Alice Theodore Aktris cantik yang sedang naik daun tiba tiba saja mengalami hal di luar nalar.
Setelah ia terpeleset bukanya meninggal justru ia malah masuk kedalam raga ZEYARA MICHELLE ALEXANDER , adik dari second male lead pada novel yang semalam ia baca.
bagaimana Alice menghadapi ini semua?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zeyy Anne, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 34
Matahari sedang tinggi tingginya, tapi sialnya kelasnya siang ini olahraga, 3 perempuan yang berteduh di bawah pohon itu hanya bisa mengibaskan kaos olahraganya, siapa lagi jika bukan catharina dan 2 sahabat sifa dan rania, guru olahraga belum datang entah mengapa lama sekali, apakah beliau tidak tahu jika matahari sedang panas panasnya.
"Woy kumpul guru ga masuk ada urusan mendadak, kita bakal olahraga gabung sama 12 IPA 2 di lapangan indor " Ucap ketua kelas dengan keras.
Robertson memang memiliki 2 lapangan olahraga indoor dan Outdoor, seharusnya sekarang kelas catha kebagian outdoor karena akan melakukan pengambilan nilai sepak bola.
Tapi mendadak guru tidak bisa datang, catha hanya mendengus sebal. Dan apa katanya akan digabung dengan 12 IPA 2 itu berarti dia akan bertemu Arga dan kawan kawannya malas sekali rasanya, jika bukan karena mata mata papanya yang ada dimana mana, ia sangat malah harus mendekati Arga manusia sok dingin itu.
"Yuk ke indoor panas banget nih " Ujan rania kepada kedua sahabatnya , mereka bertiga berjalan beriringan menuju lapangan indoor , sesampainya disana ternyata sudah ramai anak anak kelas sebelah, karena olahraga di gabung maka materi kali ini tentang voli, masing masing anak di suruh guru penjas untuk berpasangan 2 orang, melihat teman temanya sudah menemukan pasangan , catha hanya diam saja, dia pasrah siapapun yang menjadi pasangannya nanti ia tidak peduli.
Alex sendiri yang melihat catha hanya diam saja tidak berusaha mencari pasangan untuk materi kali ini berinisiatif untuk mengajak gadis itu saja. Biarlah Arga mencari pasangan sendiri pikir alex.
Alex mendekati tempat catha berdiri.
"Pasangan sama gue " Ucap alex
"Gue ga minat, gue mau sama denis aja , den gue sama lo ya " Ucap catha berlalu meninggalkan alex dan berlari mendekati teman sekelasnya yang super pendiam itu.
"T-tapi aku ga bisa main voli ta" Ucap Denis menunduk takut, siapa yang tidak takut di posisi nya seorang catha cewe brutal Robertson tiba tiba mengajaknya berpasangan, bagaimana nasib kepalanya nanti,jika catha emosi ketika dia tidak bisa melakukan service dengan baik.
"Sama gue aja, lo ga liat temen lo ketakutan gitu " Ucap Alex tiba tiba sudah disamping catha saja, catha hanya mendengus mendengarnya, terpaksa harus menerima tawaran Alex daripada dia harus berpasangan dengan Arga.
"Yaudah" Jawab catha singkat, mereka mulai saling service, Alex melakukannya dengan pelan agar catha tidak kualahan menerima bola darinya.
Saat sedang asik saling mengumpan bola tiba tiba saja
Dukk
Sebuah bolah melayang mengenai kepala catha dengan sangat keras, alex yang melihat itu kaget bukan main, sedangkan catha sendiri langsung pingsan ditempat, alex yang melihat tubuh catha jatuh ke lantai langsung menghampiri nya.
"Ta bangun, ta heii " Ucap alex menepuk nepuk pelan pipi catha berharap gadis itu akan bangun, tapi nihil catha tetap tidak bangun, murid murid mulai Mengerubungi catha dan alex, guru yang melihat itu langsung menyuruh murid lain untuk tidak berkerumun karena bisa membuat catha lebih parah.
"Lex , bapak minta tolong bawa catha ke UKS supaya cepat ditangani" Ucap guru olahraga
"Baik Pak" Ucap alex cepat , menyelipkan tanganya di antara lutut dan tengkuk gadis itu, menggendong nastia ala bridal style, murid murid yang melihat itu bersorak heboh dengan apa yang mereka lihat.
Gilaa alex gendong catha
Mereka cocok banget ga si
Coba aja catha belum tunangan sama Arga ya
Eh tapi si Arga juga cuma ngelihatin aja
Kasian si jadi catha
Sebelum melangkahkan kakinya ke UKS , alex berhenti di depan vano berbisik pelan, yang ditanggapi acungan jempol oleh.
Sesampainya di UKS alex segera membaringkan tubuh catha di brangkar UKS, memanggil dokter untuk segera memeriksa keadaan gadis itu.
"Dok dokter cepat periksa teman saya dok, dia pingsan" Ucap alex menarik jas sang dokter.
"Iya lex sabar ini kan saya juga lagi jalan " Ucap sang dokter
Sesampainya di brankar sang dokter langsung memeriksa keadaan catha.
"Teman kamu tidak apa apa, dia hanya syok saja akibat hantaman bola tadi, tidak perlu khawatir alex, sebentar lagi dia akan sadar " Ucap sang dokter kemudia pergi meninggalkan brangkar catha, sepeninggal sang dokter alex segera mendudukan dirinya di kursi dekat brankar, dia tatap wajah catha yang tenang, entah mengapa dia merasakan begitu khawatir tadi, difikir fikir diakan tidak dekat dengan catha, mengapa ia bisa begitu khawatir dengan keadaan gadis di depannya ini.
Lama memandangi wajah tenang catha akhirnya gadis itu mulai menandakan tanda tanda sadar.
"Eunghhhh" Lenguh gadis itu seraya matanya terbuka menyesuaikan cahaya UKS.
Alex yang melihat itu segera berdiri dari duduknya dan dengan reflek menggantikan tangan gadis itu yang sedang memijat mijat pelipisnya.
Catha yang mendapat service sepeti itu dari alex sedikit aneh, kenapa laki laki di depannya ini begitu peduli padanya bahkan sekarang laki laki itu sedang memijat pelipisnya.
"Lo ngapain sih " Ucap catha seraya menepis tangan alex yang berada di pelipisnya.
"Gue cuma bantuin lo, biar ga pusing lagi " Ucap alex dengan santai
"Sejak kapan lo perduli sama gue " Ucap catha dengan sinis, tapi tak menampik ada rasa nyaman di hatinya ketika ia dekat dengan alex, entah mengapa rasa itu bisa datang ia juga bingung.
"Sejak sekarang, dan gue juga mau minta maaf soal permasalahan perundungan kemarin, gue udah nuduh lo bully adik gue" Ucap alex dengan serius, kali ini ia benar benar ingin meminta maaf pada catja, rasa bersalah pada dirinya sangatlah menganggu ketenangan batinnya.
"Ck gausah sok peduli, dan tentang fitnahan lo kemarin anggep aja ga pernah terjadi" Ucap catha dengan cuek kepada alex
"Ga, untuk menebus rasa bersalah gue, gue bakal jadi temen lo mulai sekarang" Ucap alex membuat catha terheran heran.
"Gue ga kekurangan temen btw, tapi tawaran lo boleh juga karena lo maksa buat bales rasa bersalah lo , jadi sekarang lo masih utang 1 kebaikan sama gue, suatu saat bakal gue tagih" Ucap catha
"Oke, gue tunggu" Jawab alex, tiba tiba saja pintu UKS terbuka dengan paksa, alex dan catha langsung menolehkan diri mereka ke pintu.
Ternyata yang masuk adalah Riko, teman sekelas catha, catha heran mengapa teman sekelasnya disini.
"Lo ngapain? " Tanya catha, saat melihat riko tertunduk takut didepanya, dan dibelakang nya ada vano ada Arga.
"Gu-gue mau minta maaf ta, tadi gue yang ga sengaja ngelempar bola akhirnya kena kepala lo" Ucap riko yang masih menunduk dengan badan bergetar ketakutan.
"Ck ya ya udah gue maafin tenang aja " Ucap catha enteng, alex yang mendengar itu jelas tak Terima, bagaimana bisa gadis itu memaafkan begitu saja.
"Ta gabisa gitu dong, lo udah sampai pingsan minimal satu pukulan dulu lah " Ucap alex geregetan melihat catha yang langsung memafkan riko.
"Biarin aja si, gue lagi males ribut ,mending lo pergi deh sana " Ucap catha pada riko, kemudian riko segera ngacir keluar UKS, sedangkan Arga dan vano masih setia melihat interaksi alex dan catha, entah mengapa mereka merasa biasa saja, bukankah harusnya merasa aneh? .
"Mending kalian juga pergi deh, gue tuh beneran butuh istirahat kehadiran kalian cuma bikin gue tambah pusing " Ucap catha mengusir alex, vano, dan Arga.
"Yaudah, gue keluar, tapi kalo ada apa apa telfon gue ya " Ucap alex, setelah itu mengajak dua temannya keluar dari ruang UKS, sampai di pintu UKS mereka bertiga bertemu dengan sifa dan rania teman catha, mereka hanya menyapa sekilas, lantas pergi meninggalkan UKS.
Sifa dan rania segera masuk ke UKS setelah dari tadi didepan pintu, mereka tak berani mengganggu kegiatan sang mos wanted yang sedang khawatir dengan catha, mereka sendiri syok karena tidak ada angin tidak ada hujan alex sang most wanted Robertson bisa berbicara lembut seperti tadi.
"Gilaaa gilaaa tadii beneran alexx, whatt lo ada something kah sama alex ta? " Tanya rania dengan heboh
"Ck apaan sih gue gada apa apa sama dia " Jawab catha
"Boong, lo lihat sendiri kan fa , gimana tadi gentelmennya alex, gendong lo ala bridal style anjir lah udah kaya orang nikahan aja, teruss ya dia juga yang nyuruh vano buat nyeret riko buat minta maaf ke lo langsung, padahal lo tau seberapa tengilnya riko" Jelass raniaa kepada cathaa yang di angguki oleh sifa, tanda sifa setuju dengan semua omongan rania. Catha yang mendengar itu sedikit aneh
"Kenapa cowo itu efforts ngelakuin ini semua, gamungkin karena rasa bersalah doang kan" Ucap catha dalam hati
"Yeeee diajak ngomong malah melamun nih anak ga asik ah" Ucap rania menyadarkan catha dari lamunannya
"Kalian lebay banget si namanya juga ada orang sekarat, mungkin aja rasa kemanusiaan dia emang tinggi" Ucap catha seadanya
"Yeee sejak kapan inti andromeda berperikemanusiaan njir, ngelihat anak orang jatuh di depannya aja cuma di lewatin doang " Ucap rania
"Iya gue setuju sama rania kali ini " Ucap sifa
" Gatau lah nambah pusing aja kalian mending diem " Ucap catha melihat kedua temannya sang super berisik
"Iya iya sorry, btw lo udah mendingan ta? Kata dokter gimana? " Tanya sifa
"Katanya sih cuma syok aja kok gada masalah serius" Ucap catha
"Syukur deh ta" Ucap sifa
"Hm"
Akhirnya mereka membolos dengan alasan menemani catha sampai bel pelajaran terakhir berbunyi, barulah mereka kembali ke kelas untuk mengambil tas dan bersiap siap pulang.