NovelToon NovelToon
Crazy Wife (Transmigrasi)

Crazy Wife (Transmigrasi)

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Time Travel / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Cinta Seiring Waktu / Transmigrasi / Balas dendam pengganti
Popularitas:33k
Nilai: 5
Nama Author: queen_

Gwen, seorang pembunuh bayaran kelas kakap, meregang nyawa di tangan sahabatnya sendiri. Takdir membawanya bertransmigrasi ke tubuh Melody, seorang istri yang dipandang rendah dan lemah oleh keluarga suaminya. Parahnya, Melody bukan meninggal biasa, melainkan korban pembunuhan di tangan salah satu anggota keluarga.

Bersemayam dalam tubuh barunya, Gwen bersumpah akan membalas semua derita Melody dan membuat suaminya tunduk padanya. Saat ia mulai menelusuri kebenaran di kediaman utama keluarga suaminya, satu per satu rahasia mengejutkan terbongkar. Dendam juga menyeret sahabat lamanya yang telah mengkhianati dirinya.

Ketika semua pembalasan tuntas, Gwen menemukan kebenaran yang mengguncang tentang suaminya. Marah, namun pada akhirnya ia harus mengakui, cinta telah mengalahkannya. Merasa suaminya tak mencintainya, Gwen memilih ingin menyerah, akankah dia benar-benar melepaskan segalanya? Apakah ia akan berakhir bahagia?


Penasaran?! Yuk baca👆👆

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon queen_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mami, papi, kalian sedang apa?

...Selamat Membaca...

.......

.......

Canggung.

Itulah yang menggambarkan suasan di antara mereka. Setelah Damian berkata seperti itu, Ntah kenapa sepasang manusia itu malah saling diam.

Baik Melody maupun Damian sama-sama diam. Keduanya hanya duduk tanpa bicara, hanya melirik satu sama lain dan terkadang berdehem.

"Cukup, aku tidak bisa berada di suasana seperti ini," celetuk Melody. Ia berdiri, berkacak pinggang dan menatap Damian. "Lupakan saja, sekarang mari pikirkan bagaimana kita mengambil tas itu dan..."

Melody kembali duduk, namun kali ini sangat dekat dengan Damian. Ia sengaja memeluk lengan suaminya itu sambil tersenyum. "Kau juga harus membantuku untuk menyelidiki Malvin."

"Ti–"

"Hanya sedikit bantuan, aku berjanji tidak akan menyusahkanmu." Melody menyatukan tangannya, wajahnya tampak memelas sambil memohon.

Pada akhirnya Damian mengangguk, "Apa yang kau butuhkan?"

Melody tersenyum lebar. "Tidak banyak, hanya saja tolong selalu awasi aku saat aku sedang memantau Malvin. Seperti tadi ..." Melody senyum-senyum sendiri, "Itu pasti karena kau khawatir pada ku."

"Ck ....jangan terlalu percaya diri. Aku hanya tak ingin kau membuatku dalam masalah juga."

"Ya ... ya....baiklah tuan Damian. Terserah kau saja." Melody memutar bola mata malas, "Gengsinya bahkan mengalahkan lapisan langit di bumi," gumam Melody.

"Aku mendengarmu."

"Tentu saja, itu karena kau punya telinga suamiku sayang."

"Jangan memanggil ku seperti itu jika sedang berdua! Kita tidak sedang bersandiwara."

Melody menoleh, menatap Damian serius. "Aku. Tidak. Peduli."

Melody bangkit dari duduknya. Berjalan ke arah pintu meninggalkan Damian yang menatapnya sambil bergeleng.

Sepeninggal Melody, Damian mengambil ponselnya di saku. "Erick, pantau selalu CCTV kediaman ini terutama kegiatan Melody dan Malvin. Laporkan semuanya padaku."

Kembali ke Melody, Wanita itu berjalan menuruni anak tangga dengan perlahan. Melihat sekitar yang ternyata sangat sepi. Hanya ada pelayan yang berlalu lalang untuk melakukan tugas mereka.

Namun baru saja menginjakkan kakinya di lantai satu, Daniella–dari arah pintu utama, sambil menggandeng beberapa tote bag–ia berjalan menghampiri Melody. Langkahnya begitu angkuh dan tatapannya sangat sinis.

Melody menghela nafas, "Sepertinya tuhan memang tidak merestui aku untuk tenang," gumamnya kesal.

"Hai adik ipar."

Melody tersenyum paksa. "Hai kakak ipar."

Daniella tampak tersenyum. "Kau memang tampak sedikit berbeda. Tapi tetap saja, aku yakin kau tetap ... lemah."

Alis Melody menukik tajam mendengar hal itu. Lemah katanya? Belum tahu saja dia jika Melody bisa menjahit mulut sialannya itu sekarang.

Melody tertawa garing. "Ya ...anggap saja sesuka mu kakak. Aku tidak marah, tapi yang aku sayang kan ....kenapa kau suka sekali mengurusi semua orang?"

Perlahan, Melody mulai melangkah memutari tubuh Daniella. Ia menyeringai tipis, "Kau tau kak, tadi pagi aku melihat kak Robert mengantar kak Viona."

Lirikan tajam Melody dapatkan dari Daniella. Wanita itu meletakkan tote bag belanjaanya ke lantai. "Jangan memprovokasi ku Melody! Robert memang sudah biasa mengantar Viona! Mereka tidak mungkin berkhianat dari ku!"

Melody tertawa kecil. "Siapa yang mengatakan jika mereka berkhianat kakak? Aku hanya mengatakan jika 'suamimu mengantar kak Viona'. Apa kalimat ku ada yang salah?"

"K–kau?! Sialan! beraninya kau mempermainkanku!"

"Aku? Tidak." Melody menggeleng. Ekspresinya berubah polos seolah tak terjadi apa-apa. "Kapan aku mempermainkan mu kakak ipar?"

Daniella, wajahnya tampak memerah. Tangannya mengepal di kedua sisi tubuhnya, nafasnya tampak memburu.

Melody menyengir, "Jangan marah-marah kakak, nanti wajah mu cepat keriput."

Setelah mengucapkan itu, Melody pergi meninggalkan Daniella. Ia melangkah menuju dapur dengan senyum sumringah. Daniella, aku tidak akan melupakan kejadian di hari itu!

Sesampainya di dapur, Melody menyeduh dua gelas teh. Kemudian mengambil beberapa cemilan dan buah di dalam kulkas.

Baru saja ia berbalik, Di depannya Viona tengah berdiri. Dilihat dari pakaiannya, sepertinya wanita itu baru saja pukang dari pemotretannya.

"Hai kakak ipar," sapa Melody. Dia pulang sendiri? Tidak dengan Robert?

"Viona, apa yang kau lakukan? Kenapa tidak langsung ke kam–Melody?"

Melody mengukir senyum. Ternyata dia tetap bersama Robert kan? Pasti ada sesuatu di antara mereka. Dari awal Melody datang ke kediaman ini hingga sampai hari ini, kedekatan antara Viona dan Robert membuatnya tidak bisa berpikir positif. Apalagi dengan Viona yang tidak terlalu memerhatikan Malvin dan malah lebih perhatian dengan Robert.

"Kalian pulang bersama?"

Viona mengangguk, "Tempat pemotretannya searah dengan kantor Robert."

Melody beroh ria, "Baiklah kakak, kalau begitu aku permisi. Silahkan lanjutkan kegiatan kalian." Senyum Melody tak luntur, apalagi ketika ia lewat di antara Viona dan Robert. Aroma parfum mereka sama?

.... ...

.... ...

Melody meletakkan nampan di atas nakas dengan hati-hati. Tak lama kemudian, Damian terlihat keluar dari kamar mandi dengan rambut basah. Dengan inisiatifnya sendiri, Melody melangkah mendekati Damian dan merebut handuk di tangan pria itu.

"Aku bantu keringkan." Melody menuntun tubuh Damian untuk duduk di kursi rias. Ia dengan telaten mengeringkan rambut suaminya itu sampai tak sadar jika sepasang mata menatapnya dengan begitu intens.

"Aku sudah siapkan teh dan beberapa cemilan."

"Terima kasih."

"Waw, aku baru tahu jika kau bisa mengatakan itu," celetuk Melody.

Damian tampak tertawa. Dengan cepat ia menarik tubuh Melody yang berdiri tepat di sampingnya hingga wanita itu jatuh di atas pangkuannya.

"Ini masih sore pak suami, jangan memancing jiwa penggodaku sekarang," ucap Melody malas.

Damian menyeringai, "Memangnya kenapa jika masih sore? Bukankah kita bisa bermain lebih lama sayang?"

Melody berdecih. Padahal tidak sedang bersandiwara, tapi dia sendiri memanggilku seperti itu, dasar plin-plan!

Melody bersedekap dada, "Jadi, suamiku ini ingin digoda heem?" Melody mengalungkan tangannya ke leher Damian. "Tapi kau baru saja mandi sayang ...."

"Memangnya apa yang salah jika kita mandi lagi nanti?"

Keduanya saling melepar senyum, senyum lebih tampak seperti seringaian tajam satu sama lain. Sifat keduanya yang memang hampir mirip, sudah pasti membuat mereka tidak ada yang mau mengalah.

cklek

"Mami, papi, kalian sedang apa?"

.......

.... ...

1
Narti Narti
😘😘😘😘😘👍👍
Lyvia
suwun upnya thor
vj'z tri
melody yang jadi penyusup aku yang deg deg ser 🤣🤣🤣🤣
Moertini
dilanjutin Thor masih banyak banyak penasaran niiiii kenapa Malvin tersenyum misterius sambil melihat Damian bagaimana sikap Isabela kepada Malvin ayolah Author dilanjutin yaaa jangan lamaaa semangat dan selalu sehat
Moertini
akhirnya Damian mencair hatinya kepada Melody istrinya semua itu karena tingkah laku Melody yang menarik perhatian Damian baguslah merupakan alamat baiik kedepannya pastinya mantap dilanjutin Thor selalu sehat
Moertini
untung yang yang jadi sasaran pembunuhan Melody masa kini jadi aman aman saja malah bisa bikin babak belur berantas tuntas musuhmu pasti banyak tambah seruuuu Thor mantap dilanjutin semangat
Moertini
Damian kok belum nyadar ya kalau Melody tingkahnya telah berubah 100 persen mungkin Damian sosok yang cuek keras jadi kurang peka adanya perubahan seruuu asyiiik Thor dilanjutin semangat dan selalu sehat
Pomni
seruuu
vj'z tri
seperi nya ada udang di balik rempeyek 🤭🤭🤭🤭
vj'z tri
aku bisa membuatmu cinta kepadaku meskipun kau tak cinta kepadaku💃💃💃💃💃💃
Diyah Pamungkas Sari
wkwkwk lgsg ciut melody 🤣
Aku
Damian cintanya sama Gwen
vj'z tri
nakal ih author ,kebiasaan ngegantung perasaan penasaran kuh , gemesss loh 🤭🤭🤭🤭
Puutrh_: rasa penasaran kamu bkl terjawab di next part ya beb😉
total 1 replies
vj'z tri
wew Dami menang bayakkk 🤭🤭🤭🤭🤭
vj'z tri
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 jebakan masuk pak ekoo.... target malah ngumpet di kamar mayat 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
ya kalau gitu hush hush jauh jauh sana 🤣🤣🤣
vj'z tri
nonton live drama romantis kalian ,Damian 🤣🤣🤣🤣🤣
vj'z tri
dah sembuh bearti ,Dami dia menggoda mu tanda nya dah sembuh gak usah khawatir 🤭🤭🤭🤭
vj'z tri
😅😅😅😅😅dah deg deg ser aku loh bisa ajj author ini kasih prank akuh 🤭🤭🤭
🍏A↪(Jabar)📍
Melisa = Melody
Puutrh_: makasii udah nandain kak🤗
Puutrh_: makasii udah nandain kak🤗
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!