NovelToon NovelToon
Cinta Orang Kantoran 4 : The Sinner

Cinta Orang Kantoran 4 : The Sinner

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:112.5k
Nilai: 5
Nama Author: Septira Wihartanti

Mereka sama-sama pendosa, namun Tuhan tampaknya ingin mereka dipertemukan untuk menjalani cinta yang tulus.

Raka dan Kara dipertemukan dalam suatu transaksi intim yang ganjil. Sampai akhirnya keduanya menyadari kalau keduanya bekerja di tempat yang sama.
Kara yang supel, ceria, dan pekerja keras. Berwatak blak-blakan, menghadapi teror dari mantan suaminya yang posesif. Sementara Raka sang Presdir sebenarnya menaruh hati pada Kara namun rintangan yang akan dihadapinya adalah kehilangan orang terpenting di hidupnya. Ia harus memilih antara cintanya, atau keluarganya. Semua keluarganya trauma dengan mantan-mantan istri Raka, sehingga mereka tidak mau lagi ada calon istri yang lain.
Raka dan Kara sama-sama menjalani hidupnya dengan dinamika yang genting. Sampai akhirnya mereka berdua kebingungan. Mengutamakan diri sendiri atau orang lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septira Wihartanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Thirty Four

Ini tentang Puspa lagi.

Bukan, sebenarnya bukan tentang dia, tapi dia lah yang membantu kehidupan Kara.

Dan saat itulah, mereka mendapatkan sesuatu yang mengerikan.

Puspa tinggal di gang sempit penuh sampah yang kumuh dan kotor.

Ia pulang jam 11 malam kala itu, setelah meeting penuh ketegangan. Para pejabat segera melanjutkan meeting mereka di untuk pembentukan Badan Hukum di Kantor Kemenkumham, hebatnya semua SOP baru dirilis lengkap dalam 2 hari oleh Timnya Raka.

Terus terang saja, Puspa merasa ‘kecil’. Dia sadar kemampuannya belum bisa menyamai para staff ahli.

Masih amat sangat jauh.

Bahkan mendekati kemampuan diplomasi Kara saja ia tidak setara.

Kara senantiasa memberi masukan-masukan saat ia membaca rancangan SOP, lalu mengenai perjanjian perusahaan.

“Sepertinya mengenai jam masuk dan jam pulang harus lebih fleksible Pak, karena ada beberapa karyawan kita yang shift untuk live di online store. Tidak bisa lagi kita menerapkan hukum denda kalau telat.”

“Untuk cuti melahirkan ada baiknya para suami harus diberi kelonggaran juga Pak, WFH selama 1 bulan kecuali ada jadwal meeting yang dirasa penting, dengan catatan tidak ada uang transport, jadi take home pay-nya akan berkurang sedikit.”

“Karena ini perusahaan baru, lebih enak perekrutan karyawan diambil dari pekerja magang Pak. Dengan melihat kinerja mereka selama 3 bulan, kita hanya kehilangan uang makan. Dibandingkan perekrutan yang biasa, lolos wawancara gaji besar, eh, bulan depan resign setelah gajian. Sudah buang tenaga, buang-buang dana juga.”

Dan segala masukan lain dari Kara, yang bahkan Puspa tidak terpikir mengani hal tersebut walau pun ia sudah membolak-balik rancangan SOP sampai kertasnya lecek.

Juga mengenai perdebatan apakah suami-istri boleh sekantor. Raka mengajukan usul itu, sementara Kara malah memprotesnya karena akan terjadi konflik kepentingan dan permasalahan Asuransi.

“Kalau satu orang diberi izin, yang lain akan mengikuti, Pak. Kalau mereka jadi mantan gimana? Bapak mau terlibat dalam drama yang bisa bikin pekerjaan terganggu?” begitu kata Kara.

Sesaat cekikikan kuntilanak Caitlyn menggema seantero ruangan, menghiasi wajah bete Raka.

Puspa yang akhirnya pulang setelah partime jadi ojol, menyusuri gang sambil membawa dua dus berisi kue mewah hasil meeting tadi sore. Gang itu malam hari masih ramai karena kebanyakan dari pedagang mempersiapkan barang dagangan mereka di malam hari untuk dijual pagi-pagi buta. Bahkan banyak aktivitas perdagangan dimulai jam 12 malam seperti kue subuh dan pasar.

Puspa menyapa beberapa orang, dan salah satu dari mereka mulai bergosip.

Tadinya Puspa malas mendengarkan.

Tapi ada hal yang membuatnya tertarik.

“Tuh orang aneh. Liat aja nanti, kalau sedikit aja ada gelagat ganjil, kita ringkus rame-rame. Dia pendatang! Tak usah kita takut!” kata salah satu emak.

“Ini tentang apa sih Mak?” tanya Puspa sambil memiringkan kepala.

“Ini soal penghuni baru di kosan Mak Ijah! Dia tinggal di lantai 2 depan rumah Pak RT. Laki-laki, pas masuk itu muka penuh bogeman, biru-biru. Macam maling digebukin!”

“Bukannya banyak ya orang begitu di lingkungan kita?” tanya Puspa.

“Ya banyak tapi kan kita kenal! Nah, ini orang baru. Kalau orang baru tampangnya udah penuh luka ya mencurigakan lah! Gue liat kopernya tuh koper mehong, Neng. Gini -gini tahu lah ya kita barang bagus yang bisa dijual lagi.”

“Penghuni baru, wajah bonyok, datang pakai koper mahal? Anehnya dimana, dan kenapa kita harus waspada?”

“Lu nih, kebanyakan kerja! Nyokap bokap lu dah tua ya kita gantinya yang ngawasin adek-adek lu. Itu laki-laki udah mulai sering ngeliatin Hapsari, Santi sampai si Hafiz dia juga perhatiin!”

Hapsari, Santi dan Hafiz adalah adik-adik Puspa, mereka bertiga masih SD.

“Mer-merhatiin, Mak?!” Puspa mulai waspada.

“Iye!!” kali ini ketiga emak-emak itu kompak serentak memvalidasi.

“Yang maen orangnye!?” seru Puspa langsung emosi.

“Nih, gue liatin fotonya. Tapi kalo mau ngelabrak harus pake bukti ya!” sahut salah satu emak sambil menscrol gallerynya.

“Anjir...” gumam Puspa saat melihat orang yang dimaksud.

“Aldo?! Ngapain dia di mari?!” seru Puspa kaget.

“Lu kenal Neng?!” tanya ibu-ibu.

“Kenal! Nih orang brengsek! Ya iyalah dia bawa koper mahal, dulu gayanya hedon! Habis dicere ama bininye, dia melarat! Dipecat dari kantor! Tukang selingkuh dan KDRT!”

“Menyala istri Sah!” seru para Emak-emak.

“Waaah, mencurigakan kalo dia sampe merhatiin anak-anak kampung! Mau buat ulah apalagi nih orang?!” desis Puspa merasa heran.

Rupanya Aldo karena nggak punya uang banyak akhirnya cari kosan di gang sempit. Dan Puspa adalah tetangganya. Tentu saja mereka saling mengenal secara personal. Tapi jelas, Aldo tidak mengenal keluarga Puspa yang lain.

Masalahnya kalau Puspa muncul sekarang, Aldo pasti akan mengintimidasinya perihal Kara. Puspa tak ingin diganggu oleh Aldo.

Tapi, Puspa bisa mengamati gerakan Aldo diam-diam.

Jadi malam itu, Puspa datang ke tetangganya yang lokasinya dekat dengan kontrakan Aldo. Kebetulan, tetangganya ini yang ikat pinggangnya sering dipinjam Puspa untuk menyabet adik-adiknya.

“Lu ngapain sih kepo amat ama kehidupan orang?!” si pemilik rumah, Sebut saja namanya Babeh, berkacak pinggang sambil menggelengkan kepala.

“Bukan gitu Beh!” Puspa berbisik sambil mengibaskan tangannya. “Tetangga baru lo yang tinggal di lantai 2 itu, kemarin baru ngacak-ngacak kantor gue. Masa dia gebukin mantan bininya di dalam kantor!”

“Ha?! “ Si Babeh mengerutkan keningnya sambil bergegas ikutan mengintip di sebelah Puspa. “Lu serius nih Neng? Orang yang sama?!”

“Ya makanya gue kaget!” bisik Puspa. “Gue tahu tampangnya dari emak pop-ais! Ini gue lagi mastiin beneran si Aldo atau bukan!”

“Namanya memang benar Aldo, sih.” Kata Babeh.

“Beneran Beh?!”

"Ya kan dia orang baru, Neng. Wajib lah lapor Ketua RT.” si Babeh menunjuk dirinya dengan bangga.

“Ah iya, gue sering lupa kalo Babeh Ketua RT. Nggak ada wibawanya soalnya.”

“Lu nya aje yang sering kurang ajar ama gue!” Si Babeh menoyor kening Puspa sambil terkekeh.

Lalu mereka terdiam sambil menatap ke arah rumah di depan mereka.

Di bilang ‘depan’, ya jaraknya sekitar semeter dari jendela Pak RT. Namanya juga di gang, jalanannya cuma muat buat dua orang sengol-senggolan.

Sambil mengamati, Psupa menceritakan perihal Aldo yang menganiaya Kara, si mantan istri, di depan orang banyak di dalam gedung kantor.

“Neng, kayaknya lu suudzon aje deh.” Bisik Babeh.

“Maksud Babeh?” Puspa sebenarnya agak tersinggung, itu berarti Babeh meragukan tindakan Puspa.

“Yang namanya Laki, apalagi baru dipecat, ya bisa jadi ada kata-kata yang menyingung dari si mantan bini ya kan? Emosi dianya, main gebuk aje. Bukannya gue membenarkan tindakan itu ya. Noh, buktinya, dia adem anyem aja tuh di rumahnya sama bini barunya. Gue nggak pernah denger ada keributan sih Neng.”

Puspa jelas langsung menengok dengan mata terbelalak mendengar kata-kata Babeh.

“Bi... bininya? Aldo nikah lagi?!”

“Iya, dia ngontrak di sana sama bininya. Cewek, tinggi banget. Masih muda. Cantik pula. Dan dari gayanya sih keliatan orang kaya ya.” Kata si Babeh.

“Kayak apa bininya? Tampangnya gimana? Babeh punya KTP-nya?!” Puspa sedikit memaksa.

“Lu nih... itu identitas orang ngapain gue tunjukin ke lu...” Tapi si Babeh tetap saja mencari-cari dokumen tentang warganya di dalam map RT. “Jangan bilang-bilang kalo gue yang ngasih tahu lu ya.”

Puspa menerima dua buah fotokopian KTP dan mengernyitkan mata sambil membacanya.

“Beh...” tangannya gemetaran. “Dia... nunjukin KTP aslinya nggak sebelum kasih fotokopian ini?”

“Ya kagak lah, buat apa? Gue kan dah punya fotokopiannya.”

“Ini ada indikasi pemalsuan loh Beh, di status pernikahan.” Puspa menghampiri Babeh sambil mengernyitkan mata. “Lu liat baik-baik deh beh, ini fotokopian udah diubah-ubah. Lagu lama di Bank. Ni orang scan ktp-nya, terus diubah pakai pdf, lalu dia cetak pakai PVC. Liat tuh, jenis hurufnya beda sama yang atasnya, ukurannya juga beda.”

Si Babeh memicingkan mata, “Di mata boomers ini semua tampak sama aja.” Desisnya.

“Kalo dia tunjukin KTP Aslinya, bisa ketahuan sama yang matanya masih jeli, Beh. Gue aja liat dari fotokopiannya langsung tahu kalau ini palsu, ada kata-kata yang dia ubah-ubah!”

“Kok lu yakin banget?”

“Karena gue kenal banget siapa cewek yang dia akuin ‘Bini’. Nggak mungkin itu bininya!” sahut Puspa sambil menekan tombol di ponselnya.

“Halo, Kara.” Semburnya.

“Apa cuy? Tumben malem-malem kangen ama gue.” Kekeh Kara dari seberang sana.

“Tanyain ke pacar lo... anaknya, si Rachel, malam ini ada di rumahnya nggak?!”

1
D_wiwied
wooo cah edan tenan iki 🤣🤣🤣
D_wiwied
wehh mlh pada reuni disini,, pantesan tante Viv ga di apdet2 😆😆
Daisy🇵🇸HilVi
hilih katanya naksir puspa, dasar buaya buntung
Daisy🇵🇸HilVi
edan🤣🤣cah ganteng² kok diceluk edan to denniiiisss, pelanggaran ini
Daisy🇵🇸HilVi
wkwkwk tajem bgt mulutnya
Daisy🇵🇸HilVi
walaaah mereka lagi😂sekalian ajak bang senapati yg juara MMA😂MMA ala hotel prodeo, jooss mantap si aldo pasti langsung lewat
Daisy🇵🇸HilVi
makasih upnya madam❤️
zasrewj
lope.lope.lope pokonya
Emi Wash
Denise lg galau ye.... seru nih bakalan porak poranda tuh kampung
Emi Wash
lah rachel ma aldo?
Eni Istiarsi
laah ngumpul dimari 😁
Bakul Lingerie
lah lama ga nongol pada kumpul di mari..
endang sri sejati
suka nih kalo ada grebek2 kayak gini. makin semangat cincing lengan baju 🤣🤣
Vilona
ya ampun madamm tengkyu update nya serruu bgt.. pada ngumpul di mari revan dennis
ahjuma80
wkwkwk si Denis g lupa ponakan yang siapa
𝐙⃝🦜尺o
ponakan tante lama gak up jadi nungul dimari, yok gebugin itu sang mantan mamah edan
Me mbaca
seru nih semua sama mamah edan sama edannya...nah si bokap juga tambah edan nanti lihat anak anak nya pada. brantem plus mamah edan ikut nimbrung
𝕭𝖚𝖊 𝕭𝖎𝖒𝖆 💱
nuhun update nya madaaaaam ...
lagi luang nih kyknya .... sehat sehat njiiiih
𝕭𝖚𝖊 𝕭𝖎𝖒𝖆 💱
semodelan Aska ya madam ,anaknya DC ...

pas bocil kurus kerempeng,eeeh gedenya mashaAllah ... emang duit ga bisa boong ya ,bisa kasih dukungan dan fasilitas ke anak 😅😅😅😅
𝕭𝖚𝖊 𝕭𝖎𝖒𝖆 💱: betol.... makanan terkontrol, olganya teratur ... jadilah sehat 😂😂😂
Angspoer: nah iya itu, siapa sangka ya bue, jd guedeee gitu
total 2 replies
octa❤️
udah bareng aj yg tetanggaan😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!