"Oi Margaretha! Retha!"
"Apa sih?"
"Jangan galak-galak dong sama Aa Ken yang handsome ini"
"Hoekk!!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hanisanisa_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 31
Hari dimana acara kelulusan para murid kelas 12 di sekolah Ken sudah tiba, kini Ken sudah rapi dengan jas dan kemeja berwarna hitam di tambah dasi, menambah kesan diri nya seorang CEO.
"Ganteng banget anak Mama ini ya" puji Leyla yang juga menghadiri acara itu bersama sang suami.
Ken mengangguk bangga. "Kalau nggak ganteng, Tata mana mau sama Ken" balas Ken dengan tingkat kepercayaan diri yang begitu tinggi.
"Eh Mama mau tanya deh, hubungan kamu sama Retha itu apa sih? Mama ada tanya ke Retha jawaban nya 'cuma temen' kalian beneran temanan atau gimana?" tanya Leyla yang kebingungan dengan hubungan Ken dan Retha.
"Temen level 10 Ma, bentar lagi berubah jadi pacar level maximal" jawab Ken tanpa ragu, membuat Leyla mencibir.
"Jangan gantungin anak orang Ken, kasian Retha dia pasti butuh kepastian" ujar Leyla memberi pesan.
Ken mengangguk malas. Seharusnya Mama ngasih wejangan itu ke Retha, bukan ke gue. Jelas-jelas gue yang ngebet pengen pacaran sama Retha, apa gue langsung nikahin aja ya?
"Ken, sana masuk. Bentar lagi nama kamu di panggil" ujar Leyla yang mendengar beberapa nama yang mendapatkan penghargaan dari sekolah.
"Nunggu Tata Ma" Ken enggan untuk masuk ke dalam gedung sebelum Retha menampakan diri nya.
Tak lama Rimba datang dan langsung menyapa Leyla dan Refo, sedangkan Ken celangak-celinguk saat tau Rimba hanya datang sendirian.
"My sweetie nggak dateng?" tanya Ken dengan nada kecewa.
Rimba mengedik bahu, "Congrats ya bro. Nih hadiah dari Daddy buat lo, gue disuruh ngasih lo tanpa ngebuka sedikitpun, dan itu bikin gue penasaran banget, jadi cepet buka" titah Rimba memberikan sebuah amplop putih yang di kirim dari Australia oleh Rick.
Ken mengernyit. Ia pun segera membuka amplop itu, isi nya hanya sebuah kertas yang berisi tulisan tangan dan tulisan komputer.
"Kode apa itu?" tanya Rimba dengan alis menukik bingung.
"Kode pemrograman, lo nggak akan bisa paham. Bukan jurusan lo juga ini tu" jawab Ken membuat Rimba mencibir.
"Baca tulisan tangan itu dong, kayaknya itu tulisan Daddy sendiri deh, soalnya cakep" ucap Rimba kembali penasaran.
"Ntaran aja, nama gue udah di panggil. Gue masuk dulu" Ken memilih pamit dan membuat Rimba makin penasaran.
Leyla terkekeh melihat Rimba yang sudah begitu penasaran akan surat yang ada di tangan Ken.
"Nanti aja Rimba tanyain ke Ken nya, kita masuk dulu yuk" ajak Leyla di angguki Rimba.
"Nando mana Tan? Nggak ada liat lubang hidung nya dari tadi" tanya Rimba sembari merangkul Leyla.
"Ada di dalam kok" jawab Leyla dengan senyum manis. Sementara Refo langsung menepis tangan Rimba dari bahu Leyla.
"Ini istri ku" ucap Refo dengan mata melotot pada Rimba, ia begitu posesif jika berurusan dengan sang istri.
"Iya iya Om, nyentuh dikit doang nggak boleh. Kayak Daddy aja" cibir Rimba tak membuat Refo peduli.
"Eh iya, kamu datang sendiri?" tanya Leyla, ia sejak tadi mencari-cari keberadaan gadis yang sudah mengisi hati Ken, dan juga mengisi kekosongan rumah nya terkadang.
Rimba menggeleng. "Dia masih di dalam mobil, make up di dalam mobil karna buru-buru" jawab Rimba membuat Leyla bernapas lega dan tersenyum manis.
Setidaknya Retha datang walau belum menampakkan diri nya di depan mereka, mungkin selesai penghargaan untuk Ken, Retha akan datang.