viola Saraswati seorang wanita yang sangat mencintai suaminya yang bernama Abimanyu dirgantara.
dulunya Abimanyu sangat perhatian dan sangat mencintainya Kini dia berubah menjadi dingin dan tidak ingin disentuh oleh biola.
pria itu semakin hari semakin dingin ia menghabiskan waktu di luar dengan para wanita bayaran.
apa viola harus bertahan di tengah dinginnya pernikahan mereka atau memilih pergi dan melupakan segala sakit yang dia derita. viola dilema antara bertahan atau pergi meninggalkan Abimanyu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dwi Nila purwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Viola pergi ke dokter kandungan
"Ada apa? ayo pergi nanti kau terlambat ,"tegur Viola, Abimanyu bukannya pergi malah dia kembali berjalan mendekatinya
"Aku tidak menyuruhmu untuk mengantarku", ucap Abimanyu yang menatap Viola datar . Viola langsung menutup mulutnya. Dia tidak mau melakukan kesalahan lagi dan ujung-ujungnya dia dimarahi oleh Abimanyu
Viola menunduk kedua tangannya saling meremas " maaf,"ucapnya sambil menunduk takut
Abimanyu menatap Viola datar, matanya menatap tajam mendengar perkataan Viola yang selalu saja berkata maaf membuat telinganya menjadi sakit.
"Jangan menggunakan kata itu lagi jika kau tidak ingin aku marah", kata Abimanyu dengan raut muka marah
Viola mengangguk " iy--aaaa". di saat Viola mengatakan, ia berteriak karena terkejut ketika Abimanyu tiba-tiba mengangkat tubuhnya seperti bridal style .
Viola refleks kedua tangannya langsung merangkul leher Abimanyu .
" Kena__"
"Diam jangan berisik!"kata Abimanyu tegas membuat viola bungkam . Viola menunduk tak berani menatap Abimanyu
Abimanyu berjalan menaiki anak tangga, membawa Viola menuju kamar miliknya.
setelah itu meletakkan tubuh Viola di atas ranjang.
"Kenapa kau menggendongku, lihat bajumu jadi kusut gara-gara kau menggendongku", kata Viola dengan suara kecil
Abimanyu memasukkan kedua tangannya ke saku celananya, menatap Viola lurus dengan kedua alis terangkat .
"Kau istirahat di sini. dan jangan keluar kamar aku akan menyiapkan pelayan depan kamar,
jika kau butuh sesuatu panggil mereka saja",
Abimanyu menunduk dan mengeluarkan tangannya dari saku celananya. Tangannya terulur lalu menyentuh kening viola yang ternyata badannya sangat panas
"Jika kau tidak ingin dipanggilkan dokter, maka beristirahatlah agar kau cepat sembuh", gumam Abimanyu dan mencium kening Viola sebentar . Setelah itu dia berlalu meninggalkan kamar
Viola menggigit Bibir bawahnya, kedua tangannya memegang ujung selimut. jantungnya berdebar-debar kencang , Viola tidak menyangka jika Abimanyu akan bersikap manis padanya.
Viola mengatur nafasnya yang mendadak kekurangan oksigen .
"Abi...."gumamnya lirih
Viola mengubah posisi tidurnya menjadi duduk , kepalanya menunduk menatap perut .
" Kapan aku akan mengabarkan berita ini bahwa aku sedang hamil," gumamnya
Viola mengusap wajahnya, dan menoleh ke arah pintu kamar yang terbuka.
"Maaf mengganggu nyonya, istirahatnya", sapa pelayan sambil berjalan mendekat dengan kedua tangan yang memegang nampan yang berisi air putih dan obat
"Ada apa ?"
"Tuan Abimanyu memintaku untuk membawakan ini ke kamar . dan dia berpesan padaku agar nyonya meminum obatnya"
"Ini ---"biola meraih pil obat itu yang ada di nampan sambil menunjukkan obat itu kepada pelayan
"Obat apa ini ?"tanya Viola untuk memastikan
Karena dia takut meminum obat sembarangan karena dia sedang mengandung.
"Itu hanya obat demam nyonya"
"Kau yakin itu obat dengan"
"Tentu saja, nyonya"pelayan itu mengangguk-angguk "aku yang menyiapkannya sendiri .
Viola mengangguk mengerti
"Terima kasih"ucap Viola, pelayan itu mengangguk
"Kalau begitu aku permisi dulu nyonya," ucapnya dan segera pergi dari kamar Abimanyu setelah Viola mengangguk.
.
.
Viola tersenyum sambil bercermin saat melihat wajahnya yang terlihat lebih segar setelah wajahnya dipoles oleh make up.
Viola siap-siap untuk pergi memeriksa kandungannya, ia berjalan keluar tangannya hendak membuka pintu kamar. Tiba-tiba ada seseorang yang membuka pintu dari luar, ternyata itu adalah pelayan.
"Ada apa?", tanya Viola ketika sang pelayan hanya terus menunduk tanpa berkata apa-apa
"Maaf nyonya telah lancang membuka pintu kamar . Dari tadi saya mengetuk pintu, tapi nyonya tidak menjawabnya . Aku takut nyonya kenapa-napa, jadi aku memaksa masuk ke kamar"
Viola tersenyum tipis"tidak apa-apa, aku memang tidak mendengarnya tadi . Mungkin saat itu aku sedang berada di kamar mandi.
jadi apa yang ingin kau katakan.
Pelayan itu memberikan ponsel Abimanyu pada Viola.
"Aku menemukan ini di atas meja, mungkin ini milik ponsel Tuan Abimanyu, dari tadi ponselnya terus berbunyi", jelasnya setelah memberikan ponsel itu pada Viola
Viola menerima ponselnya dan mengkerut keningnya dan memperhatikan ponsel yang ada di tangannya.
"Ponsel ini tertinggal di meja makan, nyonya"ucap pelayan itu
Viola mengangguk"Mungkin dia lupa membawanya. Baiklah aku akan memberikannya padanya nanti setelah urusanku selesai"
Viola memasukkan ponsel milik Abimanyu ke dalam tasnya.
"Nyonya mau pergi ke mana?", tanya pelayan itu
Viola tidak menjawab alisnya terangkat karena dia tidak suka dengan pelayan yang suka menanyai urusan pribadinya.
"Memangnya kenapa"
"Maaf nyonya, bukannya aku lancang . Tuan Abimanyu berpesan pada saya untuk tidak membiarkan nyonya keluar dari kamar. Apalagi sampai nyonya keluar dari rumah, takutnya Tuan Abimanyu marah"
"Kau tenang saja, dia tidak akan marah padamu. Aku yang akan menjelaskannya padanya"
"Tapi nyo--"perkataannya terhenti ketika Viola kembali terucap
"Tidak apa, kau tahu kan jika aku akan pergi ke perusahaan untuk menemuinya? kau tidak perlu cemas, aku akan memberitahu dia bahwa aku yang memaksanya untuk keluar rumah"
Setelah mengucapkan itu Viola lalu berjalan keluar kamar meninggalkan pelayan itu yang masih berdiri terdiam sambil menatap kepergian Viola yang khawatir.
\*\*\*\*\*\*
Kini Viola sudah berada di rumah sakit yang akan masuk ke ruangan dokter.
"Suami Anda tidak ikut"
Viola yang sedang duduk berhadapan dengan dokter bergerak gelisah saat mendengar ucapan dokter
" Dia ----hari ini sedang sibuk bekerja jadi tidak bisa mengantarku
Dokter itu menggangguk dan kembali menatap Viola.
"Usia kandunganmu sekarang sudah beberapa minggu?"
Viola menggelengkan kepalanya ,"Aku tidak tahu, aku juga baru tahu beberapa hari yang lalu jika aku sedang hamil dan baru sekarang aku memeriksa kandunganku"
"Jadi ini pemeriksaan pertama ?"Tanya dokter sambil menatap wajah Viola yang terlihat masih muda
"Ya, Viola ,"mengangguk
"Baiklah kita akan memeriksanya ,"dokter itu berdiri dari tempat duduknya sambil berjalan menuju ranjang pasien.
"Mari sini aku periksa dulu kandunganmu"
Viola langsung berdiri dari tempat duduknya dan berjalan mendekati dokter itu .
"Silakan berbaring di sini aku akan memeriksanya dan angkat pakaian Anda ke atas"Viola mengikuti instruksi dari dokter dia segera menaiki ranjang dan berbaring telentang
Jantung Viola berdegup kencang, karena ini pertama kalinya ia memeriksa kandungannya.
Viola tersentak kaget ketika dokter mengoles gel di perutnya hingga membuat Viola menunduk melihat ke arah perutnya yang terasa dingin. Ia juga tidak tahu gel itu kegunaannya buat apa.
Viola terus saja memperhatikan gerakan dokter mengeluarkan alat lalu menempelkannya ke perutnya yang menampilkan janin di layar USG.
"Lihat ini usia kandungan anda yang diperkirakan baru dua minggu. Bayinya belum
berbentuk, sebentar", dokter itu menghentikan ucapannya saat matanya melihat dua embrio.
"Selamat Anda ternyata memiliki dua bayi kembar"
Viola terkejut mendengar perkataan dokter.
"Oh ,jadi anak ku kembar, doctor "
Dokter itu menggangguk" Iya "
"Kembar", tanya Viola dengan tatapan tidak percaya matanya berkaca-kaca karena ia sangat senang mendengar kabar bahagia ini
"Anda memiliki dua bayi kembar. Pastikan untuk terus menjaganya dengan baik, kondisi janin Anda sangat lemah dan Jangan mengangkat barang yang berat-berat dan juga jangan terlalu lelah saat bekerja,"ucap dokter, Viola mengangguk,"baik dok"
"Saya akan memberikan vitamin buat kandungan dan obat pencegah rasa mual, nanti anda tebus di apotek", dokter itu meletakkan alatnya
"Kau ingin mengambil gambar usg-nya", ucap dokter Viola langsung mengangguk
"Baiklah"dokter itu berjalan ke tempat duduknya Begitu juga dengan Viola kembali duduk di depan dokter itu. Setelah selesai Viola keluar dari ruangan itu.
Viola terus saja memperhatikan gambar USG itu sambil tersenyum . Dia tidak menyangka kalau dirinya memiliki dua bayi sekaligus.
" Terima kasih ,ya Allah kau telah memberikan dua anak padaku"gumam Viola