu melemparkan gelas yang sedang di pegangnya.
"Nadeo sialan!"
...----------------...
"Aku harus ke mana?" Sabrina berjalan menyusuri trotoar. Ia baru saja dipulangkan dari rumah sakit karena tidak bisa membayar tagihan rumah sakit.
Sabrina sudah meminta bantuan Rako, namun pria tua itu tidak bisa melakukan apa pun. Semenjak Dania mengusirnya dari rumah, Rako sudah tidak memiliki apa pun lagi. Karena selama ini semua yang Rako miliki hanyalah milik Dania.
"Apa aku mati saja?"
Sabrina berdiri di atas jembatan. Di bawahnya air sungai mengalir sangat deras. Wanita itu sudah tidak memiliki harapan hidup lagi, karena Dania satu-satunya keluarga yang dia miliki enggan menerimanya kembali.
Saat Sabrina ingin melompat dari jembatan, tiba-tiba saja seseorang menarik tangannya membuat tubuh Sabrina terhuyung nyaris ambruk. Namun seseorang yang menariknya itu berhasil menahan tubuhnya.
"Apa Kamu tidak punya otak? Kamu mau bunuh diri di sini?"
Orang itu berteriak di depan Sabrina. Ia salah satu orang yang paling benci dengan tindakan bunuh diri. Menurutnya hanya orang-orang pengecut saja yang melakukan tindakan tidak berguna seperti itu.
Sabrina tidak menjawab ocehan orang itu, ia hanya menundukkan kepalanya sambil terisak.
"Setidaknya Kamu harus memastikan dulu, Kamu langsung mati apa nggak kalau terjun dari sini? Kalau Kamu gak mati, ya percuma."
Sabrina memberanikan diri menatap orang yang sejak tadi tidak berhenti mengoceh itu. Ia melebarkan bola matanya saat menyadari seseorang itu ternyata....
𝘛𝘰 𝘣𝘦 𝘤𝘰𝘯𝘵𝘪𝘯𝘶𝘦𝘥
eeehhh....tp kya'nya dia knal y???
td mah biarin aj mati bundir dari pd jahat
Siapa ya kira2 /Slight/
udh nykitin bnyk orng,trmsuk emaknya sndri....tp msih aja ngeyel....bkannya sdar,mlah mkin gila aja....tp ykin bgt kl orng jht,tar jg blik k dia sndri....
Btw....slmt buat pngntin baru....tp mp'ny udh dluan y....🤭🤭🤭