Senja dan Langit harus terpisah karena orang tua Langit yang tidak menginginkan anaknya berhubungan dengan wanita miskin seperti Senja.
Langit dipindahkan ke luar negeri. Dua bulan perpisahan, Senja baru menyadari jika dia mengandung anak Langit. Orang tua Senja yang malu karena anaknya hamil di luar nikah, mengusir Senja dari rumah.
Enam tahun berpisah, Senja bertemu lagi dengan Langit yang telah memiliki istri. Bagaimana hubungan Senja dan Langit selanjutnya?
Selamat membaca, terima kasih.
Fb Reni Nofita
IG Reni_Nofita79
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34. Ancaman Langit.
Mawar menarik napas, berusaha menetralkan detak jantungnya. Dia tidak ingin terlihat gugup. Langit tidak boleh tahu jika dia baru saja bertemu dengan Senja. Mawar masih belum menyadari jika pria itu dari tadi telah mengikutinya. Mantan istri Langit itu mencoba memberikan. senyum terbaiknya.
"Langit, apa kabar? Tidak menyangka kita bertemu di sini. Baru satu minggu tidak bertemu kamu, aku sudah merasa sangat kangen?" ucap Mawar mencoba menghilangkan kegugupannya.
"Kebetulan sekali kita bertemu di sini?" ujar Langit. Tangannya tampak terkepal untuk menahan amarah.
Langit tidak ingin gegabah. Jika dia melakukan kekerasan dengan Mawar, pasti nanti Mawar menggunakan buat mengancamnya lagi.
"Iya, kebetulan banget. Apakah ini yang dinamakan jodoh?" tanya Mawar pura-pura bodoh.
"Jodoh! Apakah itu tidak salah? Mawar, jodoh itu tidak bisa dipaksakan. Seperti kita berdua saat ini. Kita ditakdirkan berpisah, jadi tidak ada gunanya kamu memaksakan semua hingga mengancam Senja."
"Senja? Siapa itu? Kenapa kamu menuduh aku yang mengancamnya?" tanya Mawar dengan wajah pura-pura kaget.
Langit yang telah mengetahui bagaimana Mawar sering berbohong dan bersandiwara hanya bisa tersenyum mendengarnya. Wanita itu pikir, Langit pasti akan percaya saja.
Tanpa ada suara, Langit lalu mengambil ponsel di saku celananya dan langsung memperlihatkan isi rekaman tadi pada Mawar. Wanita itu tampak sangat kaget melihat video yang Langit tunjukkan.
Tubuhnya terasa lemah. Mawar lalu menyandarkan tubuhnya ke mobil. Dalam hati mengumpat kebodohan dirinya hingga tidak meyadari kehadiran Langit.
"Itu tidak seperti yang kamu lihat. Awalnya aku memang mencari keberadaan Senja. Tapi saat aku bertanya di mana keberadaan kamu, dia marah dan nyolot. Tentu saja aku terbawa emosi."
Langit menyunggingkan senyum miring, sebagai pertanda dia tidak percaya. Pria itu mendekati Mawar, dan berdiri begitu dekat dengan mantan istrinya itu.
Langit menarik kerah baju Mawar dan mengatakan suatu, "Dengar baik-baik. Aku tidak akan mengulang untuk kedua kalinya. Jangan pernah dekati Senja apa lagi menyakitinya. Jika kamu mengganggu Senja berarti harus siap berhadapan denganku. Jika aku melihat mobil kamu atau orang suruhanmu ada di sekitar Villa ini, kamu lihat saja apa yang akan aku lakukan."
"Kamu mengancamku?" tanya Mawar dengan suara sedikit meninggi.
"Itu bukan hanya sekadar ancaman. Aku akan melakukan sesuatu yang tidak pernah kamu pikirkan jika berani menyakiti Senja!" ucap Langit dengan penuh penekanan.
Mendengar ucapan Langit, hati Mawar terasa terbakar. Sebegitu pentingkah Senja bagi pria itu, sehingga dia rela melakukan apa saja demi melindungi wanita itu.
Senja ... apa kelebihan wanita itu jika dibandingkan dengan dirinya. Cantik? Aku juga cantik, tidak kalah darinya. Namun, mengapa Langit begitu melindungi wanita itu? Padahal aku memiliki banyak lagi kelebihan yang tidak ada pada diri Senja. Harta dan pendidikan, aku memiliki yang jauh lebih dari Senja.
"Aku ingin lihat, apa yang bisa kamu lakukan jika yang menyakiti Senja bukan aku, tapi kedua orang tuamu!" ucap Mawar penuh penekanan.
Langit jadi teringat ucapan orang suruhannya, yang mengatakan jika kepergian dia dari Indonesia karena kedua orang tuanya yang menginginkan Langit meninggalkan Senja. Mareka tidak merestui hubungan pria itu dengan Senja.
Jadi kemungkinan besar kedua orang tuanya menyakiti Senja itu bisa benar adanya. Pasti mereka akan mengancam Senja jika tahu perpisahan dia dan Mawar karena Langit ingin kembali ke masa lalunya, cinta pertama dia.
Menyadari Langit yang bingung dan tidak menjawab pertanyaannya, Mawar merasa dapat angin segar.
Sepertinya aku memang harus minta bantuan dari Papi dan Mami. Jika orang tuanya yang memberikan peringatan dan ancaman pada wanita itu, Langit tidak mungkin bisa berbuat sesuatu yang lebih.
Mawar akhirnya bisa tersenyum lega. Sepertinya dia harus menemui mertuanya secepat mungkin. Dia akan meminta bantuan mereka.
"Pikirkan saja apa yang akan kedua orang tuamu lakukan setelah tahu mengenai Senja," ucap Mawar. Setelah itu dia membuka pintu mobil. Saat akan masuk terdengar lagi suara Langit.
"Siapa pun itu yang mencoba mengancam apa lagi sampai melukai Senja dan Pelangi, aku tidak akan tinggal diam. Sekalipun itu kedua orang tuaku!" ujar Langit.
Mawar mengerutkan dahinya mendengar ucapan Langit. Siapa Pelangi? Kenapa Langit begitu melindungi kedua orang itu.
...****************...