di sebuah kampus, di dalam kelas semua orang terpaku pada hamidah dia adalah wanita paling cantik di kampus itu.
kecuali fadli yang tidak sama sekali terpaku padanya dia hanya pokus pada bukunya dengan wajah yang datar.
hamidah sangat kesal terhadap fadli dia mendekat dan berkata "hei..kamu sejak kedatangan kamu ke kampus ini kamu songong sekali ya"
fadli menjawab "maap aku tidak songong aku hanya ingin menuntut ilmu di sini"
hamidah sangat kesal karena dirinya yang cantik bak peri tak di gubris fadli zahra berkata "aku akan memberi kamu pelajaran kamu masuk ke sini pasti karena bantuan beasiswa akan aku cabut itu"
fadli hanya bisa diam saja tapi dia tidak akan menerima hal itu.dia juga tidak bisa membalas perbuatan hamidah karena orang tua hamidah adalah investor paling berpengaruh di kampus.
akan tetapi fadli bertekat untuk membalas.
bagaiman kisah fadli dan hamidah?,silakan di baca semoga kalian suka dan ini adalah novel pertama yang aku buat.silakan di kritik sesuka kalian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hilman padli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Teror fitri #2
Di kampus setelah jam istirahat tiba hamidah dan fadli kini sedang berada di perpustakaan.
"jadi gimana cerita nya soal orang itu, fitri namanya kenapa dia memberikan kamu kemaja?, kenapa dia menyapa kamu?, dan kelihatan nya dia menyukai kamu kenapa itu bisa terjadi?" tanya hamidah menatap tajam ke arah fadli.
Fadli menunduk lalu menjawab "ya maap, jadi begini cerita nya. Aku waktu itu menolong fitri dia duduk di pinggir jalan sambil memengangi kakinya saat aku periksa ternyata kakinya terluka cukup lumayan para aku pun menolong dia dan mengantarkan nya ke rumah tapi aku ngak tau kenapa dia mengirimkan kemeja itu"
Setelah mendegar penjelasan itu hamidah terdiam lesu dirinya tak bisa bicara namun dia menanggapi fadli "begitu ya kamu tidak salah menolong orang tapi jangan sampai berlebihan kamu menolong dia sampai ke rumah itu berlebihan kayak nya dia benaran suka sama kamu sekarang apa yang akan kaku lakukan?"
Fadli menjawab dengan tegas "tentu saja aku akan menolak wanita itu"
Hamidah terseyum dia memengang tangan fadli "kalo kamu sudah punya solusi aku jadi tidak khawatir sekarang ayo kita kembali ke kelas dan mulai lagi pelajaran lalu pulang" kata nya menarik fadli kembali ke kelas.
beberapa jam berlalu setelah pelajaran di kampus berakhir hamidah dan fadli kini sedang berada di pasar sebuah mol yang mewah dan sangat bersih, "sekarang aku harus mencari tepung dulu" kata fadli terseyum.
"kalo begitu aku akan mencari daging ya"jelas hamidah terseyum.
Mereka berpisah dan pergi ke tempat masing- masing hamidah segera pergi ke tenpat penjual daging sementara fadli di tempat penjual tepung,
"mas tolong 2 kg daging sapi dan 1 kg daging ayam ya di potong kecil- kecil" jelas hamidah ke pedagang daging itu.
"iya baiklah di tunggu ya" jawab penjual daging itu.
sementara itu fadli yang berada di tempat penjual tepung sedang menunggu tepung yang masih di timbang, tak lama saat fadli diam tiba- tiba saja fitri muncul dari belakang fadli dia berkata "selamat siang fadli" fadli sedikit terkejut namun setelah menyadari bahwa itu adalah fitri fadli menyapa balik "ya selamat siang fitri?,..hem..ada apa ya?"
Fitri terseyum "ngak ada apa- apa kok aku hanya ingin menyapa kamu saja fadli,tapi seperti nya kamu sedang membeli tepung untuk somai ya?"
Fadli mengangguk dan menjawab"iya aku membeli tepung ini untuk somai"
Tidak lama kemudian hamidah muncul dia mendekat dan berdiri di samping fadli, "sayang tepung nya belum siap ya?" tanya nya terseyum manis pada fadli.
"belum siap santai saja sekarang lagi di siapin oleh penjual nya" jelas fadli.
"eh..ternyata ada wanita yang tadi pagi menyapa ya hem..kenalin aku adalah hamidah pacar nya fadli dan sebentar lagi akan menjadi istri dari fadli" jelas hamidah sambil mengulurkan tangan.
fitri terseyum "oh iya saya fitri senang sekali bertemu dengan kamu" jelas nya.
tidak lama kemudian pedagang tepung selesai menghitung dia segera memberikan tepung itu kepada fadli, fadli membayar dan pulang bersama hamidah meninggalkan fitri sendirian.
Fitri mengikuti mereka dari kejauhan,dia sudah menyiapkan rencana lain untuk menyingkirkan hamidah.
Saat hamidah dan fadli berada di luar mereka menunggu taksi yang mereka pesan, "yah..lama banget sih taksi nya padahal sudah di bayar" kata hamidah mengeluh.
"ya ngak apa- apa lah kan kita bisa menunggu dengan santai ngak perlu terburu- buru" jawab fadli rigan.
"tapi kenapa ya tadi kamu bisa bertemu dengan fitri itu membuat aku sedikit cemburu loh" jelas hamidah dengan kesal menatap fadli.
"tidak kok aku ngak ada hubungan apapun sama dia hanya kebetulan saja bertemu" jelas fadli.
hamidah mengangguk dan mereka pun menunggu di pinggir jalan sementara itu fitri yang ada di area pembangunan di pinggir mol sedang bersiap siap untuk mendorong gulungan baja ke arah hamidah dari atas mobil.
"kenapa gulungan baja ini sangat berat aku putung saja tali pengaman nya deh" kata nya berusaha memotong tali pengaman gulungan baja itu.
"ini pasti akan membuat wanita itu celaka" jelas nya makin bersemangat.
Setelah gulungan baja itu melaju pelan dari mobil dan brak.. Gulungan baja itu jatuh ke tanah lalu mulai melaju ke arah hamidah dan fadli, fitri langsung sembunyi ke tempat yang cukup jauh dia mengintip dari belakang mobil, sementara itu gulungan baja mulai mendekat tetapi karena suara yang keras hamidah dan fadli menyadari nya, fadli segera menarik hamidah "ke sini cepat" kata nya sambil menarik hamidah ke samping.
Gulungan baja itu lewat tepat di depan fadli dan hamidah yang hampir saja terkena,gulungan baja itu telur melaju melewati jalan sampai menghancurkan sebuah mini market kecil,gulungan baja yang berat nya ratusan ton itu hampir saja mencelakai fadli dan hamidah.
"gimana sih bikin panik saja untung ngak ada mobil yang terkena gulungan baja itu kalo kena bisa hancur mobil, dan sialan sekali proyek itu membuat bangunan tanpa di tutup dan tanpa pengaman" kata fadli marah.
"sudah lah fadli lagian kita baik- baik saja" jelas hamidah menanangkan fadli.
Tak lama kemudian para pekerja bangunan berkumpul dan memeriksa mini market kecil itu, beruntung tak ada korban jiwa namun kerugian begitu besar,sementara fadli dan hamidah sudah ada di dalam taksi,fitri juga sudah pergi dari tempat persembunyian nya, dia tampak kesal karena gagal mencelakai hamidah lagi.
Sementara itu pekerja mengecek tali di mobil tali pengaman yang mengunci gulungan baja itu "kenapa tali sekuat ini bisa putus?" tanya nya bingung. "apa ada yang sengaja memutuskan tali ini memang sangat kuat tapi tali ini juga mudah untuk di potong sepertinya aku harus melapor polisi seperti nya memang ada yang sengaja memotong tali ini" tambah pekerja bangunan itu.
Sementara itu fadli dan hamidah yang sudah tiba di rumah mulai membuat adonan somai mereka menggiling daging dan membuat adonan, satai jam berlalu somai mulai di kukus fadli dan hamidah duduk diam di sopa.
"hahaha pekerjaan banyak juga kalo di kerjakan berdua cepat selesai ya" kata fadli terseyum.
"iya tapi maap ya, malam ini aku ngak akan bantu kamu jualan perut aku sakit ini masih anu...itu.."
Sebelum hamidah menyelesaikan perkataan nya fadli langsung menjawab "iya aku ngerti kok malam ini aku akan jualan sendiri saja"
Hamidah terseyum mendegar hal itu dia pun tiduran, beberapa jam berlalu di malam hari fadli berjualan somai di restoran nya sendirian sementara hamidah sudah tertidur pulas di rumah vila kecil tepi pantai milik mereka.