Apa jadinya, jika gadis yang lembut dan baik hati serta memiliki rasa empati yang tinggi berubah menjadi gadis yang cuek dan dingin. Luka yang begitu menyakitkan bahkan mampu mengubah karakter seorang Agatha Lorenzo, bisakah ia melewati masa sulit itu? Apakah ia sanggup?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DessertChocoRi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab XXXIV
*\~ ***Restoran \~**
Agatha dan Arslan sedang berada di privat room restoran bintang lima. Mereka pun memesan makanan yang ada di dalam daftar menu. Setelah itu pelayan pun pergi dan menyiapkannya.
“Kamu cocok dengan gaun itu” ucap Arslan
Agatha menatap tajam mata Arslan, ia sebenarnya ingin marah namun ia tidak bisa.
“Terimakasih gaunnya kak”
Ya sore tadi seseorang mengirim gaun untuk Agatha gunakan saat makan malam bersama Arslan.
“Kakak tidak ingin menjelaskan tentang gaun pestaku?”
“Aku hanya ingin memberikanmu surprise”
“Terimakasih tapi tidak dengan gaun yang terlalu mewah” ucap Agatha jutek
“Apa kamu tidak menyukainya?”
“Suka tapi agak berlebihan saja”
“Yah sudah lain kali aku akan buat yang sederhana”
“Tunggu..” ucap Agatha
“Apa kakak yang membuatnya?” Lanjutnya
“Bukan buat tapi hanya sedikit mendesainnya”
“Kakak bisa mendesain?”
“Hanya untuk orang spesial”
Bluss..
Pipi yang memerah membuat Agatha langsung mengalihkan pandangannya agar Arslan tidak mengetahuinya.
Agatha yang baru mengetahui kebenaran gaun pestanya merasa kagum ternyata gaun itu bukan hanya di beli saja tapi Arslan sendiri yang mendesainnya.
“Apa kamu merasa aku keren?”
“Aku baru tau kakak ternyata cukup narsis”
“Apa menurutmu aku tidak keren?”
Mendapat pertanyaan itu Agatha pun mulai meneliti wajah tampan Arslan. Semua yang Agatha lihat pada wajah Arslan adalah karya yang luar biasa.
“Sudah puas?”
Rasanya Agatha ingin bersembunyi dan tidak ingin terlihat, mengapa ia begitu mudah tergoda.
“Agatha kamu kenapa gampangan banget sih” batin Agatha
Agatha pun menetralkan perasaannya dan kembali fokus pada pembahasan sebelumnya.
“Sejak kapan kak?”
“Kamu mau aku jujur?”
Agatha pun mengangguk, ia juga penasaran dengan kejujuran yang Arslan katakan.
“Dari dulu aku sudah memperhatikanmu”
Agatha agak kaget ia yang baru tau bahwa Arslan selalu memperhatikan dirinya.
“Aku tau kamu punya pacar di sekolah dan saudari tiri mu merebutnya”
“Saat mendekati ulang tahunmu, aku langsung mendesain gaun itu lalu memberikannya pada miss Rosa”
“Lalu gelang ini?” Tanya Agatha curiga
“Hem.. gelang itu salah satunya” jawab Arslan
“Hadiah-hadiah itu awalnya akan ku kirim saja” lanjut Arslan
“Kenapa kakak tidak menemuiku?”
“Aku sudah terbiasa memperhatikanmu dari jauh, jadi aku pikir mungkin lebih baik seperti itu”
“Jadi jika aku tidak menghubungi kakak, kita tidak akan bertemu”
“Ya.. mungkin” jawab singkat Arslan
Agatha mengangguk mengerti, itu adalah keputusan Arslan yang tidak ingin menemuinya namun memperhatikan dirinya dari jauh itu sama saja dengan obsess.
“Kakak memperhatikanku dari jauh sama saja dengan kakak terobsesi padaku”
“Aku memperhatikanmu karena aku menganggap mu sebagai adek perempuan”
Agatha cukup tersentuh, Arslan adalah orang lain tapi menganggap dirinya orang berharga.
“Makasih kak sudah membantuku beberapa kali”
\~\~
Di kediaman Lorenzo…
“Daddy siapa pacar Agatha, mengapa daddy segan padanya?” Tanya Wanda
“Dia adalah orang yang tidak bisa kita singgung”
Wanda masih bingung mengapa pria itu tidak bisa disinggung. Ia mengira pacar Agatha adalah seorang yang miskin.
“Bukannya pacar Agatha itu bukan siapa-siapa daddy”
“Kamu tidak mengenalnya, dia adalah orang yang berpengaruh”
“Berarti dia lebih kaya dari keluarga ini, seharusnya dia menjadi pacar Dita” batin Wanda dengan kesal
“Sekaya apa dia daddy?” Tanya Wanda penasaran
“Kekayaannya melebihi kita” ucap Jhon
“Ternyata benar..”
“Daddy aku curiga pada pria itu, jangan-jangan dia hanya memanfaatkan Agatha” ucap Wanda
“Pasti banyak wanita cantik di luar sana yang mau dengannya, mengapa Agatha yang masih sekolah yang dia pilih” hasut Wanda
Jhon mulai ragu dengan hubungan Arslan dan Agatha. Dia merasa ada kemungkinan jika Agatha hanya di manfaatkan.
“Sebaiknya daddy ambil keputusan cepat sebelum terlambat” ucap lagi Wanda
Jhon pun mengangguk tanda ia menyetujui apa yang Wanda katakan.
\~\~
Kembali ke restoran….
Agatha merasa pertolongan Arslan sangat berarti. Di saat ia tidak memiliki seorang untuk bersandar dan meminta pertolongan, Arslan dengan cepat menolongnya.
“Itu semua tidak gratis”
Agatha terkejut mendengar ucapan Arslan, baru saja ia terharu karena Arslan menolongnya tanpa pamrih, justru sekarang meminta balasan.
“Apa yang kakak inginkan dariku” tanya kesal Agatha
“Kamu”
Deg..
“Maksud kakak?”
“Kamu jadi milikku”
Deg..
Deg..
\~\~
“Dita seperti apa cowok Agatha?”
Kevin yang belum mengetahui pria yang menjemput Agatha pun penasaran seperti apa sosoknya.
“Dia sangat tampan kak”
Dita kembali membayangkan pertemuan mereka, ia begitu terpesona melihat pria dengan wajah tampan bak dewa yunani.
Rahang tegas, hidung mancung, tatapan tajam, tinggi, bahu lebar, yang paling membuat Dita makin terpesona adalah suaranya yang berat dan dalam.
“Ahh membayangkannya saja terlihat sangat kuat” batin Dita
Mendengar Dita mengatakan pria itu tampan, membuatnya semakin penasaran.
“Pria itu..” batin Kevin dengan kesal
Kevin yang juga merasakan perasaan suka pada Agatha sejak pertemuan pertama mereka di hotel Sky tidak ingin membiarkan Agatha direbut oleh siapa pun.
Dita dan Kevin sama-sama sibuk memikirkan dua orang yang sedang jatuh cinta itu.
“Siapa pria itu?” Tanya Kevin
“Ehh iya aku tidak tau namanya siapa” batin Dita
“Tidak tau kak, tadi dia tidak menyebut namanya tapi daddy mengenalinya”
“Kamu akan lanjut kuliah di mana Dita?”
“Aku akan masuk universitas X kak” jawab Dita
“Kalau Agatha?”
“Huh.. dia itu asal memilih kampus saja kak, katanya ingin masuk ke universitas SG”
“Jadi dia akan tinggal di negara Q?” Tanya Kevin penasaran
“Kenapa kakak membahas Agatha?” Tanya Dita kesal
“Ehh itu.. anu.. kan kamu adeknya” jawab gugup Kevin
Dita tidak mengetahui bawa yang Kevin sukai adalah Agatha. Sedangkan sejak bertemu dengan Dita, Kevin justru tidak merasakan perasaan lebih dari teman.
\~\~
Detak jantung Agatha semakin cepat, ia tidak mengira bahwa Arslan akan mengatakan itu.
“Tiap sama dia bawaannya senam jantung”
“Kakak bisa juga bercanda” ucap Agatha sambil tertawa garing
“Apa lagi ini.. ya ampun, jantung tolong bertahan ya”
“Aku tidak meminta persetujuan kamu, tapi aku menjelaskan bahwa kamu milikku sekarang” ucap Arslan
“Tapi tadi kakak bilang kalau aku dianggap adek”
“Itu dulu, saat kecil”
“Sekarang?”
“Kamu milikku” ucap tegas Arslan
“Apa kakak menyukaiku?”
“Apa kamu berharap begitu?”
“Mengapa kakak selalu saja kembali bertanya jika aku menanyakan perasaanmu?”
Sebenarnya Arslan bingung untuk menjawab apa pertanyaan Agatha, ia ingin mengatakan ya tapi bibirnya tidak bisa. Lebih tepatnya Arslan merasa malu.
“Hufftt..” Arslan menarik nafas panjang dan menghembuskan perlahan untuk bersiap
“Aku menyukaimu” satu kalimat terucap dari bibir Arslan
Setelah mengucapkan itu, Arslan seperti terbebas dari beban yang berat.
Hati Agatha berubah menjadi padang bunga yang luas dengan banyak kupu-kupu. Saat mendengar ucapan Arslan.
“Aaaaa mommy tolong.. aku ditembak”
“Agatha.. ingat harus jual mahal” batin Agatha
“Aku tidak percaya” ucap Arslan
“Kamu ingin bukti?”
“Iya” ucap Agatha sambil mengangguk
“Kamu adalah orang yang pertama aku sukai”
“Masa.. ini sih lebih tidak percaya lagi”
Melihat wajah Agatha yang terlihat ragu pun Arslan hanya tersenyum. Arslan tau Agatha hanya ingin melihat keseriusannya.
“Apa aku harus menikahimu untuk membuktikan keseriusanku?”
Ukhuk..
Agatha tersedak saat mendengar kalimat Arslan yang sangat mengguncang hatinya.
Tok..
Suara ketukan membuyarkan suasana canggung, Pelayan masuk membawa pesanan mereka lalu menatanya di meja.
Agatha makan tanpa melihat Arslan, ia takut jika ketahuan salah tingkah lagi. Arslan yang melihat tingkah Agatha hanya tersenyum sambil menatapnya terus.
“Makan pelan-pelan”
Ukhuukk..
Baru saja Arslan mengingatkannya, dan langsung saja Agatha tersedak.
“Minum”
Arslan memberikan minum untuk Agatha dan langsung diminum oleh Agatha.
“Huh..” Agatha yang legah setelah minum
To be continued..
Terimakasih sudah mampir
Jangan lupa like dan komen yah 🥰