Juan Prakoso, seorang siswa miskin dan bodoh lantaran nilai-nilai yang selalu jelek, wajahnya yang tidak tampan juga dirinya yang menjadi bahan pembullian teman-teman di sekolahnya.
Hal itu dikarenakan Juan harus menjadi tulang punggung untuk dirinya serta kedua adiknya yang masih sekolah menengah pertama lantaran kedua orang tua mereka telah meninggal dunia. Maka dari itu, Juan mau tidak mau harus bekerja dan sekolah.
Hingga suatu waktu, Juan mendapatkan sebuah system yang dimana mampu para penggunanya untuk meningkatkan kekuatan fisik, meningkatkan daya tarik dan meningkatkan IQ serta Daya ingat.
Dengan system' itu lah kehidupan Juan berubah dan dia pun ingin menunjukan kepada semua teman-temannya bahwa dirinya bisa menjadi yang terbaik.
Inilah kisah dari seorang pemuda bernama Juan Prakoso dan Extraordinary System nya.
Season 1: The Students Cheater Bab 1 - Bab 50.
Season 2: Yakuza Madness Bab 51 - Bab 84
Season 3: A Man In Two Worlds Bab 85 - Bab 99.
Season 4: Merubah Takdir Bab 100 - Bab 120.
Season 5: Extraordinary Era Bab 121 - 128
Season 6: Desa kabut Bab 129 - On Going.
Extraordinary System is Back
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon [ Fx ] Ryz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Extraordinary System Bab 34
...Bab 34. Uji coba...
# Day -18 for Festival game indie.
Juan berhasil membuat halaman pertama yang berisikan pilihan [ New game] , [ Load ] dan [ Options]
Selain itu, Alina juga berhasil membuat cinema graphy pada prolog game dan Juan pun menempatkannya di awal game.
"Aku coba ya?" tanya Roman yang melihat Juan, Alina dan lainnya.
Juan, Alina dan lainnya pun menganggukkan kepalanya. Sesaat kemudian, Juan memilih [New game].
Sebuah cinema prolog pun dimulai yang mana diawali oleh seorang pria sedang berjalan didalam kapal laut itu mencari tempat duduknya dan sesampainya di kursi. Dia pun duduk. Setelah itu, dia melihat langit biru dari balik jendela kapal.
Tidak lama kemudian, kapal laut itu pun berlayar. Ditengah perjalanan, kapal laut yang ditumpangi oleh Johnson diterpa badai aneh yang dimana Johnson melihat petir hijau dengan topan yang memiliki api sambil merasakan kapal yang terombang-ambing.
Seluruh penumpang disana pun menjadi panik yang dimana air mulai masuk.
Johnson:
Badai apa ini?
Cinema pun berakhir dan kembali ke permainan yang dimana ada tulisan misi di sisi kanan tengah layar komputer.
• Main Mission: Menemui Captain kapal.
Roman pun kembali mengendalikan karakter Johnson dengan kapal yang terombang-ambing. Dia pun terus berjalan menelusuri beberapa NPC (Non- Player Characters) yang sedang panik dan sampailah Johnson bertemu dengan kaptain lalu, cinema muncul kembali.
Johnson:
Captain, apa yang terjadi?
Captain:
Cepat! Selamatkan dirimu! Kapal sudah tidak tertolong!
Captain itu pun langsung pergi dan kembali ke permainan.
• Main Mission: Temukan cara menyelamatkan diri!
Roman pun harus mencari jalan untuk menyelamatkan diri sesuai arah petunjuk dan sampai pada sebuah tas bertulisan rubber boat. Cinema pun datang kembali yang mana Johnson mengunakan tinjunya untuk menghancurkan kaca dan mengambil kapal karet dan kapal semakin miring. Banyak penumpang yang sudah terjatuh di air ada juga yang sudah mati terbentur. Johnson pun sontak melompat keair. Meski begitu, Johnson jatuh pingsan dan kapal karet yang dipegangnya terbuka sendiri saat menyentuh air yang membuat Johnson terombang-ambing. dengan dirinya yang tersangkut di kapal karet.
Cinema pun berlanjut di keesokan paginya yang mana karakter Johnson sudah terdampar di sebuah pantai dan dirinya membuka mata nya serta berdiri.
Johnson:
Dimana ini?
Cinema pun berakhir dan kembali ke permainan. Begitu juga percobaan cinema graphy.
"Wow, Alina kamu memang keren banget." ucap Roman yang mengawali menepuk tangan.
Juan dan lainnya juga menepuk tangan dan senyuman.
"Keren banget, Alina." ucap Haruka.
"Top," komentar Tae Woong.
"Lin, kamu memang jenius," sambung Juan.
"Hehehe ... terima kasih. Kalian berlebihan."
Beberapa saat kemudian, Juan mendapatkan pesan masuk dan dia pun membuka ponselnya yang mana pesan itu berasal dari kedua Adiknya yang sudah pulang dari rumah sakit dan sudah berada dirumah paman Ferdi dan Tante Lia.
Juan pun tersenyum, "Syukurlah," gumam Juan.
Alina yang mendengar itu menjadi penasaran.
"Juan, ada apa?"
Juan yang mendengar itu, dia pun melihat Alina.
"Yuda, Yuri sudah keluar dari rumah sakit."
"Benarkah, Syukurlah. Aku turut senang," respon senang Alina.
Haruka dan lainnya pun melihat kearah Juan.
"Yuda dan Yuri. Siapa mereka?" tanya Haruka.
"Dia kedua adik ku," jawab Juan.
"Lin, kamu sudah kenal kedua adiknya Juan?" sambung tanya Roman.
Alina menganggukan kepalanya, "Aku sudah mengenal dan bertemu dengan mereka."
Tatapan Haruka dan Roman pun berubah menjadi tatapan meledek.
"Mungkin kalian ..." ledek Haruka.
"Tidak-tidak, kami hanya sebatas teman saja," jawab serempak Juan dan Alina.
Haruka dan lainnya tertawa kecil yang kemudian, Juan dan Alina ikut tertawa juga.
Beberapa saat kemudian, Roman mengalihkan pembicaraan.
"Oiya, Kita harus memiliki nama tim untuk game. Jadi, menurut kalian nama yang bagus apa?"
"Saya tidak begitu bisa membuat nama," ucap Haruka.
"Aku juga," sambung Tae Woong.
Alina pun memiliki sebuah ide.
"Bagaimana kalau penamaannya kita serahkan kepada ketua tim?" ucap Alina yang melihat Juan.
Tidak hanya Alina, Roman serta lainnya juga melihat kearah Juan hingga akhirnya Juan sadar bahkan dirinya diangkat menjadi ketua tim.
"Aku? ketua Tim?" ucap Juan seraya menunjukan jari nya kearah dirinya sendiri.
Alina dan lainnya mengangguk kepalanya dengan serentak. Hal itu membuat Juan menghela nafas panjang.
"Ahufuu ... Baiklah." Juan pun mengusap-usap dahinya dan berpikir untuk mencari nama yang bagus. Sesaat kemudian, Juan memilih sebuah nama.
"Nexus. Bagaimana menurut kalian?"
"Jaringan entitas aktual dari alam semesta. Ehm, nama yang bagus. Aku suka," jawab Alina.
"Keren," sambung Tae Woong.
"Bagus," ucap Haruka.
"Baiklah dengan ini nama tim kita, Nexus." ucap Roman.
Juan dan lainnya pun saling bertukar senyum.
Sejak hari itulah, Nexus Development lahir.